Harga Chevrolet Captiva 7 Seater 2017 di Indonesia
Kilas balik mengenai kendaraan medium SUV diesel 7 Chevrolet lebih dahulu seater di Tanah Air, hadir membawa Captiva sebagai pelopor karena kompetitornya masih mengandalkan SUV 5seater dengan mesin bensin. Captiva berbekal mesin diesel yang terkenal sanggup memompa torsi perkasa, plus dorongan dari Variable Geometri Turbo (VGT).
Pabrikan asal Amerika ini kemudian menghadirkan Captiva dengan embelembel All New, di ajang GIIAS 2016. Lantas apa sajakah yang membedakan All New Captiva LTZ dengan model sebelumnya? Sebetulnya baik dilihat dari platform maupun jantung mekanis yang digunakan, sama saja. Untuk penyegaran desain eksterior pada All New Captiva LTZ, menurut kami tidaklah tampak totalitas. Ubahan minor yang paling terlihat adalah tampilan lampu depan yang kini sudah mengusung LED daytime running lights (DRL) yang terintegrasi. Mereka juga sedikit mendandani Captiva pada bagian grille depan, dengan logo bowtie Chevrolet yang khas, ditempatkan pada bagian atas dual port grillenya. Kalau boleh dibilang, tidak tampak terlihat agresif memang. Ubahan pada sisi interior juga tak terlihat heboh.
Atmosfirnya kurang lebih sama dengan Captiva sebelumnya. Namun yang cukup menarik, All New Captiva kini menggenggam fitur entertainment MyLink terbaru milik Chevrolet, menawarkan konektivitas antara Anda dan kendaraan. Ketika mencobanya, pengguna dapat merasakan pola berkomunikasi dalam sebuah kendaraan melalui plug and play Android Auto dan Apple CarPlay, yang dikembangkan secara khusus oleh Google dan Apple. Aplikasi ini memungkinkan pengendara untuk menampilkan fiturfitur penting smartphone di layar MyLink sehingga pengemudi dapat berkendara dengan lebih aman.
Chevrolet juga menjadi manufaktur pertama secara global yang memperkenalkan fitur Siri Eyes Free dari Apple CarPlay, di antara para inisiator yang menawarkan fitur Android Auto. Apakah ada hal yang baru lagi pada All New Captiva? Ada, ternyata Chevrolet membekali SUV anyar ini dengan suguhan fitur keamanan aktif seperti Side Blind Zone Alert dan Rear Cross Traffic Alert. Cara kerjanya, menggunakan radar sensor yang terletak di dalam Captiva untuk memantau lingkungan sekitar, serta memberikan peringatan kepada pengemudi jika ada potensi benturan.
Tak hanya itu, tersedia pula Braking Assist System (BAS), Hill Start Assist (HAS), Hill Descent Control (HDC), Electronic Stability Control (ESC), Traction Control Systems (TCS) serta enam buah airbag. Sebuah kendaraan yang amat aman bukan? Kami pun harus mengakuinya, lantaran setelah uji tabrak, All New Captiva nyatanya mengantongi 5Star Euro NCAP rating, yang artinya tak perlu diragukan lagi keamanannya. Penyempurnaan lain, mencakup tampilan meter cluster dengan layar LCD besar untuk menampilkan informasi penting kendaraan. Selain informasi jarak tempuh, konsumsi bahan bakar, serta kecepatan ratarata kendaraan, indikator juga mampu menampilkan tekanan angin ban dengan fitur tire pressure monitoring system.Baiklah, lupakan sejenak soal teknologi yang telah disebut di atas.
Berlanjut kita bahas performanya. Di bawah kap bersemayam jantung mekanis diesel 2.0L yang menghempaskan tenaga 163 hp dan dorongan torsi melimpah 400 Nm, yang masih dipersenjatai oleh teknologi VGT seperti pendahulunya. Ketika kami menyalakan mesin bunyinya sangat halus. Dari luar pun gemeretak mesin dieselnya hanya terdengar lirih. Dari dalam juga hanya terdengar sangat sayup, bahkan ketika putaran mesin dinaikkan. Inilah yang kami suka dari dulu. Mesin dieselnya tetap senyap! Langsung saja kami tekan mode sport untuk pengendaraan yang lebih responsif. Sebetulnya pada mode eco pun hembusan tenaga cukup terasa, namun perbedaaanya cukup jauh dibandingkan berkendara pada mode sport. All New Captiva LTZ yang kami uji menggunaka transmisi 6speed triptonic yang boleh dibilang lembut perpindahannya. Transmisi sanggup mendistribusikan tenaga begitu halus bahkan ketika kaki langsung menancapkan pedal gas dalamdalam. Saat putaran rendah pun dorongan torsi sangat terasa. Performa yang dimiliki sama seperti dulu yaitu menyenangkan.
Berbincang soal performa, sebetulnya jika disandingkan dengan rival sekelas, Captiva LTZ sebetulnya masih memiliki taring untuk bertarung. Namun untuk desain eksterior, agaknya Chevrolet harus banyak berbenah agar produknya sanggup memikat hati calon konsumen di pasar otomotif Tanah Air. Sementara untuk ukuran SUV, Captiva LTZ memiliki suspensi yang masuk kategori lembut. Saat kami coba di jalan yang sangat tidak rata, suspensi mampu menterjemahkan sebagai guncangan ringan. Dengan body SUV yang tinggi dan bongsor, gejala limbung tetap dirasakan, namun bisa dikatakan minim dan masih dalam batas normal. Singkat cerita, soal handling Chevrolet Captiva LTZ ini dapat diandalkan, meski bodynya cukup bongsor. Lingkar kemudi tidak terlalu ringan dan tidak terlalu berat serta memiliki kelebihan yaitu feedback yang sangat baik pada saat Anda harus bermanuver tajam. Nah secara keseluruhan mobil ini memiliki potensi yang besar. Namun kalau kita bicara soal merek, itu sepenuhnya hak konsumen untuk menjatuhkan pilihan
Harga Rp 439 Juta
Mesin Diesel 1.998 cc
Tenaga 163 hp @ 3.800
Torsi 400 Nm @ 2.000
Transmisi 6-speed automatic
Dimensi 4.672 X 1.849 X 1.756 mm
Radius Putar 5,75 meter
Tangki 65 liter
Bobot 1.986 kg
Ban 235/50 R19
- Fungsi Handycam Vs Kamera, Pilih yang Mana ? - December 16, 2024
- Kamera DSLR Canon dengan Wifi | SLR Termurah Fitur Lengkap - December 16, 2024
- Kamera Saku Layar Putar Murah Berkualitas Resolusi 4K Untuk Vlog & Selfie - December 15, 2024