Modifikasi Motor Honda Tiger
Mengikuti wadah dunia custombikes, yang mengarah ke model classic custom, bukan berarti harus mengaplikasi gaya klasik sejati. Bisa juga memadukan antara konsep masa kini dengan tampang lawas. Seperti yang dilakukan Yuwono Jati dari workshop Lunatic Inc. “Kami pengin membuat sebuah karya yang berbeda. Selama ini memang sering menggabungkan konsep lawas dengan teknologi terkini. Nah sekarang menjajal buat model café racer,” sahut Jati, sapaan akrabnya. Berbasis Honda Tiger keluaran 2006, Jati mencoba konsep café racer paling pas buat tongkrong ala new-school (istilah penggabungan unsur lama dan baru). Berbagai ide pun digabungkan. Hasilnya, “Pakai half fairing. Namun modelnya one-piece, jadinya terkesan motor masa kini,” paparnya. Dengan modal biaya ubahan Rp 15 jutaan, Jati merombak motor selama 3 bulan. “Konsepnya bisa disebut classic-neo racer. Lebih ke arah classic racer tapi bernuansa modern,” bilang pria bertubuh kekar ini. Yuk, simak langsung classic-neo racer ala Lunatic Inc. ini
Bodi one Piece
Bodi yang dirancang Jati sekilas memang seperti classic racer pada umumnya. Namun begitu melihat detailnya, barulah terpancar perbedaan. “Konstruksinya one piece. Memakai bahan pelat galvanis 1,2 mm,” terangnya. Rancangan one piece body memang membuat pemasangan lebih ribet, termasuk saat bongkar dan pasang. “Namun one piece body dapat menghemat pemakaian komponen, paling utama adalah baut. Kalau sudah paham, waktu untuk membongkar pun akan lebih cepat,” beber punggawa workshop di kawasan Joglo, Jakarta Barat ini. “Tampilan pun jadi lebih mewah kan.” Untuk mendapatkan konsep one piece body, seluruh bagian dibuat ulang, mulai dari fairing depan sampai ke bodi belakang. Keunikan tersendiri adalah pada fairing. Dibuat menyambung dengan tangki dan bodi belakang dengan lekukan yang mengikuti gerakan kemudi. Agar bisa terpasang rapi, “Bagian sub frame kudu di-custom mengikuti desain one piece body. Termasuk mengatur seluruh bracket-nya,” imbuhnya.
cat ModeL Hrc
Urusan pengecatan, Jati berpedoman dengan konsep yang diusungnya, yakni classic racer. Makanya, motif tak boleh jauh dari tema racing atau balap. Berujung, “Saya pilih corak seperti livery motor balap tim HRC (Honda Racing Company, Red.), perpaduan kelir putih, merah dan biru,” beber pria 30 tahun ini.
Lingkar PeLek Beda
Tak hanya konsep beda, Jati turut membuat perbedaan di antara kaki-kaki depan dan belakang. “Depan diameter 16 inci, kalau belakang 17 inci,” terang pria asal Cilacap, Jawa Tengah ini. Bukan mengandalkan pelek custom atau gabungan dua merek. “Saya pakai pelek dari Grimeca, produk Italia,” sahut Jati, yang menjelaskan tapak pelek lebar 2,5 inci di depan dan 3,5 inci buat belakang
Modern Undercarriage
Melongok sektor kaki-kaki, terdapat nuansa modern. Sok depan mengandalkan model upside-down dari Nui Racing. Tak sembarang pilih peredam kejut. Jati turut memikirkan keserasian warna antara bodi dan undercarriage, makanya lebih memilih kelir silver yang natural. Demikian pula bagian belakang. Lengan ayun sudah memakai produk RD Racing, yang terkenal karena modelnya kekar. Kesan masa kini tercetus dengan pemasangan rem cakram
- Daftar Tabel Shio 2023 2024 Togel Lengkap Dengan Arti Mimpi - November 3, 2024
- Download X8 Speeder Merah Tanpa Iklan Versi Terbaru 2023 - November 1, 2024
- Cara Hack Slot Pragmatic / Cheat Slot Pragmatic Terbaru 2023/2024 - November 1, 2024