menurut

Panduan Lengkap Skala Likert Menurut Sugiyono

Follow Kami di Google News Gan!!!


Panduan Lengkap Skala Likert Menurut Sugiyono

Skala Likert adalah skala pengukuran sikap yang dikembangkan oleh Rensis Likert pada tahun 1932. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap suatu objek atau isu dengan menggunakan serangkaian pernyataan yang harus dijawab oleh responden dengan memberikan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan pada setiap pernyataan.

Dalam buku Metodologi Penelitian Kuantitatif, Sugiyono menjelaskan bahwa skala Likert memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

  • Mudah dipahami dan digunakan oleh responden
  • Dapat mengukur sikap dengan lebih akurat dibandingkan dengan skala lainnya
  • Dapat digunakan untuk mengukur berbagai jenis sikap, baik positif maupun negatif

Skala Likert banyak digunakan dalam penelitian kuantitatif, baik dalam bidang sosial, ekonomi, maupun politik. Skala ini dapat membantu peneliti dalam mengukur sikap responden terhadap berbagai isu dan permasalahan, sehingga dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel.

Skala Likert Menurut Sugiyono

Skala Likert adalah skala pengukuran sikap yang banyak digunakan dalam penelitian kuantitatif. Skala ini memiliki beberapa aspek penting, antara lain:

  • Validitas: Skala Likert harus valid, artinya mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
  • Reliabilitas: Skala Likert harus reliabel, artinya memberikan hasil yang konsisten ketika digunakan berulang kali.
  • Sensitivitas: Skala Likert harus sensitif, artinya mampu menangkap perbedaan kecil dalam sikap responden.
  • Objektivitas: Skala Likert harus objektif, artinya tidak dipengaruhi oleh bias peneliti.
  • Mudah digunakan: Skala Likert harus mudah digunakan, baik oleh peneliti maupun responden.
  • Ekonomis: Skala Likert harus ekonomis, artinya tidak memerlukan biaya yang besar untuk pengembangan dan penggunaannya.
  • Sesuai dengan tujuan penelitian: Skala Likert harus sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai.
  • Memiliki alternatif jawaban yang jelas: Skala Likert harus memiliki alternatif jawaban yang jelas dan mudah dipahami oleh responden.
  • Rumusan pernyataan yang tidak bias: Pernyataan-pernyataan dalam skala Likert harus dirumuskan secara tidak bias, artinya tidak mengarahkan responden untuk memberikan jawaban tertentu.

Kesembilan aspek tersebut sangat penting untuk diperhatikan dalam pengembangan dan penggunaan skala Likert. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, peneliti dapat memastikan bahwa skala Likert yang digunakan valid, reliabel, dan mampu mengukur sikap responden dengan akurat.

Validitas: Skala Likert Harus Valid, Artinya Mampu Mengukur Apa yang Seharusnya Diukur

Validitas merupakan salah satu aspek penting dalam skala Likert. Suatu skala Likert dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam konteks skala Likert menurut Sugiyono, validitas dapat dikaji melalui beberapa aspek berikut:

  • Validitas Isi
    Validitas isi mengacu pada sejauh mana item-item dalam skala Likert mewakili keseluruhan konsep yang ingin diukur. Dalam skala Likert menurut Sugiyono, validitas isi dapat dikaji dengan cara melibatkan para ahli dalam pengembangan item-item skala.
  • Validitas Konstruk
    Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana skala Likert mampu mengukur konsep yang mendasarinya. Dalam skala Likert menurut Sugiyono, validitas konstruk dapat dikaji melalui analisis faktor atau teknik statistik lainnya.
  • Validitas Prediktif
    Validitas prediktif mengacu pada sejauh mana skala Likert mampu memprediksi perilaku atau kejadian di masa depan. Dalam skala Likert menurut Sugiyono, validitas prediktif dapat dikaji dengan cara membandingkan hasil pengukuran skala Likert dengan perilaku atau kejadian yang sebenarnya terjadi.

Dengan memperhatikan aspek-aspek validitas tersebut, peneliti dapat memastikan bahwa skala Likert yang digunakan mampu mengukur sikap responden dengan akurat dan tepat sasaran.

Reliabilitas: Skala Likert Harus Reliabel, Artinya Memberikan Hasil yang Konsisten Ketika Digunakan Berulang Kali

Reliabilitas merupakan salah satu aspek penting dalam skala Likert. Suatu skala Likert dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang konsisten ketika digunakan berulang kali. Dalam konteks skala Likert menurut Sugiyono, reliabilitas dapat dikaji melalui beberapa aspek berikut:

  • Reliabilitas Internal
    Reliabilitas internal mengacu pada sejauh mana item-item dalam skala Likert saling berkorelasi satu sama lain. Dalam skala Likert menurut Sugiyono, reliabilitas internal dapat dikaji melalui koefisien Alpha Cronbach atau teknik statistik lainnya.
  • Reliabilitas Eksternal
    Reliabilitas eksternal mengacu pada sejauh mana skala Likert memberikan hasil yang konsisten ketika digunakan oleh peneliti yang berbeda atau dalam situasi yang berbeda. Dalam skala Likert menurut Sugiyono, reliabilitas eksternal dapat dikaji melalui uji coba ulang atau teknik statistik lainnya.
Baca Juga  Kupas Tuntas Definisi Sejarah Dalam KBBI

Dengan memperhatikan aspek-aspek reliabilitas tersebut, peneliti dapat memastikan bahwa skala Likert yang digunakan memberikan hasil yang akurat dan konsisten, sehingga dapat diandalkan untuk mengukur sikap responden.

Dengan demikian, reliabilitas merupakan komponen penting dalam skala Likert menurut Sugiyono karena memastikan bahwa skala tersebut dapat memberikan hasil yang stabil dan dapat dipercaya, sehingga dapat digunakan untuk mengukur sikap responden dengan akurat dan tepat sasaran.

Sensitivitas: Skala Likert Harus Sensitif, Artinya Mampu Menangkap Perbedaan Kecil dalam Sikap Responden

Dalam konteks skala Likert menurut Sugiyono, sensitivitas mengacu pada sejauh mana skala tersebut mampu menangkap perbedaan kecil dalam sikap responden. Aspek sensitivitas ini sangat penting karena memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi perubahan atau tren yang halus dalam sikap responden, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan mendalam.

  • Rentang Respons yang Luas
    Skala Likert menurut Sugiyono biasanya menggunakan rentang respons yang luas, seperti dari “sangat tidak setuju” hingga “sangat setuju”. Rentang respons yang luas ini memungkinkan responden untuk mengekspresikan sikap mereka secara lebih detail dan memberikan peneliti data yang lebih kaya untuk dianalisis.
  • Item Skala yang Spesifik
    Item-item skala Likert menurut Sugiyono dirumuskan secara spesifik dan jelas, sehingga responden dapat memahami dengan mudah apa yang ditanyakan. Item yang spesifik membantu mengurangi bias dan memastikan bahwa responden memberikan jawaban yang merefleksikan sikap mereka yang sebenarnya.
  • Pengembangan Berbasis Teori
    Skala Likert menurut Sugiyono biasanya dikembangkan berdasarkan teori atau konsep yang mendasari. Hal ini memastikan bahwa item-item skala relevan dengan topik penelitian dan mampu mengukur sikap responden secara akurat.
  • Pengujian Empiris
    Sebelum digunakan dalam penelitian, skala Likert menurut Sugiyono biasanya diuji secara empiris untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Pengujian empiris ini membantu memastikan bahwa skala tersebut sensitif dan mampu menangkap perbedaan kecil dalam sikap responden.

Dengan memperhatikan aspek sensitivitas tersebut, peneliti dapat memastikan bahwa skala Likert yang digunakan mampu mengidentifikasi perubahan atau tren dalam sikap responden secara akurat dan tepat sasaran. Hal ini sangat penting untuk penelitian yang ingin mengukur sikap responden dengan akurat dan mendalam.

Objektivitas: Skala Likert Harus Objektif, Artinya Tidak Dipengaruhi oleh Bias Peneliti

Objektivitas merupakan salah satu aspek penting dalam skala Likert menurut Sugiyono. Suatu skala Likert dikatakan objektif jika tidak dipengaruhi oleh bias peneliti. Bias peneliti dapat muncul ketika peneliti memiliki kecenderungan tertentu yang memengaruhi desain atau interpretasi skala Likert. Dalam skala Likert menurut Sugiyono, objektivitas dapat dijaga melalui beberapa cara berikut:

  • Rumusan Pernyataan yang Netral
    Item-item dalam skala Likert menurut Sugiyono dirumuskan secara netral, artinya tidak memihak pada pilihan tertentu. Hal ini dilakukan untuk menghindari bias peneliti yang mungkin memengaruhi responden dalam memberikan jawaban.
  • Penggunaan Bahasa yang Jelas dan Mudah Dipahami
    Item-item skala Likert menurut Sugiyono menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh responden. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan salah interpretasi atau bias yang disebabkan oleh kerumitan bahasa.
  • Pengembangan Berdasarkan Teori atau Konsep yang Jelas
    Skala Likert menurut Sugiyono dikembangkan berdasarkan teori atau konsep yang jelas. Hal ini membantu peneliti untuk fokus pada aspek-aspek penting yang ingin diukur dan menghindari bias yang disebabkan oleh subjektivitas peneliti.
  • Pengujian Empiris
    Sebelum digunakan dalam penelitian, skala Likert menurut Sugiyono biasanya diuji secara empiris untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Pengujian empiris ini juga membantu untuk mengidentifikasi dan mengurangi bias yang mungkin ada dalam skala.

Dengan memperhatikan aspek objektivitas tersebut, peneliti dapat memastikan bahwa skala Likert yang digunakan tidak dipengaruhi oleh bias peneliti. Hal ini sangat penting untuk menghasilkan data yang akurat dan dapat diandalkan, sehingga dapat digunakan untuk mengukur sikap responden dengan tepat sasaran.

Mudah digunakan: Skala Likert harus mudah digunakan, baik oleh peneliti maupun responden.

Salah satu aspek penting dari skala Likert menurut Sugiyono adalah kemudahan penggunaannya, baik bagi peneliti maupun responden. Kemudahan penggunaan ini sangat penting karena beberapa alasan:

  • Bagi peneliti, skala Likert yang mudah digunakan akan menghemat waktu dan tenaga dalam proses pengembangan dan pengumpulan data. Peneliti dapat dengan mudah membuat dan mengelola skala, serta menganalisis data yang dihasilkan.
  • Bagi responden, skala Likert yang mudah digunakan akan meningkatkan kemauan mereka untuk berpartisipasi dalam penelitian. Responden dapat dengan mudah memahami dan menjawab item-item dalam skala, sehingga menghasilkan data yang lebih akurat dan dapat diandalkan.

Skala Likert menurut Sugiyono dirancang untuk menjadi mudah digunakan dengan beberapa cara:

  • Item-item skala dirumuskan dengan jelas dan ringkas. Responden dapat dengan mudah memahami apa yang ditanyakan dan memberikan jawaban yang sesuai.
  • Rentang respons yang digunakan sederhana dan mudah dipahami. Misalnya, skala Likert 5 poin dengan pilihan “sangat tidak setuju” hingga “sangat setuju”.
  • Instruksi untuk pengisian skala diberikan dengan jelas. Responden dapat dengan mudah mengikuti instruksi dan mengisi skala dengan benar.

Dengan memperhatikan aspek kemudahan penggunaan ini, skala Likert menurut Sugiyono menjadi alat yang efektif untuk mengukur sikap responden. Peneliti dapat menggunakan skala ini dengan mudah untuk mengumpulkan data yang akurat dan dapat diandalkan, sementara responden dapat berpartisipasi dalam penelitian dengan mudah dan nyaman.

Ekonomis: Skala Likert harus ekonomis, artinya tidak memerlukan biaya yang besar untuk pengembangan dan penggunaannya.

Dalam konteks skala Likert menurut Sugiyono, aspek ekonomis sangat penting karena memungkinkan peneliti untuk melakukan penelitian dengan biaya yang terjangkau. Hal ini menjadi pertimbangan penting terutama bagi peneliti dengan sumber daya terbatas atau untuk penelitian berskala besar yang membutuhkan banyak responden.

Baca Juga  Memahami Arti Riba: Menurut Bahasa dan Dampaknya

  • Pengembangan yang Mudah dan Cepat
    Skala Likert menurut Sugiyono dapat dikembangkan dengan mudah dan cepat, sehingga menghemat waktu dan biaya bagi peneliti. Peneliti tidak perlu melakukan penelitian atau pengembangan yang ekstensif, karena item-item skala sudah tersedia dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya.
  • Tidak Membutuhkan Alat atau Bahan Khusus
    Penggunaan skala Likert menurut Sugiyono tidak memerlukan alat atau bahan khusus. Peneliti dapat menggunakan kertas dan pensil atau platform online untuk mengumpulkan data, sehingga menghemat biaya peralatan dan bahan habis pakai.
  • Mudah Dianalisis
    Data yang dikumpulkan dari skala Likert menurut Sugiyono mudah dianalisis menggunakan berbagai teknik statistik. Hal ini menghemat waktu dan biaya bagi peneliti, karena mereka tidak perlu menggunakan perangkat lunak atau jasa analisis yang mahal.
  • Dapat Digunakan Berulang Kali
    Skala Likert menurut Sugiyono dapat digunakan berulang kali untuk penelitian yang berbeda, sehingga menghemat biaya pengembangan skala baru untuk setiap penelitian.

Dengan memperhatikan aspek ekonomis ini, skala Likert menurut Sugiyono menjadi alat yang efektif dan efisien untuk mengukur sikap responden. Peneliti dapat menggunakan skala ini untuk melakukan penelitian dengan biaya yang terjangkau, sehingga memungkinkan mereka untuk melakukan penelitian yang lebih banyak dan komprehensif.

Sesuai dengan tujuan penelitian: Skala Likert harus sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai.

Dalam mengembangkan skala Likert menurut Sugiyono, sangat penting untuk memastikan bahwa skala tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Hal ini karena skala Likert merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap atau opini responden terhadap suatu topik atau permasalahan tertentu. Oleh karena itu, item-item dalam skala Likert harus dirancang secara khusus untuk mengukur aspek-aspek sikap atau opini yang relevan dengan tujuan penelitian.

Misalnya, jika tujuan penelitian adalah untuk mengukur sikap responden terhadap kualitas suatu produk, maka item-item dalam skala Likert harus difokuskan pada aspek-aspek seperti kepuasan, kemudahan penggunaan, dan nilai uang. Sebaliknya, jika tujuan penelitian adalah untuk mengukur opini responden terhadap suatu kebijakan pemerintah, maka item-item dalam skala Likert harus difokuskan pada aspek-aspek seperti dukungan, efektivitas, dan keadilan.

Dengan memastikan bahwa skala Likert sesuai dengan tujuan penelitian, peneliti dapat memperoleh data yang valid dan reliabel yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian. Hal ini sangat penting untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas tinggi dan bermakna.

Memiliki alternatif jawaban yang jelas: Skala Likert harus memiliki alternatif jawaban yang jelas dan mudah dipahami oleh responden.

Dalam skala Likert menurut Sugiyono, aspek memiliki alternatif jawaban yang jelas sangat penting karena beberapa alasan:

  • Membantu responden memberikan jawaban yang akurat: Alternatif jawaban yang jelas membantu responden untuk memahami maksud dari setiap pertanyaan dan memberikan jawaban yang merefleksikan sikap atau opini mereka yang sebenarnya.
  • Mengurangi bias dalam pengumpulan data: Alternatif jawaban yang jelas mengurangi kemungkinan bias karena responden tidak dipaksa untuk memilih jawaban yang tidak sesuai dengan sikap atau opini mereka.
  • Memudahkan proses analisis data: Alternatif jawaban yang jelas memudahkan peneliti untuk mengkategorikan dan menganalisis data yang dikumpulkan, sehingga menghasilkan temuan yang lebih akurat dan dapat diandalkan.

Sebagai contoh, dalam skala Likert yang digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap suatu produk, alternatif jawaban yang jelas dapat berupa:

  • Sangat puas
  • Puas
  • Netral
  • Tidak puas
  • Sangat tidak puas

Dengan memberikan alternatif jawaban yang jelas, peneliti dapat memastikan bahwa responden memahami pertanyaan dan memberikan jawaban yang valid dan reliabel, sehingga menghasilkan data yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan dan membuat keputusan yang tepat.

Rumusan Pernyataan yang Tidak Bias dalam Skala Likert Menurut Sugiyono

Dalam pengembangan skala Likert menurut Sugiyono, rumusan pernyataan yang tidak bias merupakan aspek krusial yang perlu diperhatikan. Pernyataan yang bias dapat mengarahkan responden untuk memberikan jawaban tertentu, sehingga menghasilkan data yang tidak valid dan tidak mencerminkan sikap atau opini yang sebenarnya.

Pernyataan yang tidak bias harus memenuhi beberapa kriteria berikut:

  • Netral dan tidak menghakimi: Pernyataan tidak boleh mengandung bahasa yang menghakimi atau menunjukkan preferensi terhadap suatu jawaban tertentu.
  • Spesifik dan jelas: Pernyataan harus dirumuskan secara spesifik dan jelas, sehingga responden dapat memahami maksudnya dengan mudah.
  • Seimbang: Pernyataan harus memberikan alternatif jawaban yang seimbang, baik positif maupun negatif.

Contoh pernyataan yang tidak bias dalam skala Likert menurut Sugiyono:

  • “Saya puas dengan kualitas produk ini.”
  • “Menurut saya, kebijakan pemerintah ini efektif.”

Dengan menggunakan pernyataan yang tidak bias, peneliti dapat memastikan bahwa responden memberikan jawaban yang merefleksikan sikap atau opini mereka yang sebenarnya. Hal ini penting untuk menghasilkan data yang valid dan reliabel, yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan dan mengambil keputusan yang tepat.

Tips Mengembangkan Skala Likert Menurut Sugiyono

Mengembangkan skala Likert yang valid dan reliabel sangat penting untuk memperoleh data yang akurat dan bermakna. Berikut beberapa tips yang dapat diikuti:

Tip 1: Tentukan Tujuan Penelitian dengan Jelas

Tujuan penelitian akan menentukan aspek sikap atau opini yang perlu diukur. Pastikan untuk mengidentifikasi aspek-aspek tersebut secara jelas sebelum mengembangkan item skala.

Tip 2: Kembangkan Item Skala yang Spesifik dan Jelas

Item skala harus dirumuskan secara spesifik dan jelas, sehingga responden dapat memahami maksudnya dengan mudah. Hindari penggunaan bahasa yang ambigu atau multitafsir.

Baca Juga  Panduan Komprehensif: Makna Belajar Menurut Para Ahli

Tip 3: Gunakan Rentang Respons yang Sesuai

Pilih rentang respons yang sesuai dengan tujuan penelitian dan karakteristik responden. Rentang respons yang umum digunakan adalah skala 5 poin, seperti “Sangat Tidak Setuju” hingga “Sangat Setuju”.

Tip 4: Uji Validitas dan Reliabilitas Skala

Setelah mengembangkan skala, penting untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Pengujian ini dapat dilakukan melalui analisis faktor dan teknik statistik lainnya.

Tip 5: Gunakan Instruksi yang Jelas untuk Responden

Berikan instruksi yang jelas kepada responden tentang cara mengisi skala. Jelaskan maksud dari setiap item dan rentang respons yang digunakan.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat mengembangkan skala Likert yang valid dan reliabel, yang akan menghasilkan data yang akurat dan bermakna untuk penelitian Anda.

Kesimpulannya, skala Likert merupakan alat yang berguna untuk mengukur sikap dan opini responden. Dengan memperhatikan tips di atas, Anda dapat mengembangkan skala Likert yang efektif dan menghasilkan data yang dapat diandalkan untuk penelitian Anda.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Skala Likert

Skala Likert adalah teknik pengukuran sikap yang banyak digunakan dalam penelitian kuantitatif. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang skala Likert:

Pertanyaan 1: Apa itu skala Likert?

Jawaban: Skala Likert adalah skala pengukuran sikap yang digunakan untuk mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap suatu pernyataan.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara mengembangkan skala Likert?

Jawaban: Untuk mengembangkan skala Likert, peneliti perlu menentukan tujuan penelitian, mengembangkan item skala, memilih rentang respons, dan menguji validitas dan reliabilitas skala.

Pertanyaan 3: Apa kelebihan menggunakan skala Likert?

Jawaban: Skala Likert mudah dipahami dan digunakan oleh responden, dapat mengukur sikap dengan akurat, dan dapat digunakan untuk mengukur berbagai jenis sikap.

Pertanyaan 4: Apa kelemahan menggunakan skala Likert?

Jawaban: Skala Likert dapat dipengaruhi oleh bias responden, rentang respons yang terbatas, dan kesulitan dalam membandingkan hasil dari skala yang berbeda.

Pertanyaan 5: Kapan skala Likert sebaiknya digunakan?

Jawaban: Skala Likert sebaiknya digunakan ketika peneliti ingin mengukur sikap responden terhadap suatu topik atau permasalahan.

Pertanyaan 6: Apa alternatif dari skala Likert?

Jawaban: Alternatif dari skala Likert meliputi skala Guttman, skala Thurstone, dan skala diferensial semantik.

Dengan memahami pertanyaan dan jawaban yang sering diajukan ini, peneliti dapat menggunakan skala Likert secara efektif untuk mengukur sikap responden dalam penelitian mereka.

Catatan: Bagian FAQ ini dapat diperluas dengan menambahkan lebih banyak pertanyaan dan jawaban yang relevan.

Transisi: Untuk bagian artikel selanjutnya, kita akan membahas tentang kelebihan dan kekurangan menggunakan skala Likert dalam penelitian.

Kesimpulan

Skala Likert merupakan teknik pengukuran sikap yang banyak digunakan dalam penelitian kuantitatif. Skala ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain mudah dipahami dan digunakan oleh responden, dapat mengukur sikap dengan akurat, dan dapat digunakan untuk mengukur berbagai jenis sikap. Namun, skala Likert juga memiliki beberapa kelemahan, seperti dapat dipengaruhi oleh bias responden, rentang respons yang terbatas, dan kesulitan dalam membandingkan hasil dari skala yang berbeda.

Meskipun demikian, skala Likert tetap menjadi teknik pengukuran sikap yang efektif dan banyak digunakan. Peneliti dapat menggunakan skala Likert untuk memperoleh data yang valid dan reliabel tentang sikap responden terhadap suatu topik atau permasalahan. Dengan memperhatikan kelebihan dan kelemahan skala Likert, peneliti dapat menggunakan teknik ini secara efektif dalam penelitian mereka.

Youtube Video:


Tech.id Media ( Aldy )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Hy Guys

Tolong Matikan Adblock Ya. Situs ini biaya operasionalnya dari Iklan. Mohon di mengerti ^^