Akibat dari Serangan DDOS
Akibat dari Serangan DDOS Implementasi perangkat IoT yang tidak terlindungi benar membuat serangan DDoS yang memanfaatkannya meningkat. Makin bertambahnya perangkat yang terhubung ke jaringan dan memanfaatkan jaringan internet sebenarnya dapat membuat hidup menjadi lebih mudah. Namun hal ini juga menciptakan celah yang bisa dimanfaatkan oleh penyerang untuk merusak jaringan atau sistem. Meningkatnya implementasi perangkat internet of things (IoT) beberapa tahun belakangan ini pun juga menjadi salah satu sarana yang dimanfaatkan oleh kriminal untuk melakukan kejahatan. Bahkan, jumlah serangan distributed denial of service (DDoS) juga meningkat pesat karena memanfaatkan celah keamanan dari perangkat IoT. Sebuah laporan yang dirilis oleh Corero Network Security menyatakan bahwa penyerang belakangan ini makin sering memanfaatkan serangan DDoS untuk melumpuhkan sebuah perusahaan atau mencuri data kritikal milik perusahaan. Smartphone HP Android Layar Lipat Terbaru Buatan Microsoft
Peningkatan jumlah serangan DDoS tersebut bahkan terbilang sangat pesat. Menurut Corero Network Security, pada kuartal ketiga tahun 2017, perusahaan ratarata mendapat sebanyak 237 serangan setiap bulannya atau 8 serangan setiap harinya. Angka tersebut meningkat sebanyak 35% dibandingkan kuartal sebelumnya, dan meningkat sampai 91% jika dibandingkan kuartal pertama tahun 2017. Corero Network Security menyatakan, meningkatnya serangan DDoS ke perusahaanperusahaan disebabkan oleh dua hal. Yang pertama adalah makin banyaknya layanan DDoS yang dilakukan oleh pihak ketiga. Dan yang kedua disebabkan oleh implementasi perangkat IoT yang tidak terlindungi secara benar. Ashley Stephenson (CEO, Corero Network Security) menyatakan bahwa sekarang ini makin banyak pihak ketiga yang menyediakan jasa untuk melakukan serangan DDoS. Bahkan, jasa tersebut bisa didapatkan dengan mudah dan murah dengan harga di bawah US$100. Apa Itu Indosat Ooredoo Business
Sementara untuk celah keamanan pada perangkat IoT, Stephenson menyatakan bahwa para pelaku kriminal kini cenderung lebih banyak mengincar perangkat IoT. Perangkat IoT yang diretas tersebut akan dimanfaatkan untuk menjadi botnet dan menyebarkan malware ke perangkat lain yang berada di jaringan yang sama. Selain itu, Corero Network Security juga menyoroti kembalinya serangan ransom denial of service (RDoS) pada kuartal ketiga tahun 2017 lalu. RDoS merupakan metode serangan yang meminta uang tebusan, sama seperti ransomware. Perusahaan yang diincar akan mendapatkan pesan berisi permintaan uang tebusan. Apabila tidak ditanggapi, maka perusahaan tersebut akan mengalami serangan DDoS yang dapat melumpuhkan perusahaan tersebut. Stephenson menyebutkan, seiring meningkatnya serangan terhadap IoT dan serangan botnet, ancaman RDoS juga akan meningkat sehingga perlu dianggap lebih serius. Pelaku kejahatan akan tidak segan-segan melakukan serangan RDoS untuk menunjukkan kekuatan mereka.
- Fungsi Handycam Vs Kamera, Pilih yang Mana ? - December 16, 2024
- Kamera DSLR Canon dengan Wifi | SLR Termurah Fitur Lengkap - December 16, 2024
- Kamera Saku Layar Putar Murah Berkualitas Resolusi 4K Untuk Vlog & Selfie - December 15, 2024