menurut

Cara Membedakan Hukum Berdasarkan Bentuknya: Tertulis dan Tidak Tertulis

Follow Kami di Google News Gan!!!


Cara Membedakan Hukum Berdasarkan Bentuknya: Tertulis dan Tidak Tertulis

Menurut bentuknya, hukum dibedakan menjadi hukum tertulis dan hukum tidak tertulis. Hukum tertulis adalah hukum yang dibuat oleh lembaga negara yang berwenang, seperti undang-undang, peraturan pemerintah, dan keputusan presiden. Sementara itu, hukum tidak tertulis adalah hukum yang tidak dibuat oleh lembaga negara, melainkan hukum yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, seperti adat istiadat dan kebiasaan.

Hukum tertulis memiliki beberapa kelebihan, antara lain: jelas dan pasti, mudah dipahami, dan mudah diterapkan. Sementara itu, hukum tidak tertulis memiliki kelebihan, antara lain: lebih luwes dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat, lebih sesuai dengan nilai-nilai dan budaya masyarakat, dan lebih mudah diterima oleh masyarakat.

Baik hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis memiliki peran penting dalam sistem hukum Indonesia. Hukum tertulis berfungsi sebagai dasar hukum bagi penegakan hukum, sementara hukum tidak tertulis berfungsi sebagai pelengkap hukum tertulis dan sebagai sumber hukum bagi masyarakat.

Hukum dibedakan menjadi dua menurut bentuknya, yaitu hukum tertulis dan hukum tidak tertulis. Pembagian ini memiliki implikasi penting bagi sistem hukum suatu negara.

  • Tertulis
  • Tidak Tertulis
  • Lembaga Negara
  • Masyarakat
  • Jelas dan Pasti
  • Luwes
  • Mudah Diterima

Hukum tertulis dibuat oleh lembaga negara yang berwenang, seperti undang-undang, peraturan pemerintah, dan keputusan presiden. Hukum tertulis memiliki beberapa kelebihan, antara lain jelas dan pasti, mudah dipahami, dan mudah diterapkan. Sementara itu, hukum tidak tertulis adalah hukum yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, seperti adat istiadat dan kebiasaan. Hukum tidak tertulis memiliki kelebihan, antara lain lebih luwes dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat, lebih sesuai dengan nilai-nilai dan budaya masyarakat, dan lebih mudah diterima oleh masyarakat.

Tertulis

Hukum tertulis adalah hukum yang dibuat oleh lembaga negara yang berwenang, seperti undang-undang, peraturan pemerintah, dan keputusan presiden. Hukum tertulis memiliki beberapa kelebihan, antara lain jelas dan pasti, mudah dipahami, dan mudah diterapkan.

Hukum tertulis merupakan bagian penting dari sistem hukum suatu negara. Hukum tertulis berfungsi sebagai dasar hukum bagi penegakan hukum dan memberikan kepastian hukum bagi masyarakat. Tanpa hukum tertulis, penegakan hukum akan menjadi sulit dan tidak adil, karena tidak ada dasar hukum yang jelas untuk menentukan apakah suatu perbuatan merupakan tindak pidana atau tidak.

Selain itu, hukum tertulis juga berperan dalam melindungi hak-hak masyarakat. Hukum tertulis menjamin bahwa setiap orang diperlakukan sama di hadapan hukum, dan tidak ada seorang pun yang dapat dihukum tanpa proses hukum yang adil. Hukum tertulis juga memberikan perlindungan terhadap kesewenang-wenangan pemerintah, karena pemerintah tidak dapat membuat atau menegakkan hukum yang bertentangan dengan hukum tertulis.

Tidak Tertulis

Hukum tidak tertulis adalah hukum yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, seperti adat istiadat dan kebiasaan. Hukum tidak tertulis memiliki beberapa kelebihan, antara lain lebih luwes dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat, lebih sesuai dengan nilai-nilai dan budaya masyarakat, dan lebih mudah diterima oleh masyarakat.

  • Sumber Hukum

    Hukum tidak tertulis merupakan sumber hukum yang penting dalam sistem hukum Indonesia. Hukum tidak tertulis melengkapi hukum tertulis dan menjadi dasar hukum bagi penyelesaian sengketa di masyarakat.

  • Sifat Luwes

    Hukum tidak tertulis bersifat lebih luwes dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat. Hal ini karena hukum tidak tertulis tidak dibuat oleh lembaga negara, melainkan tumbuh dan berkembang di masyarakat itu sendiri.

  • Nilai-Nilai dan Budaya Masyarakat

    Hukum tidak tertulis lebih sesuai dengan nilai-nilai dan budaya masyarakat. Hal ini karena hukum tidak tertulis mencerminkan nilai-nilai dan budaya yang hidup dalam masyarakat.

  • Penerimaan Masyarakat

    Hukum tidak tertulis lebih mudah diterima oleh masyarakat. Hal ini karena hukum tidak tertulis dibuat oleh masyarakat itu sendiri dan sesuai dengan nilai-nilai dan budaya masyarakat.

Baca Juga  Pengertian Zakat: Makna Bahasa dan Istilah

Dengan demikian, hukum tidak tertulis memiliki peran yang penting dalam sistem hukum Indonesia. Hukum tidak tertulis melengkapi hukum tertulis dan menjadi dasar hukum bagi penyelesaian sengketa di masyarakat.

Lembaga Negara

Lembaga negara merupakan organisasi atau badan yang dibentuk oleh negara untuk menjalankan fungsi tertentu dalam pemerintahan. Lembaga negara memiliki kewenangan yang diberikan oleh undang-undang untuk melaksanakan tugas dan fungsinya.

Dalam konteks hukum, lembaga negara berperan penting dalam pembuatan hukum tertulis. Lembaga negara yang berwenang membuat hukum tertulis adalah lembaga legislatif, yaitu DPR dan DPD. DPR dan DPD memiliki kewenangan untuk membuat undang-undang, yang merupakan salah satu bentuk hukum tertulis. Selain undang-undang, lembaga negara juga dapat membuat peraturan pemerintah, keputusan presiden, dan peraturan daerah.

Hukum tertulis yang dibuat oleh lembaga negara memiliki kekuatan hukum yang mengikat bagi seluruh masyarakat. Hukum tertulis berfungsi sebagai dasar hukum bagi penegakan hukum dan memberikan kepastian hukum bagi masyarakat. Tanpa hukum tertulis yang dibuat oleh lembaga negara, penegakan hukum akan menjadi sulit dan tidak adil, karena tidak ada dasar hukum yang jelas untuk menentukan apakah suatu perbuatan merupakan tindak pidana atau tidak.

Dengan demikian, peran lembaga negara dalam pembuatan hukum tertulis sangatlah penting. Lembaga negara memastikan bahwa hukum tertulis dibuat berdasarkan prosedur yang benar dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Masyarakat

Masyarakat memegang peranan penting dalam pembentukan hukum, khususnya hukum tidak tertulis. Hukum tidak tertulis merupakan hukum yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, dan mencerminkan nilai-nilai, budaya, dan kebiasaan masyarakat itu sendiri. Hukum tidak tertulis dapat berupa adat istiadat, tradisi, atau kebiasaan yang dianut oleh masyarakat tertentu.

Sebagai contoh, di Indonesia terdapat banyak sekali hukum tidak tertulis yang masih dianut oleh masyarakat adat. Hukum tidak tertulis ini mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti tata cara perkawinan, pewarisan harta, dan penyelesaian sengketa. Hukum tidak tertulis ini dipatuhi oleh masyarakat adat karena dianggap sebagai bagian dari identitas dan budaya mereka.

Hukum tidak tertulis memiliki beberapa kelebihan dibandingkan hukum tertulis. Pertama, hukum tidak tertulis lebih luwes dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat. Kedua, hukum tidak tertulis lebih sesuai dengan nilai-nilai dan budaya masyarakat. Ketiga, hukum tidak tertulis lebih mudah diterima oleh masyarakat karena dianggap sebagai bagian dari tradisi dan budaya mereka.

Dengan demikian, masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan hukum tidak tertulis. Hukum tidak tertulis mencerminkan nilai-nilai, budaya, dan kebiasaan masyarakat, sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat.

Jelas dan Pasti

Hukum tertulis memiliki ciri-ciri jelas dan pasti. Artinya, hukum tertulis dibuat dengan bahasa yang mudah dipahami dan tidak multitafsir. Hal ini penting untuk memastikan bahwa hukum dapat diterapkan secara adil dan konsisten.

  • Rumusan yang Tidak Multitafsir

    Hukum tertulis dirumuskan dengan bahasa yang tidak multitafsir, sehingga tidak menimbulkan keraguan dalam penafsirannya. Hal ini penting untuk menghindari kesewenang-wenangan dalam penegakan hukum.

  • Struktur yang Sistematis

    Hukum tertulis disusun secara sistematis, sehingga memudahkan untuk menemukan dan memahami ketentuan-ketentuan hukum yang terkait. Hal ini penting untuk memastikan bahwa hukum dapat diterapkan secara efektif dan efisien.

  • Jenis dan Hierarki yang Jelas

    Hukum tertulis memiliki jenis dan hierarki yang jelas. Hal ini penting untuk memastikan bahwa hukum dapat diterapkan secara konsisten dan tidak tumpang tindih.

  • Asas Legalitas

    Hukum tertulis menganut asas legalitas, yang berarti bahwa tidak ada seorang pun yang dapat dihukum kecuali berdasarkan hukum yang jelas dan pasti. Hal ini penting untuk melindungi hak-hak warga negara dari kesewenang-wenangan pemerintah.

Dengan demikian, ciri-ciri jelas dan pasti dari hukum tertulis sangat penting untuk memastikan bahwa hukum dapat diterapkan secara adil, konsisten, dan efektif.

Luwes

Sifat luwes merupakan salah satu kelebihan dari hukum tidak tertulis. Hukum tidak tertulis dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat, sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat yang terus berubah.

Sifat luwes ini sangat penting dalam sistem hukum, karena hukum harus dapat mengikuti perkembangan masyarakat. Misalnya, di masa lalu, perkawinan sesama jenis tidak diakui oleh hukum di banyak negara. Namun, seiring dengan perubahan nilai-nilai masyarakat, banyak negara mulai mengakui perkawinan sesama jenis sebagai bentuk hukum yang sah. Hal ini menunjukkan bahwa hukum tidak tertulis dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat dan nilai-nilai yang dianutnya.

Baca Juga  Panduan Dakwah Islami: Tanggung Jawab Setiap Muslim

Selain itu, sifat luwes dari hukum tidak tertulis juga membuatnya lebih mudah diterima oleh masyarakat. Masyarakat lebih cenderung untuk mematuhi hukum yang sesuai dengan nilai-nilai dan budaya mereka. Misalnya, di masyarakat adat, hukum adat lebih dipatuhi oleh masyarakat dibandingkan dengan hukum tertulis yang dibuat oleh pemerintah pusat.

Dengan demikian, sifat luwes dari hukum tidak tertulis merupakan salah satu kelebihan penting yang membuatnya dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat dan lebih mudah diterima oleh masyarakat.

Mudah Diterima

Sifat mudah diterima merupakan salah satu kelebihan dari hukum tidak tertulis. Hukum tidak tertulis lebih mudah diterima oleh masyarakat dibandingkan dengan hukum tertulis, karena hukum tidak tertulis lebih sesuai dengan nilai-nilai dan budaya masyarakat.

  • Sesuai dengan Nilai-Nilai dan Budaya Masyarakat

    Hukum tidak tertulis lebih sesuai dengan nilai-nilai dan budaya masyarakat karena hukum tidak tertulis tumbuh dan berkembang di masyarakat itu sendiri. Masyarakat lebih cenderung untuk mematuhi hukum yang sesuai dengan nilai-nilai dan budaya mereka.

  • Dibuat oleh Masyarakat Sendiri

    Hukum tidak tertulis dibuat oleh masyarakat sendiri, sehingga masyarakat merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab dalam menegakkannya. Hal ini membuat hukum tidak tertulis lebih mudah diterima oleh masyarakat.

  • Luwes dan Dapat Beradaptasi

    Hukum tidak tertulis bersifat luwes dan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat. Hal ini membuat hukum tidak tertulis lebih mudah diterima oleh masyarakat, karena hukum tidak tertulis dapat mengikuti perubahan nilai-nilai dan budaya masyarakat.

  • Tidak Mengikat Secara Formal

    Hukum tidak tertulis tidak mengikat secara formal, sehingga masyarakat dapat memilih untuk mematuhinya atau tidak. Hal ini membuat hukum tidak tertulis lebih mudah diterima oleh masyarakat, karena masyarakat tidak merasa tertekan untuk mematuhi hukum yang tidak sesuai dengan nilai-nilai mereka.

Sifat mudah diterima dari hukum tidak tertulis merupakan salah satu kelebihan penting yang membuatnya dapat diterapkan secara efektif di masyarakat. Masyarakat lebih cenderung untuk mematuhi hukum yang sesuai dengan nilai-nilai dan budaya mereka, dan hukum tidak tertulis memenuhi kriteria tersebut.

Tips Memahami Hukum Berdasarkan Bentuknya

Memahami hukum berdasarkan bentuknya, yaitu hukum tertulis dan hukum tidak tertulis, sangat penting untuk menegakkan keadilan dan ketertiban dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa tips untuk membedakan dan memahami kedua bentuk hukum tersebut:

Tip 1: Kenali Sumber Hukumnya

Hukum tertulis dibuat oleh lembaga negara yang berwenang, seperti DPR dan pemerintah, sedangkan hukum tidak tertulis tumbuh dan berkembang di masyarakat, seperti adat istiadat dan kebiasaan.

Tip 2: Perhatikan Sifatnya

Hukum tertulis bersifat jelas, pasti, dan mengikat, sedangkan hukum tidak tertulis bersifat luwes, dapat menyesuaikan diri, dan tidak mengikat secara formal.

Tip 3: Pertimbangkan Penerapannya

Hukum tertulis diterapkan secara formal oleh aparat penegak hukum, sedangkan hukum tidak tertulis diterapkan secara informal oleh masyarakat sendiri.

Tip 4: Pahami Hirarkinya

Hukum tertulis memiliki hierarki yang jelas, dengan undang-undang sebagai hukum tertinggi, sedangkan hukum tidak tertulis tidak memiliki hierarki yang formal.

Tip 5: Perhatikan Perannya

Hukum tertulis berfungsi sebagai dasar hukum bagi penegakan hukum dan memberikan kepastian hukum, sedangkan hukum tidak tertulis berfungsi sebagai pelengkap hukum tertulis dan sebagai sumber hukum bagi masyarakat.

Dengan memahami tips-tips di atas, kita dapat lebih mudah membedakan dan memahami hukum berdasarkan bentuknya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa hukum dapat diterapkan secara adil dan efektif dalam kehidupan bermasyarakat.

Kesimpulan

Hukum tertulis dan hukum tidak tertulis merupakan dua bentuk hukum yang memiliki peran penting dalam sistem hukum Indonesia. Dengan memahami perbedaan dan karakteristik masing-masing bentuk hukum tersebut, kita dapat lebih efektif dalam menegakkan keadilan dan ketertiban dalam masyarakat.

Pertanyaan Umum tentang Bentuk Hukum

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan mengenai perbedaan bentuk hukum:

Pertanyaan 1: Apa perbedaan utama antara hukum tertulis dan hukum tidak tertulis?

Hukum tertulis adalah hukum yang dibuat oleh lembaga negara yang berwenang, seperti undang-undang dan peraturan pemerintah. Hukum tidak tertulis adalah hukum yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, seperti adat istiadat dan kebiasaan.

Pertanyaan 2: Manakah yang lebih penting, hukum tertulis atau hukum tidak tertulis?

Baik hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis sama-sama penting dalam sistem hukum. Hukum tertulis memberikan dasar hukum yang pasti bagi penegakan hukum, sementara hukum tidak tertulis melengkapi hukum tertulis dan memberikan fleksibilitas dalam penerapannya.

Baca Juga  Asal-usul Bulutangkis: Berawal dari Permainan Tradisional

Pertanyaan 3: Bagaimana cara membedakan antara hukum tertulis dan hukum tidak tertulis?

Hukum tertulis biasanya memiliki sumber yang jelas, seperti undang-undang atau peraturan pemerintah, dan bersifat mengikat. Hukum tidak tertulis biasanya tidak memiliki sumber yang jelas dan bersifat lebih fleksibel.

Pertanyaan 4: Apakah hukum tidak tertulis dapat bertentangan dengan hukum tertulis?

Ya, dalam beberapa kasus, hukum tidak tertulis dapat bertentangan dengan hukum tertulis. Namun, jika terjadi pertentangan, hukum tertulis biasanya akan diutamakan.

Pertanyaan 5: Mengapa hukum tidak tertulis masih penting jika ada hukum tertulis?

Hukum tidak tertulis tetap penting karena dapat melengkapi hukum tertulis dan memberikan fleksibilitas dalam penerapannya. Hukum tidak tertulis juga dapat mencerminkan nilai-nilai dan budaya masyarakat yang belum terakomodasi dalam hukum tertulis.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara memastikan bahwa hukum tidak tertulis diterapkan secara adil dan konsisten?

Penerapan hukum tidak tertulis harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan konteks sosial budaya masyarakat. Peran lembaga adat atau tokoh masyarakat dapat membantu memastikan bahwa hukum tidak tertulis diterapkan secara adil dan konsisten.

Dengan memahami perbedaan dan peran masing-masing bentuk hukum, kita dapat lebih efektif dalam menegakkan keadilan dan ketertiban dalam masyarakat.

Transisi ke Bagian Artikel Berikutnya:

Selanjutnya, kita akan membahas tentang pentingnya memahami bentuk-bentuk hukum untuk menegakkan keadilan dan ketertiban dalam masyarakat.

Kesimpulan

Pembagian hukum menurut bentuknya menjadi hukum tertulis dan hukum tidak tertulis merupakan hal yang penting untuk dipahami dalam sistem hukum Indonesia. Hukum tertulis memberikan dasar hukum yang pasti dan mengikat, sedangkan hukum tidak tertulis memberikan fleksibilitas dan mengakomodasi nilai-nilai budaya masyarakat. Dengan memahami perbedaan dan peran masing-masing bentuk hukum ini, kita dapat lebih efektif menegakkan keadilan dan ketertiban dalam masyarakat.

Dalam era globalisasi saat ini, pemahaman tentang bentuk-bentuk hukum juga sangat penting untuk menghadapi tantangan hukum transnasional dan memastikan perlindungan hak-hak warga negara di tingkat internasional. Dengan terus mempelajari dan memahami bentuk-bentuk hukum, kita dapat berkontribusi pada pengembangan sistem hukum yang adil, efektif, dan sesuai dengan perkembangan masyarakat.

Youtube Video:


Tech.id Media ( Aldy )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Hy Guys

Tolong Matikan Adblock Ya. Situs ini biaya operasionalnya dari Iklan. Mohon di mengerti ^^