Cloud Computing Adalah, Manfaat Cloud Bagi Perusahaan
Perlukah Anda menggunakan layanan cloud? Jika Anda bertanya kepada para CIO, sebagian akan menjawab perlu. Bisa jadi mereka memang sudah merasakan manfaat yang ditawarkan public cloud. Lima alasan utama yang kerap diberikan para pengguna layanan daya karena tidak perlu memiliki infrastruktur dan cloud adalah efi siensi sumber aplikasi sendiri, model pembiayaan yang lebih terukur karena berbasis opex dan pay-as-you-use, skalabilitas yang lebih fl eksibel sesuai beban kerja dan kebutuhan bisnis, pengelolaan dan perawatan yang lebih minimal, serta lingkungan yang lebih bersahabat bagi developer. Namun, ada juga sebagian CIO yang masih bertahan menyimpan seluruh data di data center pribadi (on-premise). Pertimbangannya pun masuk akal.
Baca Juga : Apa itu OutlawCountry ?
Contohnya, keamanan data yang lebih terjaga, kepatuhan pada peraturan pemerintah soal data sovereignty, kontrol yang lebih besar, menghindari latency, serta yang paling sering dialami perusahaan berskala besar: banyaknya aplikasi legacy yang tidak kompatibel dengan lingkungan cloud. Kondisi-kondisi yang bertolakbelakang itu pada akhirnya kerap memberikan dilema bagi para pemimpin TI. Seberapa siap perusahaan mereka berpindah ke cloud? Seberapa besar manfaat yang bisa dirasakan dengan menggunakan cloud? Apa saja dampak dan risiko yang bisa terjadi bila meninggalkan on-premise? Berangkat dari masalah itulah, Hewlett Packard Enterprise (HPE) mencoba menawarkan sebuah solusi bagi para CIO. “Kami ingin memberikan karakteristikkarakteristik yang dimiliki public cloud ke dalam data center on-premise,” kata Chew Eng-Lai (Director, Data Center Hybrid Cloud, HPE). Bagaimana caranya? HPE menyodorkan konsep Hybrid IT yang mampu “mengawinkan” fi tur-fi tur terbaik dari dua dunia, public cloud dan on-premise. Pada lingkungan Hybrid IT, perusahaan dapat menggabungkan antara infrastruktur pribadi dan akun public cloud. Manfaatnya, jika sewaktu-waktu butuh kapasitas server tambahan, perusahaan bisa ekspansi ke cloud seketika.
Demikian pula sebaliknya, kapasitas yang ada di cloud juga dapat dipindahkan ke on-premise. Portofolio Hybrid IT dari HPE menawarkan aneka produk dan solusi yang dapat memenuhi apa pun kebutuhan utama pelanggan. Bagi yang ingin menyederhanakan operasional dan perawatan pada lingkungan tervirtualisasi di on-premise, tersedia HPE HyperConverged System. Bagi yang menyukai model pembayaran terukur ala langganan cloud (pay-asyou-use), tersedia solusi pembiayaan HPE Flexible Capacity. Sedangkan bagi yang memerlukan pengelolaan aplikasi legacy dan modern sekaligus, tersedia solusi composable infrastructure berupa HPE Synergy. Ketiga solusi di atas hanya sebagian kecil dari penawaran HPE untuk membantu perusahaan yang tertarik mencicipi manfaat cloud di lingkungan on-premise. “Di masa depan, proyeksinya adalah 25 persen perusahaan akan memakai public cloud, 25 persen memakai on-premise, dan sisanya, 50 persen, memilih hybrid cloud. HPE ingin menjadi nomor satu di hybrid cloud ini,” tutur Eng-Lai dengan penuh keyakinan.
- Yandex Blue Korea | Film Korea Bokeh Museum Streaming Legal - November 21, 2024
- videos yandex 2020 bokeh full - November 21, 2024
- yandex com vpn video full bokeh lights s1 - November 21, 2024