menurut

Menurut Kalian Bagaimana Jika Ada Teman Yang Suudzon?

Follow Kami di Google News Gan!!!


Menurut Kalian Bagaimana Jika Ada Teman Yang Suudzon?


Bagaimana menurut pendapat kalian jika ada teman bersuudzon kepada kalian? artinya teman kalian mempunyai pikiran negatif terhadap kalian tanpa adanya bukti yang jelas. Hal ini tentu dapat membuat kalian merasa tidak nyaman dan kesal. Jika kalian mempunyai teman yang bersuudzon, ada beberapa hal yang dapat kalian lakukan.

Pertama, cobalah untuk memahami mengapa teman kalian bersikap seperti itu. Apakah ada sesuatu yang pernah kalian lakukan yang membuatnya berpikir negatif terhadap kalian? Jika iya, cobalah untuk meminta maaf dan menjelaskan situasi dari sudut pandang kalian.

Kedua, cobalah untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan teman kalian. Jelaskan bahwa kalian tidak menghargai sikapnya dan kalian ingin dia berhenti bersuudzon kepada kalian. Jika teman kalian tidak mau mendengarkan, kalian mungkin perlu membatasi waktu yang kalian habiskan bersamanya.

Ketiga, jangan biarkan sikap teman kalian mempengaruhi kalian. Kalian tidak dapat mengendalikan pikiran orang lain, tetapi kalian dapat mengendalikan reaksi kalian. Jika teman kalian terus bersuudzon, cobalah untuk tetap tenang dan positif. Jangan biarkan sikapnya merusak kebahagiaan kalian.

Bagaimana Menurut Pendapat Kalian Jika Ada Teman Bersuudzon Kepada Kalian

Ketika seorang teman bersuudzon kepada kita, hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan kesal. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi situasi ini, seperti:

  • Memahami alasan teman bersuudzon
  • Berkomunikasi secara terbuka dan jujur
  • Tidak membiarkan sikap teman mempengaruhi kita
  • Membatasi waktu bersama teman jika diperlukan
  • Mencari dukungan dari teman atau keluarga lain
  • Menulis surat atau pesan kepada teman untuk menjelaskan perasaan
  • Meminta bantuan profesional jika diperlukan
  • Memaafkan teman jika memungkinkan
  • Menerima bahwa kita tidak dapat mengendalikan pikiran orang lain

Dengan memahami dan menerapkan tips-tips di atas, kita dapat mengatasi situasi teman yang bersuudzon dengan lebih baik. Penting untuk diingat bahwa kita tidak dapat mengendalikan pikiran orang lain, tetapi kita dapat mengendalikan reaksi kita. Dengan tetap tenang dan positif, kita dapat mencegah sikap teman kita merusak kebahagiaan kita.

Memahami Alasan Teman Bersuudzon

Memahami alasan teman bersuudzon merupakan langkah penting dalam mengatasi situasi ini. Jika kita mengetahui alasan di balik sikapnya, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya. Misalnya, jika teman kita bersuudzon karena kesalahpahaman, kita dapat menjelaskan situasinya dari sudut pandang kita. Atau, jika teman kita bersuudzon karena kecemburuan, kita dapat mencoba untuk lebih inklusif dan suportif.

Selain itu, memahami alasan teman bersuudzon juga dapat membantu kita untuk lebih berempati. Ketika kita mengetahui bahwa teman kita memiliki alasan untuk bersikap seperti itu, kita mungkin tidak akan terlalu tersinggung atau marah. Hal ini dapat membantu kita untuk tetap tenang dan rasional, sehingga kita dapat mengatasi situasi dengan lebih efektif.

Dengan demikian, memahami alasan teman bersuudzon merupakan langkah penting dalam mengatasi situasi ini. Dengan memahami alasannya, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya, dan kita dapat lebih berempati terhadap teman kita.

Berkomunikasi secara Terbuka dan Jujur

Berkomunikasi secara terbuka dan jujur merupakan kunci untuk mengatasi situasi ketika teman bersuudzon kepada kita. Ketika kita berkomunikasi secara terbuka, kita dapat menjelaskan perasaan dan pikiran kita dengan jelas. Hal ini dapat membantu teman kita untuk memahami sudut pandang kita dan mengurangi kesalahpahaman.

  • Menjelaskan Situasi

    Ketika teman bersuudzon kepada kita, penting untuk menjelaskan situasinya dari sudut pandang kita. Kita dapat memberikan bukti atau informasi yang dapat membantu teman kita untuk melihat situasi dari perspektif yang berbeda. Hal ini dapat membantu untuk menghilangkan kesalahpahaman dan membangun kembali kepercayaan.

  • Mengungkapkan Perasaan

    Selain menjelaskan situasinya, kita juga perlu mengungkapkan perasaan kita kepada teman kita. Kita dapat memberitahu teman kita bahwa kita merasa terluka atau kesal karena sikapnya. Mengungkapkan perasaan kita dapat membantu teman kita untuk memahami dampak dari sikapnya dan dapat mendorongnya untuk berubah.

  • Menetapkan Batasan

    Jika teman kita terus bersuudzon kepada kita meskipun kita sudah berkomunikasi secara terbuka dan jujur, kita mungkin perlu menetapkan batasan. Kita dapat memberi tahu teman kita bahwa kita tidak akan mentolerir sikapnya dan kita akan membatasi waktu yang kita habiskan bersamanya. Menetapkan batasan dapat membantu teman kita untuk memahami bahwa kita serius dan kita tidak akan membiarkannya memperlakukan kita dengan tidak hormat.

  • Mendengarkan Perspektif Teman

    Meskipun kita perlu berkomunikasi secara terbuka dan jujur, penting juga untuk mendengarkan perspektif teman kita. Kita perlu memahami alasan di balik sikapnya dan mencoba untuk melihat situasi dari sudut pandangnya. Mendengarkan perspektif teman kita dapat membantu kita untuk menemukan solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

Dengan berkomunikasi secara terbuka dan jujur, kita dapat mengatasi situasi ketika teman bersuudzon kepada kita. Kita dapat menjelaskan perasaan kita, menetapkan batasan, dan mendengarkan perspektif teman kita. Dengan melakukan hal-hal ini, kita dapat membangun kembali kepercayaan dan memperkuat persahabatan kita.

Baca Juga  Manfaat Kayu Gaharu: Rahasia Kesehatan dan Spiritual Menurut Ajaran Islam

Tidak Membiarkan Sikap Teman Mempengaruhi Kita

Salah satu hal terpenting yang dapat kita lakukan ketika teman bersuudzon kepada kita adalah tidak membiarkan sikapnya mempengaruhi kita. Jika kita membiarkan sikapnya mempengaruhi kita, kita akan menjadi kesal, marah, dan mungkin bahkan membalas dengan cara yang sama. Hal ini hanya akan memperburuk situasi dan dapat merusak persahabatan kita.

Sebaliknya, kita perlu tetap tenang dan rasional ketika teman kita bersuudzon kepada kita. Kita perlu ingat bahwa kita tidak dapat mengendalikan pikiran atau perasaan orang lain, dan kita hanya dapat mengendalikan reaksi kita sendiri. Jika kita tetap tenang dan positif, kita dapat mencegah sikap teman kita merusak kebahagiaan kita.

Tentu saja, lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Tetapi jika kita ingin mempertahankan persahabatan kita, penting untuk tidak membiarkan sikap teman kita mempengaruhi kita. Kita perlu belajar untuk memisahkan diri kita dari perilaku negatifnya dan fokus untuk menjaga sikap positif kita sendiri.

Membatasi waktu bersama teman jika diperlukan

Ketika seorang teman bersuudzon kepada kita, mungkin perlu untuk membatasi waktu yang kita habiskan bersamanya. Hal ini dapat memberi kita ruang untuk menenangkan diri dan mengevaluasi situasi, serta memberi teman kita waktu untuk memikirkan perilakunya.

  • Mengurangi stres

    Ketika seorang teman bersuudzon kepada kita, hal ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Membatasi waktu yang kita habiskan bersama mereka dapat membantu kita untuk mengurangi stres dan melindungi kesehatan mental kita.

  • Meningkatkan perspektif

    Menghabiskan waktu terpisah dari teman yang bersuudzon dapat memberi kita waktu untuk mendapatkan perspektif baru. Kita mungkin dapat melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda dan memahami alasan di balik perilaku teman kita.

  • Memberi teman waktu untuk merenung

    Ketika kita membatasi waktu yang kita habiskan bersama teman yang bersuudzon, kita memberi mereka waktu untuk merenungkan perilaku mereka. Mereka mungkin menyadari bahwa sikap mereka tidak adil atau tidak berdasar.

  • Melindungi diri sendiri

    Jika teman kita terus bersuudzon meskipun kita sudah mencoba untuk berkomunikasi dan menjelaskan situasi, membatasi waktu yang kita habiskan bersama mereka dapat membantu kita untuk melindungi diri kita sendiri dari perilaku negatif mereka.

Membatasi waktu yang kita habiskan bersama teman adalah keputusan yang sulit, tetapi terkadang perlu untuk menjaga kesehatan mental kita dan melindungi diri kita sendiri dari perilaku negatif. Jika kita memutuskan untuk membatasi waktu yang kita habiskan bersama teman, penting untuk melakukannya dengan cara yang baik dan penuh kasih sayang. Kita harus menjelaskan kepada teman kita alasan kita membatasi waktu dan memberi tahu mereka bahwa kita masih peduli pada mereka.

Mencari dukungan dari teman atau keluarga lain

Ketika seorang teman bersuudzon kepada kita, hal tersebut dapat menimbulkan perasaan sedih, marah, dan kesepian. Kita mungkin merasa tidak ada seorang pun yang mengerti atau mendukung kita. Dalam situasi seperti ini, penting untuk mencari dukungan dari teman atau keluarga lain.

Teman dan keluarga dapat memberikan dukungan emosional dan praktis yang sangat kita butuhkan ketika sedang menghadapi situasi sulit. Mereka dapat mendengarkan kita mencurahkan isi hati, menawarkan nasihat, dan membantu kita melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda. Mereka juga dapat memberikan dukungan praktis, seperti membantu kita menyelesaikan masalah atau sekadar menemani kita.

Mencari dukungan dari teman atau keluarga lain dapat membantu kita untuk mengatasi perasaan negatif yang ditimbulkan oleh teman yang bersuudzon. Hal ini juga dapat membantu kita untuk mendapatkan perspektif baru dan menemukan solusi untuk masalah tersebut. Selain itu, dukungan dari teman dan keluarga dapat membantu kita untuk merasa lebih baik dan lebih percaya diri.

Jika kalian memiliki teman yang bersuudzon kepada kalian, jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman atau keluarga lain. Mereka dapat membantu kalian untuk mengatasi situasi tersebut dan membuat kalian merasa lebih baik.

Ketika seorang teman bersuudzon kepada kita, hal itu dapat menimbulkan perasaan sedih, marah, dan frustrasi. Kita mungkin merasa tidak ada seorang pun yang mengerti atau mendukung kita. Dalam situasi seperti ini, menulis surat atau pesan kepada teman tersebut dapat menjadi cara yang efektif untuk menjelaskan perasaan kita dan mencoba memperbaiki hubungan.

  • Mengekspresikan Emosi Secara Jelas

    Menulis surat atau pesan memungkinkan kita untuk mengungkapkan emosi kita secara jelas dan terperinci. Kita dapat menjelaskan bagaimana sikap teman kita telah mempengaruhi kita dan mengapa kita merasa terluka atau kesal. Hal ini dapat membantu teman kita untuk memahami sudut pandang kita dan empati terhadap perasaan kita.

  • Memberikan Bukti dan Contoh

    Dalam surat atau pesan kita, kita dapat memberikan bukti dan contoh spesifik tentang sikap teman kita yang telah membuat kita bersuudzon. Hal ini dapat membantu teman kita untuk melihat perilakunya dari perspektif yang berbeda dan menyadari dampak negatifnya.

  • Menyampaikan Harapan

    Selain mengungkapkan emosi dan memberikan bukti, kita juga dapat menyampaikan harapan kita kepada teman kita. Kita dapat menjelaskan bagaimana kita ingin teman kita mengubah perilakunya dan apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki hubungan.

  • Memberikan Kesempatan untuk Berdialog

    Menulis surat atau pesan kepada teman kita juga dapat membuka jalan untuk dialog. Setelah teman kita membaca surat atau pesan kita, kita dapat mendiskusikan masalah tersebut secara lebih mendalam dan mencoba menemukan solusi bersama.

Baca Juga  Rahasia Haid Menurut Primbon Jawa

Dengan menulis surat atau pesan kepada teman yang bersuudzon, kita dapat mengatasi masalah tersebut secara langsung dan mencoba memperbaiki hubungan. Hal ini memungkinkan kita untuk mengekspresikan emosi kita, memberikan bukti dan contoh, menyampaikan harapan kita, dan membuka jalan untuk dialog.

Meminta bantuan profesional jika diperlukan

Dalam beberapa kasus, mengatasi teman yang bersuudzon sendiri mungkin sulit atau bahkan tidak mungkin. Jika upaya untuk berkomunikasi, menetapkan batasan, dan mendapatkan dukungan dari orang lain tidak membuahkan hasil, mungkin perlu mencari bantuan profesional.

Seorang terapis atau konselor dapat memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan, bimbingan, dan strategi koping untuk mengatasi situasi sulit ini. Mereka dapat membantu individu memahami alasan di balik perilaku teman mereka, mengembangkan mekanisme pertahanan yang sehat, dan menetapkan batasan yang efektif. Terapi juga dapat memberikan ruang yang aman dan netral untuk memproses emosi dan mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik.

Meminta bantuan profesional bukanlah tanda kelemahan atau kegagalan. Sebaliknya, hal ini menunjukkan kekuatan dan keinginan untuk memperbaiki situasi dan menjaga kesehatan mental. Terapi dapat memberikan alat dan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi dampak negatif dari persahabatan yang penuh prasangka dan membangun hubungan yang lebih sehat di masa depan.

Memaafkan teman jika memungkinkan

Memaafkan teman yang bersuudzon memang tidak mudah, tetapi penting untuk dipertimbangkan demi kesehatan mental dan kesejahteraan kita sendiri. Memaafkan bukan berarti melupakan atau membenarkan perilaku teman kita, tetapi lebih kepada melepaskan perasaan negatif dan kemarahan yang kita rasakan terhadap mereka. Ketika kita memaafkan, kita membebaskan diri kita dari beban emosional yang dapat menghambat hidup kita.

Selain itu, memaafkan juga dapat membuka jalan bagi rekonsiliasi dan penyembuhan dalam persahabatan. Jika teman kita menyadari kesalahannya dan meminta maaf, memaafkan mereka dapat memberikan kesempatan untuk memperbaiki hubungan dan membangun kembali kepercayaan. Namun, penting untuk diingat bahwa memaafkan adalah sebuah proses, dan mungkin perlu waktu untuk sepenuhnya melepaskan perasaan negatif kita.

Dalam beberapa kasus, mungkin tidak mungkin untuk memaafkan teman yang bersuudzon. Jika teman kita terus berperilaku negatif atau menolak untuk bertanggung jawab atas tindakannya, kita mungkin perlu membatasi kontak dengan mereka untuk melindungi diri kita sendiri. Namun, bahkan dalam situasi seperti ini, kita tetap dapat berusaha untuk melepaskan perasaan negatif kita dan memaafkan mereka secara internal untuk kedamaian batin kita sendiri.

Menerima bahwa kita tidak dapat mengendalikan pikiran orang lain

Ketika seorang teman bersuudzon kepada kita, penting untuk menerima bahwa kita tidak dapat mengendalikan pikiran orang lain. Kita tidak dapat memaksa mereka untuk berpikir atau merasa dengan cara tertentu. Kita hanya dapat mengendalikan reaksi kita sendiri terhadap perilaku mereka.

  • Kesadaran Diri

    Langkah pertama untuk menerima bahwa kita tidak dapat mengendalikan pikiran orang lain adalah dengan menyadari pikiran dan perasaan kita sendiri. Kita perlu memahami mengapa kita bereaksi dengan cara tertentu terhadap perilaku teman kita. Apakah kita merasa terluka, marah, atau ditolak? Setelah kita memahami pemicu kita sendiri, kita dapat mulai mengendalikan reaksi kita.

  • Batasan

    Setelah kita memahami pemicu kita sendiri, kita dapat mulai menetapkan batasan dengan teman kita. Kita perlu memberi tahu mereka bahwa kita tidak akan mentolerir perilaku bersuudzon mereka. Kita dapat melakukan ini dengan berbicara secara terbuka dan jujur dengan mereka, atau dengan membatasi waktu yang kita habiskan bersama mereka.

  • Fokus pada Diri Sendiri

    Alih-alih fokus pada perilaku teman kita, kita perlu fokus pada diri kita sendiri. Kita perlu merawat diri kita sendiri secara fisik dan emosional. Kita perlu melakukan hal-hal yang membuat kita bahagia dan sehat. Ketika kita fokus pada diri kita sendiri, kita akan lebih mampu menghadapi perilaku negatif teman kita.

  • Memaafkan

    Dalam beberapa kasus, kita mungkin perlu memaafkan teman kita atas perilaku bersuudzon mereka. Memaafkan bukan berarti melupakan apa yang mereka lakukan, tetapi ini berarti melepaskan kemarahan dan kebencian yang kita rasakan terhadap mereka. Memaafkan dapat membantu kita untuk move on dan melanjutkan hidup kita.

Menerima bahwa kita tidak dapat mengendalikan pikiran orang lain adalah sebuah tantangan, tetapi ini adalah hal yang penting untuk dilakukan ketika kita berhadapan dengan teman yang bersuudzon. Ketika kita menerima bahwa kita tidak dapat mengendalikan pikiran orang lain, kita dapat mulai mengendalikan reaksi kita sendiri dan melindungi kesehatan mental kita.

Tips Menghadapi Teman yang Bersuudzon

Menghadapi teman yang bersuudzon bisa menjadi hal yang sulit. Namun, ada beberapa tips yang dapat membantu Anda mengatasi situasi ini:

1. Pahami Alasannya

Cobalah untuk memahami alasan mengapa teman Anda bersuudzon kepada Anda. Apakah ada kesalahpahaman? Apakah mereka cemburu? Mengetahui alasannya akan membantu Anda untuk mengembangkan strategi untuk mengatasinya.

2. Bicaralah Secara Terbuka dan Jujur

Komunikasikan perasaan Anda kepada teman Anda dengan jelas dan jujur. Jelaskan bahwa Anda tidak menghargai sikap mereka dan Anda ingin mereka berhenti bersuudzon kepada Anda. Jika mereka tidak mau mendengarkan, Anda mungkin perlu membatasi waktu yang Anda habiskan bersama mereka.

3. Jangan Biarkan Sikap Mereka Mempengaruhi Anda

Penting untuk tidak membiarkan sikap teman Anda memengaruhi Anda. Jika Anda membiarkannya, Anda hanya akan membuat diri Anda merasa buruk. Tetaplah positif dan percaya diri, dan jangan biarkan mereka merusak kebahagiaan Anda.

4. Batasi Waktu Bersama Mereka

Jika teman Anda terus bersuudzon meskipun Anda sudah mencoba untuk berkomunikasi, Anda mungkin perlu membatasi waktu yang Anda habiskan bersama mereka. Hal ini akan memberi Anda ruang untuk menenangkan diri dan mengevaluasi situasi.

Baca Juga  Pahami Sejarah Lebih Dalam: Pengertian Sejarah Menurut Kuntowijoyo

5. Cari Dukungan

Berbicaralah dengan teman atau anggota keluarga lain tentang apa yang Anda alami. Mereka dapat memberikan dukungan emosional dan membantu Anda melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda.

6. Maafkan Mereka

Memaafkan teman Anda mungkin sulit, tetapi penting untuk dipertimbangkan. Memaafkan bukan berarti melupakan apa yang mereka lakukan, tetapi ini berarti melepaskan kemarahan dan kebencian yang Anda rasakan terhadap mereka. Memaafkan dapat membantu Anda untuk move on dan melanjutkan hidup Anda.

Menghadapi teman yang bersuudzon bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan mengikuti tips ini, Anda dapat mengatasi situasi tersebut dan menjaga kesehatan mental Anda.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang menghadapi teman yang bersuudzon:

Pertanyaan 1: Apa yang harus saya lakukan jika teman saya bersuudzon kepada saya?

Jawaban: Cobalah untuk memahami alasan mengapa teman Anda bersuudzon kepada Anda, lalu bicaralah secara terbuka dan jujur dengan mereka. Jika mereka tidak mau mendengarkan, Anda mungkin perlu membatasi waktu yang Anda habiskan bersama mereka.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara saya menghadapi teman yang terus bersuudzon meskipun saya sudah mencoba berkomunikasi?

Jawaban: Jika teman Anda terus bersuudzon meskipun Anda sudah mencoba berkomunikasi, Anda mungkin perlu membatasi waktu yang Anda habiskan bersama mereka. Hal ini akan memberi Anda ruang untuk menenangkan diri dan mengevaluasi situasi.

Pertanyaan 3: Apakah saya harus memaafkan teman yang bersuudzon kepada saya?

Jawaban: Memaafkan teman yang bersuudzon mungkin sulit, tetapi penting untuk dipertimbangkan. Memaafkan bukan berarti melupakan apa yang mereka lakukan, tetapi ini berarti melepaskan kemarahan dan kebencian yang Anda rasakan terhadap mereka. Memaafkan dapat membantu Anda untuk move on dan melanjutkan hidup Anda.

Pertanyaan 4: Apa yang harus saya lakukan jika teman saya menolak untuk meminta maaf atas sikapnya?

Jawaban: Jika teman Anda menolak untuk meminta maaf atas sikapnya, Anda mungkin perlu membatasi kontak dengan mereka. Anda tidak dapat memaksa mereka untuk meminta maaf, tetapi Anda dapat melindungi kesehatan mental Anda dengan membatasi waktu yang Anda habiskan bersama mereka.

Pertanyaan 5: Apakah saya harus mengakhiri persahabatan jika teman saya terus bersuudzon?

Jawaban: Keputusan untuk mengakhiri persahabatan adalah keputusan yang sulit. Namun, jika teman Anda terus bersuudzon dan menolak untuk berubah, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk mengakhiri persahabatan demi kesehatan mental Anda.

Pertanyaan 6: Di mana saya bisa mendapatkan bantuan jika saya mengalami kesulitan mengatasi teman yang bersuudzon?

Jawaban: Anda dapat mencari bantuan dari teman atau anggota keluarga yang tepercaya. Anda juga dapat mempertimbangkan untuk berbicara dengan terapis atau konselor, yang dapat memberikan dukungan dan bimbingan profesional.

Kesimpulan: Menghadapi teman yang bersuudzon bisa menjadi hal yang sulit, tetapi penting untuk diingat bahwa Anda tidak sendirian. Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu Anda mengatasi situasi ini dan menjaga kesehatan mental Anda.

Artikel Terkait:

Kesimpulan

Menghadapi teman yang bersuudzon merupakan hal yang menantang, namun bukan tidak mungkin untuk diatasi. Dengan memahami alasan di balik prasangka mereka, berkomunikasi secara terbuka dan jujur, menetapkan batasan, dan mencari dukungan dari orang lain, kita dapat mengatasi situasi ini dan menjaga kesehatan mental kita.

Ingatlah bahwa kita tidak dapat mengendalikan pikiran orang lain, tetapi kita dapat mengendalikan reaksi kita sendiri. Dengan tetap positif dan percaya diri, dan dengan melepaskan kemarahan dan kebencian, kita dapat move on dan melanjutkan hidup kita.

Youtube Video:


Tech.id Media ( Aldy )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Hy Guys

Tolong Matikan Adblock Ya. Situs ini biaya operasionalnya dari Iklan. Mohon di mengerti ^^