Otomotif

Tips Mengendarai Mobil bagi Wanita

Follow Kami di Google News Gan!!!

Tips Mengendarai Mobil bagi Wanita

Era emansipasi wanita yang semakin tinggi di saat ini membuat kaum hawa semakin terbebas untuk melakukan ragam aktivitas yang sejatinya di masa lalu hanya dikerjakan oleh kaum adam. Mengemudi misalnya. Jika di masa dahulu bisa dipastikan sangat sedikit wanita akan berada di balik kemudi, maka saat ini justru banyak wanita yang memiliki kemampuan mengemudi secara baik. Pun demikian brand-brand mobil saat ini pun membaca trend tersebut, dan mengimplementasikannya ke dalam varian-varian mobil yang lebih ramah terhadap kaum hawa, baik itu dari segi penggunaan maupun secara tampilan. Sekalipun lebih bebas dalam menikmati kesenangan berkendara maupun meningkatkan mobilitas seharihari dengan mobil, tapi seringkali wanita lebih rentan terhadap terhadap kecelakaan. Demikian pula hal ini semakin diminimalisasi lewat peningkatan kesadaran akan rambu lalu lintas, persiapan sebelum berkendara dengan mengecek kondisi mobil dan posisi berkendara, serta pemahaman berkendara yang baik dan benar. Kali ini kami mencoba mengangkat parameterparameter lain yang perlu diperhatikan saat berkendara, di luar pemahaman-pemahaman di atas. Solusi apa sajakah itu? Berikut ulasan kami selengkapnya

Fashion Sederhana Tapi Aman

Beragamnya pilihan fashion memang membuat wanita lebih mudah mengekspresikan sisi feminitas saat beraktifi tas. Hanya saja terkadang tidak semua pilihan fashion wanita yang digunakan aman untuk berkendara. Misalnya adalah sepatu, dimana sepatu berjenis High Heels tidak sesuai jika digunakan saat berkendara. “Jalan pakai high heels itu susah karena tidak menapak tanah. Apalagi jika digunakan saat berkendara, membuat feel berkendara semakin minim. Jelas ini meningkatkan risiko berkendara lebih tinggi. Solusinya menggunakan sepatu driving yang memiliki tapak rata, sehingga membuat feel pada kaki lebih baik saat menginjak pedal mobil,” terang Alexandra “Andra” Asmasoebrata, pembalap Nasional wanita. Hal ini juga diperkuat pendapat Dhany Ekasaputra selaku Chief Driving Instructor, Safety Institute Indonesia. “Pemilihan pakaian juga penting bagi wanita saat berkendara, sebaiknya hindari penggunaan pakaian yang memiliki aksesori berlebih, atau pakaian yang menyulitkan pergerakan tangan dan kaki,” jelasnya.

Baca Juga  Spesifikasi dan Harga Terbaru BMW X1

 

Manfaatkan Tempat Penyimpanan Mobil

Seringkali wanita kurang awas dalam penyimpanan barang. Selama penyimpanan mudah dijangkau, sudah bisa dipastikan barang bawaan tersimpan di tempat tersebut. Memang hal ini mempermudah wanita dalam mengakses barang, tapi di sisi lain justru ini malah menimbulkan bahaya lebih besar, terutama saat mobil melakukan pengereman. “Untuk penyimpanan barang bawaan wanita seringkali menyimpan di dekat jangkauan, padahal seharusnya barang bawaan wanita disimpan di koridor atau area penyimpanan barang yang disesuaikan. Karena jika main asal simpan barang, saat pengereman membuat barang semua terlempar kedepan dan mengakibatkan gagal braking dan membahayakan wanita serta penumpang lain,” ucap Dhany.

 

Tetap Tenang

Saat berkendara wanita memang cenderung berada hanya dalam satu lajur. Ini disebabkan wanita lebih mudah ragu-ragu dan tidak ingin repot saat mengambil lajur saat berjalan, khususnya saat berada di jalan tol. “Berkendara dengan tenang dan defensif sejatinya jauh lebih penting ketimbang berkendara secara safety. Pasalnya wanita itu sangat mudah panikan, dan saat panik bisa dipastikan semua ilmu berkendara yang dipahami akan buyar seketika. Intinya saat berkendara adalah menjaga perasaan agar tetap tenang, karena ini diminimalisasi kesalahan saat berkendara,” ujar Dhany.

Baca Juga  Apa Kegunaan Gurah Mesin pada Mobil

 

Hindari Multitasking

Sekalipun kabin dan setir mobil saat ini didesain untuk “memaksa” pengemudi untuk fokus kala berkendara, tapi seringkali pengemudi wanita masih dengan mudah dan santai melakukan kegiatan multitasking. Padahal membagi konsentrasi saat mengemudi meningkatkan risiko insiden saat berada di jalanan. “Wanita cenderung lebih mudah multitasking, seperti saat berkendara wanita itu masih bisa nyetir sambil merapikan alis dan eyeliner. Sekalipun wanita bisa melakukan hal tersebut, tapi sejatinya hal ini berbahaya karena konsentrasi berkendara jelas berkurang. Agar tetap aman saat berkendara diharuskan hanya untuk mengemudi, dan baru melakukan kegiatan lain seperti make-up atau menelepon saat mobil berhenti,” tambah Andra.

 

Antisipasi Insiden

Sekalipun teknologi safety mobil saat ini semakin mutakhir dengan beragam sensor dan teknologi, tapi insiden tetap saja tidak bisa dihindarkan. Baik insiden akibat kesalahan Anda maupun kesalahan pengemudi di sekitar Anda. Lalu apa yang harus wanita lakukan jika di dalam kondisi tersebut. “Jika kondisi terburuk mobil tidak bisa berhenti dan berpotensi insiden, pastikan menabrak dalam kondisi frontal lurus ketimbang membuang mobil ke arah sisi lain. Selain membuang mobil ke arah lain membuat risiko tidak bisa diprediksi, kemungkinan insiden lebih parah seperti mobil terguling pun lebih tinggi,” tambah Andra. Senada dengan pendapat Andra, Dhany pun menambahkan, “Saat mengalami insiden frontal, impact tabrakan yang diserap bodi dan sasis lebih luas bidangnya ketimbang saat menabrak setengah atau tabrakan samping. Pun sejatinya lebih baik dengan kesempatan sekecil apapun, optimalkan teknologi safety driving seperti ABS dan lain-lain.”

Tech.id Media ( Aldy )
Latest posts by Tech.id Media ( Aldy ) (see all)
Baca Juga  Berapa Konsumsi BBM Suzuki Baleno Hatchback

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Hy Guys

Tolong Matikan Adblock Ya. Situs ini biaya operasionalnya dari Iklan. Mohon di mengerti ^^