Siapa Pendiri Airbnb
Desain Grafis Pengangguran
Delapan tahun yang lalu, Pendiri Airbnb adalah Brian Chesky hanyalah seorang desain grafs tanpa pekerjaan. Tapi kini, ia termasuk salah satu dari orang terkaya di Amerika Serikat. Ini semua berkat ide konyolnya yang berkisah tentang “ekonomi berbagi” dari sebuah startup yang dirintisnya, Airbnb. Brian Chesky sendiri merupakan pria kelahiran New York pada 29 Agustus 1981. Dia adalah salah satu pendiri dari Airbnb, sebuah marketplace yang bersinggungan dengan urusan sewa menyewa kamar dan rumah kosong untuk orang yang membutuhkan. Airbnb sendiri saat ini banyak dimanfaatkan oleh para pelancong dan juga backpacker di seluruh dunia. Aplikasi yang satu ini cukup membantu mereka dalam menemukan tempat singgah “Meskipun sekarang bernilai lebih dari 100 Trilliun Rupiah, Airbnb berasal dari ide yang sangat sederhana.” alternatif selain hotel dengan harga yang wajar. Kini, kehadiran Airbnb seakan menjadi fenomena baru di tengah pasang surutnya bisnis perhotelan.
Ide Konyol Berbuah Sukses
Brian tidak sendiri dalam mendirikan Airbnb, dia dibantu oleh dua orang rekannya yaitu Joe Gebbia dan juga Nathan Blecharczyk. Awalnya, Brian hanya mengenal Joe, karena keduanya sama-sama pernah mengenyam pendidikan ilmu desain di Rhode Island Scool of Design (RISD). Ide tentang Airbnb ini sendiri bermula dari keterbatasan yang dimiliki kedua sekawan ini. Kondisi mereka yang menganggur, batas sewa kamar yang hampir habis dan kondisi keuangan yang hampir mendekati bangkrut, memaksa mereka untuk berpikir liar. Brian menjadi pencetus ide gila tentang menyewakan kamar yang mereka sewa kepada orang lain. Mulanya hal tersebut dirasa cukup berat, karena secara tidak langsung mereka harus menerima orang asing di ruangan mereka. Tapi sepertinya pepatah tentang kesuksesan terkadang muncul dari ide buruk itu sepertinya telah menjadi nyata untuk mereka. Brian dan Joe berhasil mendapatkan tiga orang penyewa di akhir pekan. Dari sinilah mereka merasa ide gila ini cukup berhasil dan pantas diperluas.
Awal Masa Sulit
Namun, keterbatasan mereka akan teknologi membuat mereka sedikit bingung. Tanpa mengulur waktu mereka mengajak Nathan, salah satu rekan mereka yang lebih mengerti urusan teknologi bergabung untuk membuat sebuah sistem. Tapi kerumitan tidak hanya berhenti sampai disitu. Kehadiran Nathan yang berlatar belakang teknologi, nampaknya tidak berpengaruh besar akan hadirnya investor saat berada di Silicon Valley. “Mereka berpikir kita hanya membuat hal yang indah” kata Brian. Namun siapa sangka, justru latar belakang desain yang dimiliki Brian dan Joe menjadi jawaban dari masa depan Airbnb. Berkat kepiawaian mereka dalam membuat desain, masamasa sulit untuk keuangan Airbnb dapat teratasi. Hal ini terjadi ketika masyarakat Amerika Serikat dilanda demam pemilu, saat itu mereka mendesain kotak sereal bergambar kartun Barack Obama “Obama O’s” dan juga John McCain “Cap’n McCain”. Hasilnya, desain mereka mampu terjual hingga US$40 per buah, dan mendapatkan liputan mendunia dari CNN dan Good Morning America saat itu. Dari situ, mereka mendapatkan keuntungan sebesar US$30 ribu, dan keuntungan tersebut mereka jadikan sebagai modal tambahan hingga datanglah Paul Graham dan juga Y Combinator sebagai investor Airbnb. Dari situ pula, nama yang seharusnya Air Bed and Breakfast disingkat dan dikenal dengan nama Airbnb di masa ini. Perlahan, perusahaan ini menjelma menjadi besar dan tak hanya menyewakan rumah ataupun ruang kosong saja, namun juga properti, apartemen, kastil, kapal, hingga rumah pohon.
Airbnb di Tangan Brian Chesky
Brian bukanlah seseorang yang memiliki latar belakang sebagai pemimpin ataupun pria yang memiliki kemampuan leadership natural. Namun ditangannya, Airbnb mampu tumbuh dan berkembang menjadi sebuah startup yang paling diperhitungkan di Silicon Valley saat ini. Kenapa? Kuncinya adalah, kepribadian Brian yang penuh dengan semangat, fokus, dan selalu ingin mencari tahu. Apapun yang dia ingin ketahui, dia tak segan untuk mendapatkanya langsung dari sumbernya. Dia termasuk orang yang berpegang pada dua hal, yaitu trial and error dan juga belajar langsung dari sumbernya. “Jika Anda ingin mengambil sumber yang benar, maka Anda bisa sukses dengan cepat,” kata Brian, seperti kutipan wawancara Fortune. Sumber pertama Brian adalah Michael Seibel, yang juga seorang wiraswastawan teknologi dan penasihat. Selain itu ada juga Paul Graham dari Y Combinator yang juga merupakan investor Airbnb. Sumber lain yang memberikan Brian pembelajaran hingga menjadi seperti saat ini adalah Steve Jobs, Mark Zuckerberg, Jeff Bezos (CEO Amazon), serta John Donahoe (CEO eBay). Bahkan, untuk merekrut seorang karyawan, dia tak pernah menggunakan jasa ekskutif SDM, tetapi lebih memilih agen olahraga yang lebih piawai dalam menarik bakat terbaik. Brian juga belajar langsung dari direktur CIA periode 1996-2004, George Tenet, untuk manajemen perusahaan.
Kelangsungan Airbnb
Di bawah kepemimpinannya, Airbnb mampu berekspansi dengan melakukan 1,5 juta listing di 192 negara. Airbnb sudah digunakan oleh lebih dari empat puluh juta orang. Nilai perusahaan Airbnb saat ini sudah mencapai lebih dari US$25 miliar, bisa dikatakan nilai ini melebihi nilai pasar jaringan Hotel Marriot (yang berjumlah empat ribu hotel dengan nilai US$21 miliar). Nilai Airbnb yang terus meningkat membuat pundi-pundi keuangan Brian semakin bertambah. Dikutip dari majalah Forbes sendiri, kekayaan yang dimiliki Brian mencapai US$3,3 miliar. Saat ini dia berada di peringkat 194 dalam daftar orang terkaya di Amerika Serikat, dan tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah. Kepiawaiannya bahkan memikat Presiden Obama yang kemudian menunjuknya menjadi Duta Kepresidenan untuk urusan Entrepreneurship Global.
- videos yandex 2020 bokeh full - November 21, 2024
- yandex com vpn video full bokeh lights s1 - November 21, 2024
- yandex browser video bokeh museum - November 21, 2024