Ciri Ciri Diabetes Melitus
Diabetes melitus atau kerap disebut penyakit kencing manis semakin menjadi salah satu momok penyakit yang perlu diwaspadai oleh masyarakat. Dari tahun ke tahun, terjadi peningkatan penderita penyakit ini. Dari data international Diabetic Federation (iDF), pada tahun 2015 lalu, tercatat penderita diabetes di indonesia mencapai sekitar 10 juta orang. Persentase kenaikan diperoleh dari data tahun 2007, yaitu sebesar 5,7%, menjadi 6,9% pada 2013. Dengan data itu, iDF menyebutkan bahwa indonesia berada di peringkat ketujuh negara di dunia dengan penderita diabetes terbanyak. Dari data yang diperoleh dari sample registration survey 2014, diabetes menjadi penyebab kematian terbanyak ketiga di indonesia. Tingginya kasus kematian akibat diabetes itu disebabkan karena komplikasi akibat penyakit ini.
Bermula dari Gaya Hidup
Tingginya kadar gula dalam tubuh diabetesi disebabkan karena turunnya kemampuan tubuh memproduksi insulin, hormon yang Waspadai Komplikasi Diabetes berguna untuk mengolah zat gula menjadi energi. Penurunan produksi insulin itu dapat disebabkan oleh penurunan kinerja organ pankreas karena faktor umur – inilah alasan mengapa diabetes digolongkan sebagai salah satu penyakit denegeratif – atau karena kerusakan organ itu akibat penyakit atau cacat sejak lahir. Dari penyebabnya, diabetes dibedakan menjadi dua, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 disebabkan karena penyakit autoimun yang merusak sel beta dalam pankreas sehingga tidak memproduksi insulin. sedangkan diabetes tipe 2 adalah peningkatan zat gula dalam darah akibat resistensi tubuh terhadap insulin. Jadi, pada diabetes tipe 2, pankreas tetap memproduksi insulin, tapi tidak bisa diterima oleh tubuh. 90% diabetesi mengidap diabetes tipe 2. Para ahli berpendapat bahwa resistensi insulin itu terjadi bukan karena faktor turunan atau cacat bawaan, melainkan karena gaya hidup tidak sehat penderita yang berlangsung selama bertahun-tahun. salah satu faktor utama yang mengganggu produksi insulin adalah pemecahan lipid dalam sel-sel lemak secara berlebihan.
Bahaya Obesitas
Dokter tri Juli edi tarigan, sp. PD-keMD, FinasiM, ahli penyakit dalam dan konsultan endokrin dari rs Cipto Mangunkusumo, Jakarta, mengungkapkan bahwa kaitan antara produksi insulin dan proses perlemakan itulah yang menjadi alasan mengapa obesitas sebagai akibat dari gaya hidup pasif (sedentary) menjadi salah satu faktor risiko utama diabetes. “kebiasaan masyarakat modern mengonsumsi makanan cepat saji dengan kandungan nutrisi tak seimbang dan cenderung tinggi lemak menyebabkan makin banyak orang mengalami obesitas. selain itu, makanan yang diproses terlalu lama serta mengandung banyak gula dan karbohidrat simpleks juga menyumbang jumlah glukosa yang masuk ke dalam darah,” papar dr. Tri Juli. “Mirisnya, obesitas dan perut buncit hanya dipandang mengganggu penampilan. Padahal, efeknya lebih dari itu, yaitu merusak kualitas kehidupan,” tambahnya. kadar lemak yang tinggi sebagai “biang keladi” munculnya penyakit Diabetes diperkuat oleh pendapat Dr. Michael Greger, M.D dari Cornell University yang mengungkapkan bahwa kadar lemak dalam darah yang tinggi akan menghambat kepekaan sel tubuh untuk memberi sinyal ke pankreas untuk memproduksi insulin. selain itu, lemak juga mengakibatkan radikal bebas pada sel-sel beta pankreas. akibatnya, kandungan gula dalam darah akan tinggi.
Mudah Lemas
kadar gula yang normal dalam darah adalah 70 - 130 mg/dL saat sebelum makan dan < 180 mg/dL setelah makan. orang yang kadar gula darahnya di bawah 70 mg/ dL mengalami hipoglikemia, sedangkan jika di atas 200 mg/dL digolongkan dalam hiperglikemia. seseorang disebut sebagai diabetesi jika mengalami hiperglikemia dalam secara terus menerus dan kadar gulanya mengalami kenaikan secara signifikan. gejala paling jelas penderita diabetes adalah mudah lemas. itu adalah efek logis dari ketidakmampuan tubuh mencerna zat gula sebagai energi. selain itu, ada beberapa gejala khas dari penyakit ini, yaitu sering buang air kecil, sering merasa haus, nafsu makan meningkat tapi tenaga kurang, sering kesemutan, luka yang tak mudah sembuh (gangren), serta gangguan pada penglihatan. “gangguan sering buang air kecil bisa terjadi karena glukosa dalam darah sangat tinggi sehingga ginjal tidak dapat menyaring glukosa. efeknya, ginjal akan menarik tambahan air dari tubuh untuk menghancurkan glukosa. Hal ini membuat kandung kemih penuh sehingga penderita diabetes sering berkemih,” papar dr. Tri.
“Biang” Banyak Penyakit
sering berkemih hanyalah salah satu hal yang “tak mengenakkan” jika menderita diabetes. Pelan tapi pasti, gula darah penderita diabetes akan terus menerus tinggi, apalagi jika tidak diikuti dengan pengaturan pola makan untuk diabetesi. sebenarnya, tingginya kasus kematian akibat diabetes bukan disebabkan karena tingginya gula darah dalam darah, melainkan karena terjadi komplikasi yang diakibatkannya. komplikasi yang dimaksud adalah rusak dan tidak berfungsinya beberapa organ vital tubuh, seperti gagal ginjal atau gagal jantung. “Tingginya kadar gula darah dalam waktu yang lama mengakibatkan kerusakan pembuluh darah yang kemudian secara sistematis akan merusak organ-organ penting, seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan lainnya,” tegas dr. Tri Juli. “inilah mengapa diabetes mellitus disebut sebagai ‘ibu’ dari banyak penyakit,” tambahnya.
Cegah Sejak Dini
“Mengingat tingkat keparahan yang diakibatkan oleh diabetes, lakukanlah pencegahan sedini mungkin. Cara yang terbukti efektif adalah dengan melakukan aktivitas fisik dan olahraga secara rutin olahraga, setidaknya tiga kali seminggu. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar berat tubuh tetap ideal, tidak kegemukan,” terang dr. Tri. selain berolahraga secara rutin, langkah preventif yang lain adalah dengan menjaga pola makan. “Hindari makanan yang tinggi lemak atau diolah dengan menggunakan transfat, seperti burger, french fries, atau soda. Perbanyak mengonsumsi serat karena serat akan membantu mengikat lemak dan membuangnya melalui saluran pencernaan,” jelas dr. Tri. Bagaimana jika kita terkena diabetes? “Tak ada cara lain, kita harus menjaga gula darah dalam kondisi stabil. itu bisa dilakukan dengan menjaga pola makan atau pemberian insulin lewat suntikan yang dilakukan setiap hendak makan. selama itu, rutinlah memeriksa level gula darah. Monitoring FoTograFi liGhtwaveMeDia/ shutterstock/click Photos Apakah Anda Termasuk Diabetesi? berikut beberapa cara mudah untuk mengetahui apakah kandungan gula darah anda tinggi. 1.b u ila iya, itu pertanda kandungan gula dalam urine sangat tinggi. rine dirubung semut. 2.k Gunakan bantuan kertas uristix yan g banyak dijual di apotek ertas uristix berubah warna. untuk mengetahuinya. Masukan kertas uristix dalam air seni. bila kertas itu berubah warna, artinya anda berpotensi mengalami diabetes. 3.k lakukan tes dengan alat tes glukosa darah atau glukometer adar gula darah naik. secara mandiri – jika dilakukan di pusat kesehatan, anda hanya perlu membayar rp10 – rp15 ribu. Jika kadar gula darah puasa anda di atas 130 mg/dl dalam jangka waktu lama, kemungkinan besar anda mengalami diabetes. gula darah ialah salah satu pilar berhasilnya pengelolaaan diabetes,”dr. Dante saksono h, sp. PD, Ph. D, dari Divisi Metabolik endokrin, Departemen ilmu Penyakit Dalam FkUi/rsCM. “Diabetesi yang rutin mengecek gula darah dan mencatatanya akan membantu kelancaran terapi sehingga pengobatan yang didapat tepat guna. Dengan terapi yang tepat, penderita bisa terus bisa beraktivitas seperti biasa,” pungkas dokter Dante.
- yandex browser video bokeh museum - November 21, 2024
- bokeh lights yandex bebas 2021 - November 21, 2024
- Videos Yandex Browser Video Bokeh Museum Indonesia - November 21, 2024