Motor Sport Terbaik di Dunia
Sepanjang mata memandang dan langkah melewati arena pameran akbar Intermot 2016 di Cologne, Jerman dari 4 hingga 9 Oktober, hampir semua raksasa produsen roda dua yang ikut pameran menampilkan motor untuk semua segmen. Honda, BMW, Yamaha, Kawasaki, Suzuki, Aprilia dan KTM menjadi salah satu produsen yang tampil di Intermot 2016. Namun, “Pasar entry level dengan kapasitas mesin kecil yakni 125 cc merupakan pasar baru dan masih luas di Jerman bahkan di Eropa,” ujar Reiner Brendickke, General Executive Manager IMV (Industrie-Verband Motorrad Deutsclande.V), merupakan Motorcycle Industry Association of Germany. Berbicara market share, yang terbesar dan menguasai pasar Jerman saat ini adalah BMW, dengan presentasi sebesar 16,14%.
Sementara kebanyakan tipe motor yang paling laku di Jerman adalah tipe sport. Maka itu, sepanjang mata memandang yang kedua kali, sport tipe retro klasik juga kian digemari di Eropa. Terlihat dari semua peserta juga meluncurkan model sport terbarunya. Seolah, tipe motor klasik lagi tren dan mewabah bagi konsumen di dunia. Itu karena hampir seluruh pabrikan motor mempunyai model ini. BMW mengeluarkan BMW R Nine T Race dengan balutan karbon fiber dan Pure atau standar, serta BMW K 1600 GT. Sedang Honda memajang CB1100 RS selain memperkenalkan CBR1000RR Fireblade SP. Begitu juga dengan Triumph dan Yamaha. Tapi, ada juga tipe sporty fairing atau naked. Kawasaki memperkenalkan Ninja 650, Z1000SX untuk produksi 2017, serta Ninja H2 Carbon dan Kawasaki ZX0-10RR. Kalau Suzuki pamer keluarga GSX dari 1000 cc hingga 125 cc dan keluarga V-Strom 1000. Ducati andalkan motor supersport canggih, yakni Ducati 937. Berikut ini, kami ulas beberapa motor pilihan yang hadir pada Intermot 2016.
APRILIA TUONO V4 1100 & V4 1100 RR
Banyak kalangan yang berpendapat bahwa Tuono merupakan penerus RSV4, yang memegang tujuh kali di ajang World Superbike (SBK). Pada Intermot 2016 lalu, Aprilia kembali menghadirkan Tuono V4 1100 dan V4 1100 RR yang kini lebih segar dan bersahabat. Keluhan akan tabiat Tuono V4 yang memiliki daya pengereman kurang mumpuni bagi para penggemarnya, terjawab sudah pada new Tuono V4 1100 dan V4 1100 RR.
Aprilia membekali sistem pengereman dengan mengaplikasi rotor lebih besar di depan dan belakang. Sehingga diklaim mampu meredam karakter mesin berkonfigurasi V4 bertenaga 175 hp yang terkenal brutal. Selain itu, Aprilia juga membekali fitur serta komponen elektronik terbaru pada Tuono V4 1100 dan V4 1100 RR. Sebut saja sistem ride by wire yang terintegrasi dengan fitur terbaru Aprilia Traction Control (APTC) dan Aprilia Wheelie Control (AWC) yang memiliki mode pengaturan lebih banyak sesuai dengan gaya rider. Tak hanya itu, beberapa fitur seperti Aprilia Quick Shift (AQS) yang kini memiliki fitur tambahan yakni auto-blip downshift, sehingga proses downshift bisa lebih halus lantaran ECU akan memerintahkan ‘rev-matching’, yakni menyesuaikan antara putaran mesin dengan kecepatan motor. Seakan masih kurang, Aprilia juga melengkapi dengan fitur rem cornering ABS yang dibangun bersama Bosch. Fitur rem cornering ABS ini kini memiliki tiga level mode yang bisa diatur berdasarkan karakter mesin yang diinginkan, yakni Sport, Track dan Race. Sehingga, karakter superbike bermesin V4 1.100 cc ini tak hanya lebih kalem, namun juga lebih bertaji ketika di trek.
DUCATI SUPERSPORT
Varian sport bike terbaru datang dari kubu Bologna, yakni Ducati SuperSport. Ducati sendiri menginginkan sesuatu yang sedikit berbeda pada SuperSport, yakni sebuah sport bike yang lebih kalem, nyaman dan gesit ketika digunakan harian. Sehingga, SuperSport bisa lebih akrab untuk berbagai kalangan rider, bahkan yang pemula sekalipun. Untuk itu, beberapa senjata andalan pun disiapkan oleh Ducati. Pertama kali, bobot yang ringan. SuperSport sendiri hanya memiliki bobot 210 kg. desain sasis trellis memainkan peranannya disini.
Karakter riding position-nya pun dibuat lebih nyaman untuk harian dengan posisi yang tidak terlalu merunduk. Sementara mesinnya, menggunakan generasi L-Twin 110 Testastretta terbaru yang diambil dari sepupunya, Hypermotard 939. Kapasitas mesinnya 937 cc bertenaga 113 hp. namun beberapa penyesuaian dilakukan pada SuperSport mulai dari karakter mesin dan rasio final gear, sehingga memiliki karakter power band yang sudah terasa sejak putaran mesin bawah.Ducati sendiri mengklaim 80 persen dari torsi yang sebesar 86 Nm sudah terasa dari RPM 3.000. Desainnya sendiri masih mengingatkan kita pada sosok sang kakak, Panigale. Desain yang ramping serta wajah yang tajam berkat headlight yang menyipit. Namun pada SuperSport, dibekali dengan lampu DRL berdesain ‘Y’ shape yang membuatnya terlihat lebih cantik. Ducati sendiri melansir dua versi, yakni SuperSport dan SuperSport S. Bedanya, Label ‘S’ sudah menggunakan suspensi dari Ohlins fully adjustable di depan dan belakang serta warna merah pada jahitan di jok.
HOREX VR6 HL
Namanya memang kurang familiar, khususnya di Asia. Namun sejatinya, Horex merupakan produsen motor legendaris asal Jerman yang sudah eksis sejak 1920. Namun kini, Horex dibangkitkan kembali dengan kepemilikan baru, yakni dibawah manajemen 3C Carbon Group AG yang bermarkas di Landsberg am Lech, Jerman. Ajang Intermot 2016 lalu menjadi momen bersejarah bagi Horex, lantaran memperkenalkan model terbarunya, yakni VR6 HL.
Nama ‘HL’ sendiri merupakan singkatan dari ‘Heritage Line’. Horex tampaknya begitu terinspirasi dengan salah satu model legendarisnya, yakni Regina, yang sangat populer di Jerman dan Eropa pada dekade ’50-an. VR6 HL sendiri begitu menarik perhatian crowd saat Intermot 2016 lalu. Salah satu magnetnya adalah penggunaan mesin V6 bersudut sempit plus sebuah supercharger. Betul! Anda tidak salah baca, karena Horex mengaplikasi sebuah supercharger diantara sudut V6-nya. Kapasitas mesinnya sebesar 1.218 cc yang mampu menghasilkan tenaga puncak 168 hp dan torsi 138 Nm. Memang, Horex sepertinya akan menghadirkan VR6 HL sebagai produksi terbatas. Keterangan lebih jauh mengenai detail motor berbobot 221 kg ini pun masih minim. Namun yang jelas, VR6 HL akan memiliki model layaknya sebuah motor café racer, namun dengan balutan modern, seperti lampu LED, sistem injeksi elektronik dan rem ABS dari Bosch serta balutan kulit premium di joknya. Pada Intermot 2016, Horex VR6 HL memiliki beberapa varian, yakni Cafe Racer, Classic, Black Edition, Silver Edition. Ada sedikit kabar gembiranya, lantaran sang pemilik barunya, 3C Carbon Group AG, sudah menyetujui akan segera membawa VR6 HL ke jalur produksi secepatnya.
KTM 1290 SUPER ADVENTURE
Nama besar KTM di ajang motorcross dan endure mungkin tak perlu diragukan lagi. Spesialisasi pabrikan asal Austria ini pun tak hanya terkenal di dunia off road, namun juga on road hingga trek balap dengan mengikuti ajang MotoGP tahun depan. Seakan tak ada batasan bagi KTM. Namun ketika berbicara segmen motor dual purpose, KTM mampu mendobrak dari bayang-bayang musuh bebuyutannya, yakni BMW Motorrad, lewat model 1290 Super Adveture, yang merupakan generasi terbaru dari motor dual purpose/adventure dari KTM sejak pertama kali diperkenalkan pada 2003 silam. Sesungguhnya, inilah penantang sejati dari sang kampiun BMW R1200GS. Dan KTM ingin melanjutkan pertarungannya di segmen dual purpose lewat beberapa penyegaran untuk tahun produksi 2017. Tak ada yang menyangsikan performa dari mesin V2 yang diambil dari sang raja jalanan, Super Duke 1290 R.
Namun, KTM sedikit merevisi kapasitasnya, dari 1.290 cc menjadi 1.301 cc untuk 2017 mendatang. Tenaganya pun tetap sangar, yakni 160 hp dan torsi 140 Nm. Terbesar di kelasnya. Namun yang menarik perhatian adalah keputusan KTM untuk meluncurkan 1290 Super Adventure dalam tiga pilihan varian, yakni 1290 Super Adventure R, 1290 Super Adventure S dan 1290 Super Adventure T. meski tetap dalam satu tubuh motor petualang, namun ketiga varian ini memiliki kelengkapan yang berbeda. Pertama adalah 1290 Super Adventure R, yang memiliki karakter off road lebih kental dengan penggunaan suspensi adjustable dari WP Sport dengan travel lebih panjang, yakni 220 mm. KTM mengklaim bahwa karakter suspensi pada varian R lebih keras sesuai dengan karakter motornya yang merupakan high performance off road bike. selain itu 1290 Super Adventure R menggunakan velg ukuran 21 inci di depan dan 18 inci di belakang yang dibalut ban Continental TKC80.
Pada varian R menggunakan warna orange pada sasis. Kedua adalah 1290 Super Adventure S yang memiliki karakter lebih on road. Hal bisa terlihat dari penggunakan velg model cast wheel berukuran 19 di depan dan 17 inci di belakang. Selain itu, varian S ini juga menggunakan suspensi dengan pengaturan elektronik, namun dengan travel lebih pendek dari varian R atau T. dari tampilan, varian S dilabur warna orange khas KTM pada bagian bodi dan tangkinya. Terakhir adalah 1290 Super Adventure T. Huruf ‘T’ sendiri singkatan dari Tourer yang memiliki karakter layaknya motor tourer. Dari tampilan bisa dilihat pada bagian windshield yang lebih besar, penggunaan suspensi dengan travel lebih panjang seperti pada varian R serta penambahan crash protection.
- Videos Yandex Browser Video Bokeh Museum Indonesia - November 21, 2024
- Yandex 164.68 L27 15 APK 2024, Aplikasi Streaming Video Bokeh - November 21, 2024
- www.yandex.com video bokeh museum - November 21, 2024