Inilah Kamera DSLR Fujifilm Terbaik untuk Pemula
X-T2 dibekali sensor APS-C X-Trans CMOS III 24,3 MP yang juga dipakai oleh X-Pro2. Hal lain yang diadopsi dari X-Pro2 adalah sistem AF hybrid yang telah di-upgrade, termasuk mekanisme pemilihan titik AF dengan joystick. Titik AF yang disediakan juga lebih banyak, dengan 325 titik. Shutter speed mekanik mencapai 1/8000 detik, sementara shutter elektronik mencapai 1/32.000 titik. Bodi kamera X-T2 juga weather sealed dilengkapi viewfinder elektronik OLED beresolusi 2,36 juta titik. Fujifilm menawarkan ‘Vertical Power Booster Grip’ sebagai opsi, Grip ini menyimpan dua baterai dan membuat burst shooting yang awalnya 8fps menjadi 11fps. Daftar 5 Kamera Anti Air Terbaik untuk Menyelam di Air Laut
FUJIFILM X-T2 diumumkan secara global pada 7 Juli lalu dan disambut hangat karena kehadirannya menjadi penerus kamera fenomenal andalan Fuji, X-T1. Untuk menjajal lansung CSC baru ini, Fujifilm mengadakan ‘X-pedition X-T2’ di Pulau Komodo. Perjalanan kali ini mengundang sejumlah fotografer profesional dari berbagai genre fotografi, mulai dari landscape, street, hingga toys photography, di antaranya adalah Dewandra Djelantik, Ari Riyanto (Ari Amphibia), Kristupa Saragih, Beawiharta, Imam Taufik, Aditya Pradana, Bimo Pradityo, Haryanto Devcom, dan Fauzie Helmy. Apa Itu Seni Melukis Cahaya Beserta Contohnya
Selama di perairan Pulau Komodo, masing-masing fotografer dibekali kamera Fujifilm X-T2 dan lensa-lensa Fujinon. “Ini adalah penerus X-T1, sekilas tampak sama, tapi kami menanamkan prosesor baru di dalamnya. Tombol putar untuk pengaturan kompensasi, ISO, shutter speed juga dirancang ulang, dan ada joystick untuk pengaturan fokus. Fujifilm X-T1 adalah game changer, tapi menurut kami X-T2 juga akan menjadi game changer baru. Untuk pengalaman menggunakan X-T2, kami memilih Komodo, yang hanya ada di Indonesia,” papar Miyako Takashi dari Fujifilm Indonesia yang juga ikut dalam perjalanan ini. X-pedition X-T2 ini diadakan bekerjasama dengan Kemilau Indonesia yang sudah sering membuat photo trip. Spot-spot yang didatangi selama di Komodo adalah lokasi yang tepat untuk menguji kamera X-T2. Di hari pertama, lokasi yang dikunjungi adalah Pulau Kelor dan Gili Lawa yang menghadirkan landscape indah, yang diambil dari perbukitan. Hari berikutnya, X-T2 diuji untuk memotret human interest.
Lokasi hunting foto adalah Kampung Komodo dimana penduduk lokal bermukim, dan aktivitas di sana menjadi momen menarik untuk diabadikan. Perjalanan dilanjutkan dengan memotret Komodo di Taman Nasional Komodo. Bersamaan dengan X-T2, Fujifilm merilis lensa tele baru Fujinon XF100- 400mm F4.5-5.6 R LM OIS WR. Lensa ini jadi salah satu bekal untuk para fotografer memotret Komodo dari jarak aman. Masih di hari yang sama, para fotografer mendapat kesempatan memotret lanskap Pink Beach dari bukit dan memotret underwater saat snorkeling di area Pink Beach. Spot terakhir yang didatangi di hari kedua adalah Pulau Padar. Pulau ini menyajikan landscape dengan tiga cekungan yang bisa terlihat setelah mendaki bukit tertentu. Dengan langit bersih dan area yang belum terkena polusi cahaya, Pulau Padar di malam hari juga jadi spot untuk mengambil foto langit malam. Fotografer landscape Ari Riyanto, Haryanto Devcom, dan Imam Taufik memotret Milky Way dan Star Trail dengan Fujifilm X-T2. Lensa Fujinon 100-400mm kembali diuji saat memotret wildlife di perairan Nusa Kode, yang berbatasan langsung dengan bagian belakang Pulau Rinca. Di lokasi ini, Burung Elang dan Komodo di pantai, yang kadang-kadang berenang jika melihat mangsa, menjadi objek fotografer-fotografer yang juga haus akan objek foto menarik. “Saya bisa sekalian coba AF-C custom setting dan performanya, ini yang saya tunggu-tunggu dari X-T2,” tutur fotografer Bimo Praditya. Hasil foto dari para fotografer yang menguji X-T2 di Pulau Komodo, dipamerkan di showroom Fujifilm.
- Hotel di Area Kuningan Jakarta - November 24, 2024
- Membuat Hiasan Dinding dari Barang Bekas - November 24, 2024
- Rekomendasi Hotel Keluarga di Kuta Bali - November 24, 2024