Analisa Fundamental Saham dan Forex, Apa saja sih? Dalam Analisis Fundamental, Perekonomian suatu negara atau antar negara menjadi fokus analisa. Berbeda dengan Analisis Teknikal dimana Perubahan dan pergerakan harga menjadi titik analisa, dalam analisis fundamental kuat atau lemahnya suatu ekonomi dari data data yang dicetak setiap bulan adalah menjadi dasar atas perubahan sentimen, terutama demand dan supply yang ada di pasar.
Jadi data apa saja yang harus di monitor trader? Pertanyaan yang sangat awam tetapi susah dijawab karena data yang di perhatikan trader akan berbeda dari bulan ke bulan tergantung dari konteks perkembangan pasar pada saat itu. Tetapi pada umumnya data yang di perhatikan adalah kebijakan Fiskal dan juga Kebijakan Moneter, diluar itu data yang bersangkutan dengan Ekonomi Mikro dan Makro suatu negara adalah menjadi fokus bagi para peserta pasar.
Untuk bagi yang ingin mendalami perkembangan fundamental di pasar berikut adalah data data ekonomi yang berpengaruh besar terhadap pergerakan sentimen dan harga di pasar.
Analisa Fundamental Saham
---
---
---
Retail Sales - Analisa Fundamental Saham
Data penjualan eceran atau Retail Sales adalah metrik data yang diukur dari bulan ke bulan, + atau - setiap bulan harus dilihat dengan memperbandingkan data keseluruhan, misalnya -0.5% bulan ini dan data keseluruhan adalah 4% maka data keseluruhan menjadi 3.5% dan data ini akan ditambah atau dikurangi lagi di bulan depan. Data Retail Sales bisa di hitung MoM (month on month) QoQ (Quarter on Quarter) atau YoY (year on year), perbulan, perkuartal atau pertahun. Tujuan dari data ini adalah untuk mengukur demand di pasar dan juga consumer spending/ pengeluaran/ pembelanjaan secara retail. Komposisi dari data ini adalah data pembelanjaan dari: Pakaian, Toserba, Toko Makanan dan Minuman, Elektronik dan Peralatan, Toko Furnitur, POM Bensin dan Dealer Mobil. CORE Retail sales adalah data yang dirilis bersamaan dan perbedannya adalah data retail sales yang tidak termasuk mobil dan bensin (Inti data yang lebih stabil volatilitasnya).
Penurunan data ini akan mengakibatkan penurunan GDP (Gross Domestic Product/ Produk Domestik Bruto /PDB) dikarenakan penurunan pembelian di pasar berakibatkan penurunan pajak yang diterima pemerintah. Berubahnya data retail dapat juga memberikan indikasi tingkat pengerjaan karena apabila data ini turun maka ada kemungkinan konsumen sedang menghemat dan ini bisa di sebabkan oleh menurunnya tingkat pekerjaan di suatu ekonomi
Baca Juga : Candlestick Pattern Adalah | Apa itu Candlestick Konfirmasi & Cara Membacanya
Consumer Price Index (CPI) / Indeks Harga Konsumen
CPI mengukur harga kebutuhan pokok dan ini merupakan data yang berbeda dibandingkan retail sales maupun Personal Consumption Expenditure (PCE). Data ini lebih menuju ke kebutuhan pokok dan merefleksikan harga kebutuhan pokok di suatu eknomi. Data ini juga menjadi Panduan Inflasi suatu negara dan kadang juga disebut dengan Inflation Numbers. Data YoY (Tahun ke tahun) menjadi patokan inflasi, tetapi data QoQ(Kuartal ke kuartal) digunakan juga untuk mengukur akan ada tidaknya perubahan inflasi di suatu ekonomi.
Employment Data/ Data Pekerjaan
Ada Dua data pekerjaan yang menjadi fokus bagi Traders, Yaitu Unemployment Rate (Tingkat Pengangguran) dan Non Farm Payroll (perubahan jumlah pekerja di sektor non tani). Setiap negara akan mengeluarkan data data ini tetapi data dari Amerika Serikat menjadi fokus dan patokan para traders setiap Jumat pertama setiap bulan. Banyak Traders yang dijanjikan iming iming bahwa NFP adalah momen yang tepat dan mudah untuk mendapatkan keuntungan, tentu saja ini tidak benar dan bahkan sebaliknya ini adalah event bulanan yang bisa menyebabkan volatilitas tinggi dalam kondisi market yang normal. Perlu juga di ingatkan bahwa data UNEMPLOYMENT RATE yang rendah adalah bagus untuk ekonomi dan data NFP yang Positif adalah data yang bagus untuk suatu ekonomi. Kedua data ini harus bertolak belakang untuk mengukur ekonomi yang positif atau negatif, apabila kedua data ini bergerak searah maka ini adalah hasil yang mixed dan bisa mengakibatkan whipsaws di market.
PMI (Purchasing Managers Index)
PMI adalah indikator sektor manufaktur dan servis, ada dua PMI Data yaitu Manfuacturing dan Services. Semua ekonomi akan mengeluarkan data ini tetapi ada beberapa seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan Eropa yang menjadi fokus bagi banyak traders. Biasanya data ini di monitor MoM, bulan ke bulan, dan diukur menggunakan index 0-100.
50 adalah batas netral, >50 adalah ekpansi di sektor manufaktur dan servis, <50 adalah Kontraksi di sektor manufaktur dan servis. PMI merupakan salah satu Leading Indicator (indikator utama) untuk memprediksi resesi atau ekspansi suatu ekonomi
Central Bank Interest Rate Outlook and Decisions
Perubahan suku bunga merupakan kebijakan moneter yang disesuaikan dengan tujuan bank sentral untuk memperketat atau melonggarkan suplai uang untuk suatu eknomi. Pada saat inflasi tinggi bank sentral akan memperketat suplai uang untuk mengurangi demand di pasar dan mengontrol nilai harga. Dalam kondisi krisis atau pandemi bank sentral akan memberikan kelonggaran agar bisa memicu demand di pasar. Semua Negara memiliki bank sentral tetapi FOMC, BOE dan ECB adalah tiga bank sentral yang di amati traders. Pada intinya, penurunan suku bunga berpotensi untuk melemahkan suatu mata uang dan kenaikan suku bunga bisa berpotensi untuk menguatkan suatu mata uang.
GDP — Gross Domestic Product - Produk Domestik Bruto
GDP digunakan untuk mengukur level perkembangan/ kontraksi ekonomi suatu negara, dalam kata lain kesehatan suatu negara (Economic Health). GDP juga digunakan untuk memberikan valuasi kepada suatu negara dan dijadikan perbandingan status ekonomi secara global. Setiap negara akan mengeluarkan GDP dan data yang menjadi patokan traders adalah data per kuartal dan data tahunan. Sebelum Pandemi COVID-19 banyak negara yang mengadopsi technical recession dan ini dikategorikan apabila ada penyusutan di GDP sebanyak 2 kuartal berturut turut. Dengan perubahan yang terjadi di ekonomi, metode pengambilan data, pandemi, dan cara konsumer berbelanja (online) banyak negara yang sudah tidak mengadopsi sistem technical recession ini, termasuk Amerika Serikat.
Dan itu adalah data data penting yang menjadi basis untuk Analisa Fundamental, penjelasan diatas mencakup High Impact data yang kurang lebih masih bisa di ukur secara kuantitatif, tentunya banyak juga high impact news yang bersifat kualitatif seperti Press Conference usai pengumuman kebijakan moneter atau tensi geopolitik antar negara yang bersifat dadakan dan susah di prediksi secara kuantitatif.
Sumber : Tim OctaFx
- Tips Agar Pernikahan Langgeng dan Awet Ala Intan Nur Aini - December 5, 2024
- Modifikasi Mobil Honda Brio untuk Balap - December 5, 2024
- Rekomendasi Dash Cam Mobil Terbaik - December 5, 2024