Tips Hemat Bensin Mobil - I ngin hemat penggunaan bahan bakar, juga ban lebih awet? Kuncinya satu, selalu pantau tekanan angin ban, sesuai dengan rekomendasi pabrikan mobil. Rekomendasi pabrik ini kebanyakan bisa dijumpai di pilar B. Tekanan angin ban harus pas. Jika jauh di bawah rekomendasi, atau cenderung kemps akan membuat resiko pecah ban makin tinggi, pasalnya ban akan melipat, tergerus velg juga aspal saat mobil belok. Sementara jika tekanan ban berlebih akan membuat handling berkurang, ban menjadi cepat aus, juga bantingan lebih keras. Selain itu, kualitas udara yang memenuhi ban juga harus diperhatikan. Berdasarkan penelitian, tekanan udara yang dihasilkan dari kompresor (O2) kurang bisa memberi efek pendinginan pada ban. Kandungannya yang juga berisi uap air, malah membuat suhu di dalam ban menjadi lebih tinggi, karena sifat air yang menghantarkan panas. Karena itulah fungsi Nitrogen (N2) jadi mengemuka. Sifatnya yang dingin dan tidak mudah bereaksi karena suhu, membuat N2 cocok diaplikasi untuk semua jenis kendaraan. Kapan kita harus memeriksa tekanan angin? Pastikan setiap seminggu sekali memeriksa tekanan angin.
Saat pengisian angin, lebihkan 1 psi, untuk mengantisipasi kekurangan 1 psi saat ujung tyre in? ator (pengisi angin ban, red) dicabut. Untuk ban baru, harus lebih sering memeriksa tekanan anginnya. Pengukuran harus dilakukan setidaknya sampai menempuh jarak 3.000 kilometer, mengingat bentuk ban baru yang masih bisa berubah-ubah. Pengisian angin harus dalam kondisi ban yang dingin, biar tercapai angka yang sebenarnya, hal ini untuk menghindari tekanan udara yang naik di dalam ban, ikut mempengaruhi volume udara yang diisikan. Untuk ban tubeless, bisa aplikasi sedikit cairan penambal, fungsinya untuk lebih merekatkan pori-pori ban dan melindungi dari tusukan benda tajam. Cairan penambal juga akan melindungi bagian dalam ban dan velg yang bersentuhan, untuk mengantisipasi bocor halus.
Pastikan harus lebih dan jangan bawa bobot yang terlalu berat sering hindari lubang saat berkendara juga selalu pakaikan tutup pentil di semua ban, supaya resiko bocor karena kerikil terselip bisa dikurangi. Jika ingin mengganti angin biasa dengan nitrogen, sebaiknya angin ban biasa dikeluarkan semuanya dari ban. Ban yang diisi Nitrogen murni, selain menjadi lebih dingin, juga tidak diperlukan perawatan secara khusus. Namun yang perlu dilakukan adalah pengecekan serta pengisisan secara rutin untuk menjaga tekanan nitrogen dalam ban. Semua jenis ban radial bisa memakai Nitrogen, baik yang berprofl tebal maupun tipis. Untuk ban berprofl tipis, dimana sektor dinding ban yang tipis menyebabkan elastisitas berkurang, maka pemakaian. Nitrogen akan sangat membantu tingkat elastisitasnya. Perlu diwaspadai adanya Nitrogen yang dicampur angin biasa. Akan terasa efeknya, ketika peningkatan tekanannya berlangsung cepat. Sebaiknya lakukan selalu pengecekan pada ban, dan tingkatkan kepekaan pengemudi terhadap karakter ban yang dipakai sebelum dan sesudah diisi Nitrogen
- Fungsi Handycam Vs Kamera, Pilih yang Mana ? - December 16, 2024
- Kamera DSLR Canon dengan Wifi | SLR Termurah Fitur Lengkap - December 16, 2024
- Kamera Saku Layar Putar Murah Berkualitas Resolusi 4K Untuk Vlog & Selfie - December 15, 2024