Headset Gaming Harga Murah dibawah 1 Juta
Meski hadir dengan bahasa desain Cloud II, CloudX memilih tampil sederhana dengan skema warna monokromatik. Sebuah headset gaming ringkas dan tapi – bobot ringan tapi tidak ringkih, solid tapi tidak besar. Segala sesuatu dari headset ini terasa lembut; earcup bertekstur serupa kulit; busa memori berlapis kulit sintetis pada band; sasis aluminium kokoh. Perlakuan logo dan jahitan pada headband menambahkan sentuhan premium yang tidak terpikirkan oleh headset dengan tingkatan harga serupa. Memang terlihat membosankan, tapi setelah diserbu dengan banyak pendar LED dan begitu banyak pilihan warna mencolok, maka menarik untuk melihat sesuatu yang lebih sederhana.
Kendala yang sering kami temui pada headset gaming adalah kekuatannya yang berlebihan saat menjepit kepala, terutama di atas telinga. Tujuannya memang untuk mencegah kebocoran suara dan durabilitas jepitan headest, tapi kami tidak ingin menghabiskan waktu berbulanbulan untuk melonggarkannya, terutama jika harus memijit kepala karena sakit setelah menggunakannya selama 30 menit atau lebih. Rasa sakit kian buruk saat mengenakan kacamata atau jika earcup berbobot berat. CloudX menangani seluruh kendala tersebut dengan serius. CloudX tergolong fleksibel, jepitannya tidak terlalu kencang dan memiliki bantalan memadai untuk menyebarkan tekanan serta membuktikan klaim “kenyamanan total saat bermain game” yang tidak selalu bisa dicapai oleh banyak headset gaming. Terdapat busa memori di bagian bawah headband yang meringankan tekanan jepitan di atas kepala. Demikian pula dengan bantalan telinga berlapis kulit sintetis yang sangat lembut dan nyaman. Di sisi lain, alternatif bantalan bermaterial kain lebih tebal dan padat. Saat digunakan terasa lebih rapat, tapi menurut kami menambahkan beban dan menambah tekanan pada pelipis. Sisi audio, CloudX tidak memiliki suara bass yang dalam seperti harapan karena frekuensi rendah tidak cukup memikat untuk membuat jantung bergetar.
Suara bass dibayangi oleh suara dialog atau suara senjata bersuara lebih kencang dan puing yang beterbangan. Tapi bukan berarti respon bass buruk, hanya kurang kuat sehingga tidak kentara oleh pendengarnya. Terdengar pula distorsi suara saat mengatur volume dengan kontrol volume di kabel. Perlu sedikit pengaturan presisi agar suara hadir di kedua kanal headset, terutama pada tingkatan volume tinggi. CloudX tampil dengan kejernihan memikat, terutama saat menyajikan beragam lapisan suara lingkungan yang membuat dunia game menjadi nyata. Isolasi suara memang tidak 100% saat game tidak menampilkan banyak audio, tapi cukup efektif untuk memberikan pengalaman gaming menyeluruh.
Rekan kami menyatakan bisa mendengar suara lebih jelas. Saat menggunakan headset sebelumya, mereka biasa mengeluhkan microphone yang menangkap suara latar, tapi CloudX mampu tampil lebih baik. Batang microphone bisa ditekuk sehingga memudahkan saat mendekatkannya ke mulut. Kekurangannya, sulit mengetahui jika Anda terlalu dekat dengan microphone. Kami juga menyukai performa CloudX saat memutar musik. Ini memang headset gaming, tapi selalu menyenangkan jika peranti gaming bisa menghadirkan musik dengan baik. Suara bass memadai, tapi tidak berlebihan sehingga tidak menggangu frekuensi menengah hingga tinggi. CloudX tampil baik saat memutar musik dance elektronik dan menyajikan suara vokal yang hangat dan tajam. Suara mendesis kian kentara pada volume tinggi. Pada suara instrumental, CloudX cenderung menekan suara piano, tapi mengangkat suara alat musik senar dan perkusi. Jika gemar mendengarkan soundtrack game, CloudX bisa membantu Anda menemukan lapisan produksi musik yang tidak terdengar sebelumnya.
SPESIFIKASI
DRIVER : Dynamic, neodymium 53 mm
TIPE : Closed back, Circumaural
RESPON : 15 Hz – 25.000 Hz
BOBOT : 309 gram / 322 gram (dengan mic)
HARGA : US$ 99,99
- HP Gaming dengan Harga Murah 2017 - October 3, 2024
- Cara Mengetahui Siapa yang Melihat Profil IG Kita - October 3, 2024
- Teknik Fotografi Wildlife - October 3, 2024