Cara Memperbaiki Transmisi Mobil Matic CVT
Kinerja transmisi otomatis jenis CVT ( Transmission transmisi matik pada umumnya Continuously Variable ), berbeda dengan (torque converter). Perpindahan gigi pada transmisi CVT terasa lebih halus dan minim getaran, lantaran menggunakan putaran pada sebuah sabuk (belt), untuk menstransfer tenaga mesin. Belt tersebut terbuat dari material baja high tensile steel, yang tersambung dua buah pulley. “Di dalam transmisi CVT ada dua pulley, yaitu drive pulley yang menggerakkan dan driven pulley yang digerakkan,” jelas Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis transmisi matik, Worner Matic, Bintaro, Tangerang Selatan. Pengoperasian perpindahan transmisi CVT diatur secara elektronik oleh komputer, yang kemudian menggerakkan kedua pulley. Berbeda dengan transmisi otomatis konvensional yang menggunakan susunan gigi dan mengandalkan tekanan oli. Meski pengoperasiannya sama dengan transmisi otomatis konvensional, namun CVT memerlukan perhatian lebih soal perawatannya. Karena salah perawatan pada transmisi CVT, akan membuat biaya perbaikan transmisi CVT ’selangit’. Untuk jasa overhaul, memang antara transmisi matik CVT dengan konvensional tak berbeda jauh, yakni berkisar antara Rp 3 hingga 5 juta, tergantung kondisi dan jenis kerusakan pada transmisinya.
CVT MESTI GANTI ASSY
Biaya yang tadi disebutkan, belum BIAR ENGGAK KURAS KANTONG Perbaikan Transmisi CVT termasuk pergantian komponen transmisi. Nah pada CVT, penggantian komponen tak seperti matik konvensional. ”Transmisi CVT berbeda dengan matik konvensional, karena komponennya tak bisa diganti satuan. Jadi, kalau sampai rusak harus ganti satu unit kasus kerusakan, terpaksa harus mengganti unit transmisinya utuh,” jelas Agung Saputro, Workshop Manager Honda Megatama, Kalimalang, Jakarta Timur.
PULUHAN JUTA
Sebagai gambaran, penggantian unit transmisi CVT bisa memakan biaya hingga puluhan juta Rupiah. “Kalau baru, bisa menyentuh angka Rp 20 juta - 30 jutaan,” ujar Fajar. Sehingga tak heran jika banyak pemilik mobil yang beralih pada transmisi CVT copotan. “Untuk Honda Jazz, Freed dan Nissan Grand Livina atau Livina, transmisi copotannya berkisar antara Rp 6 juta hingga 15 juta, tergantung kondisi,” tambah Fajar yang juga mengatakan bahwa usia pakai transmisi CVT berkisar 6 hingga 8 tahun, jika dirawat dengan baik. Sehingga tak heran jika mahalnya perbaikan transmisi CVT, membuat momok bagi pemilik mobil dengan transmisi CVT atau calon konsumen. Padahal, banyak produsen mobil yang memilih menggunakan transmisi CVT, seperti Honda Jazz, Freed, CR-V, Nissan Livina dan X-Trail hingga Datsun Go. “Kerusakan parah pada transmisi CVT cukup jarang terjadi, mungkin hanya pada kasus tertentu saja, selebihnya aman-aman saja. Jika dirawat dengan baik, transmisi CVT bisa awet dan bebas masalah,” ujar Yulian Karfli, Public Relation Manager, PT Honda Prospect Motor.
Baca Juga : Kapan Waktunya Ganti Busi Mobil ?
PELUMAS BERBEDA
Langkah terbaik bagi pemilik mobil dengan transmisi CVT adalah dengan memperhatikan perawatan berkala. Perlu dicermati juga, bahwa pelumas transmisi CVT berbeda dengan pelumas transmisi otomatis konvensional. CVT menggunakan CVT Fluid, sedangkan transmisi otomatis konvensional pakai Automatic transmission Fluid atau ATF. Hal tersebut dikarenakan pelumas CVT memiliki spesifkasi dan aditif tertentu untuk mendukung kinerjanya. Sehingga, tidak disarankan untuk menggunakan pelumas transmisi otomatis konvensional untuk CVT. ”Karena akan mengganggu kinerja komponen internal CVT. Jadi, jangan sampai salah beli,” tambah Hermas yang juga menyarankan penggantian pelumas CVT setiap 40 ribu sampai 50 ribu kilometer.
- yandex browser video bokeh museum - November 21, 2024
- bokeh lights yandex bebas 2021 - November 21, 2024
- Videos Yandex Browser Video Bokeh Museum Indonesia - November 21, 2024