Menurut KBBI, pemimpin adalah orang yang memimpin atau mengepalai suatu organisasi, perkumpulan, dan sebagainya. Sedangkan mengingkari janji artinya tidak menepati atau melanggar apa yang telah dijanjikan. Jadi, pemimpin yang mengingkari janji adalah seorang pemimpin yang tidak menepati janji-janjinya.
Janji adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat. Janji adalah bukti adanya kepercayaan antara dua pihak. Jika seseorang mengingkari janjinya, maka kepercayaan tersebut akan rusak. Hal ini tentu saja akan berdampak buruk bagi hubungan antara kedua pihak.
Dalam dunia politik, pemimpin yang mengingkari janji adalah hal yang sangat fatal. Kepercayaan masyarakat kepada pemimpin tersebut akan hilang. Hal ini akan membuat pemimpin tersebut sulit untuk memimpin dan menjalankan pemerintahan dengan baik.
bagaimana menurut pendapatmu apabila ada seorang pemimpin yang mengingkari janji
Pemimpin yang mengingkari janji adalah masalah serius yang dapat menimbulkan konsekuensi yang parah. Berikut adalah 10 aspek penting yang perlu dipertimbangkan:
- Kepercayaan publik
- Integritas kepemimpinan
- Akuntabilitas
- Keadilan
- Moralitas
- Konsekuensi politik
- Dampak sosial
- Preseden buruk
- Kehilangan dukungan
- Kerusakan reputasi
Pemimpin yang mengingkari janji dapat merusak kepercayaan publik dan merusak integritas kepemimpinannya. Mereka gagal menunjukkan akuntabilitas dan keadilan, serta mengabaikan prinsip-prinsip moral. Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi politik, seperti kehilangan dukungan dari konstituen atau bahkan pemakzulan. Selain itu, hal ini dapat berdampak negatif pada masyarakat, menciptakan preseden buruk, dan merusak reputasi pemimpin dan negaranya.
Kepercayaan publik
Kepercayaan publik adalah komponen penting dalam kepemimpinan yang efektif. Ketika seorang pemimpin menepati janjinya, ia membangun kepercayaan dengan rakyatnya. Kepercayaan ini penting untuk pemerintahan yang stabil dan masyarakat yang harmonis. Sebaliknya, ketika seorang pemimpin mengingkari janjinya, ia merusak kepercayaan publik. Hal ini dapat menimbulkan berbagai konsekuensi negatif, seperti:
- Kehilangan dukungan dari konstituen
- Kesulitan dalam mengesahkan undang-undang
- Kerusuhan sosial
- Ketidakstabilan politik
Dalam kasus yang ekstrem, pemimpin yang mengingkari janji dapat dimakzulkan atau bahkan digulingkan dari kekuasaannya. Oleh karena itu, sangat penting bagi para pemimpin untuk menepati janji mereka dan membangun kepercayaan dengan rakyatnya.
Integritas Kepemimpinan
Integritas kepemimpinan adalah kualitas penting yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin. Integritas menunjukkan kejujuran dan kebenaran dalam tindakan dan perkataan. Pemimpin yang berintegritas menepati janji-janjinya dan bertindak sesuai dengan prinsip-prinsipnya. Sebaliknya, pemimpin yang tidak berintegritas adalah pemimpin yang tidak dapat dipercaya dan sering mengingkari janjinya.
-
Konsistensi
Pemimpin yang berintegritas adalah pemimpin yang konsisten antara perkataan dan perbuatannya. Mereka tidak akan mengatakan satu hal dan melakukan hal yang lain. Konsistensi sangat penting untuk membangun kepercayaan dengan pengikut. -
Kejujuran
Pemimpin yang berintegritas adalah pemimpin yang jujur dan terbuka. Mereka tidak akan berbohong atau menyesatkan pengikutnya. Kejujuran sangat penting untuk membangun kepercayaan dan rasa hormat. -
Tanggung Jawab
Pemimpin yang berintegritas adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas tindakan mereka. Mereka tidak akan menyalahkan orang lain atau membuat alasan. Tanggung jawab sangat penting untuk membangun akuntabilitas dan kepercayaan. -
Keadilan
Pemimpin yang berintegritas adalah pemimpin yang adil dan tidak memihak. Mereka akan memperlakukan semua orang dengan adil, tanpa memandang ras, agama, atau afiliasi politik. Keadilan sangat penting untuk membangun kepercayaan dan menciptakan masyarakat yang harmonis.
Pemimpin yang mengingkari janji menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki integritas kepemimpinan. Mereka tidak dapat dipercaya dan tidak dapat diandalkan. Pemimpin seperti ini akan sulit membangun kepercayaan dengan pengikutnya dan akan kesulitan memimpin secara efektif.
Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah sebuah konsep penting dalam kepemimpinan. Akuntabilitas berarti bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan seseorang. Pemimpin yang akuntabel adalah pemimpin yang bersedia bertanggung jawab atas janji-janji dan tindakan mereka.
-
Transparansi
Pemimpin yang akuntabel adalah pemimpin yang transparan. Mereka terbuka dan jujur mengenai janji dan tindakan mereka. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan dengan pengikut. -
Responsivitas
Pemimpin yang akuntabel adalah pemimpin yang responsif. Mereka mendengarkan kekhawatiran pengikut mereka dan menanggapinya. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa pemimpin peduli terhadap pengikut mereka dan bersedia mendengarkan masukan mereka. -
Konsekuensi
Pemimpin yang akuntabel adalah pemimpin yang menghadapi konsekuensi atas tindakan mereka. Jika mereka mengingkari janji atau membuat kesalahan, mereka bersedia bertanggung jawab dan menerima konsekuensinya. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan dan menunjukkan bahwa pemimpin serius dalam menjalankan tugasnya.
Pemimpin yang mengingkari janji menunjukkan bahwa mereka tidak akuntabel. Mereka tidak bersedia bertanggung jawab atas tindakan mereka dan seringkali menghindari konsekuensi atas kesalahan mereka. Pemimpin seperti ini akan sulit membangun kepercayaan dengan pengikutnya dan akan kesulitan memimpin secara efektif.
Keadilan
Keadilan merupakan salah satu pilar utama dalam sebuah masyarakat yang beradab. Keadilan berarti perlakuan yang sama dan tidak memihak bagi semua orang, tanpa memandang ras, agama, atau afiliasi politik. Pemimpin yang adil adalah pemimpin yang menegakkan keadilan dan memastikan bahwa semua orang diperlakukan dengan adil.
-
Keadilan Hukum
Pemimpin yang adil memastikan bahwa semua orang diperlakukan sama di mata hukum. Mereka tidak akan menunjukkan favoritisme atau diskriminasi, dan mereka akan menegakkan hukum secara adil dan tidak memihak.
-
Keadilan Sosial
Pemimpin yang adil mempromosikan keadilan sosial dengan memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang sama terhadap peluang dan sumber daya. Mereka bekerja untuk mengurangi kesenjangan dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara.
-
Keadilan Ekonomi
Pemimpin yang adil memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk sukses secara ekonomi. Mereka bekerja untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan upah, dan mengurangi kemiskinan.
-
Keadilan Lingkungan
Pemimpin yang adil mempromosikan keadilan lingkungan dengan memastikan bahwa semua orang memiliki akses terhadap lingkungan yang bersih dan sehat. Mereka bekerja untuk mengurangi polusi, melindungi sumber daya alam, dan mengatasi perubahan iklim.
Pemimpin yang mengingkari janji menunjukkan bahwa mereka tidak adil. Mereka tidak memperlakukan semua orang secara adil dan tidak memihak, dan mereka tidak memenuhi komitmen mereka. Pemimpin seperti ini akan sulit membangun kepercayaan dengan rakyatnya dan akan kesulitan memimpin secara efektif.
Moralitas
Moralitas merupakan nilai-nilai yang mengatur perilaku seseorang atau masyarakat. Moralitas yang baik mengharuskan seseorang untuk jujur, dapat dipercaya, dan menepati janji. Pemimpin yang bermoral adalah pemimpin yang memegang teguh nilai-nilai tersebut dan memimpin dengan memberi contoh.
Pemimpin yang mengingkari janji menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki moralitas yang baik. Mereka tidak jujur dan tidak dapat dipercaya. Pemimpin seperti ini akan sulit membangun kepercayaan dengan rakyatnya dan akan kesulitan memimpin secara efektif.
Kasus pemimpin yang mengingkari janji sering terjadi di dunia nyata. Misalnya, pada tahun 2016, seorang gubernur di Indonesia berjanji untuk membangun sebuah rumah sakit baru. Namun, hingga saat ini, rumah sakit tersebut belum kunjung dibangun. Akibatnya, masyarakat kehilangan kepercayaan kepada gubernur tersebut.
Contoh lain adalah seorang presiden di Amerika Serikat yang berjanji untuk mencabut Undang-Undang Perawatan Terjangkau. Namun, hingga akhir masa jabatannya, janji tersebut tidak ditepati. Akibatnya, masyarakat kehilangan kepercayaan kepada presiden tersebut.
Dari kedua contoh tersebut, dapat dilihat bahwa pemimpin yang mengingkari janji akan kehilangan kepercayaan dari rakyatnya. Hal ini akan berdampak negatif pada kepemimpinan mereka dan pada negara secara keseluruhan.
Konsekuensi Politik
Pemimpin yang mengingkari janji dapat menghadapi berbagai macam konsekuensi politik, tergantung pada tingkat keparahan pelanggaran dan iklim politik saat itu. Konsekuensi ini dapat berkisar dari hilangnya dukungan publik hingga pemakzulan.
-
Kehilangan Dukungan Publik
Ketika seorang pemimpin mengingkari janji, mereka dapat kehilangan kepercayaan dan dukungan dari publik. Hal ini dapat berdampak negatif pada kemampuan mereka untuk memerintah secara efektif, karena mereka mungkin kesulitan untuk meloloskan undang-undang atau mendapatkan dukungan untuk kebijakan mereka.
-
Kegagalan Pemilu
Jika seorang pemimpin mengingkari janji penting, mereka mungkin akan kehilangan suara dalam pemilu berikutnya. Pemilih mungkin merasa bahwa mereka tidak dapat mempercayai pemimpin tersebut untuk menepati janji di masa depan, dan oleh karena itu mungkin memilih kandidat lain.
-
Pemakzulan
Dalam beberapa kasus, pemimpin yang mengingkari janji dapat dimakzulkan. Pemakzulan adalah proses di mana seorang pemimpin dituduh melakukan kejahatan atau pelanggaran berat, dan jika terbukti bersalah, mereka dapat diberhentikan dari jabatannya.
Konsekuensi politik dari mengingkari janji dapat sangat merugikan seorang pemimpin dan dapat berdampak negatif pada kemampuan mereka untuk memerintah secara efektif. Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin untuk menepati janji mereka dan membangun kepercayaan dengan rakyatnya.
Dampak sosial
Pemimpin yang mengingkari janji dapat menimbulkan dampak sosial yang signifikan. Dampak ini dapat berkisar dari hilangnya kepercayaan publik hingga meningkatnya keresahan sosial.
-
Hilangnya Kepercayaan Publik
Ketika seorang pemimpin mengingkari janjinya, mereka merusak kepercayaan publik. Hal ini dapat berdampak negatif pada kemampuan mereka untuk memerintah secara efektif, karena mereka mungkin kesulitan untuk meloloskan undang-undang atau mendapatkan dukungan untuk kebijakan mereka.
-
Meningkatnya Ketidakpercayaan Sosial
Pemimpin yang mengingkari janji dapat menimbulkan ketidakpercayaan sosial. Masyarakat mungkin merasa bahwa mereka tidak dapat mempercayai pemimpin mereka atau pemerintah secara keseluruhan. Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya keresahan sosial dan ketidakstabilan politik.
-
Lemahnya Norma Sosial
Pemimpin yang mengingkari janji dapat melemahkan norma sosial. Ketika masyarakat melihat bahwa pemimpin mereka tidak menepati janji, mereka mungkin mulai percaya bahwa mengingkari janji adalah hal yang dapat diterima. Hal ini dapat menyebabkan penurunan standar etika dan melemahnya tatanan sosial.
-
Kerusakan Reputasi Negara
Pemimpin yang mengingkari janji dapat merusak reputasi negaranya. Ketika pemimpin suatu negara mengingkari janji, hal ini dapat dilihat sebagai tanda kelemahan atau ketidakstabilan. Hal ini dapat mempersulit negara tersebut untuk menjalin hubungan dengan negara lain dan menarik investasi asing.
Dampak sosial dari pemimpin yang mengingkari janji bisa sangat merugikan. Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin untuk menepati janji mereka dan membangun kepercayaan dengan rakyatnya.
Preseden Buruk
Preseden buruk adalah sebuah tindakan atau keputusan yang dapat menjadi contoh atau pembenaran bagi tindakan atau keputusan serupa di masa depan. Dalam konteks seorang pemimpin yang mengingkari janji, preseden buruk dapat timbul ketika pemimpin tersebut tidak menghadapi konsekuensi yang berarti atas tindakannya.
Ketika seorang pemimpin mengingkari janji dan tidak ada tindakan korektif yang diambil, hal ini dapat menciptakan preseden buruk bagi pemimpin lain untuk melakukan hal yang sama. Pemimpin lain mungkin berpikir bahwa mereka juga dapat mengingkari janji tanpa harus menghadapi konsekuensi apa pun. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kepercayaan publik terhadap pemimpin dan pemerintah secara keseluruhan.
Sebagai contoh, pada tahun 2016, seorang gubernur di Indonesia berjanji untuk membangun sebuah rumah sakit baru. Namun, hingga saat ini, rumah sakit tersebut belum kunjung dibangun. Gubernur tersebut tidak menghadapi konsekuensi yang berarti atas tindakannya, dan hal ini menciptakan preseden buruk bagi pemimpin lain untuk mengingkari janji mereka.
Preseden buruk dapat menimbulkan dampak negatif yang luas. Hal ini dapat merusak kepercayaan publik, melemahkan norma sosial, dan menciptakan ketidakstabilan politik. Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin untuk menepati janji mereka dan menghindari terciptanya preseden buruk.
Kehilangan Dukungan
Kehilangan dukungan adalah salah satu konsekuensi serius yang dapat dihadapi oleh seorang pemimpin yang mengingkari janji. Dukungan masyarakat sangat penting bagi seorang pemimpin untuk dapat memerintah secara efektif. Jika masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap pemimpinnya, maka akan sulit bagi pemimpin tersebut untuk menjalankan roda pemerintahan.
-
Kegagalan Mengesahkan Kebijakan
Ketika seorang pemimpin mengingkari janjinya, masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadapnya. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan pemimpin tersebut dalam mengesahkan kebijakan-kebijakan penting. Masyarakat tidak akan mendukung kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemimpin yang tidak mereka percaya.
-
Hilangnya Legitimasi
Pemimpin yang mengingkari janji akan kehilangan legitimasinya di mata masyarakat. Masyarakat akan memandang pemimpin tersebut sebagai sosok yang tidak dapat dipercaya dan tidak layak untuk memimpin. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya dukungan masyarakat terhadap pemerintahan yang dipimpin oleh pemimpin tersebut.
-
Kerusuhan Sosial
Dalam kasus-kasus tertentu, kehilangan dukungan masyarakat terhadap pemimpin yang mengingkari janji dapat memicu kerusuhan sosial. Masyarakat yang merasa dikhianati dan tidak dipedulikan oleh pemimpinnya dapat melakukan demonstrasi atau bahkan melakukan tindakan kekerasan.
-
Ketidakstabilan Politik
Kehilangan dukungan masyarakat terhadap pemimpin yang mengingkari janji dapat menyebabkan ketidakstabilan politik. Pemimpin tersebut akan kesulitan untuk mengendalikan negara dan menjalankan roda pemerintahan. Hal ini dapat berujung pada pergantian kekuasaan secara paksa, seperti kudeta atau revolusi.
Kehilangan dukungan masyarakat adalah konsekuensi serius yang harus dihindari oleh setiap pemimpin. Oleh karena itu, sangat penting bagi para pemimpin untuk menepati janji-janji mereka dan membangun kepercayaan dengan masyarakat.
Kerusakan Reputasi
Reputasi merupakan hal yang sangat penting bagi seorang pemimpin. Reputasi yang baik dapat membuat seorang pemimpin dipercaya dan dihormati oleh masyarakat, sedangkan reputasi yang buruk dapat membuat seorang pemimpin kehilangan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat.
-
Kehilangan Kepercayaan Publik
Pemimpin yang mengingkari janji akan kehilangan kepercayaan publik. Masyarakat akan memandang pemimpin tersebut sebagai sosok yang tidak dapat dipercaya dan tidak layak untuk memimpin. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya dukungan masyarakat terhadap pemerintahan yang dipimpin oleh pemimpin tersebut.
-
Citra Negatif
Pemimpin yang mengingkari janji akan memiliki citra negatif di mata masyarakat. Masyarakat akan melihat pemimpin tersebut sebagai sosok yang tidak kompeten, tidak bertanggung jawab, dan tidak dapat diandalkan. Citra negatif ini dapat merusak reputasi pemimpin dan negaranya.
-
Kesulitan dalam Menjalin Hubungan Internasional
Pemimpin yang mengingkari janji akan kesulitan dalam menjalin hubungan internasional. Pemimpin negara lain akan enggan bekerja sama dengan pemimpin yang tidak dapat dipercaya. Hal ini dapat merugikan negara yang dipimpin oleh pemimpin tersebut.
-
Dampak Jangka Panjang
Kerusakan reputasi akibat mengingkari janji dapat berdampak jangka panjang. Masyarakat akan sulit untuk melupakan kesalahan pemimpin tersebut, dan hal ini dapat terus menghantui pemimpin tersebut di masa depan.
Kerusakan reputasi merupakan konsekuensi serius yang harus dihindari oleh setiap pemimpin. Oleh karena itu, sangat penting bagi para pemimpin untuk menepati janji-janji mereka dan membangun kepercayaan dengan masyarakat.
Tips Menghindari Janji yang Ingkar
Pemimpin yang mengingkari janji dapat menghadapi berbagai konsekuensi negatif, termasuk hilangnya kepercayaan publik, kerusakan reputasi, dan ketidakstabilan politik. Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin untuk menghindari mengingkari janji dan membangun kepercayaan dengan rakyatnya.
Berikut adalah beberapa tips untuk membantu para pemimpin menghindari mengingkari janji:
Tip 1: Berpikirlah dengan matang sebelum membuat janji
Sebelum membuat janji, para pemimpin harus mempertimbangkan dengan matang apakah mereka dapat memenuhi janji tersebut. Mereka harus realistis tentang apa yang dapat mereka capai dan tidak boleh membuat janji yang tidak dapat mereka tepati.
Tip 2: Prioritaskan janji yang paling penting
Jika para pemimpin memiliki banyak janji yang harus ditepati, mereka harus memprioritaskan janji yang paling penting. Mereka harus fokus pada pemenuhan janji-janji yang akan memberikan dampak terbesar bagi rakyatnya.
Tip 3: Berkomunikasilah secara jelas tentang janji yang dibuat
Para pemimpin harus berkomunikasi secara jelas kepada masyarakat tentang janji yang mereka buat. Mereka harus memastikan bahwa masyarakat memahami apa yang mereka janjikan dan apa yang diharapkan.
Tip 4: Berikan pembaruan secara teratur tentang kemajuan pemenuhan janji
Para pemimpin harus memberikan pembaruan secara teratur kepada masyarakat tentang kemajuan pemenuhan janji mereka. Hal ini akan membantu masyarakat tetap mendapat informasi dan membangun kepercayaan.
Tip 5: Akui kesalahan dan ambil tanggung jawab
Jika para pemimpin mengingkari janji, mereka harus segera mengakui kesalahan mereka dan mengambil tanggung jawab. Mereka harus menjelaskan alasan mengapa mereka mengingkari janji dan meminta maaf kepada masyarakat.
Dengan mengikuti tips-tips ini, para pemimpin dapat menghindari mengingkari janji dan membangun kepercayaan dengan rakyatnya.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait dengan pemimpin yang mengingkari janji:
Pertanyaan 1: Apa saja dampak dari pemimpin yang mengingkari janji?
Dampak dari pemimpin yang mengingkari janji sangatlah luas, mulai dari hilangnya kepercayaan publik, kerusakan reputasi, hingga ketidakstabilan politik.
Pertanyaan 2: Mengapa penting bagi pemimpin untuk menepati janji?
Menepati janji sangat penting bagi pemimpin karena hal ini membangun kepercayaan dengan rakyatnya. Pemimpin yang menepati janji akan lebih mudah untuk memimpin dan menjalankan roda pemerintahan.
Pertanyaan 3: Apa saja konsekuensi bagi pemimpin yang mengingkari janji?
Konsekuensi bagi pemimpin yang mengingkari janji sangat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan pelanggaran dan iklim politik saat itu. Konsekuensi tersebut dapat berkisar dari hilangnya dukungan publik hingga pemakzulan.
Pertanyaan 4: Bagaimana cara menghindari mengingkari janji bagi seorang pemimpin?
Pemimpin dapat menghindari mengingkari janji dengan cara berpikir matang sebelum membuat janji, memprioritaskan janji yang paling penting, berkomunikasi secara jelas tentang janji yang dibuat, memberikan pembaruan secara teratur tentang kemajuan pemenuhan janji, dan mengakui kesalahan serta mengambil tanggung jawab jika mengingkari janji.
Pertanyaan 5: Apa peran masyarakat dalam mencegah pemimpin mengingkari janji?
Masyarakat dapat berperan aktif dalam mencegah pemimpin mengingkari janji dengan cara mengawasi kinerja pemimpin, memberikan kritik yang konstruktif, dan meminta pertanggungjawaban pemimpin atas janji-janji yang telah dibuat.
Pertanyaan 6: Apa dampak jangka panjang dari pemimpin yang mengingkari janji?
Dampak jangka panjang dari pemimpin yang mengingkari janji dapat sangat merugikan, seperti hilangnya kepercayaan publik, melemahnya norma sosial, dan ketidakstabilan politik. Hal ini dapat menghambat kemajuan suatu negara dan mempersulit pemimpin berikutnya untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Kesimpulannya, pemimpin yang mengingkari janji dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat negatif. Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin untuk menghindari mengingkari janji dan membangun kepercayaan dengan rakyatnya.
Lanjut ke bagian artikel selanjutnya
Kesimpulan
Pemimpin yang mengingkari janji dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat negatif bagi diri mereka sendiri, masyarakat, dan negara. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan publik, kerusakan reputasi, ketidakstabilan politik, dan dampak jangka panjang yang merugikan.
Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin untuk menghindari mengingkari janji dan membangun kepercayaan dengan rakyatnya. Pemimpin harus berpikir matang sebelum membuat janji, memprioritaskan janji yang paling penting, berkomunikasi secara jelas tentang janji yang dibuat, memberikan pembaruan secara teratur tentang kemajuan pemenuhan janji, dan mengakui kesalahan serta mengambil tanggung jawab jika mengingkari janji.
Youtube Video:
- Modifikasi Mobil Fortuner Terbaru - November 23, 2024
- Android Kamera Terbaik Harga di Bawah 2 juta - November 23, 2024
- Rekomendasi Powerbank 12.000 mAh Harga 100rb an - November 23, 2024