Follow Kami di Google News Gan!!!
Cara Kerja Kecanggihan dan Fitur Layar OLED
OLED atau Organic Light-Emitting Diode Display bukanlah hal baru. Smartphone pertama yang menggunakan layar ative-matrix OLED muncul pada 2008, sedangkan televisi OLED pertama yang tersedia secara komersial telah tersedia sekitar tiga tahun lalu.
Bagaimana cara kerja layar OLED?
Layar OLED bekerja dengan menembuskan arus listrik mlalui lapisan material fim organis tipis untuk menciptakan cahaya merah, biru, dan hijau – warna dasar untuk meyusun gambar pada televisi. Di sisi lain, LCD memiliki piksel yang dinyalakan atau dimatikan menggunakan kristal cair untuk memutar cahaya terpolarisasi; sedangkan teknologi plasma yang kini telah ditinggalkan bekerja dengan menyalakan gas untuk menggerakkan fosfor. Metoda penciptaan gambar tersebut memungkinkan layar OLED memiliki keunggulan dari layar LCD tradisional. Oleh karena layar OLED tidak bergantung pada backlight, maka bisa menampilkan warna hitam pekat yang mengakibatkan tingkat kecerahan merata di seluruh permukaan layar. Layar OLED juga menyajikan sudut pandang lebih lebar, refresh rate lebih tinggi, rasio kontras lebih tinggi, dan memiliki gamut warna lebih lebar, dan menjelaskan mengapa gambar pada layar OLED tampak tajam dan fotorealistik.
“Seperti teknologi baru lainnya, ada beberapa kendala yang mesti dibereskan.”
Mengapa layar OLED yang superior belum digunakan secara meluas?
Dengan begitu banyaknya keunggulan dibandingkan dengan layar LCD, mengapa OLED belum digunakan secara luas? Seperti teknologi baru lainnya, ada beberapa kendala yang mesti dibereskan. Untuk sementara, pendeknya usia material organik yang digunaka OLED menjadi kendala terbesarnya.
Produk pertama OLED mengalami penurunan tingkat kecerahan hanya dalam tempo 1000 jam dan hanya mampu menampilkan setengah dari tingkat kecerahan awal setelah 14.000. Angka tersebut sangat rendah dibandingkan LCD yang biasanya kehilangan setengah dari tingkat kecerahan aslinya setelah 25.000 hingga 40.000 jam penggunaan. Layar OLED juga mengalami kendala gambar burn-in. Sepert layar plasma, OLED bisa menahan gambar untuk sementara atau bahkan permanen jika dibiarkan statis terlalu lama, misalnya seperti logo stasiun TV Inilah HP LG dengan Dual Kamera Belakang Baterai Tahan Lama
Layar OLED akhirnya bisa makin meluas
Untungnya, sebagian besar kendala telah diatasi. Menurut LG, pabrikan layar OLED terbesar, layar OLED buatannya kini memiliki umur pemakaian sekitar 30.000 jam sebelum tingkat kecerahan mulai menurun – angka tersebut setara dengan 10 tahun menonton televisi selama 8 jam sehari. Selain itu, pabrikan televisi OLED juga mengimplementasikan beragam fiur anti burn-in ke dalam televisi OLED mereka untu mencegah gambar burn-in terjadi. Bahkan, berkat kecanggihan teknologi OLED, layar OLED akhirnya bisa digunakan secara meluas. Di CES 2106, untuk pertama kalinya bagi kami melihat layar OLED digunakan pada notebook dan monitor komputer. Lenovo menawarkan layar OLED opsional pada perangkat ThinkPad X1 Yoga. Kami telah menyaksikan monitor OLED yang disandingkan dengan model LCD IPS dan perbedaan kualitas gambar keduanya sangat jauh. Monitor OLED tampak lebih kontras dan natural. Selain Lenovo, Dell juga mengumumkan monitor 4K OLED UltraSharp 30 di ajang CES 2016. Monitor ini menampilkan spesifikasi impresif termasuk waktu respon 0.1 ms dan rasio kontras dinamis 400.000:1. Ia juga mengusung color space Adobe RGB 100 persen, dan color space DCI-P3 97,8 persen – color space yang digunakan dalam pembuatan fim saat ini. Meski monitor ini menyasar ke perngguna profesional, waktu respon dan warna manakjubkan tambaknya akan menarik perhatian power user. Inilah HP Xiaomi dengan Sidik Jari Harga Murah 2 Jutaan
Namun masih ada satu masalah
Tetapi, masih ada hambatan harga yang mahal – Dell 4K OLEDUltraSharo 30 diperkirakan seharga US$ 4,999. Monitor Dell UltraSharp 32 Ultra HD 4K, yang menggunakan layar IPS LCD dan juga dirancang untuk penggunaan profesional, diperkirakan seharga US$1,799 – sekitar sepertiga harga monitor OLED UltraSharp 30.
“Harga masih menjadi masalah dalam penyebaran adaptasi layar OLED”
Bahkan, harga masih menjadi hambatan untuk penyaberan adaptasi layar OLED. Jika membandingkan televisi berukuran serupa menggunakan OLED dan LCD, model OLED akan berbiaya lebih tinggi 40 persen. Dan menurut IHS Research, diestimasikan bakal lebih mahal dua kali lipat untuk memproduksi layar OLED pada PC ketimbang layar LCD.
Teknologi baru selalu berbiaya tinggi saat diciptakan karena tingginya biaya R&D. hal tersebut terjadi juga pada SSD, namun lihatlah betapa terjangkaunya SSD saat ini. Untungnya, harga layar OLED dapat menurun dalam beberapa tahun lagi. Teknologi tersebut kini cukup matang dan volume produksi dalam industri akan stabil di masa mendatang. LG telah menginvestasikan US$ 380 juta untuk membangun pabrik baru untuk merampungkan produksi layar OLED, yang seharusnya mengurangi biaya panel OLED suatu saat nanti. Sebelum investasi LG, Samsung mengumumkan investasi yang jauh lebih besar pada Februari untuk menciptakan panel OLED. Japan Display, produsen raksasa lainnya yang memproduksi layar OLED pada tahun 2018 nanti. Tampaknya apapun keraguan pabrikan akan teknologi OLED, tampaknya panel tersebut akan menjadi teknologi layar predominan beberapa tahun lagi.
LG merupakan proponen OLED yang paling terlihat, dan awal tahun ini pada ajang CES 2016, mereka mengenalkan televisi OLED G6 teranyar. Mendukung resolusi 4K dan tersedia dalam ukuran layar 77 dan 65 inci. Selain itu, televisi ini hanya setebal 2,75 mm. Bezel miliknya juga ultra tipis. Bahkan, saking tipisnya LG menyebut G6 sebagai Picture-On-Glass. Demi terlihat futuristik, bagian belakang televisi dibuat tembus pandang, dan televisi ini memiliki sounbar menghadap depan. OLED ini mengusung webOS 3.0 dan juga mendukung OLED HDR dan format HDR seperti HDR10 dan Dolby Vision.
Hai Saya Aldy, seorang profesional IT dan SEO Specialist dengan pengalaman lebih dari 5 tahun di industri teknologi informasi. Saya memiliki pengetahuan yang luas dan keterampilan teknis yang kuat dalam pengembangan web, manajemen server, dan keamanan informasi.
Teknorus.com merupakan salah satu produk yang saya kerjakan selama karir dibidang web development, saya telah berhasil mengintegrasikan pengetahuan teknologi informasi dan SEO untuk membantu klien saya demi mencapai tujuan bisnisnya
Teknorus Media sendiri merupakan salah satu situs di jagat internet yang membahas seputar perkembangan teknologi, dan review film film yang populer di Indonesia. Teknorus.com di buat dengan passion dan sepenuh hati. Silahkan tinggalkan komentar atau hubungi kami di halaman about us
