Modem Mifi Wifi Terbaik dan Tercepat di Jakarta Bogor Tangerang Bekasi
Sudah sebulan ini, empat dari 15 awak redaksi teknorus menggunakan modem Wi-Fi Bolt 4G. Masing- masing tinggal di Tangerang, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Bekasi. Ikut kepincut lantaran produk keluaran PT Internux itu happening di media sosial, milis komunitas, sampai ucapan sehari-hari kongkow-kongkow. Harganya bervariasi dari Rp 300 ribu hingga Rp 350 ribu, tergantung tempat di mana kami beli. Jadi bahan perbincangan karena ada yang mampu tembus 40 Mbps, 30 Mbps, 20 Mbps. Angka-angka kecepatan menggiurkan yang nyaris tak pernah kami rasakan sejauh jaringan mobile digelar di tanah air. Sebagai jurnalis IT tentu modem milik pribadi itu sekaligus jadi produk pengujian. Sebagaimana lainnya, saya pun mempraktekkan untuk share jaringan buat Mac Pro, iPhone, smartphone Android, iPad, bahkan main on-line PlayStation 3.
Mudah untuk menentukan cepat atau lambat, pun stabilitasnya. Cukup dengan software Speedtest. Angka Ping, Download dan Upload keluar. Kedua, dengan cek lancar atau tidak membuka YouTube di perangkat, atau link-nya ke server PlayStation. Sebuah perlakuan wajar yang juga dilakukan oleh pengguna biasa, seperti Anda. Bagaimana komentar kawankawan redaksi? Ada yang puas, cukup puas, juga mengeluh. Bolt 4G memang tidak diklaim mampu menembus kecepatan teoritis 72 Mbps seperti yang distandarkan untuk jaringan LTE. Cukup lewat statement 10 kali lebih cepat dari kecepatan dari provider (operator) biasa. Ungkapan ini relatif sifatnya. Karena harus diakui jaringan GSM maupun CDMA pun masih empotempotan. Benar, sepersepuluh kali lebih lelet ketimbang angka yang pernah ditorehkan Bolt, yaitu 30 Mbps.
Namun, juga di lokasi lain justru tak ada bedanya antara jaringan LTE dengan HSPA ataupun EV-DO Rev B. dari operator lain. Jika Anda sempatkan buka peta jangkauan Bolt 4G, maka akan menjelaskan mengapa terjadi ketidakseragaman kecepatan jaringan. Jaringan LTE yang digelar Internux sudah mencakup hampir semua kawasan Jabodetabek. Namun luas jangkauan jaringan tidak seluruhnya meng-cover setiap titik di kawasan ini. Jangankan kawasan buffer, di pusat perbisnisan maupun keramaian pun masih terdapat blank. Sebutlah di kantor kami (koordinat peta 6°11’40.22” dan 106°46’6.60”) bak berada di pinggir antara kawasan merah (terjangkau) dan kawasan putih (belum terjangkau). Hasil uji kami rata-rata tembus angka 3,71 Mbps. Angka ini, bisa jadi nyaris 10 kali lebih cepat ketimbang salah satu operator yang pernah kami tes (0,4 Mbps).
Baca Juga : Aplikasi yang Wajib di Smartphone Android dan iPhone
Namun tentulah ekspektasi konsumen akan praktik jaringan LTE jauh di atas angka yang seperti tertoreh di kantor kami. Harap dapat dimaklumi, sebab kita sudah terlalu lama bosan dan mengeluh oleh berbagai tawaran operator yang jauh fakta dari isi brosur. Terobosan Bolt 4G harus diapresiasi sebagai layanan yang pro konsumen. Termasuk harga modem dan paket isi ulang yang jempolan. Namun kesetaraan kualitas di segala lokasi mustinya juga prioritas, meski baru Jakarta dan sekitarnya. Bukan sekadar selangkah hendak lebih maju saja dari operator lawas. Kita tunggu. Sehingga jaringan Bolt memang terasa “tebal”. So, share pengalaman menggunakan modem Bolt 4G, kirimkan ke email saya. Saya tunggu.
- Modifikasi Mobil Fortuner Terbaru - November 23, 2024
- Android Kamera Terbaik Harga di Bawah 2 juta - November 23, 2024
- Rekomendasi Powerbank 12.000 mAh Harga 100rb an - November 23, 2024