All New Ertiga vs Ertiga Apa Bedanya
All New Ertiga
Menyandang nama All New, ternyata bukan tanpa alasan. Suzuki All New Ertiga memberikan cukup banyak diferensiasi jika dibandingkan generasi sebelumnya. Utamanya pada bagian perwajahan yang baru serta dimensi bodi yang membesar. “Ertiga baru ini full model change dengan teknologi platform yang sama dengan saudaranya, Suzuki Swift Sport,” menurut Donny Saputra, Direktur Pemasaran 4W Pt Suzuki indomobil Sales (SiS). Dengan menggunakan platform Heartect dengan penggunaan baja ultra high tensile ini, bobot All New Ertiga lebih ringan 6 kilogram dibandingkan model sebelumnya. Kalau platform sebelumnya dibuat secara tersegmentasi, bagian per bagian, dengan teknologi platform Heartect, All New Ertiga ini punya frame yang utuh tersambung. Logikanya, frame utuh ini lebih mengurangi kebisingan dan getaran juga meningkatkan kekakuan bodi bagian bawah. Desain frame dengan lekukan halus ini juga diklaim menyebarkan energi dengan lebih efsien saat terjadi benturan. Namun tentu saja yang paling terasa oleh penumpang adalah ukuran bodi yang jadi lebih panjang 130 mm dari model sebelumnya. Efeknya, ruang kabin tambah lega. Lantas apa saja perubahan mendasar yang membuat All New Ertiga ini lebih istimewa dibandingkan generasi sebelumnya?
- DIMENSI BODI
Seperti disinggung di atas, kalau perubahan juga terjadi pada ukuran bodi. Ertiga lama (New Ertiga) punya dimensi 4.265 x 1.695 x 1.685 mm (panjang x lebar x tinggi), sedangkan All New Ertiga 4.395 x 1.735 x 1.690 mm. Ini berarti All New Ertiga lebih panjang 130 mm, lebar 40 mm dan tinggi 55 mm. Walaupun perbedaan dimensi bodi cukup besar, namun wheelbase alias jarak sumbu roda masih sama yakni 2.740 mm. Sedangkan ground clearance (jarak bodi ke tanah) juga hanya terpaut sangat tipis. Yakni, ground clearance New Ertiga 185 mm, sedangkan All New Ertiga 180 mm. Menurut Yulius Purwanto, Marketing 4W Product Development & Acessories Manager PT SIS, “Beda ketinggian hanya 5 mm tidak terlalu banyak pengaruh kok.” Bicara ukuran bobot. All New Ertiga punya berat kosong 1.135 kg, sedangkan Ertiga sebelumnya 1.185. Seperti disinggung di atas, teknologi platform HEARTECT-nya membuat frame lebih ringan namun kokoh dan rigid dari generasi sebelumnya.
- FITUR EKSTERIOR
Pada bagian eksterior, cukup banyak ubahan yang dilakukan Suzuki pada All New Ertiga ini. Lampu. Desain lampu sekarang lebih menyipit terkesan sangar dan sudah menggunakan teknologi proyektor halogen, beda dengan generasi sebelumnya yang hanya tipe multire?ektor saja. Smart Entry. Kalau sebelumnya memerlukan kunci untuk membuka atau mengunci pintu, kini ada sudah ada ftur buka pintu tanpa perlu memegang kunci. Cukup menyentuh tombol di handel pintu, kunci pintu sudah terbuka. Rear LED Lamp with Light Guide. Beda dengan generasi sebelumnya yang pakai rear combination lamp biasa. Untuk tipe GX (tertinggi) stoplamp-nya sudah menggunakan teknologi LED dan bisa menyala hingga ke atas. Desainnya menarik dan modern.
- MESIN
Asal tahu saja, kalau sebelumnya Ertiga menggunakan mesin berkapasitas 1.373 cc dengan spek diameter x langkah 74 x 85 mm, tenaganya di 92 dk pada putaran 6.000 rpm dan torsi 130 Nm di putaran 4.000 rpm. Kini ia dibekali mesin 1.500 cc K15B dengan diameter x langkah 73 x 82 (mm). Tenaganya diklaim sekitar 105 dk pada putaran 6.000 rpm (naik 12 dk dari mesin sebelumnya) dan torsi 138 Nm di putaran 4.400 rpm
Baca Juga : Review, Spesifikasi, Harga, Interior, New Honda Brio RS Terbaru
- KLAIM KONSUMSI BBM OTOMOTIF
memang belum uji performa secara menyeluruh termasuk konsumsi bahan bakar, namun klaim dari Suzuki, berdasarkan uji Balai Teknologi Termodinamika Motor dan Propulsi (BT2MP), All New Ertiga transmisi manual mampu mencapai 18,09 km per liter. Ini lebih hemat dibandingkan Ertiga sebelumnya dengan transmisi manual tipe sebelumnya yang mencatatkan data 17,51 km/liter. Sedangkan untuk All New Ertiga transmisi A/T mencatatkan konsumsi 16,73 km per liter
- FITUR INTERIOR
Selain dimensi kabin yang jauh lebih lega di berbagai baris, banyak fitur interior disematkan di All New Ertiga yang tidak ada di Ertiga sebelumnya.
- Tombol Start Ertiga lama untuk menghidupkan mesin butuh kunci, sedangkan All New Ertiga sudah dilengkapi tombol engine start stop unutk menyalakan dan mematikan mesin.
- Pengaturan di setir lengkap. Setirnya juga sudah dibalut bahan kulit dengan jahitan rapi dan kombinasi panel kayu. Desainnya flat bottom atau rata bawah, Fungsinya memberikan aksen yang lebih mudah dan leluasa. Pengaturan audio dan telefoni sudah disematkan juga di setirnya.
- Cup Holder berventilasi Kalau sebelumnya ada tambahan cup holder yang menempel dekat kisi-kisi AC, di All New Ertiga lebih unik. Adalah dua buah cup holder berventilasi yang meneruskan hawa dingin dari AC. Ini bermanfaat agar minuman tetap dingin untuk waktu yang lebih lama.
- Pengaturan AC Sistem AC sudah double blower. Untuk pengaturan AC-nya masih menggunakan sistem kenop (putar), ini diklaim Yulius, lantaran Suzuki fokus pada survey dan masukan dari konsumen. “Fokusnya tetap hasilkan sistem AC yang dingin,” katanya.
- DRIVING IMPRESSION
Saatnya menjajal All New Ertiga GX A/T ESP di trek test drive di IIMS 2018. Posisi duduk di jok empuknya termasuk nyaman. Visibilitas ke depan cukup lapang lantaran desain dasbornya dirancang lebih landai atau rata dibanding dasbor Ertiga lama. Apalagi ketinggian joknya pun bisa disetel naik-turun secara manual sehingga lebih nyaman buat pengemudi. Sayang setelan setir hanya naik turun (tilt), belum teleskopik. Menghidupkan mesin mobil cukup menekan tombol Start. Masuk gigi tak ada entakan berarti, putaran setir termasuk ringan, tingkatan kekedapan kabin juga tergolong baik. Sedangkan radius putar setir ternyata masih sama dengan generasi sebelumnya yang 5,2 meter. Cukup pendek untuk mobil yang punya panjang total hampir 4,4 meter. Akselerasi di putaran bawah cukup lincah. Terasa perbedaan mesin barunya yang naik 100 cc dan frame yang lebih ringan. Asal tahu saja, kalau sebelumnya Ertiga menggunakan mesin 1.400 cc, kini ia dibekali mesin 1.500 cc K15B. Kini tenaganya diklaim sekitar 105 dk pada putaran 6.000 rpm (naik 12 dk dari mesin sebelumnya) dan torsi 138 Nm di putaran 4.400 rpm. Peredaman suspensi terasa cukup baik saat melewati speed bump besi yang dibikin sebagai handy cap di area test drive. Namun bantingannya masih terasa seperti Ertiga lama. Jarak bodi terendah dengan tanah (ground clearance) 180 mm yang lebih pendek 5 mm dari Ertiga sebelumnya, menurut kami tidak berpengaruh banyak pada saat mobil diisi penumpang penuh. Duduk di jok baris kedua, ruang kaki leluasa dan joknya ?eksibel bisa digeser maju mundur sejauh 24 cm. Sayangnya jok tengah baris kedua ini minus arm rest dan head rest tengah sebagai penunjang kenyamanan. Pindah ke jok baris ketiga. Untuk aksesnya, memang tidak seperti rivalnya yang sudah one touch tumble. Walau begitu mudah kok. Caranya, jok tengah cukup digeser sangat maju dengan satu sentuhan saja pada tuas di bahu jok. Duduk di baris belakang, ruang kaki lebih leluasa dibandingkan Ertiga generasi sebelumnya. Untuk tinggi sekitar 168 cm, ruang kepala termasuk aman, namun kalau Anda berpostur jangkung dengan tinggi diatas 170 cm, ruang ini cukup terbatas. Dengan pembagian 50:50, jok belakang ini juga punya sandaran yang bisa disetel rebah hingga 16 derajat. Ia juga bisa dilipat rata lantai sehingga menambah volume bagasi dan memudahkan untuk membawa barang yang besar. Volume bagasi kini lebih besar 40 liter dari pendahulunya. Kini ia punya total volume 199 liter. Untuk kepraktisan ada ada papan (dek) bagasi yang bisa dilepas agar muat lebih banyak barang
- FITUR SAFETY
Banyak sekali ftur safety yang dijejalkan di All New Ertiga dibandingkan generasi sebelumnya.
- Electronic Stability Program (ESP) Fitur baru ini hanya terdapat di tipe GX. Memadukan antara optimalisasi pengereman dan kestabilan saat melaju di jalan licin dan berbelok. Ini mencegah terjadinya gejala oversteer serta understeer. Dijelaskan Totok Yulianto, 4W Service Section Head PT SIS, “ESP sebelumnya sudah digunakan di Swift Sport sejak 2015, kini ESP menambah ftur safety selain ABS dan EBD,” katanya.
- Hill Hold Control (HHC) Teknologi yang mencegah mobil mundur saat berhenti di tanjakan. “Ini membantu menahan sementara laju mobil (selama 2 detik) dari keadaan berhenti dan ingin berjalan kembali,” terang Totok Yulianto lagi.
- Videos Yandex Browser Video Bokeh Museum Indonesia - November 21, 2024
- Yandex 164.68 L27 15 APK 2024, Aplikasi Streaming Video Bokeh - November 21, 2024
- www.yandex.com video bokeh museum - November 21, 2024