Jenis-Jenis Diare pada Anak dan Cara Mengobatinya Dengan Mudah
Diare Pada Anak - Pada dasarnya diare pada anak adalah salah satu hal yang tidak asing dan sering terjadi pada anak-anak, sehingga ibu tak perlu khwatir karena hal tersebut bisa segera di atasi dengan mudah.
Masalah diare ini sayangnya kerap dianggap sebelah mata oleh kebanyakan orang tua. Banyak di antara dari mereka yang menganggap bahwa diare itu bisa sembuh dengan sendirinya tanpa sebuah pengobatan lebih lanjut.
Padahal, fakta membuktikan bahwa berdasarkan WHO, di tahun 2015 yang lalu itu ada sebanyak 9% kasus kematian yang terjadi pada anak di usia kurang dari 5 th di dunia itu bisa terjadi karena masalah diare. Lalu apa sih diare yang sebenarnya itu?
Pengertian Diare pada Anak
Diare yang akut itu merupakan sebuah kejadian buang air besar dengan kondisi yang lebih cair atau encer dari biasanya.
Bahkan, diare pada anak ini terjadi dari 3x atau melebihi dari 1x dalam 1 hari. Umumnya, kejadian yang makin parah itu sering disertai dengan adanya lendir atau darah yang terjadi secara mendadak selama 2 minggu.
Bila masalah ini terjadi hingga 2 minggu atau bahkan lebih, maka diare ini disebut juga dengan masalah diare kronik. Untuk penyebabnya itu sendiri ada banyak.
Misalnya saja, karena alergi terhadap susu, terkena infeksi oleh bakteri, parasit, dan virus, mengalami malabsorpsi terhadap lemak, protein, dan karbohidrat, dan juga mengalami keracunan pada makanan.
Penyebab Diare pada Anak dan Jenis-Jenisnya
Di bawah ini adalah beberapa penyebab masalah diare pada anak berdasarkan jenis-jenisnya, yang perlu Anda waspadai, diantaranya adalah sebagai berikut;
Diare Sekretorik
Masalah diare yang satu ini bisa saja terjadi karena toksin oleh mikroorganisme Vibrio, Shigella, ETEC, Salmonella, Clostridium, dan juga Campylobacter.
Racun dari beberapa hal itu bias merangsang adanya enzim adenil siklase yang mengubah ATP menjadi sebuah cAMP. Sehingga, hal ini bisa menyebabkan terjadinya sekresi aktif terhadap ion klorida.
Dimana selanjutnya diikuti pula dengan natrium, air, bikarbonat, dan juga kalium secara pasif menuju ke lumen usus. Maka dari itulah, bisa terjadi diare sampai muntah-muntah.
Diare sekretonik yang dialami oleh anak-anak ini umumnya karena kolera. Gejalanya adalah, bisa mengalami diare yang cair oleh vibrio dan baunya amis, sambil muntah-muntah. Sehingga, bisa cepat dehidrasi.
Diare Invasif
Sedangkan untuk diare pada anak yang satu ini bisa saja terjadi karena invasi oleh mikroorganisme yang terjadi didalam mukosa usus.
Akibatnya, terjadilah kerusakan di bagian mukosa usus. Diare ini bisa terjadi karena Rotavirus, parasit dari amoeba, dan juga bakteri EIEC, Salmonella, Shigella, Campylobacter, dan juga Yersinia.
Gejala yang dialami itu sendiri bisa meliputi tinja yang berlendir dan berdarah. Umumnya ini terjadi sedikit-sedikit buang air besarnya, namun terkadang disertai dengan peningkatan terhadap suhu panas di badan, nyeri pada abdomen, tenesmus ani, prolapsus ani.
Namun jika disebabkan amoeba, umumnya gejalanya menjadi kronis dan bisa meninggalkan pad ajaringan perut.
Sementara itu, bila gejala ini dialami anak di usia kurang dari 2 th oleh ratavirus itu ditandai dengan tinja yang cair, namun tidak berdarah. Namun, umumnya ini bisa terjadi disertai pula dengan batuk pilet, peningkatan terhadap suhu badan, dan muntah.
Diare Osmotik
Untuk diare pada anak yang satu ini, terjadi karena tingginya dari tekanan osmotik dibagian lumen usus. Akibatnya, hal ini bisa membuat cairan yang berasal dari intra sel menjadi ditarik menuju ke lumen usus.
Karena itulah terjadilah watery diarrhea. Gejalanya bisa berupa tinja yang cair namun tidak seperti diare sekretonik. Pantan anak menjadi merah dan perutnya kembung.
Tak Perlu Panik, Begini Cara Mengobati Diare Pada Anak
Mungkin kebanyakan orang tua khsusunya yang baru pertama kali memilki anak seringkali merasa panik jika anaknya mengalami diare, namun Anda sebaga orangtua tak perlu panik berikut tipsnya.
Pertama, pastikan agar anak tidak sampai dehidrasi. Yaitu, dengan memberi minum yang lebih banyak. Dan berikan cairan yang lebih banyak pula.
Misalnya saja, dari kuah sayur, air tajin, dan juga air sup, dan bila perlu, berikan oralit juga yang penting air minum anak Anda harus benar-benar matang.
Kedua, anak harus diberi ASI lebih sering bila mereka masih minum ASI. Sedangkan untuk mereka yang minum susu formula juga demikian. Mereka harus minum susu dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya saat masalah diare pada anak ini terjadi.
Baca juga : " Perkembangan Bayi 8 Bulan yang Wajib Mama Muda Ketahui "
Nah, itulah tadi berbagai macam pembahasan mengenai jenis-jenis diare pada anak dan cara mudah mengobati diare dan jika misalkan cara di atas belum mampu menyembuhkan diare anak Anda maka sudah saatnya melakukan pengobatan ke dokter segera mungkin.
- Free VPN Proxy Video Download - November 20, 2024
- Free VPN Proxy Video Chrome - November 20, 2024
- VPN Simontox App 2019 APK Download Latest Version 2.0 - November 20, 2024