Follow Kami di Google News Gan!!!
Mobil Diesel Bekas SUV Terbaik Paling Irit dan Bisa Parkir Sendiri
Ford Everest 2015 Harga 450 Jutaan
Ford Everest memulai sejarahnya pada tahun 2003, saat itu Ford mengambil basis dari Ranger, sebagai mobil komersial andalan brand Amerika ini. Kami pun sependapat, jika Anda beranggapan kini Everest memiliki perubahan yang signi kan dibanding pendahulunya. Hilang sudah desain yang kaku pada tampilan eksterior dari Everest sehingga menjadikannya terlihat ‘old school’. Desain dari Everest terbaru memiliki banyak lekukan dinamis sehingga menandakan Everest memiliki desain yang futuristik. Pada bagian belakang menjadi pusat perhatian tentunya. Karena kesan old school, dimana dulu Everest menempatkan ban cadangan tergantung pada pintu belakang. Sekarang terlihat lebih modern tentunya, pasalnya ban ca dangan di tempatkan di bagian bawah seperti rival-rival sekelasnya. Masuk ke dalam kabin Everest terbaru ini memiliki perpaduan warna beige dan hitam, sehingga menjadikannya memiliki tampilan yang mewah.
Baca Juga : Mobil SUV Terbaik dengan Fitur HSA Hill Start Assist 2019
Satu lagi yang terpenting, Everest telah juga menyediakan panoramic roof untuk memanjakan penum pang melihat pemandangan di langit. Everest 2.2 A/T Titanium ini terasa lebih ting gi dibandingkan rival sekelasnya Mitsubishi Pajero Sport. Berkat set suspensi baru dan penggunaan pelek berdiameter 20 inci, membuat Everest memiliki ground clearance 225 mm, sedangkan Pajero Sport hanya 215 mm. Tak heran jika Ford mengklaim, Everest mampu mengarumi air setinggi 800 mm. Bicara soal ruang dapur pacu dari SUV Ford ini, memang menurunkan kapasitas mesinnya menjadi 2.198 cc dengan tenaga sebesar 157 dk. Meski terlihat lebih kecil kapasitas mesinnya, nyatanya mesin terbaru ini memberikan tenaga yang lebih besar diban ding pendahulunya dengan kapasitas 2.499 cc dengan tenaga 143 dk.
Everest terbaru juga menggunakan transmisi oto matis terbaru dengan 6-percepatan, sedangkan pendahulunya hanya memiliki transmisi otomatis 5-percepatan. Apakah terasa lebih responsif? Je las dibandingkan mesin pendahu lunya, tenaga yang dibe rikan terasa dimulai dari putaran bawah hingga atas. Jika dilihat dari desainnya kini yang memiliki aerodinamis lebih baik dan kapasitas mesin yang lebih kecil, harusnya Everest mencatat konsumsi bahan bakar lebih irit dibandingkan pendahulunya. Mari kita buktikan pada sesi Test Drive. Yang menjadi catatan berikutnya ialah fitur yang tersedia. Everest memiliki fitur terbaru seperti Adaptive Cruise Control with Collision Warning, dimana fitur ini dapat mengatur kecepatan kendaraan Anda dengan kendaraan di depan, sedangkan Lane Keeping System pengemudi akan diberikan peringatan berupa getaran jika pengendara mobil berpindah jalur. Satu lagi yang menarik, Everest juga memiliki Active Park Assist, pengemudi akan lebih mudah saat melakukan parkir paralel. Cukup dengan menekan tombol, Everest akan menentukan ukuran tempat parkir dan akan menyetir sendiri. Yang perlu dilakukan oleh pengandara hanya mengatur transmisi, pedal gas dan rem. Yang terakhir ialah head unit yang telah terintegrasi dengan SYNC. Sehingga pengemudi cukup menggunakan suara untuk melakukan pengaturan konektivitas headunit, tanpa harus tangan melepas setir
Hai Saya Aldy, seorang profesional IT dan SEO Specialist dengan pengalaman lebih dari 5 tahun di industri teknologi informasi. Saya memiliki pengetahuan yang luas dan keterampilan teknis yang kuat dalam pengembangan web, manajemen server, dan keamanan informasi.
Teknorus.com merupakan salah satu produk yang saya kerjakan selama karir dibidang web development, saya telah berhasil mengintegrasikan pengetahuan teknologi informasi dan SEO untuk membantu klien saya demi mencapai tujuan bisnisnya
Teknorus Media sendiri merupakan salah satu situs di jagat internet yang membahas seputar perkembangan teknologi, dan review film film yang populer di Indonesia. Teknorus.com di buat dengan passion dan sepenuh hati. Silahkan tinggalkan komentar atau hubungi kami di halaman about us
- Hujan Orografis Adalah, Ini Proses Terjadinya Hujan Orografis - April 27, 2024
- teknik cetak tekan digunakan saat membuat patung dari bahan - April 27, 2024
- tari kecak menggunakan pola lantai - April 27, 2024
