Potensi Bisnis Game Mobile di Indonesia
BAru-BAru InI, AppsFlyer telah merilis laporan terbarunya seputar peta aplikasi game di tahun 2018. Menurut AppsFlyer, laporan ini mencoba memetakan bagaimana aplikasi game seluler dapat mendorong meningkatkan pendapatan dan dapat membantu bisnis agar lebih memahami tren para konsumen game di kawasan mobile-frst seperti Asia. Dalam laporan ini, sampel data yang digunakan oleh AppsFlyer mencakup 2,1 miliar pemasangan non-organik dari 5.500 aplikasi, serta 30 juta pemasangan dengan data biaya dari 1.200 aplikasi. Laporan ini mencakup empat jenis game termasuk Midcore & Strategy (petualangan, simulasi, aksi, permainan peran, strategi, arcade dan balap), Casual (puzzle, kartu, board, kata, pendidikan, dan trivia), Hyper Casual, dan Casino. Temuan dari hasil laporan ini juga menyoroti mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi oleh pemasar aplikasi dalam menjangkau dan menarik konsumen di wilayah Asia Pasifk, termasuk Indonesia.
Untuk di wilayah Indonesia, laporan ini mengungkap tiga fakta penting mengenai status pemasaran aplikasi game. iStock/stevanovicigor Pertama, iklan di Indonesia didominasi oleh game Midcore & Strategy dengan persentase 62%, lebih tinggi dibanding game Casual. Kedua, rata-rata pengguna Android di Indonesia rela membayar US$0,25 untuk game berjenis Midcore & Strategy, sementara untuk pengguna iOS rela membayar sebesar US$0,43. Ketiga, tingkat retensi pengguna di Indonesia masih rendah dibanding negara-negara maju lainnya seperti Jepang, Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris. Bahkan, angka retensi di Indonesia separuh lebih rendah dibanding negara-negara tersebut. Lebih lanjut, perihal persentase pengguna yang membeli game dari waktu ke waktu, laporan ini juga mengungkapkan bahwa salah satu tantangan di Indonesia adalah meningkatkan pendapatan, dengan hanya sekitar 1% konversi pada hari ke-90 game itu dirilis. Fakta tersebut diungkapkan Ronen Menses, President dan Managing Director App?yer untuk kawasan APAC. “Dengan ribuan pesaing di seluruh wilayah, kemampuan aplikasi game seluler Indonesia untuk meningkatkan keterikatan dengan pemain dari waktu ke waktu terbilang sulit. Tanpa penggunaan berkelanjutan, aplikasi game tidak dapat mendorong pendapatan dengan layak, baik dari pembelian in-app maupun dari iklan in-app” ungkap Menses. Namun Menses tetap melihat, beberapa game tetap dapat berhasil di Indonesia. “Meskipun secara keseluruhan angka retensi terbilang rendah, Indonesia memiliki sejumlah aplikasi yang diprediksi akan sukses dengan angka unduhan yang besar” ungkap Menses.
- Kamera Prosumer dengan Kualitas Setara DSLR - October 13, 2024
- Kamera DSLR untuk Pemula bisa Selfie dari Nikon - October 13, 2024
- Vivobook X210E | Laptop 10 11 Inch Terbaik Murah Tipis - October 12, 2024