Cara Menyetir Mobil Double Cabin di Indonesia
DEWASA INI, kendaraan yang beredar semakin bermacam-macam jenisnya, mulai dari sedan, jip, pickup, minibus, dan masih banyak yang lainnya. Kendaraan yang cukup jarang di pakai adalah kendaraan jenis Double Cabin.
Kendaraan ini umum dipergunakan sebagai kendaraan angkutan barang atau semi pickup. Namun demikian, di Indonesia kendaraan semacam ini sudah menjadi barang atau mobil mewah mengingat harga dari kendaraan tersebut relatif mahal, tampilannya cukup unik dan macho saat di pergunakan profesional atau keluarga. Sah-sah saja penggunaanya, tetapi ada baiknya kita kupas hal-hal yang harus diperhatikan untuk lebih memahami kendaraan tersebut sehingga resiko bahaya dapat diminimalkan.
Dari sisi keselamatan bagi pengemudi, ada beberapa gejala keseimbangan yang harus diperhatikan, seperti:
a. Kendaraan Double Cabin pada umumnya memiliki ground clearance yang relatif tinggi, yang berakibat pada gejala keseimbangan roll nya yang cukup besar. Apabila memungkinkan Anda dapat melakukan modifikasi pada bagian suspensinya untuk mereduksi gejala tersebut.
b. Kendaraan Double Cabin memiliki gejala piching besar apabila bak belakang tidak ada muatannya.
c. Kendaraan Double Cabin memiliki gejala yawing oversteer berlebihan, karena selain kendaraan tersebut tinggi, juga beban belakang yang cenderung kosong (ringan) termasuk faktor ban yang biasa dipergunakan adalah bertipe AT (All Terrain). Karena ban jenis AT ini memiliki grip yang kurang baik di jalan raya atau aspal, sehingga mudah slip. Mensiasatinya adalah dengan lakukan memutar kemudi yang lembut saat bermanuever atau ganti ban dengan tipe HT (Highway Terrain).
d. Kendaraan Double Cabin memiliki gejala bounching yang juga besar saat mobil lari di kecepatan tinggi. Hal ini terjadi karena pada umumnya kendaraan tersebut dibekali dengan shocbreaker bertravel panjang. Kurangi kecepatan saat gejala ini terjadi.
e. Kendaraan Double Cabin biasanya memiliki radius putar yang kecil, sehingga butuh ruang yang besar cukup lebar atau besar saat berbelok apalagi berbalik arah dijalan raya.
f. Kendaraan Double Cabin cenderung memiliki blindspot yang besar karena faktor tingginya. Solusinya adalah lakukan komunikasi dengan lingkungan seperti penggunaan klakson dan pengecekan yang rutin sebelum bergerak.
Beberapa gejala tersebut umum terjadi di semua jenis kendaraan, tetapi pada kendaraan Double cabin, empat gejala keseimbangan tersebut bekerja semua. Artinya pengemudi harus lebih hati-hati dan lebih peka dalam mengemudinya. Kunci dari menekan gejala tersebut hanya satu, yaitu mengemudi secara lembut dan kurangi kecepatan sekitar 20 kpj dari kendaraan pada umumnya. Mengemudilah secara defensif dan waspada!
- Fungsi Handycam Vs Kamera, Pilih yang Mana ? - December 16, 2024
- Kamera DSLR Canon dengan Wifi | SLR Termurah Fitur Lengkap - December 16, 2024
- Kamera Saku Layar Putar Murah Berkualitas Resolusi 4K Untuk Vlog & Selfie - December 15, 2024