Desain Interior Rumah Ala Amerika
Rumah dengan luas lahan 200 meter persegi dan luas bangunan 450 meter persegi yang berlokasi di daerah Jakarta Barat menjadi pilihan Uci dan sang suami, Jeffry Thung, saat mereka memutuskan untuk berumah tangga. “Memiliki rumah merupakan syarat mutlak dari papa saya saat kami akan menikah.
1. Bangku kayu dengan dengan hiasan pot tanaman air plus hijaunya pepohonan, teras depan hunian Uci yang difungsikan sebagai lokasi tamu yang merokok
Jadilah rumah ini kami beli, karena lokasinya strategis dan keluarga Jeffry juga tinggal di sekitar sini,” jelas Uci yang membeli rumah ini pada 2008, setahun sebelum mereka menikah. Dibutuhkan waktu kurang lebih tiga tahun bagi pasangan ini untuk mewujudkan rumah impian mereka. Rumah tiga lantai berkonsep American classic dengan sentuhan modern menjadi pilihan Uci dan suami yang memiliki latar belakang pendidikan arsitektur. Uci yang gemar mendekorasi rumah mendapat keleluasaan dari sang suami untuk menata hunian mereka. “Desain rumah Amerika itu memberikan kesan hangat dan long lasting. Jadi saya ingin rumah ini dapat dinikmati sekarang maupun sepuluh tahun yang akan datang dengan desain yang tidak membosankan dan tetap berkesan hangat. Saya tidak suka rumah yang kekinian tapi cepat pudar,” beri alasan ibunda Kahlia Adinda Thung dan Arsa Nuraga Thung. Nuansa klasik ala Amerika ini sudah terlihat pada jalan masuk berupa pintu gerbang berwarna hitam dengan foyer kecil. Di dalam rumah, kembali Uci menempatkan foyer yang lebih besar dan dibatasi sepasang pintu putih berdesain tinggi.
2. Foyer dengan penataan apik difungsikan sebagai ruang penerima sementara tamu yang berkunjung ke rumah ini.
Di area yang mirip koridor ini terlihat nyonya rumah begitu detail menata furnitur dan dekorasi untuk huniannya. Sepasang single chair berbentuk klasik plus credenza berwarna coklat salak tampak serasi dengan lukisan berukuran besar koleksi sang suami. Sebagai keluarga pemusik, Suci melengkapi area foyer dengan piano klasik. “Saya menata interior dengan memperlakukan barang-barang yang sudah ada saya pilih dan menempatkannya sesuai kebutuhan, di ruang-ruang yang ada.
1. Ruang bersantap keluarga dengan kursi enam dudukan ini, ditata dengan warna-warna bold dan serba kayu. Lampu gantung Tom Dixon warna tembaga terlihat serasi dengan meja makan kayu jati.
Pemilihannya dan pengisiannya pelan-pelan sesuai budget. Kebetulan suami saya adalah seorang art dealer, jadi memudahkan saya mendapatkan beberapa furnitur dan aksesori, seperti lukisan atau meja jati,” tambah Uci Menerus ke dalam, terdapat ruang keluarga, ruang makan, pantry serta breakfast area di sudut ruang. Warna putih terlihat mendominasi tiap ruang yang ditata apik oleh nyonya rumah, selain warna biru toska dan abu-abu. Mengaku tidak menyukai sesuatu yang monoton dan serba satu set atau seragam, membuat Uci menata interior rumahnya dengan sistem mix and match. Seperti penataan di ruang keluarga ini, Uci menatanya begitu simpel namun terlihat apik, clean, serta hangat. Pemilihan furniturnya pun tidak seragam, desain dan warna dipilih yang everlasting.
- 2. Salah satu sudut di ruang keluarga dengan hiasan berupa lukisan karya pelukis bali, Anak Agung Mangun Putra dengan judul Berkah, tampak catchy dengan warna biru luat.
- 3. Breakfast area, sudut favorit pasangan Uci-Jeffry tampak clean and sleek. Siapa yang tidak betah duduk di area ini?
- 4. konsep American classic dengan sentuhan modern terlihat pada tatanan di ruang keluarga dalam balutan warna putih.
- 5. Salah satu sudut cantik di rumah ini dengan permainan motif keramik pada tiap-tiap anakanak tangga. Sangat inspiratif!
Ruang ini berisi sofa yang berkesan bulky dan sepasang kursi kayu. Beberapa bantal dekoratif aneka motif menjadi aksen menarik. “Saya memilih sofa bukan dari desainnya, tapi yang enak duduki dan awet. Sofa tidak pernah ganti, hanya mengganti cushionnya. Warna cushion yang gelap, agar tidak mudah kotor. Di living room ini saya tidak menggunakan coffee table, sebagai gantinya saya gunakan stool besar karena anak-anak suka berlarian di ruangan ini,” ungkap Uci yang melengkapi dinding ruang keluarga dengan lemari tanam tempat meletakkan teve dan pernak-pernik.
6. Koridor di lantai dua, sebagai pembatas antara kamar tidur utama dan kamar anak-anak Uci dengan hiasan patung gajah dan bench
Aksen menarik juga dihadirkan melalui sebuah lukisan besar berwarna biru di salah satu dinding di ruang tengah. Lukisan karya pelukis dari Bali, Anak Agung Mangun Putra dengan judul “Berkah”. “Kebetulan kami kenal baik dengan pelukisnya, dia bilang, semoga lukisannya menjadi berkah untuk keluarga ini.” Tak kalah menariknya, saat memasuki ruang makan yang bersebelahan dengan ruang keluarga. Di sini ditempatkan meja makan dengan kursi enam dudukan. Ruang ini ditata dengan warna-warna bold dan serba kayu.
Kamar tidur utama dalam balutan hijau lumut yang hangat
Tiga pasang lampu gantung Tom Dixon warna tembaga terlihat serasi dengan meja makan kayu jati. Sebagai pembeda ruang, Uci memberikan permainan pada lantai berupa potongan marmer kotak hitam putih dengan ukuran 15 centimeter. Terlihat menarik dan inspiratif! Menjorok ke arah dalam, Uci menempatkan pantry dan breakfast area dengan dominasi warna serba putih. Kreasi Uci lagi-lagi diterapkan pada dinding di area pantry. Untuk memudahkan perawatan dan memberikan kesan bata ekspos, Uci membuat dinding keramik yang dipotong dengan ukuran 10×20 centimeter
Salah satu kemewahan yang dihadirkan pada hunian ini, kamar mandi kering dengan fasilitas bathtub dan walk in closet, area privat nyonya rumah
. Area favorit pasangan ini terlihat cantik dan clean di kala sarapan pagi.Naik ke lantai dua dan tiga, area privat keluarga kecil ini. Terbagi dalam beberapa ruang. Di sebelah kiri terdapat kamar tidur anak-anak. Di depan kamar anak-anak, terdapat kamar tidur utama dengan balutan hijau lumut yang hangat. Terdiri dari tempat tidur, walk-in closet dan wardrobe, serta kamar mandi kering dengan bathtub tanam, lokasi privasi Uci saat memanjakan diri. Dibatasi folding door menuju ke lantai tiga. Di lantai teratas ini, sang suami membuatkan perpustakaan mini untuk Uci yang gemar membaca, ruang bermain kedua anakanaknya, serta ruang fitnes keluarga. “Bagi kami, rumah ini sudah menjadi rumah idaman keluarga. Jika diberi lahan lebih, kami hanya ingin membuat taman dengan hamparan rumput hijau yang dilengkapi sun room tempat kami menikmati sinar matahari pagi,” tutup Uci ramah.
Kamar tidur putri sulung Uci, Kahlia yang didominasi warna putih dan peach, sangat girly.
Area wardrobe pun tidak lepas dari sentuhan tangan Uci, tampak apik dan serasi
Profil Pemilik Rumah :
Masih ingat Agatha Suci Wulandari? Dialah salah satu finalis 10 besar Indonesian Idol musim pertama pada 2004. Setelah memutuskan menikah dengan Jeffry Thung pada 2009, Suci sempat menghilang di dunia hiburan. Terlebih dengan kehadiran Kahlia Andinda Thung dan Arsa Nuraga Thung, Suci fokus menjalani kehidupannya dengan mengurus suami dan kedua anak-anaknya. Seiring perjalanan waktu, setelah vakum beberapa tahun dari dunia tarik suara, Suci kembali ke dunia yang telah membesarkan namanya dengan mengeluarkan single pertamanya berjudul Cintai Aku Lagi dan single kedua, Bintang.
Mengawali tahun 2017, Suci kembali disibuki dengan promo single teranyarnya, Karena Kamu, yang merupakan single ketiganya. “Awal 2017 mulai disibuki dengan promo single terbaru baik off air maupun on air, serta beberapa kegiatan yang officially akan lauch di pertengahan 2017,” seru Uci yang sempat membentuk FIRe bersama 10 finalis Indonesia Idol 2004 dan telah merilis single bertajuk Tetap Berdiri.
- Harga Monitor PC Asus 27 inch Terbaru - October 4, 2024
- Harga VGA Card 3gb - October 3, 2024
- Modifikasi Mobil Honda CR Z - October 3, 2024