Sejarah Indonesia Mengikuti Olahraga Ski ES
Olahraga musim dingin semacam hoki es dan ski bukan hanya monopoli negaranegara empat musim saja. Negara tropis juga bisa. Indonesia akan membuktikannya di Asian Winter Games 2017. Bertempat di Sapporo dan Obihiro(Jepang), tahun ini merupakan Asian Winter Games ke-8 sejak pertama kali digulirkan pada 1986. Namanya juga winter games, olahraga yang dipertandingan tentu saja yang berhubungan dengan musim dingin macam selancar es, ski, ataupun hoki es. Digelar 19-26 Februari, Asian Winter Games 2017 bakal diikuti 32 negara. Salah satu pesertanya adalah Indonesia. Pertanyaan pun mengemuka.
Sebagai negara yang hanya memiliki musim panas dan hujan, bagaimana bisa Indonesia mengikutinya? Atau, bagaimana caranya para atlet Indonesia berlatih olahraga khas musim dingin? “Salah satu faktor yang memungkin Indonesia untuk mengikuti pertandingan musim dingin adalah teknologi yang semakin canggih,” tutur Wiwin Darmawan Salim (40), Sekretariat Jendral Federasi Hoki Es Indonesia. Contohnya, di Indonesia sudah ada tempat berlatih selancar es seperti di Bintaro Jaya Xchange Mall, Jakarta. Teknologi portable ice telah hadir untuk memudahkan kita dalam mengakses olahraga ini.
Mengejar Malaysia dan Singapura Olahraga selancar es telah hadir di Indonesia sejak 1996, berada dibawah naungan Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (PORSEROSI). Para atlet Indonesia pun sebenarnya sudah sering mengikuti berbagai kompetisi di luar negeri. Hanya saja, masih di jalur rekreasi, bukan jalur prestasi. “Mulai 2011, negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura ikut turun di Asian Winter Games. Masa’ kita enggak bisa?” kataWiwin. Oleh karena itu, pada 2013 Indonesia akhirnya bergabung di International Skating Union (ISU) untuk cabang olahraga seluncur indah dan seluncur cepat. Kemudian menyusul hoki es pada November 2016 dengan asosiasinya sendiri dan terpisah dari PORSEROSI.
Untuk diterima di organisasi internasional seperti ISU, Indonesia mesti memenuhi sejumlah persyaratan. Misal, pengadaan pertandingan internasional dengan standar tertentu yang telah ditetapkan. Selain itu sebuah negara juga harus memiliki atlet-atlet dan pengurus yang aktif di olahraga musim dingin. Setelah semua persyaratan beres, Indonesia akhirnya bisa menyusul Malaysia dan Singapura.
Pada 2017, untuk pertama kalinya Indonesia mengikuti Asian Winter Games. Ada tiga cabang olahraga yang diikuti yakni selancar indah (tunggal putra dan putri), selancar cepat trayek pendek (tunggal putra dan putri), dan hoki es. “Olahraga ice skating memang identik dengan Eropa. Tapi faktanya, para juara dunia untuk cabang tersebut malah sering dari Jepang dan Korea Selatan,” ungkap Wiwin.
Maka, tak perlu minder, atlet Indonesia juga punya peluang untuk menang. Untuk cabang olahraga ski dan papan salju belum menjadi minat utama Indonesia. Pasalnya, lapangan untuk ski sangat berbeda dengan selancar es. Toh, Wiwin mengatakan, apabila kelak fasilitasnya tersedia di Indonesia, tidak menutup kemungkinan baginya untuk melatih dan mengirimkan atlet Indonesia ke cabang olahraga ini.
Dari rekreasi ke prestasi Hal menarik adalah mengintip cara perekrutan atau pembibitan atlet olahraga musim dingin di Indonesia. Menurut Wiwin, biasanya mereka akan mencari sendiri calon atlet ke arena selancar es. Setelah ketemu, calon atlet tersebut akan diajari skill tingkat dasar hingga tingkat lanjut. “Kami tunjukkan bahwa ada banyak hal yang bisa dilakukan di atas es. Ini akan membuat anakanak tertarik. Kemudian kami menawarkan kepada mereka mau serius di cabang apa,” terang dia.
Sebut saja Dwiki Eka Ramadhan (19), seorang atlet selancar indah pria yang akan mewakili Indonesia di Asian Winter Games 2017. Ia mulai latihan selancar es sejak 2009 di Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat. “Waktu itu ada show. Ikut mencoba, ternyata enak ya. Sesuatu yang berbeda dan jarang,” kenang Dwiki. Kebetulan orangtua Dwiki mendukung. Mereka kemudian mencarikan pelatih untuk melatih anaknya.
Setelah itu Dwiki berlatih dengan serius untuk bersaing di beberapa kompetisi rekreasi di Indonesia hingga luar negeri seperti Thailand. Saat mengikuti perlombaanperlombaan ini, ia merasa tidak menemukan lawan berat sehingga merasa jenuh. Baru pada 2013 saat Indonesia bergabung dengan ISU, Dwiki bersaing secara profesional di kompetisi prestasi. Sewaktu bersaing di jalur rekreasi hingga 2011, Dwiki berhasil menyabet sekitar 20 piala dalam kategori seluncur indah putra. Beda cerita saat harus bersaing di jalur prestasi. Saat mengikuti kompetisi ISU Junior Grand Prix 2014 , ia tidak berhasil memenangkan piala tetapi tetap membawa pulang pengalaman. Dalam beberapa perlombaan yang diikuti Dwiky, triple jump (berputar 3 kali di udara) merupakan gerakan tersulit untuk dilakukannya.
Ia berhasil menguasai gerakan ini pada 2015 setelah belajar selama setahun. Ke depan, pria kelahiran Jakarta ini ingin menguasai quadruple jump atau berputar empat kali di udara. Untuk mempersiapkan Asian Winter Games 2017, Dwiki harus mengikuti kualifi kasi. Pertama kualifi kasi federasi kemudian dilanjutkan dengan Kejuaraan Nasional yang diselenggarakan ISU. Setelah terpilih, Dwiki dapat mewakili Indonesia di cabang selancar indah putra. Siapkan fisik dan mental Cabang olahraga lain yang diikuti oleh Indonesia dalam Asian Winter Games 2017 adalah hoki es. Olahraga yang mengadu dua tim di atas air beku ini memiliki tujuan untuk memasukan bola bernama puck kedalam gawang lawan.
Indonesia mengirimkan tim putra untuk berlaga di Sapporo. Salah satu calon atlet hoki es yang akan bertanding adalah Andianto Hie (29). Dia mulai aktif menekuni selancar es sejak 2006 atau saat masih berkuliah di Universitas Bina Nusantara, Jakarta Barat. Dari hobi berselancar es ia beralih ke hoki es. Berbeda dengan Dwiky yang memakai pelatih, Andianto belajar secara otodidak. Dalam hoki es, Andianto menekuni posisi defender. Ia mulai serius menekuni olahraga ini sejak 2013 dengan bergabung ke tim Garuda Warriors. Untuk mempersiapkan diri di Asian Winter Games 2017, Andianto mengatakan bahwa persiapan fisik dan mental pribadi merupakan hal yang sangat penting.
Sebab, “Di sana nanti rawan terjadi body contact dan adu fisik betulan,” ungkap Andianto. Sementara untuk target, Wiwin ataupun Andianto tak mau bicara muluk-muluk dulu. Fokus utamanya adalah sebagai ajang uji coba dan menimba pengalaman. Wiwin berharap, atlet-atlet Indonesia dapat mengambil hikmah dari kompetisi Sapporo untuk kemudian menjadi juara di ajang selanjutnya.
- Fungsi Handycam Vs Kamera, Pilih yang Mana ? - December 16, 2024
- Kamera DSLR Canon dengan Wifi | SLR Termurah Fitur Lengkap - December 16, 2024
- Kamera Saku Layar Putar Murah Berkualitas Resolusi 4K Untuk Vlog & Selfie - December 15, 2024