menurut

Rahasia Pembagian Kekuasaan Montesquieu: Pahami untuk Cegah Tirani

Follow Kami di Google News Gan!!!


Rahasia Pembagian Kekuasaan Montesquieu: Pahami untuk Cegah Tirani

Pembagian kekuasaan adalah sebuah teori politik yang dikemukakan oleh filsuf Perancis Montesquieu pada abad ke-18. Teori ini menyatakan bahwa kekuasaan harus dibagi menjadi tiga cabang yang terpisah dan independen: legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Montesquieu berpendapat bahwa pembagian kekuasaan ini penting untuk mencegah tirani. Jika salah satu cabang kekuasaan terlalu kuat, maka hal itu dapat digunakan untuk menindas cabang kekuasaan lainnya dan rakyat. Dengan membagi kekuasaan menjadi tiga cabang yang terpisah, maka tidak ada satu cabang pun yang dapat menjadi terlalu kuat dan menindas cabang kekuasaan lainnya.

Teori pembagian kekuasaan Montesquieu telah menjadi pengaruh besar pada banyak konstitusi modern. Konstitusi Amerika Serikat, misalnya, didasarkan pada prinsip pembagian kekuasaan. Di Amerika Serikat, kekuasaan legislatif dipegang oleh Kongres, kekuasaan eksekutif dipegang oleh Presiden, dan kekuasaan yudikatif dipegang oleh Mahkamah Agung.

Pembagian kekuasaan merupakan prinsip penting dalam pemerintahan demokrasi. Ini membantu mencegah tirani dan melindungi hak-hak rakyat.

Pembagian Kekuasaan Menurut Montesquieu

Pembagian kekuasaan adalah teori politik yang dikemukakan oleh filsuf Prancis Montesquieu pada abad ke-18. Teori ini menyatakan bahwa kekuasaan harus dibagi menjadi tiga cabang yang terpisah dan independen: legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Montesquieu berpendapat bahwa pembagian kekuasaan ini penting untuk mencegah tirani.

  • Tiga cabang kekuasaan
  • Legislatif
  • Eksekutif
  • Yudikatif
  • Pemisahan kekuasaan
  • Keseimbangan kekuasaan
  • Pencegahan tirani
  • Konstitusi modern
  • Demokrasi

Pembagian kekuasaan merupakan prinsip penting dalam pemerintahan demokrasi. Hal ini membantu mencegah tirani dan melindungi hak-hak rakyat. Misalnya, di Amerika Serikat, kekuasaan legislatif dipegang oleh Kongres, kekuasaan eksekutif dipegang oleh Presiden, dan kekuasaan yudikatif dipegang oleh Mahkamah Agung. Pembagian kekuasaan ini memastikan bahwa tidak ada satu cabang pemerintahan pun yang dapat menjadi terlalu kuat dan menindas cabang lainnya.

Tiga Cabang Kekuasaan

Teori pembagian kekuasaan Montesquieu didasarkan pada gagasan bahwa kekuasaan harus dibagi menjadi tiga cabang yang terpisah dan independen: legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Pembagian kekuasaan ini dimaksudkan untuk mencegah tirani dan melindungi hak-hak rakyat.

  • Legislatif

    Cabang legislatif bertugas membuat undang-undang. Di banyak negara, cabang legislatif dipilih oleh rakyat. Di Amerika Serikat, misalnya, cabang legislatif dipegang oleh Kongres, yang terdiri dari Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat.

  • Eksekutif

    Cabang eksekutif bertugas melaksanakan undang-undang. Di banyak negara, kepala cabang eksekutif adalah presiden atau perdana menteri. Di Amerika Serikat, cabang eksekutif dipegang oleh Presiden.

  • Yudikatif

    Cabang yudikatif bertugas menafsirkan undang-undang dan mengadili sengketa hukum. Di banyak negara, hakim diangkat oleh cabang eksekutif atau legislatif. Di Amerika Serikat, hakim Mahkamah Agung diangkat oleh Presiden dan dikukuhkan oleh Senat.

Pembagian kekuasaan menjadi tiga cabang yang terpisah membantu mencegah tirani dengan memastikan bahwa tidak ada satu cabang pun yang dapat menjadi terlalu kuat. Jika salah satu cabang kekuasaan menjadi terlalu kuat, maka dapat digunakan untuk menindas cabang kekuasaan lainnya dan rakyat. Pembagian kekuasaan juga melindungi hak-hak rakyat dengan memastikan bahwa pemerintah tidak dapat membuat atau melaksanakan undang-undang yang melanggar hak-hak tersebut.

Legislatif

Dalam konteks pembagian kekuasaan menurut Montesquieu, legislatif merupakan salah satu dari tiga cabang kekuasaan yang terpisah dan independen. Cabang legislatif memiliki tugas untuk membuat undang-undang. Di banyak negara, cabang legislatif dipilih oleh rakyat melalui proses pemilihan umum. Di Amerika Serikat, misalnya, cabang legislatif dipegang oleh Kongres, yang terdiri dari Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Legislatif memegang peranan penting dalam pembagian kekuasaan karena memiliki kewenangan untuk membuat undang-undang yang mengatur kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Undang-undang yang dibuat oleh legislatif bersifat mengikat dan harus dipatuhi oleh seluruh warga negara. Selain itu, legislatif juga memiliki kewenangan untuk mengawasi jalannya pemerintahan dan meminta pertanggungjawaban kepada cabang eksekutif.

Pemisahan kekuasaan antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif sangat penting untuk mencegah terjadinya tirani. Jika salah satu cabang kekuasaan menjadi terlalu kuat, maka dapat digunakan untuk menindas cabang kekuasaan lainnya dan rakyat. Pembagian kekuasaan memastikan bahwa tidak ada satu cabang pun yang dapat menjadi terlalu kuat dan sewenang-wenang.

Eksekutif

Dalam konteks pembagian kekuasaan menurut Montesquieu, eksekutif merupakan salah satu dari tiga cabang kekuasaan yang terpisah dan independen. Cabang eksekutif memiliki tugas untuk melaksanakan undang-undang yang dibuat oleh legislatif. Di banyak negara, kepala cabang eksekutif adalah presiden atau perdana menteri. Di Amerika Serikat, cabang eksekutif dipegang oleh Presiden.

Baca Juga  Tanaman Pembawa Keberkahan untuk Depan Rumah Islami

  • Pelaksanaan Undang-Undang

    Salah satu tugas utama eksekutif adalah melaksanakan undang-undang yang dibuat oleh legislatif. Cabang eksekutif memiliki kewenangan untuk membuat peraturan dan kebijakan yang diperlukan untuk melaksanakan undang-undang tersebut. Misalnya, Presiden Amerika Serikat memiliki kewenangan untuk mengeluarkan perintah eksekutif yang memiliki kekuatan hukum.

  • Pengelolaan Pemerintahan

    Cabang eksekutif juga bertanggung jawab untuk mengelola pemerintahan sehari-hari. Ini termasuk mengelola lembaga dan departemen pemerintah, serta mengawasi pegawai negeri sipil. Presiden, sebagai kepala eksekutif, memiliki kewenangan untuk menunjuk dan memberhentikan pejabat pemerintah.

  • Representasi Negara

    Kepala eksekutif juga merupakan representasi negara di mata dunia internasional. Presiden, misalnya, memiliki kewenangan untuk mengadakan perjanjian dengan negara lain dan mewakili negara dalam organisasi internasional.

  • Kekuasaan Darurat

    Dalam situasi darurat, cabang eksekutif biasanya diberikan kekuasaan tambahan untuk mengambil tindakan cepat dan tegas. Misalnya, Presiden Amerika Serikat memiliki kewenangan untuk mengumumkan keadaan darurat nasional dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi negara.

Pembagian kekuasaan antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif sangat penting untuk mencegah terjadinya tirani. Pemisahan kekuasaan memastikan bahwa tidak ada satu cabang pun yang dapat menjadi terlalu kuat dan sewenang-wenang, sehingga hak-hak rakyat dapat terlindungi.

Yudikatif

Dalam konteks pembagian kekuasaan menurut Montesquieu, yudikatif merupakan salah satu dari tiga cabang kekuasaan yang terpisah dan independen. Cabang yudikatif memiliki tugas untuk menafsirkan undang-undang dan mengadili sengketa hukum. Di banyak negara, hakim diangkat oleh cabang eksekutif atau legislatif. Di Amerika Serikat, hakim Mahkamah Agung diangkat oleh Presiden dan dikukuhkan oleh Senat.

Yudikatif memegang peranan penting dalam pembagian kekuasaan karena memiliki kewenangan untuk menafsirkan undang-undang dan mengadili sengketa hukum. Hal ini memastikan bahwa undang-undang diterapkan secara adil dan tidak memihak. Selain itu, yudikatif juga memiliki kewenangan untuk membatalkan undang-undang yang dianggap bertentangan dengan konstitusi. Hal ini sangat penting untuk melindungi hak-hak rakyat dan mencegah terjadinya tirani.

Pemisahan kekuasaan antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif sangat penting untuk mencegah terjadinya tirani. Jika salah satu cabang kekuasaan menjadi terlalu kuat, maka dapat digunakan untuk menindas cabang kekuasaan lainnya dan rakyat. Pembagian kekuasaan memastikan bahwa tidak ada satu cabang pun yang dapat menjadi terlalu kuat dan sewenang-wenang.

Pemisahan Kekuasaan

Pemisahan kekuasaan adalah prinsip dasar dalam teori politik yang menyatakan bahwa kekuasaan harus dibagi menjadi beberapa cabang yang terpisah dan independen. Pembagian kekuasaan ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan melindungi hak-hak individu.

  • Tiga Cabang Kekuasaan
    Dalam konsep pemisahan kekuasaan, kekuasaan dibagi menjadi tiga cabang utama: legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Masing-masing cabang memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda.
  • Keseimbangan Kekuasaan
    Pembagian kekuasaan menciptakan sistem keseimbangan kekuasaan, di mana setiap cabang dapat mengawasi dan membatasi kekuasaan cabang lainnya. Hal ini mencegah satu cabang menjadi terlalu kuat dan menindas cabang lainnya.
  • Perlindungan Hak-Hak Individu
    Pemisahan kekuasaan melindungi hak-hak individu dengan memastikan bahwa tidak ada satu cabang pemerintahan yang dapat membuat atau menegakkan hukum secara sewenang-wenang. Setiap cabang memiliki peran spesifik dalam menegakkan konstitusi dan melindungi hak-hak dasar.
  • Contoh dari Kehidupan Nyata
    Di Amerika Serikat, prinsip pemisahan kekuasaan diabadikan dalam Konstitusi. Kekuasaan legislatif dipegang oleh Kongres, kekuasaan eksekutif dipegang oleh Presiden, dan kekuasaan yudikatif dipegang oleh Mahkamah Agung. Sistem ini dirancang untuk memastikan bahwa tidak ada satu cabang pun yang dapat mendominasi pemerintahan atau melanggar hak-hak rakyat.

Pemisahan kekuasaan merupakan prinsip fundamental dalam sistem pemerintahan modern. Hal ini membantu mencegah tirani, melindungi hak-hak individu, dan memastikan bahwa kekuasaan didistribusikan secara adil dan bertanggung jawab.

Keseimbangan Kekuasaan

Keseimbangan kekuasaan merupakan komponen penting dalam teori pembagian kekuasaan Montesquieu. Pembagian kekuasaan membagi kekuasaan menjadi tiga cabang yang terpisah dan independen: legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Keseimbangan kekuasaan memastikan bahwa setiap cabang memiliki kewenangan untuk mengawasi dan membatasi kekuasaan cabang lainnya.

Tanpa keseimbangan kekuasaan, salah satu cabang dapat menjadi terlalu kuat dan menindas cabang lainnya. Misalnya, jika cabang eksekutif memiliki terlalu banyak kekuasaan, maka dapat membuat undang-undang tanpa persetujuan cabang legislatif atau mengadili sengketa hukum tanpa pengawasan cabang yudikatif. Hal ini dapat menyebabkan tirani dan penyalahgunaan kekuasaan.

Keseimbangan kekuasaan membantu mencegah tirani dan melindungi hak-hak individu. Dengan membagi kekuasaan menjadi beberapa cabang yang terpisah dan independen, tidak ada satu cabang pun yang dapat menjadi terlalu kuat dan menindas cabang lainnya. Hal ini memastikan bahwa kekuasaan didistribusikan secara adil dan bertanggung jawab.

Contoh nyata keseimbangan kekuasaan dapat dilihat di Amerika Serikat. Konstitusi Amerika membagi kekuasaan menjadi tiga cabang pemerintahan: legislatif (Kongres), eksekutif (Presiden), dan yudikatif (Mahkamah Agung). Setiap cabang memiliki kewenangan untuk mengawasi dan membatasi kekuasaan cabang lainnya. Misalnya, Kongres dapat membuat undang-undang, tetapi Presiden dapat memveto undang-undang tersebut. Mahkamah Agung dapat membatalkan undang-undang yang dianggap melanggar konstitusi.

Baca Juga  Sumber Moral dan Akhlak: Panduan Islami dari QS. An-Nahl

Keseimbangan kekuasaan merupakan prinsip fundamental dalam sistem pemerintahan modern. Hal ini membantu mencegah tirani, melindungi hak-hak individu, dan memastikan bahwa kekuasaan didistribusikan secara adil dan bertanggung jawab.

Pencegahan Tirani

Pembagian kekuasaan menurut Montesquieu merupakan konsep penting dalam pencegahan tirani. Tirani adalah pemerintahan yang dijalankan oleh satu orang atau sekelompok kecil orang dengan kekuasaan absolut, tanpa adanya pengawasan atau pembatasan. Pembagian kekuasaan bertujuan untuk mencegah tirani dengan membagi kekuasaan menjadi beberapa cabang yang terpisah dan independen.

  • Keseimbangan Kekuasaan

    Pembagian kekuasaan menciptakan sistem keseimbangan kekuasaan di mana setiap cabang pemerintahan dapat mengawasi dan membatasi kekuasaan cabang lainnya. Hal ini mencegah satu cabang menjadi terlalu kuat dan menindas cabang lainnya.

  • Akuntabilitas

    Pembagian kekuasaan memastikan akuntabilitas dalam pemerintahan. Setiap cabang kekuasaan bertanggung jawab kepada cabang lainnya dan kepada rakyat. Hal ini mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi.

  • Perlindungan Hak-Hak Individu

    Pembagian kekuasaan melindungi hak-hak individu dengan mencegah pemerintah menjadi terlalu kuat. Setiap cabang kekuasaan memiliki peran tertentu dalam melindungi hak-hak dasar, seperti kebebasan berbicara, beragama, dan berkumpul.

Pembagian kekuasaan menurut Montesquieu terbukti efektif dalam mencegah tirani di banyak negara. Misalnya, di Amerika Serikat, sistem tiga cabang pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) telah berhasil mencegah konsentrasi kekuasaan di tangan satu orang atau sekelompok kecil orang. Pembagian kekuasaan juga menjadi dasar bagi banyak konstitusi modern di seluruh dunia.

Konstitusi Modern

Konstitusi modern merupakan dokumen hukum yang memuat aturan-aturan dasar penyelenggaraan suatu negara. Konstitusi modern biasanya memuat prinsip-prinsip dasar pembagian kekuasaan, seperti yang dikemukakan oleh Montesquieu.

Pembagian kekuasaan menurut Montesquieu adalah teori politik yang menyatakan bahwa kekuasaan harus dibagi menjadi tiga cabang yang terpisah dan independen: legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Pembagian kekuasaan ini bertujuan untuk mencegah tirani dan melindungi hak-hak individu.

Prinsip pembagian kekuasaan Montesquieu telah diadopsi oleh banyak konstitusi modern di seluruh dunia. Misalnya, Konstitusi Amerika Serikat membagi kekuasaan menjadi tiga cabang pemerintahan: legislatif (Kongres), eksekutif (Presiden), dan yudikatif (Mahkamah Agung). Sistem ini dirancang untuk memastikan bahwa tidak ada satu cabang pun yang dapat mendominasi pemerintahan atau melanggar hak-hak rakyat.

Pembagian kekuasaan merupakan prinsip fundamental dalam sistem pemerintahan modern. Hal ini membantu mencegah tirani, melindungi hak-hak individu, dan memastikan bahwa kekuasaan didistribusikan secara adil dan bertanggung jawab.

Demokrasi

Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana kekuasaan dipegang oleh rakyat dan dilaksanakan melalui perwakilan yang dipilih. Demokrasi sangat berkaitan dengan prinsip pembagian kekuasaan yang dikemukakan oleh Montesquieu, yaitu pembagian kekuasaan menjadi tiga cabang yang terpisah dan independen: legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

  • Kedaulatan Rakyat

    Dalam demokrasi, rakyat memiliki kedaulatan, artinya rakyatlah yang memiliki kekuasaan tertinggi. Rakyat memilih wakil-wakilnya untuk menjalankan kekuasaan tersebut melalui lembaga-lembaga negara.

  • Pemisahan Kekuasaan

    Prinsip pembagian kekuasaan Montesquieu sangat penting dalam demokrasi untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan. Pembagian kekuasaan menjadi tiga cabang yang terpisah memastikan bahwa tidak ada satu cabang pun yang dapat menjadi terlalu kuat dan menindas cabang lainnya.

  • Akuntabilitas

    Dalam demokrasi, pemerintah harus bertanggung jawab kepada rakyat. Pembagian kekuasaan memastikan akuntabilitas ini karena setiap cabang kekuasaan dapat mengawasi dan membatasi kekuasaan cabang lainnya.

  • Perlindungan Hak-Hak Individu

    Pembagian kekuasaan sangat penting untuk melindungi hak-hak individu dalam demokrasi. Pembagian kekuasaan mencegah pemerintah menjadi terlalu kuat dan menindas hak-hak individu.

Prinsip pembagian kekuasaan Montesquieu sangat penting untuk berfungsinya demokrasi yang sehat. Pembagian kekuasaan membantu mencegah tirani, melindungi hak-hak individu, dan memastikan bahwa kekuasaan dijalankan secara bertanggung jawab.

Tips Memahami Pembagian Kekuasaan Menurut Montesquieu

Konsep pembagian kekuasaan yang dikemukakan oleh Montesquieu merupakan konsep yang penting untuk dipahami dalam studi ilmu politik dan pemerintahan. Berikut adalah beberapa tips untuk memahami konsep tersebut:

Pahami Konteks Sejarah
Pembagian kekuasaan muncul sebagai respons terhadap kekuasaan monarki absolut yang dianggap terlalu besar dan dapat menindas rakyat. Dengan memahami konteks sejarah ini, akan lebih mudah untuk memahami alasan di balik pembagian kekuasaan.

Pelajari Tiga Cabang Kekuasaan
Montesquieu membagi kekuasaan menjadi tiga cabang, yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Masing-masing cabang memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda. Pahami dengan jelas fungsi dan kewenangan dari masing-masing cabang kekuasaan.

Fokus pada Keseimbangan Kekuasaan
Salah satu tujuan utama pembagian kekuasaan adalah untuk menciptakan keseimbangan kekuasaan. Setiap cabang kekuasaan memiliki mekanisme untuk mengawasi dan membatasi kekuasaan cabang lainnya. Hal ini penting untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.

Perhatikan Peran Konstitusi
Dalam banyak sistem pemerintahan modern, prinsip pembagian kekuasaan diabadikan dalam konstitusi. Konstitusi mengatur hubungan antara ketiga cabang kekuasaan dan memberikan mekanisme untuk menegakkan pemisahan kekuasaan.

Lihat Contoh Praktis
Untuk lebih memahami pembagian kekuasaan, coba lihat contoh praktis dalam sistem pemerintahan nyata. Misalnya, di Amerika Serikat, Kongres menjalankan kekuasaan legislatif, Presiden menjalankan kekuasaan eksekutif, dan Mahkamah Agung menjalankan kekuasaan yudikatif.

Baca Juga  Rahasia Haid Menurut Primbon Jawa

Hubungkan dengan Konsep Lainnya
Pembagian kekuasaan terkait dengan konsep lain dalam ilmu politik, seperti kedaulatan rakyat, supremasi hukum, dan hak asasi manusia. Memahami hubungan ini akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang konsep pembagian kekuasaan.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang konsep pembagian kekuasaan menurut Montesquieu dan pentingnya konsep tersebut dalam sistem pemerintahan modern.

Pertanyaan Umum tentang Pembagian Kekuasaan

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya tentang konsep pembagian kekuasaan:

Pertanyaan 1: Mengapa pembagian kekuasaan itu penting?

Pembagian kekuasaan sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan melindungi hak-hak individu. Dengan membagi kekuasaan menjadi tiga cabang yang terpisah, tidak ada satu cabang pun yang dapat menjadi terlalu kuat dan menindas cabang lainnya.

Pertanyaan 2: Apa saja tiga cabang kekuasaan?

Tiga cabang kekuasaan adalah legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Cabang legislatif membuat undang-undang, cabang eksekutif melaksanakan undang-undang, dan cabang yudikatif menafsirkan undang-undang dan mengadili sengketa hukum.

Pertanyaan 3: Bagaimana ketiga cabang kekuasaan saling mengawasi?

Ketiga cabang kekuasaan saling mengawasi melalui sistem keseimbangan kekuasaan. Misalnya, cabang legislatif dapat membuat undang-undang, tetapi cabang eksekutif dapat memveto undang-undang tersebut. Cabang yudikatif dapat membatalkan undang-undang yang dianggap melanggar konstitusi.

Pertanyaan 4: Bagaimana pembagian kekuasaan diabadikan dalam sistem pemerintahan modern?

Dalam banyak sistem pemerintahan modern, prinsip pembagian kekuasaan diabadikan dalam konstitusi. Konstitusi menetapkan struktur dan fungsi dari ketiga cabang kekuasaan dan memberikan mekanisme untuk menegakkan pemisahan kekuasaan.

Pertanyaan 5: Apa saja contoh nyata pembagian kekuasaan?

Contoh nyata pembagian kekuasaan dapat dilihat di Amerika Serikat. Kongres menjalankan kekuasaan legislatif, Presiden menjalankan kekuasaan eksekutif, dan Mahkamah Agung menjalankan kekuasaan yudikatif.

Pertanyaan 6: Bagaimana pembagian kekuasaan terkait dengan konsep demokrasi?

Pembagian kekuasaan sangat penting untuk berfungsinya demokrasi yang sehat. Pembagian kekuasaan mencegah pemerintah menjadi terlalu kuat dan menindas hak-hak individu, serta memastikan bahwa kekuasaan dijalankan secara bertanggung jawab.

Memahami konsep pembagian kekuasaan sangat penting untuk memahami bagaimana sistem pemerintahan modern bekerja dan bagaimana hak-hak individu dilindungi.

Artikel terkait:

  • Prinsip Pembagian Kekuasaan
  • Montesquieu dan Pembagian Kekuasaan
  • Pembagian Kekuasaan dalam Konstitusi Modern

Kesimpulan

Pembagian kekuasaan merupakan konsep penting dalam ilmu politik dan pemerintahan. Konsep ini membagi kekuasaan menjadi tiga cabang yang terpisah dan independen: legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Pembagian kekuasaan bertujuan untuk mencegah tirani dan melindungi hak-hak individu.

Prinsip pembagian kekuasaan telah diadopsi oleh banyak konstitusi modern di seluruh dunia. Prinsip ini sangat penting untuk berfungsinya demokrasi yang sehat karena mencegah pemerintah menjadi terlalu kuat dan memastikan bahwa kekuasaan dijalankan secara bertanggung jawab.

Youtube Video:


Tech.id Media ( Aldy )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Hy Guys

Tolong Matikan Adblock Ya. Situs ini biaya operasionalnya dari Iklan. Mohon di mengerti ^^