News

Cara Menghasilkan Foto Landscape Terbaik dengan Kamera DSLR

Follow Kami di Google News Gan!!!

Cara Menghasilkan Foto Landscape Terbaik dengan Kamera DSLR

 

Landscape

 

Foto landscape berkaitan dengan nuansa sebuah tempat. Foto landscape tidak hanya menggambarkan tempat itu namun lebih pada mengungkapkan suasana lokasi tersebut.

Foto landscape atau pemandangan alam biasanya hanya sedikit menghadirkan orang atau binatang. Dan foto jenis ini tidak hanya berkutat pada pemandangan gunung, hutan, sawah atau laut namun juga bisa berupa alam perkotaan dengan kombinasi arsitektur dan alam.

cara foto landscape dengan kamera dslr

Bangun Lebih Cepat, Pulang Lebih Lambat

Perbedaan antara foto landscape bagus dan luar biasa sering kali hanya berdasar pada kualitas cahaya. ‘Golden hours atau jam emas’ – sesaat sebelum matahari terbenam atau terbit – akan memberi cahaya keemasan yang lembut. Senja – sesaat setelah matahari terbenam – bisa menghadirkan kontras antara cahaya yang memudar dengan warna malam yang dingin. Artinya, Anda harus sering bangun lebih cepat atau pulang lebih lambat demi memperoleh pencahayaan terbaik. Anda juga harus secepat mungkin mencapai lokasi dan posisi pemotretan terbaik karena mungkin Anda bukan satu-satunya fotografer yang ingin mendapatkan foto terbaik. Anda juga harus mempersiapkan semua peralatan termasuk tripod karena minimnya cahaya. Aplikasi yang Wajib di Smartphone Android dan iPhone

 

Titik Fokus atau Point of Interest

Ada banyak sekali elemen yang bisa menghilangkan fokus pada fotograf jenis ini. Apa yang harus Anda lakukan adalah menentukan apa yang ingin Anda sampaikan dari foto tersebut. Apa subyek utamanya? Apa yang harus dihilangkan dari frame sehingga Point of Interest-nya lebih menonjol agar pesan Anda bisa diterima dengan mudah? Apa yang penting dan tidak bisa dibuang? Di sinilah hukum komposisi berlaku – atur subyek utama berdasar Rule of Thirds dan gunakan Leading line untuk mengarahkan pemirsa ke subyek.

Baca Juga  Harga Mouse Terbaik untuk Autocad Gaming Desain

 

Gunakan Tripod

Makin kecil aperture yang digunakan makin lambat kecepatan shutter. Fotografer landscape umumnya memotret dengan ISO terendah untuk mengurangi noise pada foto serta mendapat detil maksimal. Karena hal itu juga mempengaruhi kecepatan shutter maka Anda perlu tripod. Sedikit saja getaran tangan maka foto Anda akan berantakan.

 

Kuasai Fokus.

Tantangan terbesar pada foto landscape adalah fokus, agar semua bagian terlihat tajam. Fotografer landscape umumnya memotret dengan aperture kecil untuk memaksimalkan depth of fild – biasanya f/8 atau lebih. Perhatikan juga agar tidak menggunakan aperture terkecil karena terkadang pada beberapa bagian terjadi difraksi. Setiap lensa memiliki rentang aperture tertentu yang bisa menghasilkan gambar terbaik yang biasanya terdapat pada angka tengah. Kenali kualitas lensa Anda demi hasil terbaik. Di mana titik fokus terbaik? Anda bisa menggunakan teknik hyperfocal distance untuk itu. Hyperfocal distance adalah rentang jarak tertentu di mana obyek yang berada di sana ‘dianggap’ fokus. Ini merupakan titik di mana ketika lensa difokuskan ke titik tersebut maka semua benda yang berada setengah dari jarak tersebut hingga tak terhingga akan ‘dianggap’ fokus oleh lensa. Jika mau, Anda bisa mencari aplikasi untuk menghitung hyperfocal distance. Panduan lain yang bisa digunakan adalah dengan memfokus sepertiga bagian scene. Dan Anda juga menggunakan preview depth of fild untuk mengetahui area fokus jika di kamera Anda menyediakan tombol tersebut. Beberapa kamera juga menyediakan fiur pembesaran pada Live View untuk membantu Anda menyempurnakan fokus, dan ada juga kamera yang memiliki fiur bernama focus peaking yang akan menunjukkan bagian mana yang fokus dan mana yang tidak.

 

Atur Kecepatan Shutter

Mengatur kecepatan shutter juga merupakan salah satu teknik untuk membuat foto lebih menarik. Dengan kecepatan lambat maka obyek bergerak akan terlihat blur, yang jika dilakukan dengan benar bisa menambah estetika foto. Air yang bergerak cepat bisa menjadi lebih tenang dan lembut. Berapa kecepatan shutter ideal yang diperlukan untuk menghasilkan foto dengan gerakan blur sesuai keinginan tidak bisa diukur secara standar karena tergantung dari jumlah cahaya yang tersedia. Namun secara umum, 1/20 detik bisa membuat obyek bergerak terlihat blur. Jika memotret dengan kecepatan lambat ada baiknya Anda mengaktifkan mode timer, dan jika menggunakan kamera DSLR gunakan juga mirror lock-up untuk mengurangi getaran pada kamera. Membuat subyek blur akan efektif jika ada elemen dari scene yang memang diam, jika semua bagian merupakan obyek bergerak maka keseluruhan foto akan terlihat blur karena salah teknik memotret. Perhatikan juga angin karena itu bisa membuat obyek yang Anda perkirakan diam menjadi bergerak sehingga merusak foto.

Baca Juga  Smartphone Meizu Fingerprint RAM 3gb Harga Murah

 

Mengontrol Flare dan Pantulan

Jika Anda memotret dengan kondisi cahaya matahari datang dari samping atau depan, maka Anda akan perlu lens hood untuk mengurangi flre yang muncul pada foto. Sementara fiter polarisasi yang dipasang di depan lensa bisa menambah kontras dan kepekatan warna serta mampu mengurangi pantulan. Filter polarisasi digunakan fotografer kala memotret air dan merekam detil obyek yang berada di air namun tanpa harus terganggu oleh pantulan cahaya dari permukaan air.

 

Mengukur Pencahayaan

Untuk mengatasi perbedaan pencahayaan, akan lebih mudah jika Anda mengatur metering mode pada kamera menjadi multi-segmen atau dikenal juga dengan sebutan ‘matrix’ atau ‘evaluative’ agar Anda mendapat nilai pencahayaan rata-rata. Namun, adakalanya kamera menjadi ‘bodoh’ dan tertipu jika melibatkan scene dengan kontras tinggi. Dan jika berada dalam situasi tersebut, untuk mengatasinya Anda harus memperhatikan histogram dan berusaha aga tidak ada garis grafi yang ‘merosot’ dari sana. Jika Anda memotret dengan format fie RAW, upayakan agar ‘eksposure berada di sisi kanan’ histogram, yang artinya sebagian besar ‘puncak dan lembah’ grafi berada di sisi kanan tanpa ada ‘jurang’. Mengapa? Karena akan ada lebih banyak informasi digital yang terekam jika ‘eksposure berada di kanan’. Foto mungkin akan tampak tercahayai dengan tidak merata, namun karena ada lebih banyak informasi yang terekam maka itu akan sangat berguna saat melakukan post-production.

Tech.id Media ( Aldy )
Latest posts by Tech.id Media ( Aldy ) (see all)
Baca Juga  Samsung Galaxy J1 Ace VE Harga dan Spesifikasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Hy Guys

Tolong Matikan Adblock Ya. Situs ini biaya operasionalnya dari Iklan. Mohon di mengerti ^^