Apa itu Hyperloop ?
Hyperloop sendiri adalah mode transportasi berbasis kapsul yang bergerak dalam tabung yang 99% hampa udara. Memanfaatkan gaya magnetis, kapsul tersebut akan diangkat dari permukaan tanah lalu didorong sehingga bisa bergerak dengan kecepatan 1.000 km/jam. Dengan kata lain, jarak JakartaYogyakarta bisa ditempuh dengan waktu kurang dari 25 menit.
Studi sudah akan digelar untuk menilai kelayakan pembangunan moda transportasi futuristik di Indonesia. Namun dengan berbagai kendala yang ada, mungkinkah Hyperloop bisa terwujud? Bingung makan siang di mana? Mengapa tidak makan Soto Kadipiro di Yogyakarta sana. Dengan naik Hyperloop, Anda bisa makan siang di Yogyakarta dan tetap bisa kembali di Jakarta sebelum jam makan siang berakhir. Itulah mimpi yang bisa terwujud jika Hyperloop benar dibangun di Indonesia. Seperti diungkap Bibop G. Gresta (Chairman Hyperloop Transportation Technologies atau HTT), perusahaannya akan segera melakukan studi kelayakan untuk membangun Hyperloop di Indonesia. Inilah Alasan Kenapa Uber di Jual
Dana sebesar US$2,5 juta telah dipersiapkan untuk membiayai studi kelayakan terhadap tiga rute Hyperloop di Indonesia. Rute yang disasar adalah Tanjung Karang-Banda Aceh, Jakarta-Banyuwangi, dan Tangerang-Halim. Dwi Putranto Sulaksono (Chairman Hyperloop Indonesia) meyakini semua proyek tersebut akan terealisasi dalam waktu kurang dari lima tahun. Hal ini karena teknologi Hyperloop tidak membutuhkan lahan yang besar dan pembangunannya pun tidak membutuhkan dana pemerintah. “Pemerintah hanya perlu memberi ijin untuk lahan pengembangan, kemudian akan kami bangun. Selanjutnya terserah apakah Pemerintah yang mengoperasikan atau kami yang membantu mengoperasikan,” ungkap Dwi.
Mungkinkah?
Hyperloop sendiri adalah mode transportasi berbasis kapsul yang bergerak dalam tabung yang 99% hampa udara. Memanfaatkan gaya magnetis, kapsul tersebut akan diangkat dari permukaan tanah lalu didorong sehingga bisa bergerak dengan kecepatan 1.000 km/jam. Dengan kata lain, jarak JakartaYogyakarta bisa ditempuh dengan waktu kurang dari 25 menit. Hyperloop pertama kali digagas oleh pengusaha revolusioner, Elon Musk. Namun karena kesibukan di Tesla dan SpaceX, Musk tidak memiliki waktu untuk menggarap gagasannya ini. Ia lebih memilih memublikasikan konsep dasar Hyperloop agar bisa dikembangkan pihak yang tertarik.
Salah satunya adalah HTT yang merupakan kolaborasi berbagai ilmuwan dari berbagai negara. Mereka bekerja secara sukarela dengan imbalan mendapat bagian saham dari kolaborasi besar ini. HTT sendiri mengklaim telah meraih dukungan sebesar US$108 juta. Namun dari jumlah itu, hanya US$31,8 juta yang berbentuk uang. Lainnya adalah dukungan dalam bentuk man-hour, penggunaan lahan, dan komitmen di masa depan. Faktor dana inilah yang menjadi tanda tanya besar proyek HTT di Indonesia. Pasalnya, membangun Hyperloop tidaklah murah. Berkaca dari rencana pembangunan Hyperloop rute Dubai-Abu Dhabi, dibutuhkan dana US$4,8 miliar untuk jalur berjarak 150 km. Dengan kata lain, biaya yang dibutuhkan per km adalah sekitar US$32 juta atau Rp512 miliar. Biaya tersebut memang bervariasi tergantung harga tanah, kondisi jalur, serta upah tenaga kerja. Dan jika diperbandingkan, angka tersebut sebenarnya lebih murah dibanding kereta cepat Jakarta-Bandung yang menelan dana US$33,3 juta per km. Akan tetapi, agak sulit membayangkan HTT bisa menghimpun dana Rp512 triliun untuk membangun jalur Jakarta-Banyuwangi berjarak 1.000 km. Apalagi, sampai saat ini HTT belum melakukan tes teknologi Hyperloop-nya. Hal ini berbeda dengan pesaingnya, Hyperloop One, yang telah melakukan beberapa kali uji coba. Jadi, wajar saja jika banyak skeptisme terkait rencana ini. Namun jika memang benar terwujud, sampai jumpa di Soto Kadipiro Yogyakarta.
- Fungsi Handycam Vs Kamera, Pilih yang Mana ? - December 16, 2024
- Kamera DSLR Canon dengan Wifi | SLR Termurah Fitur Lengkap - December 16, 2024
- Kamera Saku Layar Putar Murah Berkualitas Resolusi 4K Untuk Vlog & Selfie - December 15, 2024