10 Hal ini Wajib Kamu Cek di Mobil Sebelum Melakukan Perjalanan Jauh
Sebelum masuk kabin dan menyalakan mesin, ada baiknya lakukan ritual rutin pengecekan kondisi fsik mobil, caranya dengan memutari sekeliling mobil. Biasanya dilakukan saat kita hendak bepergian seharihari, namun juga penting saat akan melakukan perjalanan jauh. Pengecekan apa saja yang kita bisa lihat dengan ritual singkat selama 5-10 menit seperti ini?
LAMPU DAN KLAKSON
Lampu selain berfungsi sebagai penerangan, merupakan alat bantu komunikasi kita dengan kendaraan lain di jalan raya, sehingga memastikan semuanya bekerja dengan baik itu sangat penting. Mulai lampu utama (headlamp), foglamp (lampu kabut), lampu sein (kiri-kanan), lampu rem (stop lamp) hingga lampu mundur. Tak kalah penting, juga bagian klakson. Pastikan semua dalam kondisi aktif dan menyala
WIPER Salah satu peranti penting saat perjalanan adalah wiper. Cek kerja wiper apakah masih baik dalam mengusap air dan kotoran di kaca depan maupun belakang. Jangan lupakan kondisi cairan wipernya. Pastikan selalu dalam batas aman. Karena sewaktu-waktu hujan bisa terjadi, dan kita butuh untuk memastikan kaca depan selalu bersih agar pandangan ke depan jelas.
BAN CADANGAN DAN DONGKRAK
Beralih ke bagian bagasi atau kolong, yang wajib diperiksa juga adalah kondisi ban cadangan. Pastikan dalam keadaan baik, dan terisi angin maksimal, jika sewaktu-waktu dibutuhkan saat penggantian ban darurat. “Sebelum melakukan perjalanan, kita juga mesti tahu cara bongkar pasang ban, dan posisi ban cadangan,” jelas Surya lagi. Terakhir, jangan lupakan kunci roda dan dongkrak untuk memudahkan penggantian roda. Pastikan kita bisa menggunakannya, dan dalam kondisi layak pakai
Baca Juga : Untuk Mengirim Motor Enaknya Pakai Expedisi Apa ?
DIAMETER RODA
Bagi yang doyan modifkasi di bagian kaki-kaki terutama pelek dan ban, untuk perjalanan jauh ada baiknya kembalikan dulu ke ukuran standar mobil, “Ukuran diameter total ban dan pelek sama atau maksimal perubahannya tak lebih dari 2,5-3% dari standar,” kata pria ramah ini. Artinya jangan menggunakan pelek atau ban yang membuat diameter roda secara keseluruhan lebih besar atau kecil. Selain tidak standar, berisiko mengurangi tingkat keamanan (safety) mobil, “Bisa jadi menambah beban kerja mesin dan pengereman,” terang Surya lebih lanjut.
AKI
Pengecekan aki sejauh yang kita bisa lihat adalah warna indikator pada bagian permukaannya. Warna biru tua, menandakan aki dalam kondisi baik. Warna putih atau bening, artinya aki kurang setrum dan masih bisa dicharge, dan warna merah menandakan aki sudah mengalami kerusakan. Untuk aki basah, pastikan cairan yang berada di dalam sel-sel aki posisinya ada diantara batas upper level dan lower level. Walaupun begitu, ada baiknya lakukan pengecekan di bengkel atau gerai aki terdekat untuk mengetahui voltase aki menggunakan battery tester
TAPAK BAN
Perjalanan jauh membutuhkan kakikaki yang prima. Ban sebagai satu-satunya media yang berhubungan langsung dengan aspal mestinya punya kondisi yang prima. “Pastikan tapak keempat ban dalam kondisi baik dan utuh, ya kalau kondisinya masih sekitar 75-80% kondisinya masih dibilang aman,” kata Surya Dharma, Sales Manager Elang Perdana Tyre Indonesia selaku produsen ban Accelera. Menurutnya setiap pabrikan ban melengkapi produknya dengan indikator tingkat keausan ban yang disebut Tread Wear Indicator (TWI). Jika ketebalan tapak ban sudah mendekati tanda TWI (rata-rata punya ketebalan 1,6 mm) tersebut, artinya ban mendekati aus dan segera harus diganti. Ia juga menyarankan untuk melakukan rotasi ban untuk menjaga keawetan ban terutama agar tingkat keausan setiap ban sama rata.
CAIRAN DI KOLONG MOBIL
Paling pertama dilakukan adalah mengelilingi mobil, gunanya mengecek apakah ada sesuatu hal atau kondisi yang tidak biasa terjadi. Adakah bekas atau tetesan cairan di bagian kolong mobil. Apakah itu cairan oli mesin, oli power steering (tipe hidrolik) atau oli rem. Kalau cairan-cairan ini terdeteksi bekasnya, ada kemungkinan terjadi rembes atau bocor. Segera mampir ke bengkel terdekat.
TEKANAN ANGIN BAN
Cek tekanan ban dalam kondisi yang ideal, pastikan ukurannya sama dengan yang tertera pada informasi yang terdapat di pintu pengemudi. Atau, biasanya “Untuk kendaraan MPV atau city car dan sedan, setel di angka 32 psi, sedangkan SUV yang punya beban lebih berat bisa di 35 psi,” kata Surya yang juga menyarankan agar kita mempunyai pengukur tekanan ban sendiri. Pengecekan tekanan ban ada baiknya dilakukan setiap pagi sebelum melakukan perjalanan, kemudian untuk memastikan lagi kondisinya, cek lagi keesokan paginya saat akan dipakai untuk perjalanan selanjutnya.
KAKI-KAKI
Untuk pengecekan kondisi kakikaki, ini membutuhkan waktu yang lebih lama dari observasi singkat, ini lantaran diperlukan dongkrak untuk mengangkat roda bagian depan. Apa saja yang bisa dicek? Sokbreker. Cukup rogoh seputar bagian sokbreker apakah ada kotoran menempel karena oli rembes. Kalau ada, segera perbaiki atau ganti. Tie rod. Komponen ini yang meneruskan putaran kemudi sehingga roda depan bisa belok kanan-kiri. Pegang bagian kanan dan kiri ban, lantas goyangkan dengan cara menekan dan menarik ban. Tie rod yang bermasalah, saat ditekan dan ditarik terdengar bunyi seperti besi beradu atau terasa longgar. Bushing Arm. Biasanya berbentuk selongsong besi dengan lapisan karet di dalamnya. Fungsinya meredam getaran agar tak menyalur lewat komponen logam yang ia sambungkan. Menggetasnya karet-karet ataupun pecahnya selongsong jadi indikasi kerusakan komponen ini. Akan terlihat jelas setelah mobil dicuci/ dibersihkan lantaran bentuknya yang cukup kecil. Ball joint. Komponen pada suspensi mobil yang berfungsi sebagai sumbu roda ketika roda belok ke kiri dan ke kanan. Pengecekannya dapat Anda lakukan juga dengan menggoyangkan ban. Letakkan tangan di posisi atas dan bawah ban. Ball joint perlu diganti jika ketika Anda menggoyangkannya, ban terasa longgar. Bearing/laher roda. komponen pada kaki-kaki mobil untuk mengurangi gesekan. Cara mengeceknya, sambil memegang per, putarlah ban searah jarum jam. Bearing yang aus akan terasa bergetar atau terdengar suara berderit.
SISTEM REM
Sejauh yang kita bisa cek sendiri secara fsik adalah ketinggian cairan rem di tabung reservoir. Usahakan selalu berada di batas yang disarankan. Kalau terindikasi cairan rem yang berkurang, segera lakukan pengecekan keseluruhan sistem rem, jangan-jangan ada kebocoran yang nantinya berimbas pada kerusakan sistem rem dan keamanan berkendara kita. Segera konsultasikan dengan bengkel langganan Anda, sekaligus pengecekan kampas rem dan juga disc brake
- Fungsi Handycam Vs Kamera, Pilih yang Mana ? - December 16, 2024
- Kamera DSLR Canon dengan Wifi | SLR Termurah Fitur Lengkap - December 16, 2024
- Kamera Saku Layar Putar Murah Berkualitas Resolusi 4K Untuk Vlog & Selfie - December 15, 2024