Bagaimana Cara Mengamankan Data Center
Menjaga Data Center Tetap Aman dan Dapat Diandalkan
Dalam satu bulan terakhir, kita cukup banyak mendengar kasus gangguan data center yang dialami perusahaan-perusahaan lokal maupun global. Dampaknya bukan cuma dirasakan langsung oleh para pelanggan data center tersebut, melainkan juga oleh konsumen yang bergantung pada produk dan layanan mereka Tumbangnya tiga situs e-commerce waktu lalu mengakibatkan lokal beberapa jutaan transaksi gagal dilakukan. Walhasil, penjual dan pembeli pun sama-sama kecewa. Jumlah kerugian pun ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah, meski situs down beberapa jam saja. Bayangkan jika musibah semacam ini menimpa perusahaan Anda. Masalahnya, tidak sedikit perusahaan yang mengaku memiliki data center sendiri, tetapi kurang cakap dalam mengelolanya. Alasannya klasik, pemeliharaan data center butuh dana besar, sedangkan anggaran TI terbatas. Padahal, banyak sekali faktor yang harus diperhatikan dalam mengelola data center. Mulai dari pasokan listrik, sistem pendingin, ketersediaan jaringan, sampai keamanan fsik dan cyber. Sangat berat jika departemen TI harus bertanggung-jawab penuh terhadap keandalan data center. Sedangkan di sisi lain, kelangsungan bisnis menuntut akses data yang selalu terjaga 24/7.
Lalai sedikit, keuntungan bisa melayang. Untunglah, sekarang perusahaan bisa mengalihkan tanggung jawab itu kepada pihak lain, dalam hal ini Indosat Ooredoo Business, yang menyediakan solusi data center paripurna, seperti colocation, Disaster Recovery Center (DRC), dan managed service. Apa yang menjadi keunggulan data center Indosat Ooredoo Business? Jawabannya, garansi always on dan secure. Saat ini, Indosat Ooredoo Business memiliki empat unit data center, yaitu Gedung Kantor Pusat Indosat (Jakarta Pusat), TB Simatupang (Jakarta Selatan), Serpong (Tangerang Selatan), dan Jatiluhur (Purwakarta). Jadi, apabila terjadi gangguan pada satu data center, masih ada lokasi lainnya yang bisa mem-backup. Lokasilokasi ini pun khusus dipilih karena dekat dengan pelanggan serta tidak rentan terhadap bencana alam, kebakaran, pencurian data, dan ancaman keamanan lainnya. Data center milik Indosat Ooredoo Business juga dibekali sertifkat Tier-3 untuk desain dan fasilitas serta sedang menempuh sertifkasi Tier-3 untuk operasional. Fasilitas yang ada antara lain dua jalur listrik dari sumber berbeda, cadangan listrik 2N (dilengkapi DRUPS), sistem pendingin N+1, pemadam kebakaran, kamera CCTV, Meet-me Room, dan ruang operasi untuk simulasi dry run BCP (Business Continuity Plan). Dari sisi SDM pun, para karyawan di data center ini sudah mengikuti standar internasional. “Salah satu pertimbangan utama dalam memilih data center adalah coba lihat, siapa customer lain yang ada di sana? Berapa lama mereka sudah di sana?” kata Herfni Haryono (Director and Chief Wholesale and Enterprise Ofcer, Indosat Ooredoo). “Nah, kami menyimpan data 80 juta pelanggan Indosat Ooredoo di sini. Operasi juga kami taruh di sini.
Makanya, data center ini kami jaga betul. Audit internal mengharuskan kami melakukan simulasi [gangguan] minimal dua kali setahun,” papar Herfni untuk menggambarkan keandalan data center ini. Herfni kemudian menyebutkan sejumlah keuntungan jika perusahaan menyewa fasilitas data center Indosat Ooredoo. “Pertama, efsiensi biaya karena perubahan model investasi dari CAPEX ke OPEX. Sistem pembayaran juga bisa pay as you grow, disesuaikan dengan dinamika bisnis,” ucapnya. “Kedua, perusahaan tidak perlu lagi rekrut orang TI untuk mengurus data center. Bisa diserahkan kepada karyawan kami,” lanjutnya. Bagi perusahaan yang sudah memiliki data center sendiri, Herfni menawarkan dua pilihan, yaitu migrasi atau menyewa DRC. Perusahaan tak perlu khawatir untuk melakukan migrasi karena Indosat Ooredoo Business memiliki keahlian dan pengalaman untuk layanan ini. Sedangkan jika opsi migrasi terlalu sulit, perusahaan bisa menyewa DRC guna menambah jaminan always on pada data center utama mereka. Terakhir, Herfni mengharapkan peran pemerintah pusat dalam mendorong perusahaan-perusahaan yang berbisnis di Indonesia untuk memiliki data center di dalam negeri. Ia mengapresiasi rencana penegakan PP No. 82/2016 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PTSE) dan penerbitan Peraturan OJK No. 38/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum. Kedua peraturan ini dinilai dapat berdampak positif untuk kedaulatan data di tanah air. “Indosat Ooredoo Business siap berdialog dengan pemerintah dan mendukung kelangsungan bisnis perusahaan di seluruh Indonesia, sesuai visi kami sebagai preferred digital partner connecting business across Indonesia,” tutup Herfni.
Keuntungan perusahaan jika menyewa data center: Garansi always on dan secure serta efsiensi biaya dengan model CApEX to OpEX dan tidak perlu merekrut tenaga iT
- Fungsi Handycam Vs Kamera, Pilih yang Mana ? - December 16, 2024
- Kamera DSLR Canon dengan Wifi | SLR Termurah Fitur Lengkap - December 16, 2024
- Kamera Saku Layar Putar Murah Berkualitas Resolusi 4K Untuk Vlog & Selfie - December 15, 2024