Otomotif

Cara Rotasi Ban Mobil yang Benar

Follow Kami di Google News Gan!!!

Cara Rotasi Ban Mobil yang Benar - Fungsi utama dari rotasi ban adalah membuat tingkat keausan ban merata. Jangan lupakan jenis penggerak roda dan pola tapak ban. S eringkali kita menemukan kondisi tapak ban yang tidak rata. Bisa jadi bagian dalam lebih tipis ketimbang bagian luar, atau sebaliknya.  bisa disebabkan oleh sudut keselarasan roda yang tidak sesuai akibat jarang melakukan spooring (wheel alignment). Keausan ban yang tidak merata juga bisa menjadi akibat dari beban gerak kendaraan. Misalnya mobil sering melakukan pengereman keras yang menyebabkan beban kendaraan bertumpu pada roda depan. Atau saat bermanuver, roda depan mendapat gaya gesek yang bisa mengikis telapak ban. Solusinya, ban harus dirotasi. “Fungsi utama dari merotasi ban ditujukan agar tingkat keausan ban merata dan memperpanjang usia pemakaian ban.

Rotasi bisa dilakukan setiap 6 bulan sekali atau kelipatan 5 ribu km,” ujar Surya Dharma, Sales & Marketing Manager, PT. Elangperdana Tyre Industry (EPTI). Selain itu rotasi dilakukan agar tetap mendapatkan kenyamanan, keamanan, dan performa dari ban yang digunakan. Contohnya adalah traksi yang tetap optimal. Umumnya seiring dengan pemakaian, maka tapak ban terkadang habis tidak rata. Bisa saja sisi sebelah dalam lebih cepat habis dibandingkan sisi luar. Rotasi biasanya dilakukan dengan dua cara, yaitu tukar posisi antara roda depan dengan belakang, atau bisa juga tukar menyilang. Misal ban depan kiri ditukar posisi dengan ban kanan belakang. Untuk jenis ban yang mempunyai tapak ban searah (directional), rotasi hanya bisa dilakukan tukar tempat antara roda depan dan belakang.

Baca Juga  Solusi Bila CVT Motor Matic Berisik

Jika ingin tukar menyilang, ban harus dilepas dulu dari velgnya. Sedangkan untuk ban dengan tapak tidak searah atau uni directional dan asimetris, ban bisa dirotasi ke segala arah. Asalkan untuk asimetris, tulisan outside dan inside tidak terbalik. Namun saat melakukan rotasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya tipe penggerak roda dan pola tapak ban menjadi faktor penting. Karena baik roda depan atau roda belakang masing-masing mendapat beban tergantung sistem penggeraknya. Oleh karena itu tingkat keausannya bisa berbeda-beda

Rotasi Ban untuk Mobil Penggerak Roda Depan

Biasanya ban depan akan cenderung lebih cepat habis. Penyebabnya, roda depan mendapat beban ganda, yaitu sebagai roda penggerak (penarik) dan berbelok. Solusinya ban depan bisa ditukar ke belakang dan sebaliknya. Bisa juga ditukar menyilang. Jika ingin merotasi dengan ban cadangan, silakan lakukan seperti gambar di atas.

Baca Juga  Apa Kegunaan Power Inverter pada Mobil

Rotasi Ban untuk Mobil Penggerak Roda Belakang

Biasanya ban belakang yang cenderung lebih cepat habis. Penyebabnya ban belakang mendapat beban untuk menggerakkan mobil, berbeda dengan roda depan yang ‘hanya’ menggelinding dan berbelok. Pola rotasinya adalah:

Rotasi Ban untuk Mobil All-Wheel Drive (AWD)

Sedangkan untuk penggerak All-Wheel Drive (AWD), jenis rotasi yang dilakukan sama dengan penggerak belakang. Yang perlu diperhatikan, (khususnya pada mobil yang dilengkapi tur aktivasi AWD) seberapa sering tur AWD diaktifkan karena akan mempengaruhi tingkat keausan ban.

Tech.id Media ( Aldy )
Latest posts by Tech.id Media ( Aldy ) (see all)
Baca Juga  Jokowi Kunjungi Bursa Otomotif di Kemayoran Jakarta Pusat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Hy Guys

Tolong Matikan Adblock Ya. Situs ini biaya operasionalnya dari Iklan. Mohon di mengerti ^^