Pendidikan

contoh soal break even point dan jawabannya

Follow Kami di Google News Gan!!!

Contoh Soal Break Even Point dan Jawabannya

Break Even Point (BEP) adalah titik di mana pendapatan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan. Dalam kata lain, BEP adalah titik di mana perusahaan tidak menghasilkan keuntungan maupun kerugian. Untuk mencapai BEP, perusahaan harus menjual sejumlah produk atau jasa yang cukup untuk menutupi semua biaya yang dikeluarkan.

Untuk memahami konsep BEP dengan lebih baik, mari kita lihat contoh soal berikut ini:

Contoh Soal 1:
Perusahaan ABC memproduksi dan menjual sepatu. Biaya tetap perusahaan adalah Rp 500.000 per bulan, sedangkan biaya variabel per sepatu adalah Rp 50.000. Harga jual per sepatu adalah Rp 150.000. Berapa banyak sepatu yang harus dijual per bulan agar perusahaan mencapai BEP?

Jawaban:
Untuk mencari jumlah sepatu yang harus dijual agar perusahaan mencapai BEP, kita perlu menggunakan rumus BEP. Rumus BEP adalah:

BEP = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

Dalam kasus ini, biaya tetap adalah Rp 500.000, harga jual per unit adalah Rp 150.000, dan biaya variabel per unit adalah Rp 50.000. Mari kita masukkan nilai-nilai ini ke dalam rumus BEP:

BEP = 500.000 / (150.000 – 50.000)
BEP = 500.000 / 100.000
BEP = 5

Jadi, perusahaan ABC harus menjual minimal 5 sepatu per bulan agar mencapai BEP.

Contoh Soal 2:
Perusahaan XYZ memproduksi dan menjual produk A. Biaya tetap perusahaan adalah Rp 1.000.000 per bulan, sedangkan biaya variabel per produk A adalah Rp 200.000. Harga jual per produk A adalah Rp 500.000. Berapa banyak produk A yang harus dijual per bulan agar perusahaan mencapai BEP?

Jawaban:
Kita akan menggunakan rumus BEP yang sama seperti sebelumnya:

BEP = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

Dalam kasus ini, biaya tetap adalah Rp 1.000.000, harga jual per unit adalah Rp 500.000, dan biaya variabel per unit adalah Rp 200.000. Mari kita masukkan nilai-nilai ini ke dalam rumus BEP:

BEP = 1.000.000 / (500.000 – 200.000)
BEP = 1.000.000 / 300.000
BEP = 3.33

Jadi, perusahaan XYZ harus menjual minimal 4 produk A per bulan agar mencapai BEP.

Dalam kedua contoh soal di atas, kita dapat melihat bahwa BEP adalah titik di mana pendapatan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan. Jika perusahaan menjual lebih dari jumlah yang diperlukan untuk mencapai BEP, maka perusahaan akan menghasilkan keuntungan. Namun, jika perusahaan menjual kurang dari jumlah yang diperlukan untuk mencapai BEP, maka perusahaan akan mengalami kerugian.

Baca Juga  apa artinya dejavu

Dalam prakteknya, perusahaan harus mempertimbangkan BEP ketika membuat keputusan bisnis. BEP dapat membantu perusahaan dalam menentukan harga jual yang tepat, mengevaluasi kinerja bisnis, dan merencanakan strategi pemasaran yang efektif.

Dalam artikel ini, kita telah melihat contoh soal BEP dan cara menghitungnya. BEP adalah konsep penting dalam analisis bisnis dan dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat. Dengan memahami BEP, perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja dan mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.

Cara Menghitung Break Even Point dan Contoh Soalnya

contoh soal break even point dan jawabannya
Cara Menghitung Break Even Point dan Contoh Soalnya

Break even point adalah titik di mana pendapatan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan. Dalam kata lain, break even point adalah titik di mana perusahaan tidak menghasilkan keuntungan maupun kerugian. Untuk menghitung break even point, ada beberapa langkah yang perlu diikuti.

Langkah pertama dalam menghitung break even point adalah mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah terlepas dari jumlah produk yang dihasilkan atau dijual. Contoh biaya tetap termasuk sewa gedung, gaji karyawan tetap, dan biaya administrasi. Biaya variabel, di sisi lain, berubah seiring dengan jumlah produk yang dihasilkan atau dijual. Contoh biaya variabel termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya pemasaran.

Setelah mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variabel, langkah berikutnya adalah menghitung kontribusi margin per unit. Kontribusi margin per unit adalah selisih antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit. Misalnya, jika harga jual per unit adalah Rp 100.000 dan biaya variabel per unit adalah Rp 50.000, maka kontribusi margin per unit adalah Rp 50.000.

Langkah selanjutnya adalah menghitung break even point dalam unit. Break even point dalam unit dapat dihitung dengan membagi biaya tetap dengan kontribusi margin per unit. Misalnya, jika biaya tetap adalah Rp 500.000.000 dan kontribusi margin per unit adalah Rp 50.000, maka break even point dalam unit adalah 10.000 unit.

Selain menghitung break even point dalam unit, break even point juga dapat dihitung dalam nilai uang. Untuk menghitung break even point dalam nilai uang, langkah pertama adalah menghitung total biaya tetap dan total biaya variabel. Total biaya tetap adalah biaya tetap dikalikan dengan jumlah unit yang dihasilkan atau dijual. Total biaya variabel adalah biaya variabel per unit dikalikan dengan jumlah unit yang dihasilkan atau dijual.

Setelah menghitung total biaya tetap dan total biaya variabel, langkah berikutnya adalah menghitung break even point dalam nilai uang. Break even point dalam nilai uang dapat dihitung dengan menjumlahkan total biaya tetap dan total biaya variabel. Misalnya, jika total biaya tetap adalah Rp 500.000.000 dan total biaya variabel adalah Rp 250.000.000, maka break even point dalam nilai uang adalah Rp 750.000.000.

Berikut adalah contoh soal untuk menguji pemahaman Anda tentang break even point:

Baca Juga  contoh soal pembagian

1. Sebuah perusahaan memiliki biaya tetap sebesar Rp 1.000.000.000 dan kontribusi margin per unit sebesar Rp 500.000. Berapa break even point dalam unit?

Jawaban:
Break even point dalam unit = Biaya tetap / Kontribusi margin per unit
= Rp 1.000.000.000 / Rp 500.000
= 2.000 unit

2. Sebuah perusahaan memiliki biaya tetap sebesar Rp 500.000.000 dan biaya variabel per unit sebesar Rp 250.000. Jika harga jual per unit adalah Rp 750.000, berapa break even point dalam nilai uang?

Jawaban:
Total biaya tetap = Biaya tetap x Jumlah unit
= Rp 500.000.000 x Jumlah unit

Total biaya variabel = Biaya variabel per unit x Jumlah unit
= Rp 250.000 x Jumlah unit

Break even point dalam nilai uang = Total biaya tetap + Total biaya variabel
= (Rp 500.000.000 x Jumlah unit) + (Rp 250.000 x Jumlah unit)
= Rp 750.000.000 x Jumlah unit

Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung break even point dan memberikan contoh soal untuk menguji pemahaman Anda. Break even point adalah alat yang penting dalam analisis keuangan perusahaan dan dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Dengan memahami break even point, perusahaan dapat menentukan jumlah produk yang perlu dijual untuk mencapai titik impas dan menghasilkan keuntungan.

Analisis Break Even Point dalam Bisnis dan Contoh Soalnya

Analisis Break Even Point dalam Bisnis dan Contoh Soalnya

Dalam dunia bisnis, penting bagi para pengusaha untuk memahami konsep break even point. Break even point adalah titik di mana pendapatan yang diperoleh sama dengan biaya yang dikeluarkan. Dalam kata lain, ini adalah titik di mana bisnis tidak menghasilkan keuntungan maupun kerugian. Analisis break even point sangat penting karena dapat membantu pengusaha dalam mengambil keputusan yang tepat terkait harga, volume penjualan, dan biaya produksi.

Untuk melakukan analisis break even point, terdapat beberapa langkah yang perlu diikuti. Pertama, pengusaha perlu mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah terlepas dari volume penjualan, seperti sewa gedung atau gaji karyawan. Sementara itu, biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan volume penjualan, seperti bahan baku atau biaya produksi.

Setelah itu, pengusaha perlu menghitung kontribusi margin per unit. Kontribusi margin per unit adalah selisih antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit. Dalam analisis break even point, kontribusi margin per unit digunakan untuk menutupi biaya tetap dan mencapai titik impas.

Selanjutnya, pengusaha perlu menghitung break even point dalam unit dan dalam nilai uang. Break even point dalam unit adalah jumlah unit yang perlu dijual agar bisnis mencapai titik impas. Sedangkan break even point dalam nilai uang adalah jumlah pendapatan yang perlu diperoleh agar bisnis mencapai titik impas.

Contoh soal break even point dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang konsep ini. Misalkan sebuah perusahaan memproduksi dan menjual sepatu dengan harga jual per unit sebesar Rp 100.000. Biaya variabel per unit adalah Rp 50.000. Sementara itu, biaya tetap per bulan adalah Rp 1.000.000. Berapa jumlah unit yang perlu dijual agar perusahaan mencapai break even point?

Baca Juga  pola lantai tari jaipong

Untuk menghitung kontribusi margin per unit, kita dapat menggunakan rumus berikut: harga jual per unit – biaya variabel per unit. Dalam contoh ini, kontribusi margin per unit adalah Rp 100.000 – Rp 50.000 = Rp 50.000.

Selanjutnya, untuk menghitung break even point dalam unit, kita dapat menggunakan rumus berikut: biaya tetap per bulan / kontribusi margin per unit. Dalam contoh ini, break even point dalam unit adalah Rp 1.000.000 / Rp 50.000 = 20 unit.

Sedangkan untuk menghitung break even point dalam nilai uang, kita dapat menggunakan rumus berikut: break even point dalam unit x harga jual per unit. Dalam contoh ini, break even point dalam nilai uang adalah 20 unit x Rp 100.000 = Rp 2.000.000.

Dari contoh soal di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan perlu menjual minimal 20 unit sepatu dengan harga jual per unit Rp 100.000 agar mencapai break even point. Jika perusahaan berhasil menjual lebih dari 20 unit, maka akan menghasilkan keuntungan. Namun, jika perusahaan hanya mampu menjual kurang dari 20 unit, maka akan mengalami kerugian.

Dalam bisnis, pemahaman tentang break even point sangat penting karena dapat membantu pengusaha dalam mengambil keputusan yang tepat. Dengan mengetahui break even point, pengusaha dapat menentukan harga jual yang sesuai, volume penjualan yang optimal, dan mengendalikan biaya produksi. Oleh karena itu, analisis break even point merupakan alat yang sangat berguna dalam mengelola bisnis dengan efektif dan efisien.

Tech.id Media ( Aldy )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Hy Guys

Tolong Matikan Adblock Ya. Situs ini biaya operasionalnya dari Iklan. Mohon di mengerti ^^