Harga 8 Lensa Makro Terbaik Kamera DSLR Nikon Canon
- Canon eF 100mm f/2.8l macro iS USm. Penawaran teknologi tinggi
MESKI beberapa lensa makro terbaru memiliki pensatbil optik, tapi yang ini didesain khusus dengan sistem hybrid. Penstabil ini mengatasi gerakan poros (gerakan ke atas-bawah dan kanan-kiri) selain vibrasi kaku, atau guncangan. Fitur lainnya meliputi ultrasonic autofocus tipe cincin, dengan manual override total, dan tuas pembatas autofocus tiga posisi yang mengunci batas pendek atau panjang dari rentang. Konstruksi kelas pro mencakup weather-seal dan dibawakan juga bersama hood dan kantung lembut. Elemen UD (Ultra-low Dispersion) disertakan dalam jalur optik untuk meningkatkan ketajaman dan kekontrasan sementara mengurangi chromatic aberration. Performa Autofocus-nya cepat dan akurat, dan cincin fokus manualnya bekerja dengan lancar dan memungkinkan pengaturan akurat. Penstabil hybrid tepat untuk perekaman normal dan close-up sedang, tapi hanya sedikit membantu pada jarak fokus terdekat untuk perbesaran makro maksimal.
- Nikon AF-S 105mm f/2.8g IF ED Vr micro. Makro Nikon paling mengesankan
NIKON saat ini menawarkan beberapa lensa yang disebutnya ‘Micro’, antara lain dua model DX untuk APS-C. 105mm R memiliki fi tur dan spesifi kasi paling canggih, dan jarak perekaman nyaman bisa didapat dengan jarak fokusnya. Lensa makro pertama di dunia yang memiliki penstabil optik, meski bukan sistem hybrid. Konstruksinya meliputi weather-sealed mount, elemen optik ED (Extra-low Dispersion), pelapis Nano Crystal untuk mengurangi ghosting dan fl are, dan ultrasonic autofocus tipe cincin yang cepat. Lensa ini dilengkapi tuas pembatas rentang autofocus, tapi tidak mampu mengunci rentang panjang untuk close-up. Performa Autofocus dan VR (Vibration Reduction) berfungsi dengan baik untuk perekaman normal, tapi tidak terlalu terasa untuk close-up ekstrem. Pemfokusan manualnya lebih akurat daripada lensa makro Nikon ‘G-type’ baru lainnya, dan kualitas fotonya sangat bagus secara keseluruhan, tapi nilai harganya tidak terlalu bagus
- Olympus 60mm f/2.8 macro m.Zuiko Digital eD. Anda akan melihat ganda
DIBANDINGKAN lensa makro dari pabrikan lainnya, Olympus sangat terjangkau. Didesain untuk Micro Four Thirds yang membutuhkan lingkaran gambar relatif kecil, lensa ini berukuran kecil dan sangat ringan pada 185 g. Meski demikian, konstruksinya terasa kuat dan bagus, dan dilengkapi weather-seals. Crop factor 2.0x memberi jarak fokus efektif lensa 120 mm. Lensa ini juga menggandakan perbesaran maksimal ‘efektif’ menjadi 2.0x, ketika menggunaan lensa pada jarak fokus 20 cm. Satu-satunya kekurangannya adalah jarak ini lebih dekat dari normal, sehingga meningkatkan risiko menimbulkan shadow di atas objek. Performa Pemfokusan otomatis dan manual dapat diandalkan untuk perekaman makro, berbasis pada stepping motor yang memberikan ketepatan sempurna. Kualitas fotonya sangat memuaskan secara keseluruhan, dan pelapis Zero menawarkan pencegahan terhadap ghosting dan fl are. Inilah pilihan lensa makro terbaik untuk kamera MFT.
- Samyang 100mm f/2.8 eD UmC macro. Makro untuk hampir semua kamera
TERMASUK tipe Micro Four Thirds, Samyang menawarkan sistem yang sangat mahal. Tidak hanya tanpa autofocus, tapi aperture juga harus ditentukan secara manual. Satu-satunya pengecualian adalah edisi untuk Nikon, yang dilengkapi dengan elektronik dan mekanisme yang dibutuhkan untuk mengatur aperture dari kamera tempat lensa terpasang. Lensa ini dirakit dengan baik dan beroperasi apik. Cincin fokusnya memiliki perjalanan jauh dan bekerja dengan lancar, memberikan kemampuan penyesuaian sangat tipis dengan sempurna. Elemen optik kualitas tingginya meliputi kaca ED (Extra-low Dispersion) dan HR (High Refractive). Performa Ketajaman dan kekontrasannya bagus bahkan pada aperture terbesar yang tersedia f/2.8, dan tetap sangat konsisten di hampir seluruh rentang aperture. Masalah ketika menggunakan aperture sempit untuk SLR non Nikon tentunya gambar pada viewfi nder menjadi sangat gelap.
- Sigma macro 105mm f/2.8 eX Dg OS HSm. Performa high-end, harga miring
LENSA makro yang kompatibelfull-frame ini tersedia dalam opsimount Canon, Nikon, Dan Sony A. Lensa paling murah dalam grup, tapi fi turnya tidak mengesankan demikian. Sigma memiliki ultrasonic autofocus tipe cincin dengan tuas pembatas rentang tiga posisi, stabilisasi optik dengan modus statis dan panning, dan dua elemen optik SLD (Special Low Dispersion). Sigma membawakan kantung lembut, hood, dan hood converter untuk mengoptimalkan efi siensi ketika menggunakan lensa pada kamera format APS-C. Kualitas konstruksinya bagus dan terasa kuat dan kokoh, operasi cincin fokus manualnya mulus dan presisi. Satu-satunya kekurangan adalah tidak adanya weather seals. Performa Sigma memadukan kualitas foto sempurna dengan autofocus akurat dan stabilisasi efektif, yang menyaingi Nikon yang lebih mahal. Dengan penstabil standar dan bukan hybrid, lensa ini kalah dari Canon dan Tamron untuk efektivitas rentang dekat, tapi nilai harga Sigma tak terkalahkan.
- Sony Fe 90mm f/2.8 macro g OSS. Lensa E-mount yang nyaman
LENSA makro 90mm ini didesain untuk menyajikan bokeh cantik. Fitur lainnya meliputi motor autofocus DDSSM (Direct Drive Super Sonic wave Motor) dan tuas pembatas rentang tiga posisi. Bahkan ada pula tombol penahan fokus yang tidak praktis untuk makro tapi dapat berguna untuk portrait dan aplikasi telefoto pendek lainnya. Seperti Tokina, cincin fokusnya memiliki mekanisme dorong - tarik untuk berganti antara fokus otomatis dan manual. Adanya penstabil optik menjadi bonus ketika menggunakan lensa dengan A7 pertama, yang tidak mempunyai penstabil sensor-shift di dalamnya. Konstruksi kelas atas dengan weather seal memuat jalur optik yang dilengkapi elemen ED (Extra-low Dispersion) dan elemen Super ED. Performa Kualitas foto, kontrol, dan performa keseluruhan sempurna, tapi tidak lebih baik daripada lensa Tamron yang lebih murah dalam grup. Sony memang lensa yang sangat bagus, tapi mengingat harganya, nilainya jari relatif buruk.
- tamron SP 90mm f/2.8 Di VC USD macro
TAMRON telah mengembangkan sejarah dalam memproduksi lensa makro 90mm yang populer. Edisi baru ini model kedua yang menggunakan stabilisasi optik VC (Vibration Compensation) dan autofocus USD (Ultrasonic Drive), tapi desainnya benar-benar baru. Penstabil baru ini bersistem hybrid yang mengatasi gerakan poros serta vibrasi. Optiknya dirancang untuk mendukung kualitas bokeh. Desain ini menggunakan satu LD (Low Dispersion) dan dua XLD (eXtra Low Dispersion), serta dua pelapis struktur nano untuk mengurangi ghosting dan fl are, ditambah pelapis fl uorine penolak kelembaban pada elemen depan. Semua fi tur ini mendukung peningkatan dari lensa Tamron 90 mm sebelumnya. Performa Sistem ultrasonic autosonic dioptimalkan untuk perekaman makro tapi cepat dan akurat di semua jarak, lengkap dengan pembatas rentang tiga posisi. Kualitas fotonya mengagumkan, kekontrasan dan ketajaman hebat.
- Lensa Zeiss Milvus 85mm F1.4
Zeiss kembali memperkenalkan seri Milvus T* terbarunya, lensa manual fotkus ini, memilki rentang focal 85mm dengan aperture F1.4. Lensa ini sangat cocok digunakan untuk memotret fotografi portraiture. Redaksi kam mencoba Foto Video langsung mencoba Zeiss Milvus 85mm pada kamera DSLR Canon EOS 7D bersensor APS-C. Hasilnya, sudah dapat diperkirakan, bahwa foto menjadi lebih tajam, didukung juga dengan bokeh yang lembut. Sayangnya, lensa Milvus 85 mm F1.4 ini, memilki bobot yang lumayan berat, dengan sistem fokus manual. Saat menjajalnya di dalam studio, fotografer harus lebih jeli dan lebih cermat dalam menentukan titik fokus, khususnya jika menggunakan aperture besar.
- tokina at-X aF 100mm f/2.8 Pro D
DENGAN desain relatif jadul, Tokina tidak memiliki kenyamanan seperti stabilisasi optik. Edisi untuk Canon hanya punya motor autofocus elektrik sederhana, dan tidak ada motor AF sama sekali untuk Nikon. Lensa ini tidak memiliki pemfokusan internal, sehingga tabung bagian dalam memanjang ketika memfokuskan pada jarak lebih dekat. Meski demikian, ukuran fi siknya cukup kecil dan jarak antara bagian depan lensa dan objek 13,5 cm cukup standar pada perekaman dengan perbesaran maksimal 1.0x. Tokina berdesain bagus dengan kesan kualitas tinggi pada kontrol. Cincin fokus memudahkan pergantian antara pemfokusan otomatis dan manual. Perjalanan cincin fokusnya jauh dan lancar, memberikan presisi yang tinggi. Performa Pada lensa yang memiliki autofocus, sistemnya bekerja agak lambat dan bersuara jelas. Kualitas fotonya sangat bagus, meski ketajamannya yang sempurna menurun pada f/22, aperture yang banyak digunakan untuk perekaman makro.
REKOMENDASI :
tamron Juaranya Tamron SP 90mm f/2.8 Di VC USD Macro menunjukkan kecantikan sejati
INKARNASI baru Tamron dari lensa makro 90mm klasik mengantarkan kualitas foto indah, dengan konstruksi cantik dan dilengkapi fi tur high-end. Lensa Canon sendiri tidak setajam Tamron untuk close-up esktrem, dan performa Nikon secara keseluruhan kurang mengesankan. Lensa Sony nyaris mendekati Tamron dalam hal kualitas foto, tapi memiliki penstabil optik yang standar. Lensa Sony sangat mahal, tapi Tamron tidak tersedia dalam opsi Sony E-mount, meski versi A-mount tanpa stabilisasi termasuk dalam daftar penawarannya. Lensa Sigma memiliki nilai harga yang bagus. Performanya sempurna yang berfungsi brilian sebagai lensa prime telefoto pendek serta untuk close-up ekstrem. Untuk kamera Micro Four Thirds, Olympus 60mm penawaran paling menguntungkan. Bobotnya ringan tapi berkonstruksi bagus, dan memaksimalkan kemampuan MFT. Samyang menyajikan kualitas bagus kalau tidak keberatan terbatas pada pemfokusan manual. Tokina juga menghasilkan foto bagus dari desain yang lebih retro.
Sekian artikel mengenai Harga 8 Lensa Makro Terbaik Kamera DSLR Nikon Canon
- Fungsi Handycam Vs Kamera, Pilih yang Mana ? - December 16, 2024
- Kamera DSLR Canon dengan Wifi | SLR Termurah Fitur Lengkap - December 16, 2024
- Kamera Saku Layar Putar Murah Berkualitas Resolusi 4K Untuk Vlog & Selfie - December 15, 2024