Review Wuling Cortez Lengkap 2019 - Akhir pekan lalu, Cortez 1.5 C ke kota Bandung, Jawa Barat. Cortez satu ini bukan yang bermesin 1.800 cc, melainkan 1.500 cc tipe teratasnya. kami menjajal Wuling Yup, Dengan ukuran bodi yang seukuran mid MPV mirip Toyota Kijang Innova, namun dijejali mesin 1.500 cc yang setara dengan Toyota Avanza atau Mitsubishi Xpander, ia tampilkan performa yang di luar dugaan kami. Bagaimana rasanya? Simak artikel ini sampai habis ya!
KENYAMANAN & HANDLING
Penumpang yang duduk di baris tengah dan belakang, dimanjakan dengan tersedianya tiga buah headrest, pengaturan AC digital dan satu buah slot USB untuk pengisian ponsel. Namun begitu, dengan perbedaan harga Rp 22 jutaan dengan Cortez 1.8L, ada beberapa ftur keselamatan yang absen di varian ini. Antara lain Electronic Stability Control (ESC), Traction Control System (TCS), Brake Assist (BA). Kemudian Hill Hold Control (HHC), Automatic Vehicle Holding (AVH) dan Electronic Parking Brake (EPB). Untuk ftur safety-nya, terutama pengereman, tetap hadir seperti ABS dan EBD, hingga rem cakram di keempat rodanya. Begitu pula dengan ftur penunjang kenyamanan macam indikator tekanan ban alias TPMS (Tyre Pressure Monitoring System), kamera mundur, serta spion lipat elektrik yang melipat otomatis saat mengunci. Nah, selama perjalan Jakarta – Bandung, bantingan suspensi dan kekedapan suara dalam kabin kami rasakan sama dengan varian Cortez 1.8. Suara mesin dan ban tidak terlalu mengganggu dan masuk kabin. Peredaman suspensi independen di roda depan-belakang masuk kategori baik. Tak ada keluhan soal guncangan di jalanan bergelombang maupun permukaan kasar. Tak ada gejala body roll, putaran setir yang berat saat di kecepatan tinggi juga memberikan impresi yang positif buat kami. Padahal ftur Electronic Stabilty Control (ESC) dan Traction Control (TCS) absen di model ini.
DESAIN
Dengan harga Rp 203 juta saja, wajah Cortez 1.5L C ini nyaris tak ada perbedaan dengan varian Cortez 1.8L C walaupun terpaut Rp 22 juta. Di bagian eksterior, ia sama-sama sudah dilengkapi headlamp proyektor, fog lamp, DRL, spion lipat, antena sirip hiu. Bahkan pelek 16 incinya juga menggunakan desain yang sama. Secara keseluruhan, desainnya tetap kuatkan kesan elegan
AKOMODASI
Akomodasi Cortez punya point yang positif. Secara dimensi dan konfgurasi jok tak ada beda dengan tipe 1.8 C. Besar dan lega, baik untuk penumpang maupun barang. Semua baris jok punya ruang kaki maupun kepala yang mumpuni. Baris belakang bisa cukup nyaman buat penumpang dewasa dengan tinggi ratarata orang Indonesia yang 165-170 cm. Akses masuk ke baris belakang juga mudah, tinggal atur tuas saja, jok tengah mudah dilipat. Dimensi ruang bagasi termasuk lega dibandingkan rival sekelasnya. Kalau perlu ruang tambahan, jok belakang bisa dilipat dengan konfgurasi 60:40
PERFORMA & KONSUMSI BAHAN BAKAR
Kemacetan sepanjang tol menuju ke Bandung yang baru terurai di km 60-an arah Bandung memang menyebalkan. Namun transmisi manual Cortez yang enteng, tak menambah kekesalan. Lepas KM 70, Cortez kami pacu cukup keras, berakselerasi di tanjakan sepanjang tol Purwakarta hingga Padalarang. Awalnya sempat ragu akan performa mesin 1.500 cc yang tertanam di bodi bongsornya. Tapi, ternyata tak ada keluhan sama sekali. Tanjakan menantang habis dilibas dengan percaya diri. Cukup memainkan momen perpindahan gigi di 3 dan 4 saja. Akselerasi 0-100 km/jam memang sekitar 1,5 detik lebih lambat dari tipe 1.8L. Namun waktu yang dicatatkan untuk menempuh jarak 402 meter, hanya selisih sepersekian detik saja. Konsumsi bahan bahar tercatat bisa sampai 10,8 km/liter di perkotaan saat jalanan padat. Sedangkan untuk pemakaian luar kota mampu menorek angka 13,7 km/ liter.Not bad kan?
- Videos Yandex Browser Video Bokeh Museum Indonesia - November 21, 2024
- Yandex 164.68 L27 15 APK 2024, Aplikasi Streaming Video Bokeh - November 21, 2024
- www.yandex.com video bokeh museum - November 21, 2024