Teknik Fotografi Makro untuk Serangga
Memotret Satwa
Satwa merupakan salah satu objek foto yang paling menarik. Banyak fotografer profesional yang konsisten menekuni wildlife photography atau fotografi di alam liar untuk memotret ekosistem satwa liar beserta habitatnya. Namun, memotret satwa tidak selalu harus ke alam liar, Anda dapat juga memotret satwa di Kebun Binatang, di rumah, atau di studio foto. Berikut kami berikan tips & triknya.
Sumber Gambar : https://fotokeren.wordpress.com/2013/05/04/belajar-makro-fotografi-tanpa-lensa-makro/
Bagi sebagian besar pehobi fotografi, memotret wildlife bukanlah sebuah hobi yang menarik dan banyak digemari. Ya, genre fotografi yang satu ini, memang tidak banyak yang meminatinya. Terlebih, para pehobi fotografi yang tinggal di perkotaan. Mereka akan sangat kesulitan untuk pergi ke alam liar, pegunungan, hutan belantara, atau ke lembah-lembah. Sebab, selain memerlukan persiapan yang matang, wildlife photography memerlukan riset yang mendalam, baik tentang ekosistem satwa yang hendak difoto, maupun persiapan fisik untuk pergi ke pegunungan. Memotret satwa yang hidup secara bebas, memang seharusnya pergi ke hutan dan pegunungan. Namun, jika Anda memang berkeinginan memotret satwa, Anda dapat juga memotret satwa peliharaan yang ada di rumah, atau pergi ke taman dan kebun di sekitar rumah untuk memotret habitat yang hidup di sana, seperti serangga, unggas, atau burung-burung yang terbang di sekitar pekarangan rumah. Selain itu, untuk berlatih memotret satwa liar, Anda dapat juga pergi berlibur ke Kebun Binatang atau Taman Safari. Di sana, Anda dapat memotret beragam satwa liar yang berkeliaran di arena satwa dengan bebas. Di kedua tempat tersebut, Anda dapat melatih teknik maupun konsep, sebelum terjun langsung ke hutan dan gunung. Tidak seperti memotret manusia yang mudah diarahkan dan diajak berkomunikasi, dalam memotret satwa, kita dituntut untuk cermat dalam mengambil momentum yang ada. Selain itu, kita juga harus memilki konsep atau perencanaan terlebih dahulu, dan lebih bersabar dalam mengamati satwa tersebut. Hal lain yang juga cukup mendukung dalam merekam momentum saat memotret satwa adalah keberuntungan tentunya.
Foto Makro
Fotografi makro merupakan salah satu genre yang paling digemari para fotografer. Dibutuhkan kejelian dan kesabaran dalam memotret objek (satwa-satwa) kecil tersebut.
Lebih dari 800.000 spesies serangga yang hidup di dunia. Ekosistem serangga merupakan salah satu yang paling besar dari jumlah ekosistem satwa yang ada di dunia. Di Indonesia sendiri, terdapat sekitar 250.000 jumlah spesiesnya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Bagi pehobi fotografi makro, serangga merupakan objek yang paling digemari. Selain memiliki beragam warna, serangga juga memilki beragam bentuk yang unik. Tidak heran, serangga menjadi objek yang paling digemari para pehobi fotografi makro. Untuk membuat foto makro, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu. Salah satu yang paling penting adalah lensa. Lensa makro sangat diperlukan untuk memotret satwa yang berukuran kecil. Dengan lensa khusus makro, Anda dapat menggambarkan objek satwa yang kecil menjadi lebih besar dengan menampilkan detail di tubuhnya. Biasanya, lensa makro memiliki panjang focal 50mm, 90mm, 100mm, atau bahkan 180mm. Beberapa merek lensa menampilkan focal length tertentu untuk lensanya. Varian lensa dengan focal length 90mm atau 100mm, merupakan yang paling cocok untuk memotret serangga. Sebab, fotografer tidak perlu memotret dalam jarak yang terlalu dekat, juga tidak terlalu jauh dari objek fotonya. Lensa makro juga biasanya menawarkan bukaan aperture besar yang memiliki depth of field.
Apa itu Fotografi Makro?
Fotografi makro merupakan penggambaran dari sebuah objek, dengan rasio pembesaran maksimal 1:1 (lihat gambar tengah di bawah ini), di mana serangga berukuran 12mm berada diposisi sensor APS-C berukuran 23,6 x 15,8 mm (1:1). Namun, gambar dengan skala sampai dengan 1:10 (kiri bawah) masih dapat dikatakan sebagai makro.
Lensa Makro
Untuk mendapatkan foto dengan rasio 1: 1, Anda perlu lensa makro khusus. Panjang fokus 50mm, 90mm, 100mm atau 180mm yang memiliki kinerja pencitraan jarak pendek yang lebih tinggi. Anda pun dapat memotret dari jarak yang cukup jauh dari objek foto, sehingga tidak akan mengusik objek foto tersebut.
Jarak Fokus Terdekat Karakteristik lensa makro adalah jarak fokus minimum yang pendek. Hal tersebut memungkinkan Anda untuk mendapatkan sebuah foto makro dari jarak yang tidak terlalu jauh, dan tidak terlalu dekat. Dengan lensa khusus makro, Anda juga bisa mendapatkan detail dan motif yang baik, dengan hanya beberapa centimeter dari lensa, tapi fokus dan gambar tetap tajam.
Depth of Field
Depth of field cukup penting dalam sebuah foto makro. Dengan adanya depth of field, terdapat dimensi ruang yang membedakan antara objek dengan latar belakangnya. Yang cukup populer dalam foto makro, misalnya mata serangga harus selalu tajam dengan latar yang blur (buram).
Tips & Trik: Embun Pagi
Serangga seperti halnya kupu-kupu, akan langsung bereaksi terhadap gerakan di sekitarnya. Anda harus lebih berhati-hati dan jeli dalam bergerak, walau itu hanya menggerakkan cincing focus pada lensa. Karena itu, diperlukan lensa makro dengan focal length di atas 100mm, agar tidak terlalu dekat dengan objek. ALternatif lainnya agar kupu-kupu tidak terusik, carilah dedaunan yang masih berembun. Biasanya, kupu-kupu akan menempel cukup lama di dedaunan yang berempun, seraya menunggu matahari pagi menyinarinya.
Sumber Gambar : infofotografi.com
Belalang
Untuk memotret belalang yang kecoklatan, ada baiknya memilih daun berwarna hijau yang mulai mengering. Hal tersebut akan menjadi pembeda, antara objek dengan latarnya. Sebaiknya memotret mereka dari samping agar seluruh tubuhnya terlihat tajam.
Siput
Siput merupakan target foto makro yang cukup ideal, karena pergerakannya sangat lambat. Satwa kecil seperti Siput, memiliki kulit yang licin, tetapi detail dan motifnya menarik untuk difoto. Siput dapat ditemui di hutan terbuka, atau di semak-semak sekitar rumah Anda.
Semut
Satwa yang satu ini, sangat mudah ditemui. Namun, untuk memotretnya diperlukan ketekunan dan kesabaran, sebab pergerakan semut cukup cepat. Jika Semut sedang menemukan makanannya, dia akan lebih banyak diam dan mudah untuk difoto secara makro
- Sendawa Terus Menerus Menurut Ustad Danu - November 23, 2024
- Foto Modifikasi Motor Minerva - November 23, 2024
- Aplikasi Video Call Hemat Kuota - November 23, 2024