Apa itu Snapdragon Quick Charge Adalah
Snapdragon Quick Charge adalah Suatu teknologi pengisian daya smartphone yang mampu memaximalkan proses charging dalam waktu singkat. Simplenya adalah kamu bisa mencharge smartphone hanya dalam waktu singkat namun smartphonemu sudah siap di gunakan dalam waktu yang lama. Teknologi pengisian cepat untuk ba terai sebenarnya sudah cukup lama dikembangkan oleh beberapa pro-- dusen semikonduktor, termasuk Qualcomm dengan Quick Charge-nya. Hingga saat ini, salah satu pembuat chipset mobile terbesar di dunia tersebut pun masih terus mengembangkan dan menyempurnakannya. Feature seperti ini nampaknya masih cukup menarik bagi banyak orang mengingat teknologi baterai yang sampai sekarang belum banyak menunjukkan perkembangan sejak hadirnya Lithium-ion. Bahkan, menurut salah satu studi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan riset asal China, Sino-MR mengatakan bahwa 60 persen pembeli smartphone ke depannya akan mempertimbangkan feature pengisian cepat untuk menggantikan ponsel yang digunakannya saat ini. Pengisian cepat sendiri saat ini berada pada posisi empat dari sepuluh feature yang paling diinginkan konsumen pada smartphone generasi mendatang. Daya tahan baterai, kecepatan / kualitas jaringan Wi-Fi, dan kapasitas baterai masing-masing menempati urutan tiga besar. Sementara dari posisi kelima hingga sepuluh, ditempati oleh dimensi layar, kapasitas RAM, touchscreen, konektivitas 4G LTE, kapasitas media penyimpanan internal, dan terakhir, resolusi layar. Ini artinya, semua feature yang berhubungan dengan baterai ada pada empat posisi teratas. Oleh karenanya, pengembangan akan berbagai feature yang berkaitan dengan baterai masih menarik perhatian para produsen semikonduktor dan barang elektronik. Jika sudah begini, di sisi lain, konsumen pun ke depannya akan sangat diuntungkan karena nantinya baterai smartphone bisa terisi dengan lebih cepat lagi. Daftar Harga iPhone Termurah 2018 Resmi iBox Distributor Indonesia
Feature Menarik Qualcomm Quick Charge 4.0
Pada pertengahan November 2016 lalu, feature Quick Charge buatan Qualcomm sudah resmi memasuki versi keempat. Sebagai salah satu feature unggulan yang ada di dalam chipset Snapdragon 835, Qualcomm menjanjikan bahwa Quick Charge 4.0 akan memiliki performa dan kompatibilitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Bagaimana tidak, teknologi ini diklaim mampu mengisi baterai hingga 50 persen hanya dalam waktu sekitar 15 menit. Bahkan, Qualcomm memiliki istilah “5 for 5” untuk teknologi pengisian baterai terbarunya ini. Artinya, untuk bisa menggunakan smartphone selama 5 jam, Anda hanya perlu mengecasnya selama 5 menit. Untuk bisa menambah kecepatan dan menjaga stabilitas arus listrik yang dialirkan pada Quick Charge 4.0, Qualcomm mengadopsi teknologi pengecasan baterai secara paralel yang bernama Dual Charge++. Jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, ia mampu memberikan 20 persen lebih cepat, 30 persen lebih efisien, dan 5 celcius lebih rendah. Sementara untuk mengatur algoritma power management pada Quick Charge 4.0, Qualcomm menyematkan teknologi INOV (Intelligent Negotiation for Optimum Voltage) generasi ketiga. INOV 3.0 sendiri dilengkapi dengan real-time thermal management yang mampu mengatur transmisi voltase listrik sesuai dengan temperatur perangkat mobile. Ini membuat daya yang dialirkan akan lebih optimal namun tetap tidak merusak baterai. Pada Quick Charge generasi keempat ini nampaknya Qualcomm lebih banyak menonjolkan feature keamanan dan proteksi. Pasalnya, tak cuma INOV 3.0, mereka juga menambahkan feature baru agar tak terjadi over-charging pada baterai.
Sama seperti Quick Charge generasi sebelumnya, kali ini Qualcomm menyertakan 3 layer untuk proteksi over-voltage, 3 layer untuk proteksi over-current, dan 4 layer untuk proteksi over-temperatur. Hanya saja, kali ini seluruh layer tersebut memiliki kemampuan untuk mendeteksi kualitas dan kondisi kabel yang sedang digunakan untuk mengisi baterai smartphone. Selain kemanan, kompatibilitas akan kabel dan charger yang bisa digunakan untuk Quick Charge 4.0 pun bertambah. Bisa jadi, ini merupakan langkah Qualcomm agar teknologi tersebut bisa diadopsi oleh banyak produsen aksesori elektronik. Pasalnya, pada generasi sebelumnya banyak syarat yang harus dipenuhi untuk bisa menikmati teknologi Quick Charge 3.0. Alhasil, hanya sedikit pengguna yang bisa menikmati teknologi tersebut. Salah satu inovasi yang cukup krusial adalah kompatibilitas Quick Charge 4.0 terhadap dengan USB Power Delivery (USB PD) sehingga tak cuma untuk interface microUSB konvensional, USB Type-C pun bisa menikmati feature pengisian cepat ini. Berbagai teknologi yang ada di dalam Quick Charge 4.0 pun turut disempurnakan dengan hadirnya dua buah Power Management Integrated Circuit (PMIC), yakni seri SMB1380 dan SMB1381 pada chipset Snapdragon. Selain bisa menambah performa, keduanya juga mampu menambah stabilitas saat pengisian baterai berlangsung. Ini dikarenakan, secara teknis dua buah PMIC tersebut mempunyai impedansi yang rendah dan sudah mampu mendeteksi berbagai kondisi baterai dengan baik. SMB1380 dan SMB1381 sendiri baru akan diproduksi pada akhir 2016 ini.
Membutukan Ekosistem yang Mendukung
Walaupun menjanjikan kompatibilitas yang lebih baik terhadap kabel dan poweradaptor, tetap saja aja beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk bisa menikmati Qualcomm Quick Charge 4.0 dengan optimal. Secara garis besar, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yakni jenis dan tipe smartphone, kabel, dan power adaptor. Di antara ketiganya, smartphone adalah komponen yang paling krusial. Ini dikarenakan seluruh teknologi Quick Charger 4.0 sejatinya terdapat di dalam chipset Snapdragon yang terpasang pada sebuah smartphone, termasuk PMIC SMB1380 dan SMB1381. Sementara kabel dan power adaptor hanya berperan sebagai perangkat pendukung yang harus menyesuaikan apa yang dibutuhkan untuk bisa menikmati feature tersebut. Sebenarnya tak banyak standar yang harus dipenuhi oleh para produsen aksesori elektronik untuk membuat produknya kompatibel dengan teknologi Qualcomm Quick Charge 4.0. Hanya saja, ada ketentuan besaran arus, daya dan tegangan agar kabel dan power adaptor bisa memberikan transmisi yang optimal. Untuk power adaptor, setidaknya harus memiliki tegangan 5 / 9 / 12 volt, arus 3 ampere, dan daya 18 hingga 36 watt. Begitu juga dengan kabelnya, paling tidak membutuhkan tegangan 5 / 9 / 12 volt dengan arus 3 ampere. Untuk memastikan feature Quick Charge bisa beroperasi dengan semestinya, sebelum arus mengalir dari stop kontak hingga sampai ke smartphone, antara power adaptor, kabel, dan smartphone akan melakukan ‘jabat tangan’ (handshake). Dalam istilah komputer, handshake sendiri adalah proses negosiasi otomatis yang secara dinamis menentukan parameter dalam pembentukan kanal komunikasi antara dua entitas sebelum komunikasi data dimulai.
Ketersediaan Quick Charge
Feature Quick Charge buatan Qualcomm hingga saat ini sudah banyak tersedia pada berbagai lini chipset Snapdragon, mulai dari kelas menengah, atas, hingga flagship. Sayangnya, untuk kelas bawah masih belum tersedia. Kemungkinan, ini dikarenakan masih tergolong mahalnya teknologi tersebut mengingat ada beberapa komponen elektronik, seperti PMIC yang harus disematkan di dalam chipset. Jadi, tak cuma dari sisi software, kesiapan dari hardware juga patut diperhatikan untuk bisa menikmati pengisian baterai super cepat. Beberapa chipset Qualcomm kelas menengah ke atas yang sudah mendukung teknologi Quick Charge di antaranya adalah Snapdragon seri 430, 435, 617, 625, 626, 800, 801, 820, dan 821. Sementara untuk Quick Charge generasi keempat, rencananya baru akan tersedia pada satu tipe chipset, yakni Snapdragon 835. Chipset tersebut diperkirakan akan mulai tertanam di dalam berbagai perangkat mobile pada pertengahan tahun 2017. Ini dikarenakan chipset flagship terbaru buatan Qualcomm itu mulai memasuki masa produksi pada awal 2017. Hingga saat ini, Qualcomm belum membeberkan apakah mereka akan memboyong teknologi tersebut untuk lini chipset kelas menengah dan bawahnya. Kehadiran Snapdragon 835 sendiri tak lepas dari kerjasama dengan Samsung. Pasalnya, kali ini chipset buatan Qualcomm itu mengadopsi teknologi FinFET 10 nm yang diusung oleh Samsung. Raksasa elektronik asal Korea Selatan tersebut juga akan menyediakan pabrik agar bisa memproduksinya secara massal. Soal kinerja, jika dibandingkan dengan chipset flagship generasi sebelumnya, Qualcomm menjanjikan peningkatan performa sekitar 27 persen dan penurunan konsumsi daya hingga 40 persen pada Snapdragon 835. Tak hanya mengusung proses fabrikasi yang lebih kecil dari pendahulunya, performa chipset yang memiliki kode nama MSM8998 (835) tersebut juga didukung dengan hadirnya dua buah prosesor quad-core Kryo 200 yang bisa beroperasi pada kecepatan sampai 3,6 GHz. Sementara untuk pemrosesan grafisnya, ada GPU Adreno seri 620. Modem LTE Cat 16, Wi-Fi dengan standar 802.11 a/b/g/n/ac/ad, dan Bluetooth 4.2 pun turut hadir. Download Game Naruto Boruto HD PSP APK Data Obb Android Terbaik
- Download X8 Speeder Merah Tanpa Iklan Versi Terbaru 2023 - November 1, 2024
- Cara Hack Slot Pragmatic / Cheat Slot Pragmatic Terbaru 2023/2024 - November 1, 2024
- Fidyah Dibayar kepada Siapa? - November 1, 2024