Penyebab AC Mobil Tidak Dingin
TIDAK DINGIN? JANGAN MAIN TAMBAH FREON
Kalau AC mobil Anda kurang dingin, jangan langsung mengambil keputusan untuk tambah freon. Karena belum tentu masalahnya kekurangan zat refrigerant atau freon itu. Jarangnya pengecekan berkala atau sering mengabaikan urusan perawatan AC, kerap jadi biang keroknya. Sebab, tipikal kebanyakan pengguna mobil di Tanah Air, baru mau mampir ke bengkel AC kalau AC terasa kurang dingin. Padahal sistem AC perlu dirawat rutin. Berikut beberapa indikasi kerusakan komponen AC lantaran kurangnya perawatan berkala, dipaparkan Usman Hadi Bayu, Service Advisor Workshop Pit N Go di Ciputat, Tangerang Selatan. Pit N Go adalah salah satu authorized dealer Denso di Indonesia
- FILTER KABIN
Filter kabin atau flter AC, biasanya dipasang pada blower sistem AC yang terletak di belakang laci dasbor. Fungsinya menahan debu agar tidak masuk ke dalam evaporator. Komponen ini juga fungsinya menjaga agar sirkulasi udara dalam kabin tetap bersih dan terjaga dari debu kotoran juga bakteri. Penggantian rutin part AC ini, sebaiknya setiap 10.000 km. “Atau minimal 6 bulan sekali. Semakin cepat penggantian flter kabin, akan semakin terjaga kebersihan kabin dan juga kerja evaporator,” kata Bayu. Itu karena ada kemungkinan 25-30 persen kotoran yang berukuran mikro, bisa saja tembus flter dan menuju evaporator.
Baca Juga : Inilah Daftar Harga Diskon Mobil Baru Akhir Tahun , Pilihan 3 Mobil Bekas Harga 100 Jutaan Fitur Lengkap BBM Irit , Mobil Favorit Christian Sugiono
- EVAPORATOR
Posisinya ada di dalam kabin. Fungsinya menyerap panas dalam kabin dalam mengubahkan menjadi udara dingin. “Evaporator bila lama tidak dibersihkan, akan makin tebal debu menempel. Debu ini bila kena kelembaban, akan basah dan berlendir,” jelas Bayu. Nah, bila makin lembab dan kotor, akan menimbulkan korosi yang ujung-ujungnya akan terjadi kebocoran. “Saat dibersihkan, bakal kelihatan bagian-bagian yang bocor, kalau sudah begini lebih baik ganti baru,” kata Bayu lagi.
- KONDENSOR
Kondensor pada sistem AC, bertugas mendinginkan gas refrigerant atau freon yang memiliki tekanan dan temperatur tinggi setelah melewati kompresor. Makin besar panas yang dilepas oleh kondensor, maka semakin baik pula efek pendinginan pada evaporator. Posisinya di bagian luar, biasanya di balik radiator. Karena posisinya di luar, rentan dengan benturan karena batu atau kerikil. “Kalau bagian tepinya kena, sehingga melengkung, tidak akan menimbulkan bocor, tapi kalau bagian kisi-kisi tengahnya kena batu atau kerikil, ini jadi masalah,” wanti Bayu. Kondensor bisa dicek saat divakum, kalau ada warna hitam-hitam, berarti ada korosi di bagian dalam kondensor.
- KATUP EKSPANSI
Setelah freon atau refrigerant melewati receiver dryer, kemudian dikirim menuju expansion valve atau katup ekspansi. Katup ekspansi berfungsi untuk mengabutkan freon. Di dalam katup ekspansi ini, terdapat lubang-lubang kecil (lubang orrifce). Kalau katupnya sudah tidak berfungsi maksimal, akan butuh waktu lebih lama untuk bikin kabin dingin. “Kalau AC baru dingin setelah 10-15 menit, dan ada sedikit bunyi cuss.., ini indikasi kerusakan katup ekspansi,” jelas Bayu. Selain bagian katup, sil-sil karet yang masuk ke bagian katup ekspansi juga wajib dicek. Lantaran karet juga ada masa pakainya. Makin lama makin getas. “Pengecekan katup ekspansi biasanya di km 50 ribu. Kalau sudah lebih dari 70 ribu km, sebaiknya ganti baru,” imbuhnya.
- Rekomendasi Powerbank 12.000 mAh Harga 100rb an - November 23, 2024
- Harga HP Anti Air Bukan Android Berkualitas Bisa BBM - November 23, 2024
- Aplikasi Chat yang Bisa Kirim Video - November 23, 2024