Review Spesifikasi Harga All New Mazda 3- Setelah All New Mazda3 Sedan kami jajal jalan jauh di edisi minggu kemarin, hingga ke kota Gudeg, Jogja, kali ini giliran versi Hatchback-nya yang kami uji. Namun hanya di sekitaran Jabota (Jakarta – Bogor – Tangerang). Karena sosoknya yang cenderung lebih sporti, rasanya lebih pas diajak hang out di perkotaan. O iya, sebenarnya saat ajang media test drive-nya beberapa waktu lalu, sudah cukup banyak keunggulan dari All New Mazda3 yang kami ulas. Antara lain ftur keselamatan canggih ala Mazda, yakni i-ACTIVESENSE, dimana di dalamnya terdapat ftur keren Mazda Radar Cruise Control (MRCC), yang membuat berkendara jadi makin mengasyikkan. Nah, kali ini kami akan kupas dari sisi lainnya. Penasaran kan? Baca deh artikelnya sampai habis ya!
DESAIN
Soal desain, pasti Anda sepakat kalau mobil ini style-nya lebih sporti dibanding varian sedannya. Cocok nih dipakai eksekutif muda atau Anda yang demen dengan tampilan sporti. Apalagi bukan hanya tampilan sporti yang ditawarkan Mazda pada mobil ini, juga secara performa tidak perlu diragukan lagi. Menurut pihak Mazda Jepang maupun PT Eurokars Motors Indonesia (EMI) selaku APM Mazda di Tanah Air, desain All New Mazda3 ini mengusung evolusi terbaru dari desain KODO, yang dinamai Kai Concept. Nah, yang membedakan antara versi sedan dengan hatchback selain dari bentuk buritan, antara lain desain grill pada tipe hatchback ini gaya honeycomb-nya cenderung lebih halus dengan kontur lubang mirip ketupat. “Sementara yang sedan berupa garis horizontal tebal,” bilang Kenny Wala, Product Planner EMI. Selain itu, perbedaan cukup mencolok ada di bagian interior. Pada versi hatchback ini interiornya didominasi warna burgundy yang dipadu hitam. Sehingga aura sportinya terasa lebih kental dibanding tipe sedannya yang interiornya serbahitam. Meski secara desain podo ae alias sama saja
KENYAMANAN & HANDLING
Semua varian All New Mazda3 dilengkapi lumbar support pada jok pengemudi, yang berfungsi menyesuaikan posisi sandaran yang nyaman tehadap tulang punggung kita. Sehingga berkendara lama pun Anda tidak akan cepat letih. Penyetelan lumbar support ini juga ada di sisi kanan jok. Kenyamanan yang kami rasakan tak hanya itu, tingkat NVH (Noise Vibration Harness) di dalam kabinnya terbilang jempolan. Baik suara mesin, suara kendaraan di luar, embusan angin saat mobil berlari kencang hingga gesekan ban ke aspal, tidak begitu terdengar di dalam kabin. Belum lagi bantingan suspensinya tergolong moderat dan stabil. Kala melintas di jalan yang agak bumpy maupun rusak, penumpang di dalam kabin tak terlalu terguncang. Racikan sistem suspensi MacPerson strut (depan) dan torsion beam axle-nya (belakang) menurut kami benar-benar pas.
Apalagi ia dilengkapi pula dengan sistem GVC (G-Vectoring Control) Plus. Sehingga ketika diajak bermanuver tajam, laju mobil tetap anteng, tanpa ada gejala oversteer maupun understeer. Saat masuk tikungan, sistem ini membantu menurunkan torsi putaran mesin untuk memindahkan berat dan meningkatkan cengkraman roda depan. Nah, selama kendaraan menikung, torsi mesin dikembalikan ke kondisi normal untuk memindahkan berat di bagian belakang, sehingga laju mobil tetap stabil. Keren ya! Berkendara juga makin menyenangkan karena ditemani dengan sistem audio yang punya kualitas suara keren, yang dilengkapi 8 buah speaker 3-way. Dan asyiknya lagi, suara audionya bisa disetel hanya didengar di sisi driver saja, atau untuk semua penumpang. Fitur MZD Connect pada All New Mazda3 ini diklaim yang terbaru. Ia menggunakan layar 8,8 inci yang ditempatkan di tengah dasbor, dengan posisi agar miring menghadap driver. Namun tetap dapat dilihat dengan baik oleh penumpang di kiri driver. Pengaturannya melalui tombol atau Commancer Control di konsol tengah. Menurut desainer All New Mazda3, desain interior maupun ftur-ftur yang ada di dalamnya, dirancang mengusung flosof ‘Human Centric’, dimana kenyamanan penumpang jadi fokus utama mereka.
PERFORMA & KONSUMSI BBM
Meski mengusung dapur pacu yang sama dengan versi sedannya, yaitu menggunakan mesin Skyactiv-G berkapasitas 2.0 liter (2.000 cc), 4 silinder, DOHC 16 valve, namun karena bobot tipe hatchback ini sedikit lebih ringan, tentu kemampuan akselerasinya akan berbeda. Dari hasil pengukuran akselerasi menggunakan Racelogic, untuk menempuh kecepatan 100 km/jam dari kondisi diam, All New Mazda3 Hatchback hanya membutuhkan waktu 9,8 detik saja. Sedangkan versi sedannya lebih lambat 0,5 detik. Sementara untuk mencapai jarak 402 meter, cuma perlu 19,1 detik (versi sedannya 19,9 detik). O iya, mesin direct injection-nya ini diklaim mampu memuntahkan tenaga maksimum hingga 155 PS (153 dk) di 6.000 rpm dan torsi puncak sebesar 200 Nm pada 4.000 rpm.
Dipadu dengan transmisi otomatis 6-percepatan, yang ada pilihan mode berkendara Sport untuk sensasi akselerasi yang lebih resmponsif. Serta terdapat paddle shift untuk sensasi berkendara ala transmisi manual. “Ini mesin pengembangan baru dari Mazda3 sebelumnya. Ada perubahan pada intake port, bentuk piston, split fuel injection dan katup pendinginnya. Sehingga membuatnya lebih bertenaga, namun efsien dalam pemakaian bahan bakar,” jelas Kenny. Tak heran bila selain akselerasinya lebih ‘nampol’, jika kaki kita ‘sekolahnya’ baik, konsumsi bahan bakarnya enggak ‘rakus’ loh. Saat dijajal di jalan Ibu kota yang lagi padat merayap waktu jam pulang kantor, dengan speed average sekitar 20 km/jam dan jarak sejauh 35 km, konsumsi BBM-nya masih bisa tembus 11,1 km/liter. Padahal kapasitas mesin lumayan besar, yakni 2.000 cc. Namun untuk kondisi jalan yang ramai lancar, meski sering melakukan stop and go, bisa meraih 12,0 km/liter. Lalu ketika dijajal jalan jauh (asumsi luar kota) dengan kombinasi jalan biasa dengan jalan tol yang bebas hambatan, mampu meraih angka 17 km/liter. Sedangkan pada kecepatan konstan 100 k/jam di 1.950 rpm, mampu mencatat 22,3 km/liter
AKOMODASI
memang untuk pemilik postur tubuh jangkung di atas 175 cm, duduk di riving position-nya bisa langsung dapat. Kalau kurang pas, Anda bisa menyetel ulang 8 arah secara elektrik, lewat tombol yang ada di sisi kanan jok. Namun karena kontur atap mobil agak rendah, anda yang punya tinggi badan 179 cm dipaksa harus sedikit membungkukkan badan atau menundukkan kepala saat hendak masuk dan duduk di balik kemudi, agar kepala gak mentok atap. Selain itu, saat hendak ngetap kartu e-tol ke mesinnya di gardu tol, jika tidak pakai ‘tongtol’ (tongkat e-tol), agak sulit untuk menjulurkan tangan ke mesin tapnya, lantaran ketinggian kaca jendelanya terbilang rendah. Tapi, tidak semua gardu tol posisi mesin tapnya ‘susah’ dijangkau untuk mobil-mobil dengan desain kaca jendela seperti ini loh.
Begitu pula ketika mencoba duduk di jok penumpang depan maupun belakang. Ya, itu lah konsekuensi kalau punya tinggi badan ‘lebih’, hehehe.. Namun untuk posisi duduknya, baik di depan maupun belakang, kami tidak merasakan ada kendala. Busa joknya cukup lembut diduduki. Meski pun leg room dan head room-nya tidak bisa dibilang lega untuk postur tubuh jangkung. O iya, ruang bagasi varian hatchback ini cukup lapang untuk memuat koper atau tas besar. Cukup lah untuk membawa keperluan buat hang out bareng keluarga kecil atau orang tersayang. Ruang bagasi ini bisa diakses dari kabin belakang, dengan membuka sandaran jok tengahnya
- Fungsi Handycam Vs Kamera, Pilih yang Mana ? - December 16, 2024
- Kamera DSLR Canon dengan Wifi | SLR Termurah Fitur Lengkap - December 16, 2024
- Kamera Saku Layar Putar Murah Berkualitas Resolusi 4K Untuk Vlog & Selfie - December 15, 2024