menurut

Pentingnya Agama sebagai Sumber Akhlak: Panduan QS. Al-Ahzab/33:21

Follow Kami di Google News Gan!!!


Pentingnya Agama sebagai Sumber Akhlak: Panduan QS. Al-Ahzab/33:21

Peranan agama sebagai sumber akhlak merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Agama menyediakan pedoman dan nilai-nilai moral yang membantu manusia dalam berperilaku dan bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Dalam konteks Islam, Al-Qur’an menjadi sumber utama ajaran moral dan akhlak bagi umat Muslim.

Salah satu ayat yang secara jelas menyebutkan tentang peranan agama sebagai sumber akhlak adalah QS. Al-Ahzab ayat 21, yang berbunyi: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”

Ayat ini menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menjadi teladan yang baik bagi umat Muslim dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal akhlak dan moral. Perilaku dan tindakan Rasulullah SAW mencerminkan ajaran Islam yang menekankan pentingnya kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan kesabaran. Dengan menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri teladan, umat Muslim diharapkan dapat mengembangkan akhlak yang mulia dan terpuji.

Peranan Agama sebagai Sumber Akhlak Menurut Isi Kandungan QS. Al-Ahzab/33

Dalam QS. Al-Ahzab ayat 21, Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”

Ayat ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW merupakan teladan terbaik bagi umat manusia dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal akhlak dan moral. Perilaku dan tindakan Rasulullah SAW mencerminkan ajaran Islam yang menekankan pentingnya kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan kesabaran. Dengan menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri teladan, umat Muslim diharapkan dapat mengembangkan akhlak yang mulia dan terpuji.

Adapun beberapa aspek penting yang menunjukkan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-Ahzab/33:21 adalah sebagai berikut:

  • Menyediakan pedoman moral
  • Menanamkan nilai-nilai kebaikan
  • Membentuk karakter mulia
  • Mengekang hawa nafsu
  • Memperbaiki perilaku
  • Menciptakan masyarakat yang harmonis
  • Mencegah terjadinya kerusakan
  • Menjadi bekal di akhirat

Dengan demikian, agama memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk akhlak manusia. Agama memberikan pedoman moral yang jelas, menanamkan nilai-nilai kebaikan, dan membantu manusia dalam mengekang hawa nafsu dan memperbaiki perilaku. Dengan berpegang teguh pada ajaran agama, manusia dapat mengembangkan akhlak yang mulia dan terpuji, sehingga dapat menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera.

Menyediakan Pedoman Moral

Salah satu peranan penting agama sebagai sumber akhlak adalah menyediakan pedoman moral. Pedoman moral ini bersumber dari ajaran agama yang tertulis dalam kitab suci, hadits, atau ajaran para tokoh agama. Pedoman moral ini memberikan bagi manusia dalam berperilaku dan bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Pedoman moral yang diberikan oleh agama sangatlah penting karena memberikan arahan yang jelas tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Dengan adanya pedoman moral, manusia dapat membedakan antara perbuatan baik dan buruk, sehingga dapat terhindar dari perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Contohnya, dalam ajaran Islam, terdapat larangan untuk membunuh, mencuri, berzina, dan berbohong. Larangan-larangan ini merupakan pedoman moral yang jelas bagi umat Islam dalam berperilaku dan bertindak. Dengan mengikuti pedoman moral ini, umat Islam dapat terhindar dari perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Dengan demikian, penyediaan pedoman moral merupakan bagian penting dari peranan agama sebagai sumber akhlak. Pedoman moral ini memberikan arahan yang jelas bagi manusia dalam berperilaku dan bertindak, sehingga dapat terhindar dari perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Menanamkan Nilai-Nilai Kebaikan

Agama memainkan peran penting dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan pada manusia. Nilai-nilai kebaikan ini bersumber dari ajaran agama yang menekankan pentingnya kejujuran, kasih sayang, keadilan, dan kesabaran. Dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan, agama membantu manusia dalam mengembangkan akhlak yang mulia dan terpuji.

Penanaman nilai-nilai kebaikan sangat penting karena dapat membentuk karakter manusia menjadi lebih baik. Nilai-nilai kebaikan ini menjadi landasan bagi manusia dalam berperilaku dan bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Contohnya, nilai kejujuran mengajarkan manusia untuk selalu berkata benar dan tidak berbohong. Nilai kasih sayang mengajarkan manusia untuk saling menyayangi dan membantu sesama. Nilai keadilan mengajarkan manusia untuk selalu bersikap adil dan tidak memihak. Nilai kesabaran mengajarkan manusia untuk selalu bersabar dalam menghadapi masalah dan tidak mudah menyerah.

Dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan, agama membantu manusia dalam mengembangkan akhlak yang mulia dan terpuji. Akhlak yang mulia dan terpuji ini menjadi bekal bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia dan di akhirat.

Baca Juga  Potret Pentingnya Wirausahawan dalam Pertumbuhan Ekonomi Menurut Schumpeter

Membentuk karakter mulia

Salah satu peranan penting agama sebagai sumber akhlak adalah membentuk karakter mulia. Karakter mulia merupakan cerminan dari akhlak yang baik dan terpuji, yang menjadi bekal bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia dan di akhirat. Agama mengajarkan manusia tentang nilai-nilai kebaikan, seperti kejujuran, kasih sayang, keadilan, dan kesabaran. Dengan mengamalkan nilai-nilai kebaikan ini, manusia dapat membangun karakter yang mulia dan terpuji.

Pembentukan karakter mulia sangat penting karena menjadi dasar bagi manusia dalam berperilaku dan bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Karakter mulia juga menjadi bekal bagi manusia dalam menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan hidup. Dengan memiliki karakter yang mulia, manusia dapat menjadi pribadi yang lebih baik, bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, serta menjadi teladan bagi masyarakat.

Dalam ajaran Islam, pembentukan karakter mulia sangat ditekankan. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” Hadis ini menunjukkan bahwa salah satu tujuan utama diutusnya Rasulullah SAW adalah untuk membentuk karakter mulia pada umat manusia. Dengan mengikuti ajaran Rasulullah SAW dan mengamalkan nilai-nilai kebaikan, umat Islam dapat membangun karakter yang mulia dan terpuji.

Dengan demikian, pembentukan karakter mulia merupakan bagian penting dari peranan agama sebagai sumber akhlak. Agama mengajarkan manusia tentang nilai-nilai kebaikan dan memberikan pedoman moral yang jelas. Dengan mengamalkan nilai-nilai kebaikan dan mengikuti pedoman moral yang diajarkan oleh agama, manusia dapat membangun karakter yang mulia dan terpuji, sehingga dapat menjalani kehidupan yang lebih baik di dunia dan di akhirat.

Mengekang hawa nafsu

Dalam ajaran agama, mengekang hawa nafsu merupakan salah satu aspek penting dalam membentuk akhlak yang mulia. Hawa nafsu merupakan dorongan atau keinginan yang berasal dari dalam diri manusia yang dapat mengarah pada perbuatan buruk. Oleh karena itu, agama mengajarkan manusia untuk mengendalikan dan mengekang hawa nafsunya agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

QS. Al-Ahzab ayat 21 yang menyebutkan tentang Rasulullah SAW sebagai suri teladan yang baik bagi umat manusia juga mengandung pelajaran penting tentang pentingnya mengekang hawa nafsu. Dalam ayat tersebut, Allah SWT berfirman, “… dan dia banyak menyebut Allah.” Menyebut Allah SWT dalam segala situasi dan kondisi merupakan salah satu cara untuk mengendalikan hawa nafsu. Dengan mengingat Allah SWT, manusia akan lebih sadar akan tanggung jawabnya sebagai hamba Allah dan akan berusaha untuk menghindari perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama.

Selain itu, agama juga mengajarkan manusia tentang pentingnya sabar dan syukur. Sabar dalam menghadapi cobaan dan godaan akan membantu manusia dalam mengendalikan hawa nafsunya. Sedangkan syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT akan membuat manusia lebih rendah hati dan tidak mudah tergoda oleh hawa nafsunya.

Dengan demikian, mengekang hawa nafsu merupakan bagian penting dari peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-Ahzab/33:21. Agama mengajarkan manusia tentang pentingnya mengendalikan hawa nafsu, serta memberikan pedoman dan bimbingan agar manusia dapat hidup sesuai dengan ajaran agama dan terhindar dari perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Memperbaiki Perilaku

Agama memegang peranan penting dalam memperbaiki perilaku manusia. Hal ini sejalan dengan isi kandungan QS. Al-Ahzab/33:21 yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW merupakan suri teladan yang baik bagi umat manusia. Perilaku Rasulullah SAW mencerminkan ajaran agama yang menekankan pentingnya akhlak mulia.

Perbaikan perilaku merupakan salah satu tujuan utama agama. Melalui ajaran moral dan etika, agama menuntun manusia untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Dengan mengikuti ajaran agama, manusia dapat memperbaiki perilaku buruk dan mengembangkan perilaku baik.

Sebagai contoh, agama mengajarkan pentingnya kejujuran, keadilan, dan kasih sayang. Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, manusia dapat memperbaiki perilaku tidak jujur, tidak adil, dan tidak peduli terhadap sesama. Agama juga mengajarkan pentingnya pengendalian diri, kesabaran, dan memaafkan. Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, manusia dapat memperbaiki perilaku buruk seperti marah, dendam, dan tidak sabar.

Memperbaiki perilaku sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik, baik secara individu maupun sosial. Perilaku yang baik dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan sejahtera, sementara perilaku buruk dapat merusak hubungan antarmanusia dan menyebabkan masalah sosial. Oleh karena itu, agama sebagai sumber akhlak memainkan peranan penting dalam memperbaiki perilaku manusia dan menciptakan masyarakat yang lebih baik.

Menciptakan masyarakat yang harmonis

Agama memainkan peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang harmonis. Hal ini sejalan dengan ajaran moral dan etika yang terkandung dalam agama, termasuk dalam QS. Al-Ahzab/33:21 yang menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri teladan yang baik bagi umat manusia.

Masyarakat yang harmonis adalah masyarakat yang anggotanya hidup rukun, saling menghormati, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Agama mengajarkan pentingnya toleransi, kasih sayang, dan saling memaafkan, yang merupakan nilai-nilai penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis.

Sebagai contoh, dalam ajaran Islam, umat Muslim diajarkan untuk menghormati dan menghargai perbedaan, baik perbedaan agama, suku, maupun budaya. Mereka diajarkan untuk hidup berdampingan secara damai dengan pemeluk agama lain dan untuk saling membantu dalam kebaikan dan takwa. Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, umat Islam dapat berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang harmonis.

Baca Juga  Pengertian Pendidikan Agama Islam dan Maknanya dalam Kehidupan

Selain itu, agama juga mengajarkan pentingnya pengendalian diri, kesabaran, dan memaafkan. Nilai-nilai ini sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis, karena dapat mencegah terjadinya konflik dan perpecahan. Misalnya, ketika terjadi kesalahpahaman atau konflik, agama mengajarkan umatnya untuk bersabar, menahan diri, dan berusaha menyelesaikan masalah dengan cara damai. Dengan demikian, agama berperan sebagai perekat sosial yang mempersatukan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang harmonis.

Kesimpulannya, agama memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang harmonis melalui ajaran moral dan etika yang terkandung di dalamnya. Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, masyarakat dapat hidup rukun, saling menghormati, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, sehingga tercipta masyarakat yang harmonis dan sejahtera.

Mencegah terjadinya kerusakan

Agama memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya kerusakan, baik kerusakan pada diri sendiri maupun kerusakan pada lingkungan sekitar. Hal ini sejalan dengan ajaran moral dan etika yang terkandung dalam agama, termasuk dalam QS. Al-Ahzab/33:21 yang menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri teladan yang baik bagi umat manusia.

  • Menjaga diri dari perbuatan yang merugikan

    Agama mengajarkan umatnya untuk menghindari perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Misalnya, agama melarang perbuatan seperti membunuh, mencuri, berzina, dan mengonsumsi minuman keras. Dengan mengikuti ajaran agama, umat manusia dapat terhindar dari perbuatan yang merusak diri sendiri dan orang lain, sehingga kerusakan dapat dicegah.

  • Menghormati dan menjaga lingkungan sekitar

    Agama juga mengajarkan umatnya untuk menghormati dan menjaga lingkungan sekitar. Misalnya, agama melarang perbuatan merusak alam, seperti menebangi hutan secara liar, membuang sampah sembarangan, dan mencemari air. Dengan mengikuti ajaran agama, umat manusia dapat menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya kerusakan alam.

  • Menebarkan kebaikan dan kedamaian

    Agama menganjurkan umatnya untuk menebarkan kebaikan dan kedamaian di lingkungan sekitar. Misalnya, agama mengajarkan umatnya untuk saling membantu, bertoleransi, dan memaafkan. Dengan menyebarkan kebaikan dan kedamaian, umat manusia dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan mencegah terjadinya konflik dan perpecahan.

  • Menjadi teladan yang baik

    Agama mengajarkan umatnya untuk menjadi teladan yang baik bagi orang lain. Rasulullah SAW, sebagai suri teladan yang baik bagi umat manusia, memberikan contoh bagaimana seharusnya umat manusia berperilaku. Dengan menjadi teladan yang baik, umat manusia dapat menginspirasi orang lain untuk berbuat baik dan mencegah terjadinya kerusakan.

Dengan demikian, agama berperan penting dalam mencegah terjadinya kerusakan melalui ajaran moral dan etika yang terkandung di dalamnya. Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, umat manusia dapat menjaga diri dari perbuatan yang merugikan, menghormati dan menjaga lingkungan sekitar, menebarkan kebaikan dan kedamaian, serta menjadi teladan yang baik bagi orang lain. Dengan demikian, kerusakan dapat dicegah dan tercipta masyarakat yang lebih baik dan sejahtera.

Menjadi Bekal di Akhirat

Menurut ajaran agama, salah satu peranan penting akhlak adalah menjadi bekal di akhirat. Akhlak yang baik akan menentukan nasib manusia di kehidupan setelah kematian, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Ahzab/33:21 yang menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri teladan yang baik bagi umat manusia.

  • Amal Saleh

    Akhlak yang baik tercermin dalam amal saleh yang dilakukan manusia selama hidup di dunia. Amal saleh ini menjadi bekal yang akan dibawa ke akhirat dan menjadi penentu berat timbangan kebaikan manusia. Contoh amal saleh antara lain shalat, puasa, sedekah, dan membantu sesama.

  • Pahala dan Siksa

    Akhlak yang baik akan berbuah pahala di akhirat, sedangkan akhlak yang buruk akan berbuah siksa. Pahala dan siksa ini akan diberikan sesuai dengan amal perbuatan manusia selama hidup di dunia. Oleh karena itu, penting bagi manusia untuk selalu menjaga akhlaknya agar memperoleh pahala dan terhindar dari siksa di akhirat.

  • Kebahagiaan Abadi

    Bagi orang-orang yang berakhlak mulia, akhirat menjadi tempat kebahagiaan abadi. Mereka akan ditempatkan di surga, tempat yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan. Kebahagiaan abadi ini menjadi tujuan akhir dari setiap manusia yang beriman dan berakhlak mulia.

  • Teladan Rasulullah SAW

    Rasulullah SAW merupakan teladan terbaik dalam berakhlak mulia. Beliau selalu menunjukkan akhlak yang baik dalam setiap aspek kehidupannya. Dengan mengikuti teladan Rasulullah SAW, umat manusia dapat mengembangkan akhlak yang mulia dan menjadi bekal yang berharga di akhirat.

Demikianlah beberapa aspek yang menunjukkan peranan akhlak sebagai bekal di akhirat menurut ajaran agama. Dengan menjaga akhlak yang mulia, manusia dapat meraih kebahagiaan abadi di akhirat dan memperoleh ridha dari Allah SWT.

Tips untuk Meningkatkan Akhlak Menurut Ajaran Agama

Agama merupakan sumber penting akhlak yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan. Untuk meningkatkan akhlak, terdapat beberapa tips yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

Tip 1: Meneladani Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW merupakan sosok teladan terbaik dalam berakhlak mulia. Dengan mempelajari dan mengikuti sunnah beliau, umat Islam dapat meningkatkan akhlak dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Tip 2: Mempelajari Kitab Suci dan Hadis

Kitab suci dan hadis mengandung ajaran-ajaran tentang akhlak yang mulia. Dengan mempelajarinya, umat Islam dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi.

Tip 3: Bergaul dengan Orang-Orang Sholeh

Bergaul dengan orang-orang sholeh dapat memberikan pengaruh positif pada akhlak. Lingkungan yang baik akan mendorong individu untuk berperilaku dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai agama.

Tip 4: Membiasakan Beribadah

Baca Juga  Panduan Memilih Jodoh Istri atau Suami Sesuai Syariat Islam

Ibadah merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan membiasakan beribadah, hati akan menjadi lebih lembut dan terhindar dari sifat-sifat tercela.

Tip 5: Menjaga Lisan dan Perbuatan

Akhlak yang baik tercermin dalam lisan dan perbuatan. Umat Islam harus menjaga lisannya dari berkata kotor, dusta, dan fitnah. Begitu pula dengan perbuatannya, harus selalu sesuai dengan ajaran agama.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, umat Islam dapat meningkatkan akhlaknya dan menjadi pribadi yang lebih mulia. Akhlak yang baik akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan di dunia maupun di akhirat.

Pertanyaan Umum tentang Peranan Agama sebagai Sumber Akhlak

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan mengenai peranan agama sebagai sumber akhlak:

Pertanyaan 1: Mengapa agama dianggap sebagai sumber akhlak yang penting?
Agama mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang dapat menjadi pedoman bagi manusia dalam berperilaku dan bertindak. Nilai-nilai tersebut bersumber dari ajaran Tuhan yang dipercaya memiliki hikmah dan kebijaksanaan yang sempurna.

Pertanyaan 2: Apa saja nilai-nilai akhlak yang diajarkan oleh agama?
Agama umumnya mengajarkan nilai-nilai universal seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, kesabaran, dan tanggung jawab. Nilai-nilai ini menjadi landasan bagi manusia dalam membedakan yang baik dan buruk, serta dalam mengambil keputusan dan tindakan.

Pertanyaan 3: Bagaimana agama membantu manusia mengembangkan akhlak yang mulia?
Agama memberikan bimbingan dan motivasi bagi manusia untuk mengamalkan nilai-nilai akhlak. Melalui ibadah, pengkajian kitab suci, dan bimbingan dari tokoh agama, manusia dapat meningkatkan kesadaran moral dan memperkuat komitmennya terhadap akhlak yang baik.

Pertanyaan 4: Apakah akhlak yang baik hanya berlaku bagi pemeluk agama tertentu?
Nilai-nilai akhlak yang diajarkan oleh agama bersifat universal dan dapat dianut oleh siapa saja, terlepas dari agama atau kepercayaannya. Akhlak yang baik merupakan cerminan dari kemanusiaan yang luhur dan menjadi harapan bersama bagi semua orang.

Pertanyaan 5: Bagaimana cara menerapkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari?
Untuk menerapkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari, diperlukan kesadaran diri, kemauan yang kuat, dan latihan yang berkelanjutan. Manusia perlu belajar mengendalikan hawa nafsu, memperbanyak perbuatan baik, dan menghindari perilaku tercela. Dengan demikian, nilai-nilai akhlak dapat menjadi bagian dari karakter dan kebiasaan.

Pertanyaan 6: Apa manfaat mengamalkan akhlak yang mulia?
Mengamalkan akhlak yang mulia membawa banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Bagi individu, akhlak yang baik akan memberikan ketenangan hati, kebahagiaan, dan rasa berharga diri. Bagi masyarakat, akhlak yang mulia dapat menciptakan lingkungan yang harmonis, saling, dan sejahtera.

Kesimpulannya, agama memainkan peranan penting sebagai sumber akhlak karena mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang universal. Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, manusia dapat mengembangkan akhlak yang mulia, memperbaiki perilaku, dan menciptakan masyarakat yang lebih baik.

Artikel terkait:

Kesimpulan

Agama memiliki peranan penting sebagai sumber akhlak yang mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang universal. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman bagi manusia dalam berperilaku dan bertindak, sehingga dapat mengembangkan akhlak yang mulia dan memperbaiki perilaku.

Dengan mengamalkan nilai-nilai akhlak yang diajarkan oleh agama, manusia dapat menciptakan lingkungan yang harmonis, saling menghormati, dan sejahtera. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap individu untuk menjadikan agama sebagai sumber akhlak dalam kehidupan sehari-hari.

Tech.id Media ( Aldy )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Hy Guys

Tolong Matikan Adblock Ya. Situs ini biaya operasionalnya dari Iklan. Mohon di mengerti ^^