Makanan untuk Ibu Menyusui Agar Bayi Cerdas
DI MASA menyusui, Mama pasti mengeluarkan energi ekstra. Bagaimana tidak? Setiap 2—3 jam, Mama harus menyusui si kecil. Belum lagi tenaga untuk merawat dan mengasuhnya yang barangkali tak terlepas dari pekerjaan rumah sehari-hari. Tak heran, dengan kondisi seperti itu, Mama menyusui perlu asupan gizi lebih tinggi 25% dibandingkan saat tidak menyusui ataupun ketika hamil. Asupan gizi yang baik pun sangat menentukan jumlah dan kualitas ASI yang dihasilkan. Jika tak ada masalah gizi, Mama bisa memproduksi 600 ml ASI per hari di bulan pertama dan akan meningkat menjadi 700—750 ml per hari. Nah, apa saja zat gizi yang dibutuhkan Mama menyusui?
·Energi
Yang dimaksud dengan energi adalah zat penghasil tenaga. Kebutuhan energi yang meningkat pada masa menyusui diperlukan untuk proses laktasi. Ketika Mama menghasilkan ASI sekitar 750 cc per hari, maka energi total yang dibutuhkan selama 6 bulan pertama, idealnya ditambah sebanyak 500 Kal per hari. Lalu 6 bulan kedua ditambah sebanyak 550 Kal. Kemudian pada tahun kedua tambahannya berkurang menjadi 400 Kal per hari. Contoh makanan tambahan antara lain: 1 gelas bihun goreng mengandung 450 Kal; roti bakar 2 tangkup menyumbang 320 Kal; susu 10 sendok makan memberi 509 Kal. Jika kekurangan energi, produksi ASI akan menurun secara kualitas dan kuantitas. Selain itu, status gizi Mama juga akan menurun dan bila terjadi berkepanjangan bisa mengakibatkan malnutrisi. Kekurangan energi akan tampak dari adanya penurunan berat badan dalam tiga minggu setelah bayi lahir. Kebutuhan energi diperoleh dari makanan sumber karbohidrat dan lemak. Bahan makanan sumber karbohidrat, antara lain: padipadian dan serealia (beras, jagung, gandum); sagu; umbi-umbian (ubi, singkong, kentang, talas); hasil olahan tepung-tepungan (mi, roti, makaroni, havermut, bihun). Bahan makanan sumber lemak, antara lain: – nabati: avokad, kenari, kedelai, tumbuhan laut, margarin, minyak tumbuhan. – hewani: minyak hati ikan, ikan laut, daging, unggas, telur, susu.
·Protein
Protein bermanfaat untuk meningkatkan produksi dan kualitas ASI. Kekurangan protein dapat mengurangi kualitas gizi ASI. Protein juga berperan sebagai zat pembangun, yang memungkinkan terbentuknya sel-sel baru pada jaringan tubuh. Selain itu, protein mengandung senyawa asam amino esensial: omega 3 dan omega 6 yang penting untuk pertumbuhan otak dan kecerdasan anak. Protein disarankan pada 6 bulan pertama sebesar 16 g/hari dan pada 6 bulan kedua sekitar 12 g/hari, sedangkan pada k tahun kedua dibutuhkan sebesar 11 g/ hari. Kebutuhan protein diperoleh dari protein hewani dan nabati. Yang termasuk protein hewani, seperti: daging, ayam, telur, ikan, susu, keju. Adapun protein nabati diperoleh, antara lain dari: kacangkacangan berupa kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan kacang tolo; serta hasil olahanya seperti tempe, tahu, susu kedelai dan oncom.
·Vitamin dan Mineral
Ada beberapa mineral penting yang dibutuhkan, seperti zat besi. Sekitar 0,3 mg/hari zat besi dikeluarkan dalam bentuk ASI. Kebutuhan yang diperlukan sekitar 1,1 mg/hari selama 6 bulan pertama. Kalsium juga bahan dasar dasar ASI. Jika asupan kalsium tidak mencukupi, maka kebutuhannya diambil dari cadangan kalsium di tulang. Bila ini berlangsung terus-menerus di masa menyusui, Mama akan menghadapi risiko pengeroposan tulang. Tambahan kalsium dianjurkan sebesar 400 mg setiap hari agar konsentrasi kalsium dalam ASI cukup relatif baik. Asam folat bermanfaat dalam sintesa DNA dan membantu pembelahan sel. Kebutuhan asam folat pada 6 bulan pertama sebesar 50 mkg dan 6 bulan kedua sebesar 40 mkg. Mineral seng atau zinc dibutuhkan untuk mendukung sistem kekebalan tubuh Mama dan bayi. Kebutuhan tambahannya dalam 6 bulan pertama dan kedua adalah sebesar 10 mg. Vitamin B6 membantu memetabolisme lemak dan protein, memfasilitasi pertumbuhan sel, serta mendukung sistem saraf dan sistem kekebalan. Demikian pula vitamin B12 yang mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah. Vitamin ini dibutuhkan dalam 6 bulan pertama dan kedua sebesar 0,3 mkg. Umumnya, asupan vitamin dan mineral dapat diperoleh dari mengonsumsi aneka sayuran dan buah. Namun, adakalanya Mama menyusui dianjurkan pula mengonsumsi suplemen untuk menjamin kecukupan kandungan vitamin dan mineral dalam ASI.
·Cairan
Produksi ASI juga bergantung pada jumlah cairan dalam tubuh. Selama menyusui, kebutuhan cairan menjadi lebih tinggi karena adanya kebutuhan energi untuk produksi ASI. Kebutuhannya sekitar 3,1 liter/hari. Kebutuhan air ini dapat dihitung berdasarkan jumlah energi yang dibutuhkan per hari dengan perhitungan 1—1,5 cc/kalori/hari. Selain itu, diperlukan pula tambahan cairan sebesar 300—500 cc/hari. Selain minum air putih, Mama juga bisa mengonsumsi variasi cairan lain, seperti: teh, susu, jus, dan kuah makanan. Minuman bersoda dan kopi tidak termasuk cairan yang direkomendasikan karena diduga dapat mengurangi kualitas ASI. Bila kebutuhan bahan baku ASI tak tercukupi, maka tubuh Mama akan menggunakan simpanan/cadangan. Risikonya, Mama menyusui bisa kekurangan gizi. Hal ini akan menimbulkan gangguan kesehatan pada diri dan juga bayinya. Bayi akan mudah sakit, pertumbuhan tulangnya tidak optimal, begitu pula perkembangan otak, maupun organ tubuh lainnya. Jadi, penuhi kebutuhan akan berbagai zat gizi ini sesuai kebutuhan. Ingat, sejak dalam kandungan hingga usia tiga tahun pertama kehidupan merupakan masa emas pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
- HP Samsung Terbaru 4G LTE dengan Stylus Pen - October 15, 2024
- Laptop Acer Touch Screen dengan Harga Murah - October 15, 2024
- Pertemuan Romantis dalam “Siapa Takut Jatuh Cinta” Episode 16 - October 14, 2024