Penyakit Arteri Koroner Adalah
Atasi Penyakit Arteri Koroner
Menurut data WHO, penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. Salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling sering menyerang adalah penyakit arteri koroner. Berdasarkan data dari kementerian kesehatan indonesia tahun 2013, prevalensi penyakit arteri koroner di indonesia mencapai 2.650.340 orang. arteri koroner merupakan penyakit yang timbul karena penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan plak (atherosclerosis).
Plak adalah gumpalan yang melekat dalam pembuluh darah akibat timbunan kolesterol jahat – Low Density Lipoprotein (LDL) yang bercampur dengan senyawa lain, seperti kalsium. Seiring waktu, munculnya plak ini akan diikuti oleh beberapa proses, antara lain pembentukan jaringan ikat dan pembekuan darah. akibatnya, arteri akan menyempit dan aliran darah ke jantung tersumbat. Hal ini dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius, seperti nyeri dada atau Angina pectoris. Bila kondisi makin parah, plak akan membuat arteri pecah, disertai pembekuan darah. Jika tidak cepat ditangani, hal itu akan membuat otot jantung rusak sehingga tidak kuat memompa darah. kondisi inilah yang dinamakan gagal jantung. Selain faktor keturunan dan usia, tingginya kadar LDL dalam darah merupakan salah satu faktor risiko terbesar.
Beberapa faktor lain, seperti diabetes, hipertensi, paparan nikotin, dan stres juga berperan besar. Faktor-faktor risiko tersebut masih bisa dikendalikan, kecuali faktor keturunan dan usia. Untuk mendeteksi apakah anda memiliki penyakit arteri koroner, terdapat berbagai macam tes yang dapat dilakukan. Tes paling sederhana adalah eCg (electrocardiogram) yang dilakukan untuk memeriksa ritme jantung anda. kemudian, ada pemeriksaan echokardiografi, CT Scan, Magnetic Resonance Imaging (MRi), dan yang saat ini dianggap metode terbaik adalah kateterisasi jantung. kateterisasi jantung merupakan cara pemeriksaan jantung dan pembuluh darah dengan cara memasukkan selang yang berguna memindai kondisi jantung secara menyeluruh. Penanganan medis bisa dilakukan berbekal hasil tes. Bisa berupa pemberian obat atau dengan metode melebarkan pembuluh darah, seperti metode angioplasti (peniupan) atau Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTCa).
Tindakan ini bertujuan untuk memperlebar arteri dengan menggunakan kateter khusus yang ujungnya memiliki balon. Balon ini dimasukkan kemudian dikembangkan pada pembuluh darah yang menyempit agar terbuka. Tindakan lain yang diperlukan untuk melengkapi angioplasti adalah pemasangan cincin penyangga atau stent. ada beberapa jenis stent yang tersedia. Pertama adalah Bare Metal Stent (BMS), yaitu stent berbahan metal yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah kemudian balon dikembangkan untuk memperlancar aliran darah. karena berbahan metal, stent jenis ini akan tetap berada di pembuluh darah selamanya. kedua adalah jenis stent bersalut obat, yaitu stent berbahan metal yang sudah dilapisi obat untuk menghambat inflamasi pada dinding pembuluh darah yang sering terjadi akibat pemasangan stent. Metode pengobatan yang terbaru adalah pemasangan Bioresorbable Vascular Scaffold (BVS). Mirip stent, namun tidak berbahan metal. ketika sudah dimasukkan ke dalam arteri, ia akan memperbaiki arteri yang menyempit, namun dalam waktu 2 - 5 tahun, BVS akan hilang atau larut dengan sendirinya
- Japanese Video Bokeh Museum Yandex APK 2024 - December 2, 2024
- Komik Indo, Link Download Apk Baca Komik Sub Indo 2023 - December 1, 2024
- Nonton Film Streaming Selain Indoxx1 dan LK21 Link 2023 - December 1, 2024