Penyebab Knalpot Mobil Rusak Efeknya dan Solusinya
Faktor Usia Menjadi Penyebab Masalah Kerusakan Knalpot
Knalpot memang jarang sekali rusak. Tapi jangan luput memperhatikan kondisinya, apalagi jika sudah mulai berusia senja Komponen pelepas gas buang ini, bisa jadi sangat jarang dilakukan pengecekan. Selain posisinya yang tidak terlihat alias tersembunyi di kolong kendaraan, komponen ini pada dasarnya memang jarang rusak. Jika diklasifikasikan, knalpot memang masuk kategori slow moving parts, yang intensitas penggantiannya sangat lama. Meski begitu, jangan sekalipun Anda menghilangkan knalpot dari daftar pengecekan kendaraan berkala. Knalpot yang rusak, memang tidak langsung mengancam keselamatan Anda
Tapi dampak negatifnya ke mesin, akan tetap ada. Misalnya jika knalpot bocor. Rasio perbandingan udara dan bahan bakar di ruang bakar jadi tidak ideal. Mengapa? Karena akan ada udara menyusup dari knalpot bocor tersebut, masuk ke ruang bakar. Dampaknya, pembakaran jadi tidak ideal. Dampak ini makin terasa, khususnya pada mobil yang masih menganut sistem injeksi open loop atau karburator. Selain bocor, tentu ada ragam masalah knalpot lainnya. Lalu bagaimana dengan pilihan knalpot aftermarket yang diklaim mampu mendongkrak tenaga? Apa efeknya? Mari kita kupas tuntas bersama.
Bagaimana Dengan Catalytic Converter?
Pada rangkaian knalpot mobil modern, sudah dilengkapi catalytic converter. Komponen ini berfungsi untuk mengurangi emisi gas buang. Pada bagian dalam catalytic converter biasanya berbentuk seperti sarang tawon yang terbuat dari material seperti Palladium. Konstruksi seperti sarang tawon inilah yang bisa juga menimbulkan masalah. “Catalytic converter rentan sekali tersumbat. Apalagi jika menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai rekomendasi. Emisi gas buang yang disaring catalytic converter jadi semakin banyak. Ini mempercepat proses tersumbatnya komponen itu,” ujar Lilis.
Lilis juga menerangkan bahwa suara knalpot jadi terdengar sember dibanding standarnya, jika catalytic converter sudah tersumbat. Jika sudah tersumbat, mayoritas konsumen Indo Jaya Knalpot akan melepasnya dan mengganti dengan tabung resonator non catalytic converter. “Harganya Rp 500 ribu. Kita sudah uji dyno, tenaga naik sekitar 5%,” klaimnya. Pada mobil diesel, catalytic converter mayoritas berlokasi di downpipe. Jika komponen sudah tersumbat, mayoritas konsumen Indo Jaya Knalpot memilih ganti dengan downpipe ‘polos’ tanpa catalytic. “Tenaga yang dihasilkan jauh lebih baik, jika menggunakan downpipe non catalytic. Untuk Pajero Sport, Toyota Fortuner, dan Kijang Innova Diesel harganya Rp 1 juta,” tutup Lilis.
- Fungsi Handycam Vs Kamera, Pilih yang Mana ? - December 16, 2024
- Kamera DSLR Canon dengan Wifi | SLR Termurah Fitur Lengkap - December 16, 2024
- Kamera Saku Layar Putar Murah Berkualitas Resolusi 4K Untuk Vlog & Selfie - December 15, 2024