Pengertian Unsur Organisasi
Unsur organisasi adalah komponen-komponen yang membentuk struktur dan kualitas suatu organisasi. Dalam merancang dan mengelola suatu organisasi, penting untuk memahami unsur-unsur yang terkait dengan keberhasilan organisasi tersebut. Dengan memahami unsur-unsur ini, kita dapat menjadi lebih efektif dalam menjalankan organisasi dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Terdapat beberapa unsur organisasi yang perlu dipahami, antara lain:
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menggambarkan bagaimana tugas, kegiatan, dan wewenang dikelompokkan, dikendalikan, dan diintegrasikan dalam suatu organisasi. Struktur ini mencakup pembagian kerja, hierarki, dan saluran komunikasi dalam organisasi.
Struktur organisasi dapat berbeda-beda antara satu organisasi dengan organisasi lainnya, tergantung pada ukuran, tujuan, dan kompleksitas organisasi tersebut. Ada beberapa jenis struktur organisasi yang umum digunakan, di antaranya:
- Struktur Organisasi Fungsional: Terdapat pembagian kerja berdasarkan fungsi pekerjaan, seperti keuangan, pemasaran, produksi, dan lain-lain.
- Struktur Organisasi Matriks: Terdapat pembagian kerja yang berdasarkan proyek atau program, di mana anggota tim berasal dari berbagai unit fungsional di organisasi.
- Struktur Organisasi Hierarki: Terdapat pembagian kerja berdasarkan tingkatan atau hierarki, di mana ada atasan dan bawahan yang saling melaporkan.
- Struktur Organisasi Jaringan: Terdapat kerjasama antara beberapa organisasi yang memiliki tujuan yang sama, di mana tujuan tersebut sulit dicapai jika organisasi bekerja sendiri.
Struktur organisasi adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam kesuksesan organisasi. Dengan memiliki struktur yang baik, tugas-tugas dapat dikoordinasikan dengan lebih efisien, komunikasi dapat berjalan lancar, dan tanggung jawab setiap anggota organisasi dapat ditetapkan dengan jelas.
Untuk menciptakan struktur organisasi yang efektif, perlu dilakukan analisis kebutuhan organisasi, pengalokasian tugas dan wewenang yang tepat, serta pembuatan saluran komunikasi yang efisien.
2. Budaya Organisasi
Budaya organisasi mencakup nilai-nilai, keyakinan, norma, dan perilaku yang dimiliki dan dijalankan oleh anggota organisasi. Budaya organisasi berkaitan dengan cara orang berinteraksi, bekerja sama, serta mencapai tujuan bersama dalam organisasi.
Budaya organisasi yang positif dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, karyawan yang bersemangat, serta inovasi dan kreativitas yang tinggi. Sebaliknya, budaya organisasi yang negatif dapat menyebabkan konflik, kurangnya motivasi, dan kinerja yang rendah.
Dalam membangun budaya organisasi yang positif, penting untuk memiliki nilai-nilai yang jelas dan diterapkan secara konsisten, mempromosikan komunikasi terbuka dan saling menghormati, serta mendorong partisipasi aktif dari seluruh anggota organisasi. Budaya organisasi juga harus selaras dengan visi, misi, dan nilai-nilai organisasi.
3. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu unsur kunci dalam organisasi. SDM mencakup semua individu yang bekerja dalam organisasi dan memberikan kontribusi nyata terhadap tujuan organisasi.
SDM yang berkualitas dan kompeten sangat penting dalam mencapai keberhasilan organisasi. Penting untuk merekrut, mengembangkan, dan memotivasi SDM yang tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi. Hal ini dapat dilakukan melalui proses seleksi yang ketat, pelatihan dan pengembangan, serta pengelolaan kinerja yang efektif.
Manajemen SDM juga membahas isu-isu yang terkait dengan hubungan kerja, hak dan pemberian insentif, pengelolaan konflik, serta pengembangan karier karyawan. Dalam memanajemen SDM, penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, adil, dan mendukung, sehingga karyawan dapat berkontribusi secara maksimal dan merasa dihargai.
4. Teknologi dan Sistem Informasi
Teknologi dan sistem informasi dapat memberikan dukungan yang signifikan dalam menjalankan dan mengelola organisasi secara efisien. Penggunaan teknologi yang tepat dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan mempercepat proses bisnis.
Sistem informasi juga berperan penting dalam mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mendistribusikan informasi yang relevan bagi organisasi. Dengan memiliki sistem informasi yang baik, keputusan dapat diambil berdasarkan data yang akurat dan tepat waktu.
Pemilihan teknologi dan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, serta pelatihan dan pengembangan karyawan dalam penggunaan teknologi tersebut, menjadi kunci sukses dalam mengintegrasikan teknologi dan sistem informasi ke dalam organisasi.
5. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal mencakup faktor-faktor di luar organisasi yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan kelangsungan hidup organisasi. Faktor-faktor ini meliputi persaingan industri, perubahan teknologi, regulasi pemerintah, tren sosial dan demografis, serta preferensi dan kebutuhan konsumen.
Organisasi perlu memantau dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan dalam lingkungan eksternal agar tetap relevan dan dapat bersaing. Ini dapat dilakukan melalui analisis tren dan perkembangan, kerjasama dengan mitra eksternal, serta responsif terhadap kebutuhan dan preferensi konsumen.
Organisasi yang mampu mengelola dan menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal yang dinamis, memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan dan tumbuh dalam jangka panjang.
Penutup
Unsur-unsur organisasi yang telah disebutkan di atas merupakan komponen-komponen yang penting dalam membentuk struktur dan kualitas suatu organisasi. Melalui pemahaman yang baik terhadap unsur-unsur ini, kita dapat merancang dan mengelola organisasi dengan lebih efektif.
Tidak dapat dipungkiri bahwa mengelola sebuah organisasi bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang unsur-unsur organisasi dan penerapannya yang tepat, kita dapat menciptakan organisasi yang sukses dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Unsur 1: Manusia
Unsur manusia merupakan individu-individu yang terlibat dan bekerja dalam suatu organisasi. Manusia adalah elemen yang sangat penting dalam struktur organisasi. Tanpa keberadaan manusia, organisasi tidak akan dapat eksis dan beroperasi dengan baik.
Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada keseluruhan kinerja individu-individu yang terlibat di dalamnya. Setiap individu memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda sesuai dengan posisi dan fungsi yang mereka emban.
Manusia dalam unsur organisasi terdiri dari berbagai strata dan tingkatan. Ada pekerja, manajer, pimpinan, dan pegawai lainnya yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Setiap individu memiliki peran yang unik dalam organisasi dan saling melengkapi satu sama lain.
Dalam unsur manusia, komunikasi dan interaksi antar individu sangatlah penting. Tanpa adanya komunikasi yang efektif, koordinasi dan kerjasama di antara anggota organisasi akan terganggu. Oleh karena itu, sikap saling mendukung, saling menghargai, dan saling membantu antar individu harus ditanamkan di dalam organisasi.
Tidak hanya itu, aspek kepemimpinan juga merupakan bagian penting dalam unsur manusia. Kepemimpinan yang baik dapat mempengaruhi motivasi dan kinerja anggota organisasi. Seorang pemimpin harus mampu menginspirasi dan memotivasi anggota organisasi untuk bekerja dengan efisien dan efektif.
Untuk mencapai tujuan organisasi dengan baik, individu-individu dalam unsur manusia harus memiliki kompetensi dan kualifikasi yang sesuai. Pemilihan individu yang tepat dan penempatan posisi yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian mereka menjadi hal yang sangat penting dalam keberhasilan suatu organisasi.
Dalam mengelola unsur manusia, perlu juga diperhatikan aspek pengembangan diri dan pelatihan. Memberikan pelatihan dan pengembangan kepada individu-individu dalam organisasi akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan mereka dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Unsur 2: Wewenang
Wewenang adalah hak dan kekuasaan yang dimiliki oleh individu atau kelompok dalam organisasi untuk mengambil keputusan dan memberi perintah. Unsur ini merupakan bagian penting dalam struktur organisasi karena memungkinkan individu atau kelompok untuk melakukan tugas-tugas tertentu sesuai dengan tanggung jawab mereka.
Dalam sebuah organisasi, wewenang dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, mulai dari wewenang tingkat tinggi hingga wewenang tingkat rendah. Wewenang tingkat tinggi biasanya dimiliki oleh pimpinan organisasi, seperti direktur, manajer, atau pengurus. Mereka memiliki wewenang untuk mengambil keputusan besar yang mempengaruhi arah dan kebijakan organisasi secara keseluruhan.
Sementara itu, wewenang tingkat rendah biasanya dimiliki oleh anggota tim atau staf organisasi. Mereka memiliki wewenang untuk mengambil keputusan yang lebih spesifik terkait tugas-tugas mereka. Wewenang tingkat rendah ini biasanya diberikan oleh pimpinan organisasi atau atasan mereka.
Wewenang dalam organisasi juga dapat terbagi menjadi wewenang formal dan wewenang informal. Wewenang formal adalah wewenang yang diberikan oleh aturan resmi atau struktur organisasi. Misalnya, seorang atasan langsung memiliki wewenang formal untuk memberikan perintah kepada bawahannya.
Sementara itu, wewenang informal adalah wewenang yang tidak tercantum secara resmi dalam struktur organisasi, namun tetap memiliki pengaruh dalam organisasi. Contohnya adalah seorang anggota tim yang memiliki keahlian khusus dan menjadi otoritas dalam bidangnya, meskipun tidak memiliki jabatan formal sebagai atasan.
Wewenang juga berkaitan dengan tanggung jawab dalam organisasi. Semakin besar wewenang seseorang dalam mengambil keputusan, semakin besar pula tanggung jawab yang harus mereka emban. Dalam struktur organisasi yang efektif, wewenang dan tanggung jawab biasanya seimbang dan saling mendukung.
Wewenang juga memiliki batas dan harus digunakan secara bertanggung jawab. Penggunaan wewenang yang tidak tepat atau penyalahgunaan wewenang dapat berdampak negatif pada organisasi, termasuk merusak hubungan antar anggota organisasi, menurunkan motivasi kerja, atau bahkan merugikan organisasi secara finansial.
Oleh karena itu, penting bagi individu atau kelompok dalam organisasi untuk memahami batas wewenang mereka dan menggunakan wewenang tersebut dengan bijak. Selain itu, organisasi juga perlu memiliki mekanisme pengawasan dan akuntabilitas yang efektif untuk meminimalisir penyalahgunaan wewenang.
Dalam organisasi modern yang kompleks, wewenang juga dapat bervariasi dan bersifat fleksibel. Hal ini dapat memungkinkan individu atau kelompok untuk mengambil keputusan dengan lebih cepat dan mengatasi tantangan yang muncul dengan lebih efektif.
Dalam menghadapi perubahan lingkungan yang cepat dan kompleks, organisasi harus mampu menyesuaikan dan mengubah wewenang yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Hal ini akan membantu organisasi untuk tetap relevan dan dapat bersaing di era yang terus berubah.
Secara keseluruhan, wewenang adalah unsur penting dalam struktur organisasi. Keberadaan wewenang memungkinkan individu atau kelompok dalam organisasi untuk mengambil keputusan dan memberi perintah sesuai dengan tanggung jawab mereka. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk memberikan wewenang yang tepat kepada individu atau kelompok yang memiliki kompetensi dan keahlian yang sesuai.
Unsur 3: Tujuan
Unsur tujuan adalah sasaran atau hasil yang ingin dicapai oleh organisasi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan menjadi salah satu elemen penting dalam menjaga kesinambungan dan arah organisasi. Dengan memiliki tujuan yang jelas, organisasi dapat memfokuskan upaya dan sumber daya untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Tujuan organisasi dapat terdiri dari beberapa aspek yang mencakup berbagai bidang seperti keuangan, operasional, dan pemasaran. Misalnya, tujuan keuangan dapat meliputi peningkatan pendapatan, pengurangan biaya, atau meningkatkan profitabilitas. Tujuan operasional dapat berhubungan dengan efisiensi proses produksi, peningkatan kualitas produk, atau pengembangan jaringan distribusi. Sedangkan tujuan pemasaran dapat meliputi peningkatan pangsa pasar, pengembangan merek, atau peningkatan loyalitas pelanggan.
Tujuan yang ditetapkan oleh organisasi perlu menjadi cerminan dari visi dan misi organisasi. Visi merupakan gambaran ideal tentang masa depan yang diinginkan oleh organisasi, sedangkan misi merupakan pernyataan yang menggambarkan tujuan utama organisasi dan bagaimana organisasi tersebut menjalankannya.
Tujuan organisasi juga harus dapat diukur dan dapat diverifikasi apakah telah tercapai atau belum. Untuk itu, tujuan perlu dinyatakan dalam bentuk yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatasan waktu (SMART). Contohnya, tujuan yang spesifik adalah "meningkatkan pendapatan sebesar 10% dalam setahun", tujuan yang terukur adalah "mencapai tingkat kepuasan pelanggan sebesar 90%", tujuan yang dapat dicapai adalah "mengurangi tingkat ketidakhadiran karyawan menjadi kurang dari 5% setiap bulan", tujuan yang relevan adalah "memperluas kegiatan bisnis ke pasar internasional", dan tujuan yang berbatasan waktu adalah "mengembangkan produk baru dalam waktu 6 bulan".
Tujuan organisasi juga perlu disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada. Seiring berjalannya waktu, organisasi dapat menghadapi perubahan dalam lingkungan eksternal maupun internal yang dapat memengaruhi pencapaian tujuan. Oleh karena itu, tujuan perlu dievaluasi secara berkala dan dapat direvisi jika diperlukan.
Unsur tujuan dalam organisasi dapat membantu menyatukan anggota organisasi dalam mengarahkan upaya mereka untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dengan memiliki tujuan yang jelas, anggota organisasi memiliki pegangan dan arah sebagai panduan dalam mengambil keputusan serta mengevaluasi kinerja mereka. Tujuan juga dapat menjadi motivasi bagi anggota organisasi untuk bekerja lebih keras dan lebih fokus dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam menyusun tujuan organisasi, penting untuk melibatkan seluruh anggota organisasi agar tujuan tersebut dapat diterima dan dijalankan dengan komitmen yang tinggi. Komunikasi yang efektif juga diperlukan untuk memastikan bahwa tujuan telah dipahami dengan jelas oleh semua anggota organisasi agar dapat bekerja secara sinergi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Unsur 4: Komunikasi
Komunikasi adalah proses pertukaran informasi antara anggota organisasi yang dilakukan melalui berbagai saluran komunikasi. Dalam unsur organisasi, komunikasi memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai tujuan bersama. Dengan melakukan komunikasi yang efektif, anggota organisasi dapat saling berbagi informasi, menyampaikan ide dan gagasan, memberikan umpan balik, serta menjalin kerja sama yang harmonis.
Komunikasi dalam organisasi bisa dilakukan melalui berbagai saluran. Salah satu saluran komunikasi yang umum digunakan adalah komunikasi formal, seperti melalui rapat resmi, surat-menyurat, atau komunikasi melalui media internal organisasi. Selain itu, terdapat juga komunikasi informal yang dilakukan secara tidak formal antara anggota organisasi, misalnya melalui obrolan di ruang istirahat atau melalui media sosial.
Komunikasi dalam unsur organisasi bukan hanya tentang penyampaian informasi secara satu arah, tetapi juga melibatkan saling mendengarkan dan memahami. Oleh karena itu, penting bagi anggota organisasi untuk memiliki kemampuan mendengarkan yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman atau miss komunikasi.
Dalam proses komunikasi, terdapat beberapa elemen yang perlu diperhatikan agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Pertama, pengirim pesan perlu jelas dan teratur saat menyampaikan informasi agar pesan dapat dipahami dengan baik oleh penerima. Selain itu, bahasa yang digunakan juga perlu disesuaikan dengan audiens atau penerima pesan.
Kedua, saluran komunikasi yang digunakan juga perlu dipilih dengan tepat. Misalnya, jika pesan yang ingin disampaikan bersifat rahasia atau penting, lebih baik menggunakan saluran komunikasi yang bersifat pribadi dan aman, seperti melalui email pribadi atau pertemuan tatap muka.
Ketiga, penerima pesan juga berperan penting dalam proses komunikasi. Penerima pesan perlu membuka diri untuk menerima informasi dan memberikan umpan balik jika diperlukan. Penerima juga perlu menghindari distraksi agar pesan dapat diterima dengan baik.
Selain itu, ada juga elemen lain dalam komunikasi yang perlu diperhatikan, seperti konteks komunikasi, yaitu waktu dan tempat komunikasi dilakukan. Konteks komunikasi yang baik akan mempengaruhi keefektifan komunikasi tersebut.
Komunikasi dalam organisasi juga bisa terjadi dalam berbagai bentuk, seperti komunikasi verbal dan non-verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan kata-kata, baik secara lisan maupun tertulis. Sedangkan komunikasi non-verbal melibatkan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata.
Melalui komunikasi yang efektif, anggota organisasi dapat membangun hubungan yang baik, meningkatkan kinerja, serta mengatasi konflik yang mungkin terjadi. Komunikasi yang baik juga membantu meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi anggota organisasi.
Dalam praktiknya, terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan komunikasi dalam organisasi. Pertama, memastikan adanya saluran komunikasi yang terbuka dan transparan antara anggota organisasi. Dengan memiliki saluran komunikasi yang baik, segala informasi dapat tersebar dengan cepat dan jelas kepada seluruh anggota organisasi.
Kedua, mengadakan pertemuan atau forum diskusi secara berkala untuk membahas isu-isu terkait organisasi. Melalui pertemuan ini, anggota organisasi dapat saling berbagi informasi, memberikan masukan, dan menjalin komunikasi yang lebih baik.
Ketiga, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses komunikasi. Dengan menggunakan teknologi, komunikasi dapat dilakukan secara lebih efisien dan efektif, terutama jika anggota organisasi berada di lokasi yang berjauhan.
Dalam mengelola komunikasi, pergaulan yang saling memahami serta penggunaan bahasa yang jelas dan santun menjadi hal penting. Hal ini akan meminimalisir salah pengertian yang bisa merugikan organisasi. Diharapkan dengan komunikasi yang baik dan terstruktur di dalam organisasi dapat mewujudkan tujuan bersama dengan lebih efektif.
Unsur 5: Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan hierarki dan hubungan antar unit kerja dalam suatu organisasi yang menentukan kewenangan dan tanggung jawab masing-masing anggota.
Struktur organisasi merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah organisasi. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, setiap anggota organisasi akan memiliki peran dan tanggung jawab yang spesifik. Hal ini membantu dalam pengaturan tugas dan pembagian wewenang, sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan lebih efisien.
Ada beberapa jenis struktur organisasi yang umum digunakan, antara lain:
1. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional adalah struktur yang mengorganisir unit kerja berdasarkan fungsinya masing-masing. Setiap unit kerja memiliki spesialisasi dalam bidang tertentu dan melakukan pekerjaan yang spesifik. Jenis struktur ini cocok untuk organisasi yang memiliki fokus pada spesialisasi dan peningkatan efisiensi dalam operasionalnya.
2. Struktur Organisasi Divisi
Struktur organisasi divisi adalah struktur di mana organisasi dibagi menjadi beberapa divisi yang memiliki otonomi dan tanggung jawab yang lebih besar. Setiap divisi biasanya memiliki tujuan sendiri dan bertanggung jawab langsung kepada manajemen puncak. Jenis struktur ini cocok untuk organisasi yang memiliki beragam produk atau layanan yang berbeda.
3. Struktur Organisasi Matriks
Struktur organisasi matriks adalah struktur yang menggabungkan struktur fungsional dan divisi. Dalam struktur ini, setiap anggota organisasi memiliki dua kepala, yaitu pemimpin fungsional dan pemimpin divisi. Struktur ini memungkinkan kolaborasi dan koordinasi yang lebih efektif antar unit kerja, terutama dalam proyek-proyek yang melibatkan spesialisasi dari berbagai fungsi.
4. Struktur Organisasi Tim
Struktur organisasi tim adalah struktur yang lebih fleksibel dan terdiri dari tim-tim yang bekerja secara mandiri. Setiap tim memiliki tujuan spesifik dan dapat mengambil keputusan sendiri. Struktur ini cocok untuk organisasi yang menekankan kolaborasi, inovasi, dan kecepatan dalam pengambilan keputusan.
5. Struktur Organisasi Proyek
Struktur organisasi proyek adalah struktur yang didasarkan pada proyek-proyek yang sedang berjalan. Setiap anggota organisasi akan ditugaskan ke proyek tertentu dan melapor kepada manajer proyek. Struktur ini cocok untuk organisasi yang beroperasi dalam lingkungan proyek yang dinamis dan kompleks.
Tidak ada satu struktur organisasi yang paling baik untuk semua organisasi. Setiap jenis struktur memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan akan lebih efektif tergantung pada karakteristik dan tujuan organisasi itu sendiri.
Dalam menentukan struktur organisasi yang tepat, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran organisasi, bidang industri, sifat pekerjaan, dan budaya organisasi. Sebuah struktur organisasi yang baik akan membantu meningkatkan efisiensi, koordinasi, dan fleksibilitas dalam menjalankan operasional organisasi.
Dalam artikel ini, kami telah membahas tentang unsur organisasi dan salah satunya adalah struktur organisasi. Struktur organisasi adalah susunan hierarki dan hubungan antar unit kerja dalam suatu organisasi yang menentukan kewenangan dan tanggung jawab masing-masing anggota. Terdapat beberapa jenis struktur organisasi yang umum digunakan, seperti struktur fungsional, divisi, matriks, tim, dan proyek.
Setiap jenis struktur memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing dan akan lebih efektif tergantung pada karakteristik dan tujuan organisasi itu sendiri. Dalam menentukan struktur organisasi yang tepat, faktor-faktor seperti ukuran organisasi, bidang industri, sifat pekerjaan, dan budaya organisasi juga perlu dipertimbangkan. Dengan memiliki struktur organisasi yang baik, sebuah organisasi dapat mencapai tujuannya dengan lebih efisien dan efektif.
Saran Video Seputar : Pengertian dan Fungsi Organisasi dalam Manajemen
- Kode Promo Higgs Domino Hari Ini 2022 [Masih Berlaku] - December 16, 2024
- Bagaimana Keluar dari Grup WhatsApp Tanpa Diketahui Admin dan Anggota - December 16, 2024
- 4 Resep Sayur Ketupat Lezat untuk Lebaran (Labu Siam, Ayam, dll) - December 16, 2024