Secara bahasa, nikah berasal dari kata nikaha-yunkhihi-nikaahan yang berarti berkumpul dan bercampur. Sedangkan menurut istilah, nikah adalah suatu akad (perjanjian) yang menghalalkan pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Dalam agama Islam, pernikahan mempunyai beberapa tujuan, di antaranya:
- Untuk melanjutkan keturunan.
- Untuk memenuhi kebutuhan biologis dan psikologis.
- Untuk menjaga kehormatan dan menghindari zina.
- Untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah (tenteram, penuh cinta, dan kasih sayang).
Selain itu, pernikahan dalam Islam juga merupakan ibadah. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW, "Barang siapa yang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Maka bertaqwalah kepada Allah pada separuh yang lainnya." (HR. al-Baihaqi).
Apa Tujuan Perkawinan Menurut Agama Islam?
Perkawinan dalam agama Islam memiliki beberapa tujuan penting, yaitu:
- Ibadah
- Melestarikan keturunan
- Memenuhi kebutuhan biologis
- Memperoleh ketentraman jiwa
- Menghindari zina
- Membangun keluarga yang sakinah
- Mendidik anak
- Saling tolong-menolong
- Menjaga kehormatan
Tujuan-tujuan tersebut saling berkaitan dan membentuk sebuah kesatuan yang harmonis. Perkawinan yang dilandasi oleh tujuan-tujuan tersebut akan membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi pasangan suami istri. Sebaliknya, perkawinan yang tidak dilandasi oleh tujuan-tujuan tersebut berpotensi menimbulkan masalah dan perceraian.
Ibadah
Dalam ajaran Islam, perkawinan tidak hanya dipandang sebagai sebuah akad atau kontrak sosial, tetapi juga sebagai sebuah ibadah. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW, "Barang siapa yang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Maka bertaqwalah kepada Allah pada separuh yang lainnya." (HR. al-Baihaqi).
-
Menjaga diri dari zina
Salah satu tujuan utama perkawinan adalah untuk menjaga diri dari zina. Dengan menikah, seseorang dapat menyalurkan hasrat seksualnya secara halal dan terhindar dari perbuatan dosa.
-
Memperoleh ketenangan jiwa
Perkawinan dapat memberikan ketenangan jiwa bagi pasangan suami istri. Hal ini disebabkan karena dalam pernikahan, kedua belah pihak saling memberikan kasih sayang, dukungan, dan perhatian.
-
Membangun keluarga yang sakinah
Perkawinan merupakan dasar untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah (tenteram, penuh cinta, dan kasih sayang). Dalam keluarga yang sakinah, kedua belah pihak saling menghormati, menghargai, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
-
Mendidik anak
Perkawinan juga merupakan sarana untuk mendidik anak. Dalam keluarga, anak-anak akan belajar nilai-nilai moral, agama, dan sosial yang akan menjadi bekal mereka dalam menjalani kehidupan.
Dengan demikian, perkawinan dalam Islam memiliki tujuan yang sangat mulia, yaitu untuk menjaga diri dari zina, memperoleh ketenangan jiwa, membangun keluarga yang sakinah, dan mendidik anak. Tujuan-tujuan tersebut menjadikan perkawinan sebagai sebuah ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.
Melestarikan Keturunan
Melestarikan keturunan merupakan salah satu tujuan utama perkawinan dalam agama Islam. Hal ini dikarenakan Islam memandang anak sebagai anugerah dan amanah dari Allah SWT. Anak merupakan penerus generasi dan pewaris nilai-nilai luhur agama dan budaya.
Dengan menikah, pasangan suami istri dapat memperoleh keturunan yang sholih dan sholihah. Keturunan yang baik akan menjadi penyejuk hati orang tua dan bermanfaat bagi masyarakat. Sebaliknya, jika seseorang tidak menikah, maka ia tidak akan memiliki keturunan yang dapat melanjutkan garis keturunannya.
Selain itu, melestarikan keturunan juga merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT. Hal ini dikarenakan dengan memiliki anak, seseorang dapat mendidik dan membimbing mereka menjadi insan yang bertakwa dan berakhlak mulia. Dengan demikian, mereka dapat menjadi bekal bagi orang tua di akhirat kelak.
Memenuhi Kebutuhan Biologis
Pernikahan dalam Islam tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spiritual, tetapi juga kebutuhan biologis. Hal ini dikarenakan manusia diciptakan dengan fitrah atau naluri seksual yang perlu disalurkan secara sehat dan halal.
Dengan menikah, pasangan suami istri dapat memenuhi kebutuhan biologis mereka secara halal dan terhormat. Hubungan suami istri yang didasari oleh kasih sayang dan cinta akan membuat pemenuhan kebutuhan biologis menjadi semakin nikmat dan memuaskan.
Selain itu, pemenuhan kebutuhan biologis dalam pernikahan juga dapat membawa manfaat kesehatan. Hubungan seksual yang teratur dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental pasangan suami istri. Studi menunjukkan bahwa hubungan seksual dapat mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan biologis merupakan salah satu tujuan penting dalam pernikahan Islam. Hal ini dikarenakan pemenuhan kebutuhan biologis tidak hanya membawa manfaat fisik, tetapi juga spiritual dan emosional.
Memperoleh Ketentraman Jiwa
Dalam ajaran Islam, pernikahan merupakan salah satu jalan untuk memperoleh ketentraman jiwa. Hal ini dikarenakan dalam pernikahan, seseorang dapat menemukan pasangan hidup yang menjadi tempat berbagi suka dan duka, saling memberikan dukungan dan kasih sayang, serta menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
-
Saling memberikan kasih sayang
Kasih sayang merupakan kebutuhan dasar manusia yang dapat diperoleh dari pasangan hidup. Dalam pernikahan, suami dan istri dapat saling memberikan kasih sayang melalui berbagai cara, seperti sentuhan fisik, kata-kata yang lembut, dan perhatian. Kasih sayang ini akan menciptakan suasana yang hangat dan harmonis dalam rumah tangga, sehingga memberikan ketenangan jiwa bagi pasangan suami istri.
-
Saling mendukung
Dalam kehidupan pernikahan, pasti akan ada kalanya pasangan suami istri menghadapi masalah atau kesulitan. Pada saat-saat seperti ini, penting bagi pasangan untuk saling mendukung dan memberikan kekuatan. Dukungan dari pasangan akan membuat seseorang merasa tidak sendirian dan lebih percaya diri dalam menghadapi masalah. Dukungan ini juga akan mempererat hubungan suami istri dan menciptakan rasa aman dan nyaman dalam rumah tangga.
-
Menjadi sumber kekuatan
Pasangan hidup dapat menjadi sumber kekuatan bagi seseorang dalam menghadapi berbagai cobaan hidup. Ketika seseorang merasa lemah atau putus asa, pasangannya dapat memberikan motivasi dan semangat untuk terus berjuang. Kehadiran pasangan yang selalu ada di sampingnya akan memberikan kekuatan dan keberanian bagi seseorang untuk menghadapi segala rintangan.
Dengan demikian, pernikahan dalam Islam merupakan salah satu jalan untuk memperoleh ketentraman jiwa. Hal ini dikarenakan dalam pernikahan, seseorang dapat menemukan pasangan hidup yang menjadi tempat berbagi suka dan duka, saling memberikan dukungan dan kasih sayang, serta menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
Menghindari zina
Dalam ajaran Islam, zina merupakan salah satu dosa besar yang sangat diharamkan. Oleh karena itu, salah satu tujuan utama perkawinan dalam agama Islam adalah untuk menghindari zina.
-
Menjaga kesucian diri
Perkawinan menjadi sarana yang halal bagi pasangan suami istri untuk menyalurkan hasrat seksualnya. Dengan menikah, seseorang dapat menjaga kesucian dirinya dan terhindar dari perbuatan zina yang dapat merusak kehormatan dan martabatnya.
-
Membentengi diri dari godaan
Perkawinan juga menjadi benteng bagi seseorang untuk terhindar dari godaan zina. Dengan memiliki pasangan hidup yang sah, seseorang akan merasa lebih tenteram dan tidak mudah tergoda untuk melakukan perbuatan zina.
-
Membangun keluarga yang sakinah
Perkawinan yang dilandasi oleh tujuan untuk menghindari zina akan lebih mudah membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah (tenteram, penuh cinta, dan kasih sayang). Dalam keluarga seperti ini, kedua belah pihak akan saling menjaga kehormatan dan kesetiaan, sehingga terhindar dari perbuatan zina.
Dengan demikian, menghindari zina merupakan salah satu tujuan utama perkawinan dalam agama Islam. Perkawinan menjadi sarana yang halal dan terhormat bagi pasangan suami istri untuk menyalurkan hasrat seksualnya, membentengi diri dari godaan zina, dan membangun keluarga yang sakinah.
Membangun Keluarga yang Sakinah
Membangun keluarga yang sakinah merupakan salah satu tujuan utama perkawinan dalam agama Islam. Keluarga sakinah adalah keluarga yang tenteram, penuh cinta, dan kasih sayang. Keluarga seperti ini menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi seluruh anggota keluarga, sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
-
Cinta dan kasih sayang
Cinta dan kasih sayang merupakan fondasi utama dalam membangun keluarga sakinah. Pasangan suami istri harus saling mencintai dan menyayangi, sehingga dapat menciptakan suasana yang harmonis dan penuh kehangatan dalam keluarga.
-
Saling pengertian dan menghargai
Saling pengertian dan menghargai juga sangat penting dalam membangun keluarga sakinah. Setiap anggota keluarga harus saling memahami dan menghargai perbedaan yang ada, sehingga dapat hidup bersama dalam harmoni.
-
Saling tolong-menolong
Saling tolong-menolong merupakan salah satu bentuk kasih sayang yang dapat memperkuat ikatan keluarga. Setiap anggota keluarga harus saling membantu dan mendukung, baik dalam suka maupun duka.
-
Menjaga komunikasi yang baik
Komunikasi yang baik sangat penting dalam menjaga keharmonisan keluarga. Setiap anggota keluarga harus dapat berkomunikasi secara terbuka dan jujur, sehingga dapat menyelesaikan masalah bersama-sama.
Dengan membangun keluarga sakinah, pasangan suami istri dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Anak-anak akan merasa aman, dicintai, dan dihargai, sehingga dapat tumbuh menjadi pribadi yang sehat dan berakhlak mulia.
Mendidik Anak
Mendidik anak merupakan salah satu tujuan penting dalam perkawinan menurut agama Islam. Hal ini dikarenakan anak merupakan amanah dari Allah SWT yang harus dijaga, dirawat, dan dididik dengan baik. Pendidikan anak dalam Islam tidak hanya mencakup pendidikan intelektual, tetapi juga pendidikan moral, spiritual, dan sosial.
-
Menanamkan nilai-nilai Islam
Orang tua berkewajiban menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak-anaknya sejak dini. Nilai-nilai tersebut meliputi keimanan kepada Allah SWT, kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan tanggung jawab. Dengan menanamkan nilai-nilai Islam, orang tua berharap anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bertaqwa kepada Allah SWT.
-
Membekali anak dengan ilmu pengetahuan
Selain nilai-nilai Islam, orang tua juga berkewajiban membekali anak-anaknya dengan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan sangat penting untuk bekal anak-anak dalam menghadapi kehidupan di masa depan. Orang tua dapat membekali anak-anaknya dengan ilmu pengetahuan melalui pendidikan formal maupun pendidikan non-formal.
-
Mempersiapkan anak untuk hidup bermasyarakat
Orang tua juga berkewajiban mempersiapkan anak-anaknya untuk hidup bermasyarakat. Anak-anak harus diajarkan bagaimana cara bersosialisasi dengan baik, bekerja sama dengan orang lain, dan menyelesaikan konflik secara damai. Dengan mempersiapkan anak-anak untuk hidup bermasyarakat, orang tua berharap anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.
-
Menjaga kesehatan fisik dan mental anak
Selain pendidikan intelektual, moral, spiritual, dan sosial, orang tua juga berkewajiban menjaga kesehatan fisik dan mental anak-anaknya. Orang tua harus memastikan anak-anaknya mendapatkan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, dan olahraga yang teratur. Orang tua juga harus memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya, sehingga anak-anak merasa dicintai dan dihargai.
Dengan mendidik anak dengan baik, orang tua telah menjalankan salah satu tujuan penting dalam perkawinan menurut agama Islam. Anak-anak yang terdidik dengan baik akan menjadi kebanggaan orang tua dan bermanfaat bagi masyarakat.
Saling Tolong-Menolong
Saling tolong-menolong merupakan salah satu tujuan penting dalam perkawinan menurut agama Islam. Hal ini dikarenakan dalam ajaran Islam, suami dan istri adalah partner yang setara dan saling membutuhkan. Mereka harus saling membantu dan mendukung dalam segala hal, baik dalam suka maupun duka.
Saling tolong-menolong dalam perkawinan memiliki banyak manfaat, di antaranya:
- Memperkuat ikatan suami istri
- Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis
- Membantu mengatasi masalah bersama
- Meningkatkan rasa kasih sayang dan cinta
Dalam kehidupan sehari-hari, saling tolong-menolong dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti:
- Suami membantu istri dalam pekerjaan rumah tangga
- Istri membantu suami dalam pekerjaan mencari nafkah
- Suami dan istri saling mendukung dalam mengasuh anak
- Suami dan istri saling menghibur dan memberikan semangat ketika menghadapi masalah
Dengan saling tolong-menolong, suami dan istri dapat membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah (tenteram, penuh cinta, dan kasih sayang). Keluarga yang seperti ini akan menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi seluruh anggota keluarga, sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Menjaga Kehormatan
Dalam ajaran Islam, menjaga kehormatan merupakan salah satu tujuan penting dalam perkawinan. Kehormatan merupakan sesuatu yang sangat berharga dan harus dijaga oleh setiap individu, terutama bagi seorang perempuan. Perkawinan merupakan salah satu cara untuk menjaga kehormatan, baik bagi suami maupun istri.
Bagi seorang perempuan, perkawinan akan memberikannya perlindungan dan keamanan dari berbagai bentuk pelecehan dan kekerasan seksual. Dalam ikatan pernikahan, perempuan memiliki suami yang berkewajiban untuk melindunginya dan menjaga kehormatannya. Selain itu, perkawinan juga akan memberikan perempuan status sosial yang lebih tinggi dan terhormat di masyarakat.
Bagi seorang laki-laki, perkawinan akan membantunya untuk menghindari perbuatan zina yang dapat merusak kehormatannya. Dalam ajaran Islam, zina merupakan dosa besar yang sangat diharamkan. Dengan menikah, seorang laki-laki dapat menyalurkan hasrat seksualnya secara halal dan terhormat, sehingga terhindar dari perbuatan zina yang dapat merusak kehormatannya dan keluarganya.
Dengan demikian, menjaga kehormatan merupakan salah satu tujuan penting dalam perkawinan menurut agama Islam. Perkawinan menjadi sarana yang halal dan terhormat bagi pasangan suami istri untuk menjaga kehormatan mereka masing-masing, baik di hadapan Allah SWT maupun di hadapan masyarakat.
Tips Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawaddah Warahmah
Pernikahan merupakan ibadah yang mulia dalam agama Islam. Untuk membangun pernikahan yang sakinah mawaddah warahmah, terdapat beberapa tips yang dapat diterapkan, di antaranya:
1. Niat yang Benar
Dasari pernikahan dengan niat yang benar, yaitu untuk menjalankan perintah Allah SWT dan membangun keluarga yang harmonis.
2. Saling Mencintai dan Menyayangi
Cinta dan kasih sayang merupakan fondasi utama dalam pernikahan. Saling mencintai dan menyayangi akan menciptakan suasana rumah tangga yang hangat dan bahagia.
3. Saling Memahami dan Menghargai
Setiap individu memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda. Saling memahami dan menghargai perbedaan akan memperkuat ikatan pernikahan.
4. Saling Membantu dan Mendukung
Suami istri adalah partner yang setara. Saling membantu dan mendukung dalam suka dan duka akan mempererat hubungan dan mengatasi segala permasalahan bersama.
5. Menjaga Komunikasi yang Baik
Komunikasi yang baik sangat penting dalam pernikahan. Saling terbuka dan jujur dalam berkomunikasi akan menghindari kesalahpahaman dan memperkuat hubungan.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, pasangan suami istri dapat membangun pernikahan yang sakinah mawaddah warahmah, yaitu pernikahan yang tenteram, penuh cinta, dan kasih sayang.
Pernikahan yang harmonis tidak hanya membawa kebahagiaan bagi pasangan suami istri, tetapi juga menjadi pondasi yang kuat bagi tumbuh kembang anak-anak dan keluarga besar.
Pertanyaan Umum tentang Tujuan Pernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam Islam memiliki tujuan yang mulia, yakni untuk menciptakan keluarga yang tenteram, penuh cinta, dan kasih sayang. Berikut beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait tujuan pernikahan dalam Islam:
Pertanyaan 1: Apa saja tujuan utama pernikahan dalam Islam?
Jawaban: Tujuan utama pernikahan dalam Islam antara lain untuk membangun keluarga yang sakinah, melestarikan keturunan, memenuhi kebutuhan biologis, memperoleh ketenangan jiwa, menghindari zina, mendidik anak, saling tolong-menolong, menjaga kehormatan, dan sebagai ibadah.
Pertanyaan 2: Bagaimana pernikahan dapat menjadi ibadah?
Jawaban: Pernikahan dapat menjadi ibadah karena dengan menikah, seseorang dapat menjaga diri dari zina, memperoleh ketenangan jiwa, membangun keluarga yang sakinah, dan mendidik anak. Semua hal tersebut merupakan amal kebaikan yang bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
Pertanyaan 3: Apa peran penting anak dalam pernikahan Islam?
Jawaban: Anak merupakan salah satu tujuan utama pernikahan dalam Islam. Anak adalah anugerah dan amanah dari Allah SWT yang harus dijaga, dirawat, dan dididik dengan baik. Anak juga menjadi penerus generasi dan pewaris nilai-nilai luhur agama dan budaya.
Pertanyaan 4: Bagaimana pernikahan dapat membantu memenuhi kebutuhan biologis?
Jawaban: Pernikahan menyediakan sarana yang halal dan terhormat bagi pasangan suami istri untuk memenuhi kebutuhan biologis mereka. Hubungan suami istri yang didasari oleh kasih sayang dan cinta akan membuat pemenuhan kebutuhan biologis menjadi semakin nikmat dan memuaskan.
Pertanyaan 5: Apa pentingnya menjaga kehormatan dalam pernikahan Islam?
Jawaban: Menjaga kehormatan merupakan salah satu tujuan penting dalam pernikahan Islam. Kehormatan sangat berharga dan harus dijaga oleh setiap individu, terutama bagi seorang perempuan. Perkawinan menjadi salah satu cara untuk menjaga kehormatan, baik bagi suami maupun istri.
Pertanyaan 6: Bagaimana pasangan suami istri dapat membangun pernikahan yang sakinah mawaddah warahmah?
Jawaban: Pasangan suami istri dapat membangun pernikahan yang sakinah mawaddah warahmah dengan niat yang benar, saling mencintai dan menyayangi, saling memahami dan menghargai, saling membantu dan mendukung, serta menjaga komunikasi yang baik.
Kesimpulan
Pernikahan dalam agama Islam memiliki tujuan yang mulia, yaitu untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah (tenteram, penuh cinta, dan kasih sayang). Tujuan ini mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah, pelestarian keturunan, pemenuhan kebutuhan biologis, hingga pendidikan anak.
Dengan memahami tujuan-tujuan tersebut, diharapkan pasangan suami istri dapat membangun pernikahan yang harmonis dan langgeng. Pernikahan yang harmonis tidak hanya membawa kebahagiaan bagi pasangan, tetapi juga menjadi fondasi yang kuat bagi tumbuh kembang anak-anak dan keluarga besar. Oleh karena itu, sangat penting untuk senantiasa menjaga dan memperkuat ikatan pernikahan sesuai dengan ajaran agama Islam.
Youtube Video:
- Fungsi Handycam Vs Kamera, Pilih yang Mana ? - December 16, 2024
- Kamera DSLR Canon dengan Wifi | SLR Termurah Fitur Lengkap - December 16, 2024
- Kamera Saku Layar Putar Murah Berkualitas Resolusi 4K Untuk Vlog & Selfie - December 15, 2024