Demam Berdarah Dengue Adalah Salah satu penyakit yang kerap muncul di awal dan akhir musim penghujan adalah demam berdarah dengue (DBD), penyakit infeksi yang diakibatkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Walaupun hanya menular melalui gigitan nyamuk, namun penyakit ini sangat mudah menyebar luas.
Data Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis. Kementerian Kesehatan rI menyebutkan, hingga akhir Januari 2016, kejadian luar biasa (KLB) penyakit DBD dilaporkan ditemukan di 9 kabupaten dan 2 kota dari 7 provinsi di Indonesia. Setelah mendapat gigitan nyamuk aedes aegypti yang membawa virus dengue, seseorang tidak langsung terindikasi mengalami demam berdarah. ada masa inkubasi sekitar tujuh hari. Setelah tujuh hari, gejala akan muncul. gejala awal pasti muncul adalah demam tinggi (39 – 41° C) dan tidak turun walau sudah minum obat pereda demam. gejala lain yang mengikuti adalah sakit kepala, pegal-pegal di semua bagian badan, lemas, dan mual. gejala nyeri kepala yang dialami oleh penderita demam berdarah sangat khas, yaitu mata mengalami peradangan hebat dan seakan mau copot.
Umumnya, penderita akan mengalami gejala ini selama sekitar 7 hari. Pada hari ke-4, penderita akan masuk ke fase kritis yang kerap disebut sebut sebagai fase “pelana kuda”. Pada fase ini, suhu badan akan turun drastis sehingga penderita merasa sembuh. Padahal, justru dalam fase ini, pembuluh darah mengalami pelebaran dan berpotensi mengakibatkan perdarahan yang memunculkan ruam atau bintik merah pada kulit. Bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, penderita akan mengalami kelainan metabolik, penurunan tekanan darah, komplikasi, dan kegagalan organ tubuh. Inilah yang disebut sebagai dengue shock syndrome (DSS). DSS sangat berpotensi menyebabkan kematian. Karena banyak penyakit diawali dengan gejala demam – seperti tipus atau infeksi saluran pernapasan atas, maka cukup sulit untuk mendiagnosa demam berdarah.
Cara paling efektif yang perlu diutamakan adalah dengan cek darah penderita setelah mengalami demam selama 3 hari. Cek darah bertujuan mengetahui kondisi antibodi tubuh dan trombosit darah. Jika keduanya mengalami penurunan, maka penderita positif menderita demam berdarah. Langkah selanjutnya adalah dengan perawatan. Saat ini, tata laksana rumah sakit untuk merawat penderita demam berdarah adalah selama tujuh hari. Selama itu, kondisi penderita akan terus dalam pengawasan dan dicek darahnya setiap hari. Setelah kadar trombosit naik (>100.000), penderita akan diperbolehkan pulang. Selama perawatan, penderita harus mendapatkan asupan nutrisi yang baik dan terhidrasi secara cukup.
Karena hingga saat ini demam berdarah belum ada obatnya, perawatan yang dilakukan bersifat suportif, yaitu meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus dengue secara alami. Pemberian infus bertujuan untuk memberi nutrisi pada tubuh jika penderita tidak bisa mencerna makanan padat. Tingginya kasus kematian akibat demam berdarah terjadi akibat telatnya penanganan. Karenanya, langkah awal yang perlu diperhatikan adalah mengenali gejalanya. Jika terjadi demam selama 3 hari, segeralah ke dokter dan lakukan tes darah. Selama itu, perbanyak mengonsumsi air minum dan makanan sehat. Cara pencegahan yang paling efektif adalah dengan menghindari daerah yang terkena endemi demam berdarah. Selain itu, jaga kebersihan lingkungan dan minimalkan potensi nyamuk berkembang biak dengan melakukan fogging, membersihkan selokan, membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik-jentik nyamuk mati, memasang kawat anti nyamuk pada ventilasi rumah, memasang kelambu di ranjang tidur, dan memakai lotion anti nyamuk.
- Android Kamera Terbaik Harga di Bawah 2 juta - November 23, 2024
- Rekomendasi Powerbank 12.000 mAh Harga 100rb an - November 23, 2024
- Harga HP Anti Air Bukan Android Berkualitas Bisa BBM - November 23, 2024