Mobil Diesel SUV Crossover Terbaik Ternyaman di Indonesia
Sejatinya yang menjadi sorotan publik adalah langkah Isuzu yang memangkas mesin diesel-nya dari semula 2.5L menjadi 1.9L. Sekadar info saja, untuk pasar domestik Thailand, sebelumnya Isuzu menjual tipe mesin diesel 2.5L dan 3.0L. Namun karena regulasi dari pemerintah Thailand yang mengatur soal emisi gas buang, akhirnya pabrikan memperkenalkan mesin 1,9L. “Ya, kami lakukan itu karena kami mengikuti anjuran pemerintah sebagai bagian dari upaya penurunan emisi gas buang. Kenapa kami hanya memangkas mesin 2.5L menjadi 1.9L? Karena kami yakin pasar akan menerima mesin yang lebih kecil namun memiliki tenaga dan torsi yang lebih besar dari 2.5L dan emisinya lebih kecil,” terang Arlen Kulapalanont, Manager Asean Section Sales Departement Isuzu Motors International Operations Thailand. Mesin 3.0L tetap ada, lanjut Arlen, namun emisinya sudah diperbaiki. Mesin 1.9L akan dijual untuk khalayak umum dan mesin 3.0 untuk kebutuhan industri karena memerlukan power lebih. “Lagi pula antara pasar domestik dan ekspor komposisinya adalah 50:50. Beberapa negara seperti Australia pun masih butuh mesin besar ini (3.0L) yang diimpor dari kami. Dan mesin 2.5L sementara ini masih diproduksi untuk pasar Indonesia,” ujarnya lagi. Spesifikasi Harga Fitur All New Avanza Veloz Matic
Mesin dan TransMisi Baru
Betul, jantung mekanis MU-X yang kini lebih kecil dari generasi sebelumnya, namun pabrikan mengklaim performa dan efisiensinya lebih baik. Dari mesin 1.9L itu, sanggup melontarkan tenaga sebesar 150 hp pada 3.600 rpm dan dorongan torsi 350 Nm pada 1.800rpm. Bandingkan saja dengan mesin 2.5L lontaran tenaga sebesar 136 hp di 3.600 rpm dan torsi 320 Nm mulai dari 1.800 hingga 2.800 rpm. Sementara pada mesin 3.0DDI Power sanggup menghempaskan tenaga 177 hp pada 3.600 rpm dan sokongan torsi sebesar 380 Nm pada 1.800rpm. Sebetulnya apa formulasi ‘Blue Power’ itu? Meskipun mesin kecil (1.9L) namun tenaganya lebih besar dari mesin 2.5L. Pihak Isuzu Thailand menjelaskan soal resepnya terletak pada kombinasi antara mesin yang kini lebih ringan (tanpa menyebut bobot), berpadu dengan VGS Turbo, pengurangan friksi (gesekan) mesin dan upgrade Electronic Control Unit (ECU). Baik Isuzu D-Max maupun MU-X bermesin 1.9L dan 3.0L DDI Power, keduanya menggunakan opsi transmisi baru, Rev Tronic Automatic Transmission 6 percepatan dan transmisi manual 6 percepatan (sebelumnya transmisi 5-percepatan). Agar tampilan semakin ‘macho’ Isuzu MU-X kini menggunakan velg berukuran 17 inci yang terlihat lebih sporty. Untuk bannya sendiri MU-X memakai Bridgestone Dueler ukuran 255/65R17. Selanjutnya di sektor interior, secara fisik baik Isuzu MU-X dan D-Max sebetulnya sama saja. Tak ada ubahan yang mencolok pada keduanya. Khusus untuk MU-X, mengadopsi trim pintu wooden black atau piano black tergantung dari varian yang dipilih. Untuk membantu ketika parkir mobil, rear view camera, telah disematkan agar Anda bisa melihat bagian belakang mobil melalui head unit dengan layar delpan inci. Daftar Mobil Eropa Terbaru dengan Teknologi Hybrid Canggih
Tambahan lainnya adalah layar monitor untuk melihat video pada baris kedua. Di samping itu, sebagai fitur keamanan MU-X baru telah mengantongi teknologi ESC, Traction Control, Hill Start Assist serta empat unit rem cakram. Untuk sistem pengereman ABS dan EBD sudah bisa dipastikan ada untuk kendaraan sekelas MU-X. “Tanggapan positif dan banyaknya pemesanan kendaraan besar adalah efek dari ‘Isuzu Blue Power Phenomenon’ yang merupakan bukti serius kami untuk menghadirkan mesin diesel tangguh. Inilah inovasi yang mengubah dunia ! Mesin diesel 1.9L adalah sumber tenaga diesel baru masa depan yang ‘kecil tapi besar’. Berkat insinyur Isuzu yang terusmenerus mengembangkan jajaran produk, Isuzu mampu memenuhi setiap kebutuhan konsumen dalam hal performa mengemudi, fitur kenyamanan, dan desain yang luar biasa,” terang Ms. Panatda Chennavasin, Senior Vice President of Tri Petch Isuzu Co.,Lt. Isuzu MU-X 1.9L di Thailand dipasarkan mulai harga 1,09 juta baht atau sekitar R p 412 juta, hingga 1,32 juta baht atau setara Rp 498 juta dalam pilihan transmisi matik dan manual. Sementara MU-X 3.0L dibanderol 1,36 juta baht sekira Rp 514 juta, dan 1,46 baht atau sekitar Rp 551 juta untuk pilihan 4x4 WD. Adapun Isuzu D-Max varian 1.9L dijual seharga 790.000 baht sekitar Rp 300,2 juta sampai varian teratasnya 966.000 baht setara Rp 367 juta untuk model Hi-Lander. Selama pameran BIMS 2016, dengan daya tarik teknologi Blue Power, Isuzu berhasil menorehkan pemesanan terbanyak kedua setelah Honda. Isuzu berhasil memikat konsumen sedikitnya 3.022 pesanan baik untuk MU-X maupun D-Max. “Kemungkinan mesin 1.9L di Indonesia ada. Tapi yang jelas kita harus melakukan study lebih lanjut. Kita tidak bisa serta merta memboyong MU-X ini lantaran mesinnya sudah pakai standar Euro 4, sedangkan di Indonesia masih pakai Euro 2,” ungkap Maman Faturrohman, Marcomm Dept Head Isuzu Astra Motor Indonesia
Service Center Terbesar di Dunia
Setelah hari pertama berada di booth Isuzu di BIMS 2016, berikutnya Autocar diajak untuk melihat bagaimana Isuzu Thailand melayani konsumen di bidang after-sales seperti perbaikan kendaraan. Sekadar info saja, Isuzu telah mengantongi sebanyak 300 outlet, yang disokong oleh diler sebanyak 100. Dalam menindaklanjuti hal itu, perusahaan membangun Isuzu Service Center (ISC) yang bisa dibilang terbesar di dunia. ISC ini berada di bawah naungan Tri Petch Isuzu Service Co., LTD dengan luas banguanan mencapai 19.000 meter persegi. “Pada bangunan sebesar ini, rata-rata sebulan kami melayani perbaikan 4.400 unit yang terdiri dari 4.000 unit light commercial vehicle (LCV ) dan 400 unit commercial vehicle (CV). Jujur saja angka ini turun 10% dari tahun lalu,” ujar Patcharaporn Kritttayanawach, Vice President Tri Pecth Isuzu Service Co., LTD, saat menjelaskan pada awak media di Chatuchak, Bangkok, Thailand. Di sini mereka memiliki 134 stall, dimana sejumlah 82 stall ipakai untuk memperbaiki kendaraan LCV, dan sisanya sebanyak 52 stall untuk kendaraan CV. Gedung service besar ini memiliki tujuh lantai yang memiliki peranan berbeda-beda. Mulai dari lantai 1 dan 2 sebagai tempat service atau perbaikan, lantai 3 untuk cuci mobil setelah perbaikan, lantai 4 pengecekan terakhir sebelum diserahkan ketangan pelanggan, dan sisanya untuk keperluan kantor. Khusus untuk melayani perbaikan, lanjut Patcharaporn, perusahaan mempekerjakan sejumlah 140 pekerja, dimana 85% adalah mekanik. Untuk urusan sparepart, sebanyak 60% part didatangakan dari domestik Thailand dan sebanyak 40% dari dari Jepang. “Biasanya yang diimpor dari Jepang adalah bagian perangkan elektronik atau kelistrikan. Kami berusaha memuaskan pelanggan. Kami tak main-main untuk urusan ini. Untuk service ringan bisa dikerjakan selama 1 hingga 1,5 jam sudah termasuk cuci kendaraan. Kami pun menyediakan ruang tunggu yang nyaman seperti yang Anda lihat,” paparnya.
Berkunjung ke PaBrik isuzu
Selanjutnya kami diajak berkunjung ke tempat pembuatan MU-X dan D-Max. Inilah Samrong Plant, yang merupakan sebuah pabrik berada di bawah payung Isuzu Motors Company Thailand Limited (IMCT) yang berdiri sejak 1966, dengan luas 231.400 meter persegi. Di sini mereka hanya memproduksi jenis kendaraan pick-up dan SUV. Dalam membangun bisnis otomotif, IMCT telah bekerjasama dengan 195 perusahaan supplier dalam proses perakitan dan pembuatan kendaraan. Saban hari Samrong Plant ini sanggup memproduksi 800 unit Isuzu D-Max baik berupa single cab, double cab maupun extra cab. Kemudian mereka juga memproduksi 150 unit Isuzu MU-X saban hari. Tak hanya di Samrong, Isuzu Thailand juga memiliki pabrik perakitan Gateway Plant di kawasan Gateway City Industrial Estate. Pabrik Gateway tersebut memiliki lahan lebih luas dibanding Samrong Plant yakni 619.567 meter persegi lantaran memiliki peranan yang berbeda. Pabrik Isuzu Gateway Plant sanggup memproduksi 126 ribu unit kendaraan saban tahun. Dari angka tersebut, sebanyak 91 ribu unit adalah kendaraan jenis pick up dan 35 ribu unit adalah truk berbobot dua ton ke atas.
Pembuktian ketangguhan Isuzu
Isuzu 4WD Land Pattaya diciptakan secara khusus untuk menguji kemampuan kendaraan bikinan Isuzu dengan luas lahan 61.000 meter persegi. Semua terjadi pada tahun 1992. Ide membuat Isuzu 4WD tercetus ketika perusahaan tengah memperkenalkan generasi pertama dari Isuzu D-Max di Thailand. Waktu itu perusahaan ingin memperlihatkan kehebatan D-Max lewat track off-road Isuzu di Pattaya. Terdapat 13 (obstacle) tantangan, dimana masing-masing difungsikan untuk menguji kemampuan dari kendaraan Isuzu, seperti kemampuan untuk melintasi trek buruk penuh lumpur, jalanan dengan genangan air dalam, lintasan dengan sisi tanggul yang curam, jalanan berbatu besar, jalanan dengan gundukan untuk menguji suspensi dan masih banyak lagi. Sayangnya Autocar hanya menjajal Isuzu MU-X 3.0L automatic dan D-Max V-Cross 3.0L automatic, bukan MU-X dengan jantung mekanis anyar 1.9L. Secara fisik dan interior kedua unit tersebut sama dengan yang dipasarkan di Indonesia. Fiturnya pun hampir sama. Yang beda hanyalah kapasitas mesinnya saja. Saat uji coba pertama, Autocar menjajal MU-X 3.0L automatic (versi lama) pada trek yang cenderung datar dengan kontur jalan cukup terjal. Saat melakukan uji akselerasi, terasa transfer tenaga mesin ke roda belakang melalui transmisi otomatis agak lamban. Respon pedal gas terhadap hembusan tenaga baru mulai terasa saat putaran mesin menunjuk ke angka sekitar 2.000 rpm. Hal tersebut terjadi kemungkinan bobotnya yang besar membuat mobil ini kurang memiliki performa yang ganas.
Namun, kami pun harus menyadari bahwa sebuah SUV bermesin diesel diciptakan bukan untuk kecepatan di trek lurus, namun torsi besar untuk melahap jalanan semi offroad dan off-road serta tanjakan. Jika dibandingkan dengan mesin MU-X 2.5L yang ada di pasar Indonesia, MU-X 3.0L ini sedikit lebih bertenaga. Selain itu, ia juga memiliki ground clearance memadai setinggi 230 mm dan dilengkapi dengan traction control system dan electronic stability control, sehingga meminimalisir gejala slip saat menghadapi beragam kontur jalan. Untuk kenyamanan berkendara, MU-X 3.0L dibekali suspensi yang sama dengan mesin 2.5L. Ia memakai suspensi independent coil spring dengan peredam gas dan stabiliser di depan, serta 5-link coil spring dengan peredam gas & stabiliser guna menjaga kenyamanan para penumpang saat kontur jalan buruk. Pada kesempatan kedua, Autocar turut menjajal D-Max V-Cross 3.0L yang sudah menggunakan penggerak empat roda (4X4). Untuk memindahkan mode penggerak pada D-max cukup mudah, hanya memutar tombol dari 2H (two high), ke 4h (four high), maupun 4L (four low). Mode four low akan memaksimalkan torsi mesin sebesar 280 Nm dan memberikan sensasi off-road yang menyenangkan. Lintasan untuk pengetesan Isuzu D-Max 4X4 tentu berbeda. Pengujian yang pertama adalah melintasai jalan dengan gundukan untuk membuktikan suspensi. Selanjutnya, D-Max dipaksa untuk menajak trek dengan kemiringan 45 derajat setinggi 10 meter. Kami pindahkan tombol ke posisi four low dan D-Max sanggup melewatinya dengan enteng. Saat posisi benar-benar di puncak bukit kecil tersebut, instruktur dari Isuzu menganjurkan Autocar untuk tidak menyentuk pedal gas saat turunan curam. Disinilah pembuktian bagaimana hill descent control milik D-Max bekerja dengan baik meredam kecepatan. Sebagai kendaraan pekerja, kami mengakui bahwa D-Max dirancang untuk melahap medan yang berat. Amazing!
- Videos Yandex Browser Video Bokeh Museum Indonesia - November 21, 2024
- Yandex 164.68 L27 15 APK 2024, Aplikasi Streaming Video Bokeh - November 21, 2024
- www.yandex.com video bokeh museum - November 21, 2024