Jenis Pelek Mobil Berdasarkan Cara Pembuatannya - Tak bisa dipungkiri kalau pelek adalah salah satu ‘perhiasan’ paling penting di mobil. Pelek yang dipakai bisa menentukan konsep aliran modifkasi yang dianut. Pelek terkadang juga kerap disamakan dengan selera atau gaya sang empunya mobil. Bahkan jenis pelek yang dipakai bisva bikin gengsi si mobil ikut naik atau bertambah. Kali ini kami tidak akan membahas gaya dan desain pelek, namun dari sisi pembuatannya. Oke, sejatinya berdasarkan proses pembuatan pelek, ada tiga jenis. Pertama yaitu pelek casting. Ini termasuk pelek paling dasar alias basic. Lalu ada pelek forged (tempa), dan seiring berkembangnya teknologi ada juga yang disebut ?ow form. Lantas apa beda ketiganya? Monggo deh simak artikel sampai habis!
PELEK CASTING
Casting wheels atau pelek jenis casting. Sesuai dengan namanya, prosesnya dengan cara dicetak. Cetakan dibentuk dari lelehan aluminium yang dituang ke dalam cetakan dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi. Biasanya, output-nya langsung jadi satu pelek utuh. Bisa dikatakan ini adalah proses paling dasar pembuatan pelek, proses menggunakan cetakan atau mould ini memungkinkan diproduksi massal. Efeknya produksinya lebih cepat, dan cenderung punya harga jual lebih murah dibandingkan proses produksi pelek lain. Namun lantaran prosesnya membutuhkan kepadatan tertentu, bobotnya cenderung lebih berat. Kalau bicara harga, “Karena diproduksi massal, biasanya casting wheels harganya paling murah dibandingkan tipe flow form dan forged. Efeknya, pelek jenis ini jadi pasaran alias banyak yang pakai,” kekeh Mono, dari Permaisuri BSD. Sementara kalau bicara reparasi pelek jenis casting, “Biasanya untuk reparasi agar tampangnya kembali semula, biaya lebih murah dibandingkan tipe pelek forged atau ?ow form,” tambah Deje, punggawa gerai pelek Autodistro, Cipete, Jakarta Selatan .
PELEK FLOW FORM
Pelek dengan jenis produksi ?ow form, sejatinya merupakan pengembangan dari tipe cetak atau casting. Banyak menyebut kalau ?ow form adalah jalan tengah antara pelek casting dan forged. Pelek ?ow form dibuat melalui beberapa tahapan. Awalnya melalui proses cetak atau casting, kemudian dilakukan proses pressing. “Prosesnya biasanya ditekan dan ditarik menggunakan mesin,” kata Deje. Ditambahkan Deje, proses flow form tidak serta merta menjadi satu pelek utuh.
Melainkan, “Dibikin sebagian-sebagian agar struktur molekulnya lebih padat dan kuat. Hasil akhirnya punya bobot yang lebih enteng dan lebih kuat daripada jenis casting,” terangnya. Rata-rata pelek jenis flow form dengan dimensi yang sama dengan pelek casting, bobotnya lebih enteng sekitar 25%. Soal harga, “Relatif ya, tapi biasanya ada di tengah-tengah antara pelek casting dan forged,” ujarnya lagi. Nah, masing-masing merek atau produsen pelek punya nama sendiri untuk proses ?ow form ini. Enkei misalnya memberi nama M.A.T atau Most Advance Technology, “Sedangkan SSR, kasih namanya Semi Solid Forged,” tambah Deje lagi. Bicara reparasi atau kerusakan, Deje bilang, “Biasanya kalau pelek flow form kena impact atau ngehajar lubang, efeknya ada bagian yang retak atau pecah.” Namun begitu, “Untuk direparasi agar terlihat rapi lagi, bisa. Biayanya tak semahal kalau pelek forged rusak,” kata Deje
PELEK FORGED
Dari namanya saja, pelek forged dibentuk secara ditempa. Dari bongkahan logam alumunium khusus yang ditempa, dipanaskan hingga struktur molekulnya sangat padat, hasilkan produk pelek yang sangat enteng juga kuat. Ditambah dengan prosesnya yang cukup rumit dan membutuhkan waktu yang lebih panjang, tak heran kalau harganya dibanderol paling tinggi dibanding pelek casting dan ?ow form. Yang spesial dari jenis pelek forged adalah, bisa dipesan khusus untuk spesifkasi mobil tertentu. “Bisa pesan khusus secara individual, mau lebar berapa, offset berapa, jenis fnishing dan lainnya,” terang Mono lagi. Dari sisi berat, rata-rata pelek forged 50% lebih enteng daripada tipe casting wheels.
“Misalnya untuk rata-rata pelek 15 inci, jenis pelek casting punya bobot 6-7 kilogram per pelek, sedangkan ?ow form sekitar 4,5 - 5,5 kilogram. Maka pelek forged rata-rata di bawah 4 kilogram,” jelas Deje. Beberapa merek pelek Jepang berjenis forged yang disebutkan punya bobot enteng, antara lain Volk Racing TE37, Desmond Regamaster dan Wedsport TC-005. Namun begitu, “Soal beobot ini tidak melulu semua pelek forged enteng ya. Ada juga yang sesuai peruntukan. Misalnya mobil berbobot berat ataupun performa tinggi, bobotnya dibikin lebih berat,” kata Deje lagi. Ia mencontohkan pelek merek Rotiform jenis forged yang didesain untuk Porsche. Bicara reparasi, “Kalau pelek forged sudah retak, enggak bisa dibenerin. Bukan tidak bisa direparasi hingga tampil baik, namun kemampuan atau performanya tidak akan sebaik sebelumnya,” kata Deje. Masih kata Deje, bagian yang sering ‘kena’ duluan kalau mobil ngehajar lubang, biasanya bagian bibir dan palang.
- Videos Yandex Browser Video Bokeh Museum Indonesia - November 21, 2024
- Yandex 164.68 L27 15 APK 2024, Aplikasi Streaming Video Bokeh - November 21, 2024
- www.yandex.com video bokeh museum - November 21, 2024